Posting 18 - Renungan Pergerakan Awan (Tadabur Alam)
Masih tentang kebanjiran (trending topic di Januari 'kali ya), sempat menyaksikan wawancara dengan salah satu pejabat BPPT di salah satu TV swasta yang membicarakan masalah banjir dan program BPPT untuk menanggulanginya. Kok ada kaitannya sama BPPT sih, pikir saya, kalau pas kemarau berkoordinasi dengan BPPT untuk merekayasa hujan buatan mungkin ya, nah kalau hujan mo diapain ?. Pertanyaan saya terjawab melalui bapak dari BPPT yang saya lupa namanya itu, menurut beliau ada teknologi yang disebut dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dapat menjadi salah satu sarana memindahkan hujan. Eh mirip kerja pawang hujan ya yang konon bisa mengarahkan angin dan menghalau awan, ternyata bukan. TMC yang dimaksud BPPT ini mengurangi awan jenuh yang berpotensi menyebabkan hujan di daerah rawan banjir untuk turun di daerah yang relatif lebih aman yaitu dengan menaburkan NaCl bubuk di kumpulan awan. Manusia udah pada pinter, anak SD pun telah diajarkan bahwa hujan terbentuk dari kumpulan awan jenuh yang turun dalam bentuk titik-titik air. Mudah-mudahan pengetahuan itu tak lupa mengajarkan bahwa di balik terbentuknya awan itu ada ayat-ayat Allah tersimpan.
Jadi teringat ayat tentang fenomena awan sebagai pembentuk hujan. QS AN Nuur : 43
Indah sekali ayat itu bukan ? Allah menimpakan hujan, butiran es yang keluar dari celah-celah awan kepada siapa yang Ia kehendaki.
Nah kira-kira ikhtiar BPPT itu berhasil nggak sih, apa nggak sama dengan menolak pemberian Allah? kembali lagi kepada tugas manusia untuk berusaha namun disertai doa dong, kalau kemarau panjang minta hujan hingga sempat membuat hujan buatan diiringi sholat istisqa' jika berikhtiar memindahkan awan agar hujan turunnya di lautan atau di tempat yang relatif aman dan tidak rawan banjir mestinya doanya harus lebih kenceng, taubatan nasuha mungkin ya....seperti saya yang banyak dosa. Sebab kalau ditilik kembali sebenarnya bukan hujan penyebab banjir (di posting tempo hari saya sempat mengutip ayat Al Quran bahwa hujan turun sesuai dengan takaran) kalau terjadi banjir itu karena perilaku manusia sendiri, daerah resapan air musnah berganti pusat-pusat perbelanjaan megah, pantai direklamasi menjadi perumahan mewah dan masih banyak lagi..masih banyak lagi..
Sering saya berpikir apakah awan yang diturunkan sebagai hujan kepada yang Allah kehendaki ini ternyata "menyebabkan" kebanjiran ini karena Ia murka ? mudah-mudahan bukan, semoga bencana ini karena Allah cinta, memberi kesempatan kita bertobat karena jika Ia mau tinggal menciptakan hujan batu seperti yang menimpa kaum Tsamud dan kaum Luth hingga seluruh manusia binasa tanpa sempat bertobat dari segala dosa...
No comments:
Post a Comment