catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Sholat IdulAdha 1441 H di Masjid Al Ukhuwwah

Alhamdulillah, Masjid Al Ukhuwwah, Sukodono, Sidoarjo diperkenankan Allah menyelenggarakan sholat Iduladha meski dalam suasana waspada dan berjaga karena pandemi. Seperti Idulfitri yang lalu, sholat Iduladha juga memberlakukan protokol kesehatan. Cek suhu dengan thermogun dan penggunaan sanitizer.

Shafnya pun tetap menerapkan jaga jarak. Hingga imam sekaligus khotibnya: Ustadz Muhaimin Asyhuri, MM tidak menyerukan; lurus dan rapatkan shaf. tetapi luruskan dan sesuaikan.

Sholat dua rakaat dengan surat pendek Al A'la dan Al Ghosiyyah. Lanjut khotbah singkat. Kurang lebih isinya sebagai berikut:


Perintah-perintah Allah kepada Nabi Ibrahim sebagai ujian:
1. Menghancurkan berhala
Hingga Nabi Ibrahim pun dihukum bakar olehpara musyrikin meski tak mempan.
2. Tidak dikaruniai putra selama berpuluh-puluh tahun hingga berusia 80 tahun-an
3. Diperintahkan menikahi budak meski tanpa rasa cinta, yang akhirnya melahirkan Ismail yang tampan dan sangat dicintainya
4. Diperintahkan membawa anak istrinya (Ismail dan Hajar) di tempat terpencil. Di Baka (Mekah) untuk kemudian meninggalkan mereka meski bekal air sudah menipis. Perjuangan Hajar mencari air diabadikan dalam ritual sa'i. Hikmahnya adalah: ikhtiar itu wajib tetapi tetaplah Allah Yang menentukan. Sa'i artinya usaha. Shofa: bersih. Marwah:sukses. Jika direnungkan, hikmahnya adalah manusia hendaknya selalu berikhtiar dengan cara yang bersih agar bisa meraih sukses.
5. Diperintahkan untuk mencari Ismail dan Hajar. Beberapa tahun setelah meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat terpencil, Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk mencari mereka. Nabi Menginap di Muzdalifah dan meluapkan kangen kepada sang putra. Dan di sini beliau bermimpi diperintah  Allah untuk menyembelih Ismail.
Ibrahim menceritakan mimpinya kepada Ismail. Sang anak patuh dan bersedia disembelih karena Allah memerintahkan demikian. Mereka berdua kemudian berjalan jauh ke bukit agar Hajar tidak tahu penyembelihan itu.
Dalam perjalanan, Nabi Ibrahim bertemu setan yang membisikkan untuk tidak menyembelih putra kesayangannya, putra yang telah lama dinantikan kehadirannya. Bisikan yang "obyektif" tetapi menyesatkan karena mengajak untuk tidak mentaati perintah Allah.
Dilemparinya setan dengan batu oleh Ibrahim diabadikan dalam ritual melempar jumroh.
.
Kisah Ibrahim-Ismail mengandung hikmah: jadikanlah urusan dunia sebagai "Ismail" kita, agar tidak mencintainya secara berlebihan hingga melebihi kecintaan kepada Allah..

Jika dalam hidup kita merasa hidup susah, diuji dengan wabah, bisa jadi ujian tersebut adalah:
1. Cara Allah menguji untuk mengangkat derajat kita.
2. Teguran sayang dari Allah, mungkin ada hal yang kita lakukan tak berkenan bagi Allah
3. Azab. Mungkin ada perintah Allah yang kita abaikan.


Khotbah ditutup dengan doa, berharap wabah corona ini segera musnah.
Tahun ini Masjid Al Ukhuwwah Perumahan Permata Sukodono Sidoarjo membatasi qurban maksimal 5 sapi dan 15 kambing/domba. 
Pertimbangannya (kemungkinan) karena dalam pelaksanaan penyembelihan dan pengelolaan daging qurban di masa pandemi yang mewajibkan penerapan berbagai protokol kesehatan yang tentunya membutuhkan persiapan khusus. Juga karena penyembelihan dilakukan di hari Jumat, yang secara otomatis waktu penyembelihan dan pengelolaan hewan qurban akan terpotong cukup lama untuk pelaksanaan sholat Jumat.

Share:

Hikmah-hikmah Kisah Keluarga Nabi Ibrahim


Setiap Dzulhijjah dan Iduladha tiba, setiap orang punya preferensi tersendiri saat memaknainya. Sungguh, jika direnungkan dalam-dalam, Dzulhijjah adalah bulan yang penuh kisah hikmah Keluarga Nabi Ibrahim. Di bulan yang dimuliakan Allah, salah satu dari bulan haram ini terdapat dua momen ibadah penting, yaitu haji dan qurban. Dan jika disimak kembali, kedua ibadah ini adalah ibadah yang penuh dengan hikmah kisah keluarga ayah para nabi.
Matahari 9 Dzulhijjah 1441H

Haji……
Adalah rangkaian ibadah yang beberapa rukunnya merekam dan mengenang kembali “ritual” yang dilakukan keluarga Nabi Ibrahim. Agar umat muslim mendapat hikmahnya. Merenungi fitrah sebagai manusia.
Sai, lari-lari kecil antara Shofa dan Marwah adalah rangkaian rukun haji untuk meneladani perjuangan Hajar saat mencari air untuk Ismail kecil yang menangis. Jarak jauh harus ditempuh, bolak-balik, tetapi Hajar tidak mengeluh. Hingga akhirnya air muncul dari dalam tanah yang dijejak Ismail mungil saat menghentak-hentakkan kaki sambil menangis.
Nah saya…diuji dengan sedikit kesusahan, ngga punya uang aja udah nangis Bombay. Ngajarin anak SFH udah mau naik darah aja bawaannya. Sabar seperti hanya ada di kamus saja.
Lempar jumroh
Adalah perlambang ketika Nabi Ibrahim melempar setan-setan yang membisikkan agar tidak mentaati perintah Allah yang diperolehnya melalui mimpi. Perintah untuk menyembelih Ismail. Keturunan yang ditunggunya selama berpuluh-puluh tahun. Saya? Jangan-jangan malah bersekutu dengan setan di beberapa hal…naudzubillah..astaghfirullah…
Hajar dan Ismail kecil, ditinggalkan Nabi Ibrahim (atas perintah Allah) di gurun pasir tanpa bekal. Dan Hajar hanya bertanya :”apakah ini perintah Allah?” serta Nabi Ibrahim hanya bisa mengangguk tak tega. Hajar pun terdiam dan tidak banyak bertanya. Betapa Hajar tak menghujat dan mempertanyakan lebih lanjut. Betapa keduanya taat dan patuh kepada perintah Allah


Qurban
Ismail bayi lahir ketika Nabi Ibrahim berusia kurang lebih 86 tahun. Keturunan yang telah lama didambakan. Terbayang betapa bahagia ketika yang dinantikan berpuluh tahun akhirnya hadir di tengah keluarga. Lalu tiba-tiba turun perintah Allah : sembelihlah anakmu.
Duh…kalau yang menerima perintah dari Allah itu kita (saya) yang notabene manusia biasa, mungkin cuek aja ah pura-pura ga tau. Yang bener…anak yang lama ditunggu kehadirannya, sedang keren-kerennya di usia belia kok malah disuruh sembelih gitu aja.
Tetapi, Nabi Ibrahim taat…meski sempat ragu dan ia harus meyakinkan dengan meminta pendapat Ismail kecil. MasyaAllah, Ismail pun patuh, meyakinkan ayahandanya untuk melaksanakan perintah Allah. Namun kemudian karena ketaatan mereka kepada perintah Allah, Allah memerintahkan malaikat jibril untuk mengganti Ismail kecil dengan domba ketika proses penyembelihan akan berlangsung.
Kisah Nabi Ibrahim dan riwayat tentang penyembelihan qurban terangkum dalam Al Quran surat As-Saffat, ayat 99-111. Indah, penuh hikmah. Betapa ketaatan tanpa penawaran akan diganjar Allah secara kontan.
Padahal nih, kita (saya) kalau disuruh qurban sering mikir dulu sampai njedir. Itung-itungan. Apalagi pas kondisi sempit karena krisis tahun ini. Kalau jual hape pasti ngga cukup juga sih, lah hape saya kalau dijual paling laku di bawah 500 ribu hahaha. Tapi ada sedikit tabungan yang maksudnya buat biaya pendidikan anak-anak. Tahun depan dua-duanya butuh biaya besar. Si Mas insyaAllah di kelas akhir KMI. Adiknya butuh biaya ekstra untuk sekolah jenjang lanjutan karena sekarang sudah kelas 6 MI.
Maka…mikirnya ruwet dulu sebelum akhirnya memutuskan mengambil tabungan itu. Bandingkan dengan ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail. Ngga pakai nawar, langsung mematuhi perintah Allah. Padahal itu masalah “nyawa” bukan harta. Duh kok saya jadi malu….

Artikel ini saya tulis di hari Arafah….sebagai bahan perenungan bagi diri saya sendiri. Manusia penuh dosa, yang tak kunjung mampu berhaji ke tanah suci. Yang setiap kali menghadap Allah untuk mendirikan sholat, seperti sedang memanggul dosa-dosa di pundak dan kepalaku…dan berharap dosa-dosa itu runtuh dan diampuni ketika sujud dan ruku’ …Yang tak pernah memiliki amalan istimewa atau rahasia, tetapi tetap berharap surga karena pasti tak mampu bertahan atas siksa dan panasnya api neraka….


Share:

Waspada di Era New Normal Berbekal Analisa SWOT dan Tekad Tebal

Lima bulan telah berlalu sejak kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan, belum ada tanda tingkat infeksi SARS-CoV-2 bisa dikendalikan. Sebagaimana penyakit yang disebabkan oleh virus, Covid-19 tidak ada obatnya. Sementara vaksinasi sebagai langkah proteksi terhadap infeksi belum juga diterapkan. Maka dua cara terbaik untuk mencegah tertular Covid-19 adalah menjaga stamina dan imunitas tubuh dan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar.

Berhadapan dengan virus seperti berhadapan dengan musuh tak kasat mata, tetapi berbahaya terutama bagi yang imunitasnya rendah dan memiliki penyakit bawaan. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penularan. Namun dampaknya berimbas pada lesunya perekonomian. Maka langkah bersiaga di era New Normal diambil sebagai jalan tengah, agar perekonomian bangkit, namun masyarakat dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak terjangkit.

Melawan virus sama halnya dengan bertempur di medan perang. Butuh strategi jitu dan tekad yang kuat untuk menang.  Jika SARS-CoV-2 dianggap sebagai “musuh” dan diri kita sebagai “prajurit”, maka di medan perang butuh analisa SWOT – Strength (Kekuatan) – Weakness (Kelemahan)– Opportunity (Kesempatan) – Thread (Ancaman)
SWOT

Strength
Kekuatan utama menghadapi virus adalah sistem kekebalan tubuh yang tangguh. Virus akan melemah jika ia menumpang hidup pada inang yang sehat dan daya tahan tubuhnya kuat. Maka saya harus membiasakan diri dan anggota keluarga lain untuk bergaya hidup sehat. Sehat yang diharapkan adalah kesehatan fisik dan rohani. Sebab tidak dapat dipungkiri, sebagian besar penyakit disebabkan oleh pikiran yang tidak tenang, rohani yang gelisah hingga bepengaruh pada turunnya imunitas dan terganggunya metabolisme tubuh.
Upaya saya dan keluarga untuk mewujudkan kesehatan rohani adalah dengan membiasakan sholat lima waktu tepat waktu, ditambah dengan sholat sunnah. Tak lupa berpuasa sunnah dan rutin berdzikir dan tilawah. Jika ibadah-ibadah dilakukan secara rutin, insyaAllah berdampak pada sisi psikologis, lebih tenang, mampu mengendalikan emosi dan tidak mudah stress.
Kesehatan jasmani diupayakan dengan menjaga kebugaran. Mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga dan cukup istirahat. Senam, ngegym atau berenang bareng-bareng khawatir resiko penularan? Pilih olahraga yang aman dan bisa dilakukan sendiri. Tenaaang, kan masih bisa senam pagi di rumah, jalan kaki atau bersepeda keliling perumahan seperti yang biasa saya lakukan. 
Rute rutin jalan pagi saya di perumahan

Jangan lupa tubuh juga butuh istirahat. Hindari tidur terlalu malam atau malah begadang. Biasakan jam tidur teratur dan bangun dini hari untuk mendirikan sholat tahajud. Selain dampak psikologisnya terasa, gerakan sholat sebenarnya telah melatih tubuh untuk berolahraga.
Makanan yang bergizi? sudah pasti. Vitamin, protein dan mineral sebagai zat yang paling dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh wajib mendapat porsi. Nah, anak saya paling susah makan sayur dan buah. Untuk menyiasatinya  harus menyediakan buah dalam bentuk jus, sebab dia ogah makan buah potong tetapi nggak nolak kalau disuruh minum jus. 

Weakness
Nah saatnya mengenali kelemahan saat berperang melawan SARS-CoV-2. Kelemahan terbesar adalah tidak disiplin atau enggan dalam menerapkan pola hidup sehat. Menyiapkan masakan rumahan untuk menunjang kesehatan memang butuh waktu dan tenaga. Terkadang pergi berbelanja dihinggapi kekhawatiran tertular, karena pasar adalah salah satu klaster terbesar. Solusinya adalah dengan meminimalisir waktu berbelanja dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Saya biasa berbelanja ke pasar dua pekan sekali. Sayur-sayuran, cabe ditempatkan di wadah-wadah kedap udara dan disimpan di lemari es khusus laci sayuran. Ikan, udang dan daging dimasukkan di wadah kedap udara dan dibekukan di dalam freezer. Daun seledri dan daun bawang dipotong kecil-kecil dan disimpan di freezer, diambil secukupnya saat digunakan untuk memasak. Buah sebisa mungkin pilih yang tidak mudah busuk. Menyimpan bahan makanan dalam kulkas perlu perlakuan khusus agar tidak bahan tersebut masih dalam kondisi segar dan layak dikonsumsi ketika hendak dimasak. Maka Modena meluncurkan seri kulkas baru yang mendukung penunjang gaya hidup sehat melalui kecanggihan teknologi dengan mengaplikasikan sensor pintar.


Opportunity
Strength dan Weakness sudah terpetakan, dalam perang melawan Covid-19 ini kita juga perlu cermat mengenali opportunity atau peluang yang mampu menunjang Strength. Dalam melawan penyakit, hal yang paling menunjang daya tempur adalah rutin menjaga kebersihan.
Salah satu protokol kesehatan melawan SARS-CoV-2 adalah rajin mencuci tangan dan sesegera mungkin mencuci pakaian yang usai dikenakan beraktivitas di luar rumah.


Threats
Jaga stamina, jaga kebersihan diri dan pakaian, mengatasi rasa malas sudah dilakukan. Tetapi virus tetap bisa menebar ancaman. Threat, ancaman terbesar adalah ketika berada di wilayah dengan risiko penularan tinggi. Upaya untuk mengantisipasi ancaman ini adalah taat protokol kesehatan, bahkan jika perlu perlindungan berlapis. Kenakan masker dan face shield jika harus berhadapan dengan banyak orang. Jangan tunda mencuci pakaian usai beraktivitas di luar. Kebiasaan saya saat usai dari pasar adalah langsung mencuci tangan sebelum masuk rumah, mensterilkan uang kembalian, mandi, berganti baju lalu mencuci semua pakaian yang saya kenakan untuk ke pasar, termasuk jilbab dan masker kain.
Selain threat tersebut, ada satu ancaman yang diam-diam bisa membahayakan yaitu kurang higienisnya kebersihan peralatan makan.
Bakteri dan virus bisa menempel di peralatan makan karena kurang bersih dalam mencuci, tertinggalnya busa sabun di peralatan makan atau tidak higienisnya sabut pencuci piring. Ngeri ya..terbayang di permukaan piring yang biasa digunakan untuk makan ternyata virus dan bakteri masih tinggal dengan nyaman. Saya biasa mengelap piring dan gelas hingga kering dan kesat sebelum digunakan. Tempat sendok juga harus tertutup agar tidak terpapar debu, virus dan kuman.

Berjuang melawan musuh yang tak kasat mata seperti virus corona tak hanya butuh wacana. Tetapi memerlukan tekad yang tebal, terlebih di era New Normal. Saat sebagian orang mulai terlena, mengabaikan protokol kesehatan dan bersuka cita. Seolah lupa bahwa virus bemahkota ini tetaplah ada dan siap mengintai siapa saja.

Keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya. Menjaga kesehatan mereka adalah kewajiban kita bersama. Sebelum pandemi ini benar-benar berakhir, sudah selayaknya Pola Hidup Sehat dan Bersih diterapkan sebagai upaya terhindar dari terpapar virus, sebelum akhirnya bertawakal kepada garis takdir.




Share:

Doa Setelah Sholat Dhuha


Sholat dhuha, hampir setiap muslim pernah menunaikan sholat sunnah ini. Dibandingkan dengan sholat sunnah tahajud yang butuh niat sangat kuat karena harus mendirikan sholat di tengah enak-enaknya waktu tidur, sholat dhuha mungkin dipandang “lebih mudah” karena didirikan di waktu pagi hingga menjelang dhuhur.
((Eits tapi ya nggak mudah-mudah banget, kalau terlalu disibukkan pekerjaan hingga lupa waktu, sholat dhuha yang sebenarnya mudah bisa saja jadi terlewat begitu saja)

doa-sholat-dhuha
Mengapa sholat dhuha tergolong sholat sunnah yang diutamakan?
Berikut keistimewaannya:

1.   Menggantikan sedekah setiap ruas tubuh
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud).
2.   Mendapat pengampunan dosa
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menjaga shalat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Majah).
Hadits yang lain mencatat, "Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berzikir pada Allah SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa." (HR Abu Ya'la).

doa-sholat-dhuha

3. Dicukupi kebutuhan hidupnya
Kita biasa mengenal “melancarkan rezeki” sebagai manfaat sholat dhuha yang paling utama. Nah inilah (kalau menurut saya) maksud dari lancarnya rezeki. Bukankah jika kebutuhan hidup kita dicukupiNya adalah rezeki yang tak ternilai harganya? Tak perlu berpikir dan berharap muluk-muluk menjadi kaya raya karena sholat dhuha. Jika apa yang kita butuhkan dicukupkan itu sudah karunia yang luar biasa.
Haditsnya: “Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)-mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi).

4.   Mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah (keutamaan dari sholat dhuha awal waktu dengan syarat dan ketentuan berlaku)
Sedih karena tak kunjung mampu umroh dan berhaji? Kita mungkin belum berkesempatan ziarah ke makam Rasulullah dan mendapat keutamaan sholat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Tetapi Allah Maha Kuasa telah menjanjikan suatu ibadah yang pahalanya setara ibadah haji dan umroh, yaitu sholat isyra’ . Sholat isyro’ adalah sholat dhuha di awal waktu yang didirikan sekitar 10-15 menit usai matahari terbit, dengan catatan dilakukan di masjid usai sholat subuh berjamaah. Jadi usai sholat subuh berjamaah, berdiam di masjid dengan berdzikir atau khusyu' dalam kajian atau bertilawah hingga 15 menit setelah matahari terbit, kemudian mendirikan dua rokaat sholat isyra’ , insyaAllah dapat pahala seperti berhaji dan umroh... MasyaAllah…
"Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (HR Tirmidzi).

Kapan waktu utama untuk sholat dhuha? 
Diriwayatkan dalam HR Muslim:
Syaibani berkata: "Zaid bin Arqam RA melihat beberapa orang mendirikan shalat Dhuha". Kemudian Zaid berkata: "Seandainya mereka tahu, sholat Dhuha setelah waktu ini sebenarnya lebih utama". Zaid melanjutkan, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat awwabin adalah ketika anak unta mulai (merasa) kepanasan (tamradh al-fishal)" (HR Muslim). Awwabin adalah orang-orang yang memilih kembali kepada Allah. Sebagian ulama berpendapat: lantaran pada waktu tamradh al-fishal orang-orang cenderung memilih untuk berteduh/beristirahat"

Nah kapan tuh kira-kira anak unta mulai kepanasan? kalau dilihat dari jam mungkin sekitar jam 9 -10 WIB ya. Asal jangan mendirikan sholat dhuha di waktu yang dilarang, yaitu selama 20 menit menjelang dhuhur, alias waktu matahari tepat di atas kepala. 


        doa-sholat-dhuha
         
Doa (Setelah) Sholat Dhuha
Adakah doa khusus usai sholat dhuha? Saya baca-baca sebenarnya tidak ada doa khusus yang diwajibkan, seperti halnya bacaan sholat. Namun ada dua versi doa yang biasa dibaca sesudah sholat dhuha:

1.   Doa dari -kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal.  
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".

Artinya:
"Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh".

2.   Doa yang diriwayatkan dalam hadits
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM”
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619)
Mau baca doa sholat dhuha yang mana dong? Menurut saya terserah pada pilihan masing-masing. Sebab doa bersifat universal, bahkan berdoa dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah pun Allah pasti Maha Mendengar dan Mengabulkan. Hanya bagi saya sendiri sudah terbiasa dan lebih sreg melafadzkan doa yang kedua. 
Doa yang berupa dzikir, istighfar, permohonan ampun bagi saya meneduhkan dan melembutkan hati. Rasanya lebih adhem, ayem, jika seorang hamba yang penuh dosa merendahkan diri sedemikian rupa di hadapan Sang Maha Kaya dan Maha Suci.
Teringat petuah Ibnu Qoyyim al-Jauziyah:
“Bila engkau ingin berdoa, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka jadikan seluruh isi doamu istighfar, agar Allah memaafkanmu. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi-Nya tanpa engkau memintanya,”



Sumber : 
Republika.co.id
Rumaysho.com













Share:

Lima Hal yang Membuat Influencer Galau


Influencer? Apaan tuh? Sesuai kata dasarnya: influence yaitu pengaruh, mempengaruhi. Influencer artinya seseorang yang berpengaruh atau mempengaruhi. Seperti kita ketahui dunia maya kini berfungsi ganda, tidak hanya untuk menemukan  berita tetapi juga untuk mempromosikan produk dan jasa. Dan aktivitas ini membuka kesempatan (kerja) sebagai influencer.
Biasanya influencer ini “bekerja” di berbagai kanal media sosial. Bisa instagram, facebook, twitter bahkan juga blog. Fee yang ditawarkan beragam, biasanya tergantung dari nilai plus dari kriteria tertentu (follower, Engagement Rate Instagram, keunggulan blog dan lain-lain)

Enak ya, posting lalu dapat duit. Ngga semudah itu kaleee. Mikir caption, mikir gimana agar tugas bisa terselesaikan dengan baik, mikir optimasi, mikir gimana agar baik klien maupun lingkungan pertemanan yang terima info sama-sama mendapat kebaikan dari pekerjaan yang kita lakukan.
Dan belum lagi kegalauan yang harus dihadapi si influencer. Galau? Ya tentu ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang dilanda risau pas melihat “lowongan kerja” sebagai infleuncer, contohnya:
1.   Belum pernah menggunakan jasa /produknya
Salah satu tugas influencer adalah mempengaruhi orang yang ada di lingkaran pertemanan untuk menggunakan jasa dan produk tertentu. Tawaran feenya OK, tapi belum pernah gunakan jasa atau produknya gimana nih?
Ada yang berpendapat: ah kan captionnya bisa mengarang bebas. Tancap gass. Ada yang berupaya menggunakan produk dan jasanya dulu baru bisa menulis caption dengan tenang. Mau berpendapat yang mana aja silahkan. Yang penting tugas influencer adalah memberikan informasi sesuai fakta. Ngga perlu hiperbola, apalagi kalau belum pernah nyoba produk/jasanya. Pelajari tentang apa yang ingin dipromosikan, temukan keunggulannya sebagai bahan untuk menginformasikan ke khalayak luas.

2.   Tawaran datang bareng dari dua produk/jasa yang serupa
Baru deal dengan si A, eh kok tiba-tiba datang tawaran serupa dari si B. Produknya serupa, pangsa pasarnya begitu juga. Ambil nggak nih? Hmm tergantung sregnya di hati dan dealnya bagaimana, ada klien yang bener-bener nggak mau “diduakan” tapi ada yang nggak keberatan. “Duh, kalau kode etiknya sih nggak dah diambil bersamaan” ada yang berpendapat demikian. Tapi semua tergantung ke pribadi dan kondisi. Lah kalau dalam kenyataannya benar-benar sebagai konsumen dari produk A dan B gimana, sah-sah aja kan?
3.   Tidak sesuai dengan selera
Udah nyobain produk dan jasa sebelum menjalani campaigne, tapi kok nggak sesuai selera ya. Hmmm selera kita kan nggak selalu sama dengan selera orang lain. Sebagai influencer tugas kita adalah menginformasikan tentang sesuatu produk atau jasa, yang mungkin dibutuhkan orang lain baik itu dipakai sendiri maupun untuk keluarga. Jadi pendapat pribadi mengenai produk boleh dikesampingkan. Sesuatu pasti ada kelebihan dan kekurangannya, yang nggak sesuai dengan selera kita nggak berarti orang lain punya pandangan yang sama ‘kan?
4.   Cocok tapi kepentok
Produk dan jasa yang lagi butuh influencer pas klik dengan kita sebagai konsumen setianya. Tapiii kepentook persyaratan, kurang follower, usia nggak sesuai persyaratan, dan lain-lain dah, trus gimana? Ya udah berarti belum rezeki, atau coba aja apply, kalau memang rezeki meski ada data yang nggak sesuai pasti nyambung juga tawarannya.

5.   Bertentangan dengan nurani
Nah ini yang bahaya. Kebayang nggak harus jadi influencer sesuatu yang bertentangan dengan nurani? Misalnya, muslim ditawarin jadi influencer minuman beralkohol. Duh ya, kalau saya mending nggak deh meski tawaran feenya menggiurkan. Sambil berdoa semoga Allah membukakan pintu rezeki dari arah lain yang tak diduga, yang lebih berkah dan membawa keselamatan di dunia dan akhirat.


Dan lima poin itu sekadar pemikiran saya, berdasarkan pengamatan dan pengalaman. Tentang pilihan penyelesaiannya tentu tergantung pada masing-masing pribadi. Yang penting tetap semangat dan bekerja, menebarkan kebaikan di muka bumi.


Share:

Makan Mi Ayam di Mal Bayar Seikhlasnya


Jajan di mal mahal, tarifnya berbeda jauh dengan makan di kaki lima. Kedai di mal butuh biaya operasional lebih besar, gaji pegawai, sewa tempat dan banyak hal, maka dampaknya ke harga jual. Tapi pemilik usaha kuliner Mi Marta menawarkan sesuatu yang berbeda. Ia memberikan kesempatan makan mi ayam, gratis, asal pengunjung kedainya bersedia beramal.
Restu Zulfikar mengunggah ajakan makan mi ayam gratis sambil beramal di akun twitternya.
“Assalamualaikum, pagiii.. yang berkenan mampir dipersilahkan, boleh bawa pulang atau makan di tempat. Sila datang ke warung saya di Lotte Mart Fatmawati lantai dasar (nami grill),” sapanya di akun @restuzr1.
Akun milik Restu Zulfikar ini hanya memiliki 512 pengikut, namun ajakan beramal sebagai ganti makan gratis menuai hampir 25 ribu kali retweet dan 50 ribu tanda “menyukai” Beberapa netizen meragukan niatnya. Sebab dari perhitungan bisnis yang dilakukan anak muda ini dipastikan tidak mampu memenuhi biaya operasional. Restu Zulfikar menjawab bahwa ia menghitung berdasarkan kalkulator Allah. Di mall ini dia mengaku memiliki 3 tenant, dua tenant fokus untuk dagang dan khusus Mi Ayam Marta untuk keperluan sosial.
Dari beberapa cuitannya, tampaknya Restu Zulfikar adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi. Ia khusus mempekerjakan anak-anak putus sekolah dan ibu yang menjadi tulang punggung keluarga. Dalam foto tenant Mi Ayam Martanya terlihat spanduk bertuliskan   "Mie Ayam Marta, Makan Mie Ayam Bayar Seikhlasnya. Silahkan langsung masukkan kotak amal tidak ada kasir" Di spanduk ini juga dijelaskan bahwa dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk memberdayakan perempuan dhuafa yang menjadi kepala keluarga serta untuk modal memberikan pelatihan kepada anak putus sekolah.

Restu Zulfikar mengaku bahwa sebelum terjadi pandemi corona, Mi Ayam Marta adalah salah satu cabang bisnisnya. Namun saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, ia menemui beberapa kali orang datang ke kedai Mi Ayam Marta sambil membawa sedikit uang dan menanyakan apakah dengan uang tersebut ia bisa membeli makanan.
Dari pengalaman tersebut Restu memutuskan untuk mengganti konsep kedai Mi Ayam Marta untuk keperluan beramal. Pengunjung bisa makan gratis namun mengisi kotak amal yang akan dimanfaatkan untuk membantu pihak-pihak yang membutuhkan.
Menurut Restu sejak membuka program makan gratis, seratus porsi mi habis dalam sehari. Bahkan sebelum jam tutup mal, kedai Mi Ayam Martanya sudah berkemas untuk tutup terlebih dahulu. Ia berharap bisa melanjutkan program penawaran makan gratis selama masih memberikan manfaat. Restu mengaku keuntungan dari dua tenant murni bisnis yang dimilikinya masih mampu mensubsidi biaya operasional Mi Ayam Marta.

MHmm....mari merenung, kira-kira kita bisa bertransaksi dengan langit dari pintu mana?

Sumber : Kompas, Twitter @ restuzr1

Share:

Ketika Pondok Berjibaku Melawan Corona

Izinkan saya menuliskan kata hati.
Kita belajar banyak dari pandemi.
Untuk senantiasa merendahkan diri dan hati di hadapan Sang Illahi..
Sebab semua sepenuhnya yang bergulir di langit dan bumi atas Kehendak Allah semata..
Di artikel tentang balik pondok di tengah pandemi, tentang sepenuhnya berserah diri kepada Allah usai berikhtiar, dan takdir Allah pun menyapa sebagai pengingat untuk senantiasa rendah hati.
Sebagai walisantri, kami paham pondok telah semaksimal mungkin berikhtiar. Menerapkan protokol kesehatan. Membuat puluhan bilik disinfektan. Jauh hari sebelum liburan santri pondok telah melakukan pembatasan, tidak menerima kunjungan walisantri, bahkan kirim paket pun dilarang. Dan Alhamdulillah insyaAllah semua santri yang pulang dalam kondisi sehat tanpa membawa virus bawaan yang "mengerikan"
Yang menjadi pertanyaan saat itu adalah bagaimana saat harus balik pondok?
Liburan telah diperpanjang 20 hari. Hingga akhirnya diputuskan para santri kembali menjelang akhir bulan Syawal. Pondok juga mewajibkan santri membawa surat kesehatan dan karantina mandiri di atas materai ditandatangi wali  sebagai tindakan proteksi. Dua hal ini adalah syarat wajib masuk Custom House: prosedur masuk pondok.
Mereka pun harus melalui protokol kesehatan, mengenakan masker sejak dari keberangkatan, masuk bilik disinfektan, mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
Tetapi Allah mentakdirkan bahwa ada santri di pondok campus 2 yang terpapar, pasien 01 sebagai hasil tracing. Dan diikuti belasan santri lainnya.
Panjang cerita. Media juga membubuhkan beberapa pemberitaan yang terlalu hiperbola dan tidak sesuai fakta. Tetapi sebagi walisantri kami memilih menunggu rilis resmi dari pondok dan berbagai kanal berita resmiya.


Dan dari masalah ini saya belajar tentang kecintaan ibu (asuh) kepada anaknya serta bakti anak kepada "ibu" nya. Betapa pondok mengupayakan para santri mendapatkan perawatan terbaik. Puluhan yang dinyatakan reaktif diisolasi di penginapan Wisma Darussalam.

 Gubernur, Pangdam, Kapolda memberikan bantuan berupa peralatan kesehatan dan sembako. Santri yang dinyatakan positif Covid diminta gubenur untuk dirawat di Surabaya

Sedangkan para alumninya tak kalah peduli. Mereka menjadi pagar bagi pondok, ibu kedua mereka. Literasi dilawan dengan literasi. Pemberitaan yang hiperbola dijawab dengan opini, dengan bahasa santun dan mengedukasi.

 Saya jadi tersadar begitu banyak jurnalis yag sepat mengecap pendidikan di sini. Bahkan ikatan alumni menyumbangkan instrumen PCR. Dan masih banyak sumbangsih lain-lain untuk ibu tercinta mereka...
Ikatan yang tak bisa dinilai dengan harta atau ditukar dengan permata.

Saya terharu...sangat
Hingga menyempatkan menulis catatan. Agar tak lekang dalam ingatan



Sekadar merekam kenangan...
Foto ini saya ambil dari lantai II BKSM, sekitar bulan Desember 2018 saat putra  saya waktu duduk di kelas 3 dirundung sakit hampir setahun lamanya.
.
Ia sempat memohon untuk aladawam saja atau cuti setahun..
Tapi kami, orang tuanya melakukan segala upaya agar ia bertahan.
.
"Kamu insyaAllah sembuh Nak, sebab Allah telah berjanji tak akan mengabaikan doa-doa orang yang beriman. Tapi kalau kamu bertanya kapan, maaf Mama nggak bisa menjawab sebab semua jawaban dari pertanyaan adalah otoritas Allah semata," begitu jawaban saya kala itu ketika ia bertanya kapan bisa sembuh...
.
Maka, jika ibu (asuh) putra-putri kita sedang diuji untuk kesekian kali. insyaAllah ada saatnya berlalu..nanti..seperti janji Allah akan menjaga tempat-tempat dimana Asmanya  diagungkan setiap hari. Seperti saat Allah berkenan menyembuhkan putra saya tanpa kambuh lagi..

Kita hanya harus menahan diri, bersabar atas ujian ini dan melantunkan doa, istighfar tiada henti...
Share:

Kejujuran yang Langka, Uang 500 Juta Tertinggal di KRL Dikembalikan Kepada Pemiliknya


Baru-baru ini netizen dihebohkan oleh berita seseorang kehilangan uang 500 juta di KRL. Beruntung, uang tersebut kembali dengan selamat karena kejujuran seorang petugas kebersihan. Mujenih, nama dan wajah pria ini mendadak viral di media sosial. Dialah sosok yang menemukan bungkusan berisi 500 juta rupiah ketika melakukan tugasnya membersihkan gerbong kereta dari sampah saat sedang berhenti di Stasiun Bogor, Jawa Barat.
Uniknya uang 500 juta tersebut hanya dibungkus tas plastik hitam. Sekilas seperti onggokan sampah. Bahkan bungkusan yang ditemukan Mujenih di gerbong tiga dari belakang, di bawah kursi prioritas itu sempat ditendang-tendang penumpang kereta karena disangka sampah atau barang tak berguna. Betapa terkejutnya Mujenih ketika membersihkan gerbong tersebut dan membuka bungkusan plastik ternyata berisi uang 100 ribuan yang disusun dalam beberapa ikatan.

Pria berusia 30 tahun ini kemudian menyerahkan uang tersebut ke tim PS Tempat Penemuan Barang Hilang di Stasiun Bogor. Kejujuran yang sangat langka ini menuai decak kagum dan pujian dari para netizen. Kisah uang 500 juta ini viral di media sosial ketika seseorang dengan akun facebook bernama Arip Rahmatulloh mengunggah penemuan uang 500 juta di KRL “Alhamdulillah telah ditemukan uang sebesar 500 juta oleh team OTC Bojonggede, sudah diserahkan langsung oleh team ke PS Stasiun Bogor dan Alhamdulillah sudah diambil kembali oleh pemiliknya. Thanks All Team OTC, tingkatkan terus semangat untuk menjadi manfaat bagi orang banyak” tulisnya disertai foto unggahan berita acara dan seseorang yang tampaknya adalah Mujenih sebagai penemu uang.
Mujenih mengaku sedang bekerja membersihkan gerbong. Lalu seorang petugas keamanan menunjukkan ada bungkusan kresek di bawah kursi. Mereka berdua membuka bungkusan dan saat melihat isinya berupa uang langsung diserahkan ke unit Passenger Service (PS) Stasiun Bogor. Ia menyatakan selang sepuluh kemudian melihat sosok pria setengah baya turun dari jalur lima yang mengaku ketinggalan barang dan kemudian dapat dikonfirmasi sebagai pemilik uang.
Pria yang telah tiga tahun bekerja sebagai petuga kebersihan KRL di PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) itu tidak merasa tindakannya mengembalikan uang bukan hal istimewa. Sebab ia hanya melakukan tindakan sesuai SOP bahwa setiap petugas wajib menyerahkan barang temuan yang ditemukan di KRL, seperti yang dijelaskan Anne Purba selaku VP Corporate Communications KCI.
Maka Mujenih malah heran mengapa dia menjadi viral dan seringkali ditelepon seseorang yang mengaku wartawan untuk izin wawancara. Kejujuran Mujenih ini adalah hal yang sangat langka di zaman manusia lebih mengutamakan harta benda. Suatu hal yang patut direnungkan, adakah kita masih mempunyai nilai moral yang sama ketika nominal uang temuan menggoda di depan mata.


Share:

Tips Perkuat Iman dan Imun


Di era New Normal, kajian fiqih ba’da subuh Masjid AL Ukhuwwah  yang libur hampir empat bulan karena pandemi mulai diaktifkan kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tema tausiyah Ustadz Ahmad Habibul Muiz kali ini adalah mengenai memperkuat iman dan imun di masa pandemi.
Kesehatan adalah karunia yang tak ternilai harganya. Pandemi corona masih berlangsung, tetapi aktivitas spiritual harus tetap berjalan, sebab terlalu lama kosong akan menyebabkan jiwa gersang.

Untuk menjaga kesehatan, memperkuat imun dan iman, Ustadz Habib mengingatkan pentingnya 3 hal:
1.   Sehat secara aqidah
Aqidah adalah hal yang paling mendasar bagi orang beriman. Pondasi dalam menjalani kehidupan. Hendaknya mukmin selalu menjaga aqidahnya untuk selalu berada di jalan yang benar. Tidak memandang pandemi ini sebagai pertanda bahwa Allah sedang menyiksa, tetapi sebagai bagian dari ujian kehidupan. Untuk mengatasi permasalah hidup upayakan kian dekat kepada Allah, Dzat Yang Maha Kuasa. Sebab secara logika jika kita dekat dengan yang memegang kekuasaan maka kita akan merasa aman, tenteram dan nyaman. Begitu juga jika kita kian dekat kepada Allah, Yang Maha Kuasa atas segalanya, maka hati kita akan lebih tenteram sebab yakin Allah akan menunjukkan jalan terbaik andai kita ditimpa masalah.
2.   Sehat pemahaman
Ilmu adalah sumber pemahaman. Agar paham tata cara beribadah butuh belajar. Untuk memecahkan masalah butuh belajar. Termasuk ketika dihadapkan pada masalah bagaimana tetap bisa mendirikan sholat berjamaah di tengah wabah. Seperti saat para ulama berijtima menyarankan jaga jarak dan mengenakan masker dalam rangka agar tidak terjadi penularan penyakit. Pemahaman terhadap satu hal adalah separuh dari solusi dari suatu masalah.
3.   Sehat fisik
Sunnah-sunnah Rasulullah dalam hidup membawa banyak nasihat untuk hidup sehat. Misalnya sunnah ketika bangun tidur adalah mencuci tangan dahulu baru melakukan aktivitas lain. Sehat fisik meliputi menjaga pola makan dan pola hidup sehat. Makanlah yang halal dan thoyib.

Share:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.