catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Berkah dari #BekasJadiBerkah


Berkah paling indah buat saya adalah jika hidup saya, berapapun lamanya membawa manfaat bagi keluarga, sesama manusia, lingkungan dan alam semesta. Selama ini saya masih merasa belum banyak bermanfaat sebagai sosok manusia. Sumbangsih saya sebagai warga negara Indonesia belum maksimal. Mungkin saya baru merasa cukup memberdayakan diri di lingkungan keluarga.

Sebagai bentuk karya nyata menggapai berkah terindah saya berkarya melalui tulisan. Kebetulan saya adalah seorang penulis lepas konten di media maya. Salah satu situs yang diperuntukkan untuk pelajar sekolah menengah berisi artikel-artikel ilmu pengetahuan memuat ratusan karya yang terlahir dari tangan saya, tanpa nama..ya ghostwriter atau penulis konten adalah sebutan bagi penulis semacam saya. Mungkin hanya sebuah peran kecil dalam kehidupan, tetapi saya berharap membawa manfaat besar pembacanya. Terus terang terkadang saya juga merasa bosan dengan cara menulis yang monoton.

Hingga suatu hari terbersit keinginan menulis berbeda tema dari artikel-artikel yang biasa saya tulis. Kebetulan saya juga senang mengikuti lomba menulis tetapi tak kunjung meraih kemenangan. Kali ini saya menulis tentang sosok manusia yang mengajarkan saya bersyukur. Sebutlah dia Pak Mat, seorang petugas kebersihan di perumahan kami atau biasa dipanggil Pak Tukang Sampah. 

Event bertajuk #BekasJadiBerkah yang diselenggarakan sebuah komunitas blog publik dan disponsori toko online ternama mengangkat tema tentang bagaimana mengubah barang bekas bisa membawa berkah.

Kisah yang saya tulis untuk mengikuti lomba ini memang kisah nyata Pak Mat. Sehari-harinya beliau tinggal di Tempat Pembuangan Sampah demi menghemat gaji bulanannya. Beratap terpal seadanya tanpa penerangan yang memadai dan bergulat dengan nyamuk, lalat, dinginnya malam serta bau sampah yang menusuk dada sudah biasa baginya. Mengingat kembali kisah hidupnya menyadarkan hati bahwa bosan menulis, merasa hidup terlalu monoton seharusnya tidak ada dalam kamus saya. Bagaimana jika peran hidup saya bertukar posisi pada lakon yang sedang Pak Mat jalani? mampukah saya hidup tanpa stress dalam kondisi seperti yang ia nikmati?

Motivasi untuk lebih bersyukur yang tanpa sengaja diberikan Pak Mat membuat saya ingin memberikan nya bantuan lebih besar. Namun kondisi finansial keluarga kami belum cukup memadai. Event Bekas Jadi Berkah ini menggugah hati saya, tak perlu bingung membantu orang lain asal ada niat kuat. Menjual barang bekas dan hasilnya disumbangkan sudah cukup menjadi jalan. Kisahnya pun bisa ditulis untuk sebuah lomba kepenulisan.

Tak dinyana Allah menganugerahkan berkah terindah dengan memberikan kemenangan bagi saya dengan meraih juara dua. 


Kabar terindah di bulan Agustus ini sangat berarti buat saya pribadi. Pertama karena niatan saya membantu orang lain mendapat ganjaran berlipat ganda. Kedua meraih kemenangan di lomba menulis adalah sebuah obsesi. Sebuah kemenangan yang bukan sekedar nominal penghargaan tetapi membuat saya optimis bahwa saya bisa menulis dengan baik dan berbagi berbagai macam kebaikan. Ketiga menyadarkan kembali bahwa hidup yang berkah bukanlah kehidupan bergelimang harta tetapi tentang bagaimana kehidupan yang merupakan anugerah itu membawa berkah bagi diri sendiri dan sesama manusia.

Jauh di lubuk hati saya merasakan betapa Allah tak pernah mengecewakan makhlukNya. Niat baik dibalasnya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Ketika hambaNya mulai merasa lelah Dia menyadarkan untuk tiada henti bersyukur dengan memberikan berkah paling indah.






Share:

Berkas dan Tahapan Mengurus SHM (Sertifikat Hak Milik)

Salah satu berkah reformasi adalah birokrasi mengurus surat-surat berharga lebih mudah dan tanpa pungli. Saya membuktikannya melalui pengalaman mengurus surat tanah alias Sertifikat Hak Milik di BPN Sidoarjo. 

Dulu, sekitar tahun akhir 1980 - awal 1990an ayah saya sempat stress mengurus SHM tanah pekarangan. Mendengar kata "kantor agraria" orang sudah enggan duluan. Terbukti harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar karena setiap meja butuh amplop sebagai pelicin jalan. Padahal waktu itu pengurusan sudah dilakukan secara kolektif bareng bersama tetangga yang lain sampai dibelain pinjam duit paman yang kebetulan jauh lebih mapan. Bisa dibayangkan kalau nekad mengurus sendirian? mungkin bisa habis duit jutaan.

Saat itu saya masih remaja belasan tahun tapi mendengar keluh kesah ayah jadi trauma. Maka saat KPR rumah kami lunas dan suami mengajak mengurus SHM (karena rumah ini atas nama saya) saya sebenarnya enggan. Saat pelunasan di bank dan menerima segebok berkas pihak bank sudah mengingatkan bahwa untuk rumah yang pernah melalui proses KPR dan berniat mengurus SHM harus melalui proses Roya. Apapula itu? ternyata proses Roya itu semacam tahapan diantara SHM dan kepemilikan sementara (Hak Guna Bangunan). Sebab rumah yang dibeli secara KPR sertifikatnya dianggap sebagai jaminan di bank hingga rumah dinyatakan lunas.
Jenis-Jenis Sertifikat atau Surat-surat yang Diurus di BPN

Tanya-tanya di kantor Badan Pertanahan Nasional dan kantor notaris kami memperoleh informasi mengenai kelengkapan surat-surat untuk mengurus Roya dan SHM.
Berkas yang harus disiapkan adalah:
1. Sertifikat asli (sertifikat HGB yang diperoleh dari pihak bank/ belum di Roya) dan foto kopi 3 lembar
2. IMB asli dan foto kopi 3 lembar
3. Akta Jual Beli asli dan foto kopi 3 lembar
(tiga jenis berkas ini diperoleh dari bank ketika pelunasan angsuran)
4. KTP asli dan foto kopi 3 lembar
5. PBB terbaru asli dan foto kopi 3 lembar
6. KK asli dan foto kopi 3 lembar

Foto kopi KK dan KK dilegalisir ke kecamatan, GRATIS. Bisa juga karena suatu hal males ke kecamatan lalu legalisir ke notaris tapi ada biaya sekitar 50 ribu. Untuk berkas yang dari bank dan PBB lembar foto kopi dilegalisir di notaris. Jadi intinya enam berkas tersebut (dengan foto kopi KK dan KTP yang sudah dilegalisir) dibawa ke kantor notaris (kalau bisa pilih kantor notaris yang dekat dari kantor BPN sehingga kalau ada kurang legalisir berkas ga perlu bolak-balik menempuh jarak jauh). Di kantor notaris dengan berkas lengkap tersebut kita menghadap salah satu meja dan mendaftar untuk mengurus Roya atau SHM. Di kantor notaris akan dikenai biaya 40 ribu untuk memeriksa kelengkapan berkas dan beberapa surat yang perlu dilegalisir. Tunggu beberapa menit saja lalu berkas tersebut kita bawa ke BPN. Kok bukan pihak notarisnya sih yang wira-wiri? OOOh kalau mau tinggal beres bisa, biayanya sekitar 1,5 juta rupiah. Tapi kita tinggal duduk manis di rumah dan pihak notaris yang mengurus kelengkapan surat-surat tersebut, tandatangani surat kuasa beres dah dengan mengeluarkan uang sebesar itu. Nah kalau mengurus secara swadaya paling keluar 200 ribu saja dengan ongkos transportasinya. Pilih mana?

Biaya-biaya apa sih saja sih 200 ribu itu?
Yang 40 ribu kan sudah ketahuan untuk biaya legalisir di notaris. Sedangkan biayanya 2x50 ribu adalah pajak yang masuk kas negara yang harus dibayarkan di kantor BPN. Lalu 2x10 ribu untuk formulir Roya dan SHM, kemudian materai 2x6000 untuk melengkapi formulir tersebut. Lain-lainnya? anggap uang bensin, beli jajan dan es doger hehehe.



Pada intinya proses berikutnya adalah sebagai berikut :


Setelah menerima legalisir dari notaris dan dinyatakan surat-suratnya lengkap langsung ke kantor BPN, beli map/formulir Roya (untuk rumah yang dibeli secara KPR dan telah lunas) dan formulir mengurus SHM yang dilengkapi dan diserahkan setelah proses Roya selesai.

Lengkapi isian di formulir Roya, antri di loket khusus Roya (bisa tanya ke customer service). Setelah berkas diteliti kita diminta membayar 50 ribu di loket sebagai pajak kepada negara. Kembali ke loket Roya akan diberikan tanda terima untuk mengambil berkas seminggu kemudian. Sesuai tanggal yang tertera pada tanda terima (biasanya 7 hari kemudian) ambil berkas yang sudah diRoya berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan di loket yang ditunjuk. Lengkapi Formulir SHM yang sudah dibeli sebelumnya kemudian masukkan ke loket pengurusan SHM/ peningkatan hak (harus pemilik rumah/bangunan sendiri jika diwakilkan harus disertai surat kuasa). Bayar pajak di loket. Kembalikan berkas lalu mendapat tanda terima. Biasanya seminggu kemudian berkas selesai SHM sudah bisa dibawa pulang.

Yang patut diacungi jempol Kantor BPN kini Sabtu dan Minggu buka, ada petugas piketnya. Jam buka di hari Libur Jam 9 - (kalau ngga salah sampai jam 12 siang). Nggak ribet kan mengurus surat tanah? biaya-biayanya pun jelas masuk kas negara. Bahkan di setiap loket terdapat stiker : dilarang memberikan uang imbalan dalam bentuk apapun kepada petugas loket. Indonesia (kelak) bebas korupsi dan pungli bukan mimpi, mari kita biasakan mencari nafkah dari uang halal agar hati semakin jernih.

Eia tambahan informasi : prosedur dan besarnya biaya ini adalah pengalaman saya mengurus peningkatan hak dari HGB - Roya - SHM di BPN Sidoarjo. Terus terang saya kurang paham apakah prosedur dan biaya-biayanya sama di berbagai wilayah di Indonesia. Ada kemungkinan tergantung NJOP seperti tertera pada PBB ya...Semoga bermanfaat :)

Share:

Borobudur, Saksi Semangat Pantang Mundur atau Nasionalisme Luntur?

17 Agustus tahun 1945 itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa hari lahirnya bangsa Indonesia…merdeka…
17 Agustus 2015 Indonesia berusia 70 tahun sudah....merdekaa!! Bukan usia muda tetapi tak juga terlalu renta. Terbayang perjuangan para pahlawan yang rela bertaruh nyawa demi meraih kemerdekaan Indonesia, sebuah tindakan nyata atas nama cinta. Kini saatnya bagi kita membuktikan kecintaan pada Indonesia raya. Bagaimana caranya? Tentu dengan segenap upaya mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dengan karya nyata termasuk mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri, menjaga kelestarian alamnya. Indonesia terkenal sebagai negeri nan elok panoramanya. Gunung, lembah, pantai, laut, danau, sungai seolah menjelma menjadi perhiasan tanah surga. Tak terhitung kebudayaan bangsa berupa tarian, lagu daerah, alat musik tradisional dan bangunan bersejarah.
      Berkelana dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya di Indonesia tak akan pernah membosankan. Jalan-jalan tidak hanya bersifat rekreatif namun juga mampu membangkitkan nasionalisme dan semangat kebangsaan. Betapa tidak, keindahan panorama Indonesia yang disaksikan membawa pikiran berimajinasi tentang bagaimana Tuhan menganugerahkan bangsa ini keindahan surgawi, mungkin Dia menciptakan Indonesia dalam situasi penuh cinta, semoga saja saat ini Ia tak sedang murka, bumi yang diciptakan penuh keindahan kini sedang merana karena kerusakan lingkungan dan angkara. Menyadari keindahan alam nusantara menggugah kesadaran bahwa cinta padamu negeri tak sekedar syair lagu belaka dan tak akan pernah lekang dimakan usia.
     Sebaliknya berkeliling negeri tercinta ini bisa melunturkan nasionalisme jika menemukan berbagai kondisi yang mengecewakan. Cinta dan sebal dalam satu kesempatan pernah kami alami dalam satu perjalanan ke Borobudur tahun lalu.
      Berwisata adalah kesempatan mahal buat kami. Kondisi finansial keluarga tidak memungkinkan untuk rutin berekreasi. Bersyukur tahun 2014 lalu kami diberi kesempatan mewujudkan impian mengunjungi Borobudur. Meski perjalanan ditempuh dengan naik kereta ekonomi Logawa dari stasiun Sidoarjo hingga stasiun Lempuyangan Yogyakarta namun tubuh tak terasa lelah. Pemandangan alam berupa hamparan sawah adalah hiburan sepanjang jalan. Sejauh mata memandang seolah melihat permadani hijau terhampar. Kereta cukup nyaman tak ada sampah berserakan karena setiap meja disediakan kantong sampah. Petugas kebersihan pun sigap memungut sampah dan membersihkan kereta setidaknya sekali dalam perjalanan yang memakan waktu lima jam.

Tiba di stasiun Lempuyangan dan disambut sopir-sopir taxi atau mobil sewaan yang ramah membuat kami bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Yogyakarta adalah kota yang ramah, harga makanan terjangkau bagi semua kalangan. Ingin makan murah dan suasana Yogyakarta yang gegap gempita, susurilah jalan Malioboro di tengah kota.
Malioboro terkenal sebagai tempat berbelanja oleh-oleh murah meriah. Beragam oleh-oleh khas Yogyakarta bisa ditemukan di sini. Anak-anak bisa belajar tentang kebudayaan bangsa dari aneka kerajinan tangan hingga miniatur gamelan, batik dan aneka asesoris unik bisa diperoleh dengan harga murah. 


Ssst tapi harus pandai membandingkan harga. Sebagian besar pedagang menjual produk dagangannya lebih dari dua kali lipat harga wajar. Duh, jadi merasa sedikit tertipu jika terlanjur membeli produk yang sama di kios yang terlalu mahal. Rupanya asas kapitalisme sudah mulai menjalar, mengikis kejujuran bangsa Indonesia yang dulu dibanggakan. Tetapi rasa takjub sebagai bangsa Indonesia kembali muncul ketika menyadari betapa murahnya harga makanan di sini. Nasi “kucing” di angkringan dijual hanya sekitar lima ribu rupiah lengkap dengan lauknya. Ongkos naik becak dari Malioboro ke pusat jajanan dan oleh-oleh membuat kami membelalakkan mata, murah sekali? Jarak sedemikian jauhnya hanya sepuluh ribu pulang pergi? Hebat sekali orang-orang Indonesia ini meski terhantam inflasi tetapi tetap bisa bertahan hidup tanpa tergiur kemewahan dan merasa cukup dengan berapapun penghasilan.



      Nasionalisme yang tiba-tiba terbakar sempat meredup karena perjalanan ke Borobudur. Perjalanan kami bertepatan dengan jadwal kampanye salah satu partai politik. Konvoi kendaraan bermotor membuat macet jalanan ditambah raungan knalpot yang memekakkan membuat perjalanan kami terasa menyebalkan. Butuh waktu hampir 3 jam hingga sampai di tujuan.
      Sesampai di Borobudur rasa sebal terobati, haru dan bangga berbaur di dalam hati. Bangga karena berabad lampau nenek moyang kita mampu membangun candi semegah ini tanpa bantuan teknologi. Betapa gigih perjuangan mereka mewariskan kebanggaan pada anak cucunya. Pemandangan Merapi dan Merbabu di kejauhan seolah menjadi saksi kemegahan masa lalu yang bisa dinikmati hingga saat ini. Memantik tanya apa yang kelak akan kita wariskan dan tercatat dalam sejarah kegemilangan bangsa?


Sayang situasi Borobudur yang ramai pengunjung membuat hati sedikit mendung. Banyak dari para pengunjung membuang sampah sembarangan. Bungkus makanan, botol air minuman dalam kemasan berserakan hampir di sepanjang undakan. Hati saya pedih, bukankah candi adalah tempat ibadah dan warisan kebudayaan juga? Mengapa tak bisa menghargai keberadaannya? Inikah Indonesia kita?
      Perjalanan singkat dua hari satu malam itu menyisakan banyak kenangan. Hanya Borobudur tempat wisata yang bisa kami kunjungi dengan mobil sewa seharian karena pulang dan pergi terjebak kemacetan. Nasionalisme dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia bisa pudar oleh hal-hal yang menimbulkan kekecewaan. Bangga karena Indonesia adalah negeri yang elok panorama dan kaya budaya luntur karena perilaku yang tak menunjukkan budaya malu. Membuang sampah sembarangan, bertindak seolah raja jalanan dan menyebabkan kemacetan hanya untuk pawai kendaraan adalah bukti nasionalisme mulai kendur. Banyak orang sekedar bersenang-senang tanpa peduli menjaga lingkungan. Menyaksikan hal-hal yang tidak pada tempatnya ini terus terang membuat kebanggaan saya sebagai bangsa Indonesia turut luntur. Bagaimanapun perjalanan ini adalah sebuah pembelajaran bagi anak-anak saya, pentingnya menanamkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dengan segala keanekaragaman budaya, memupuk rasa nasionalisme dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menanamkan cara berperilaku menghormati sesama sebagaimana mestinya sikap bangsa yang berbudaya.


“Indonesia tempat lahir beta pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala tetap dipuja-puja bangsa’


FB : Dwi Aprilytanti Handayani
Twitter : @Dwiaprily
IG : dwi.aprily
Email : dwi.aprily@Yahoo.co.id
Share:

Secuplik Kisah Mudik Lebaran #LebihBaik

Apa arti lebaran buatmu? baju baru, bertemu keluarga besar, makan enak dan jalan-jalan ke tempat wisata? Buat kami, ya....tapi itu dulu. 
Kalau dipikir ulang lebaran kami kali ini #LebihBaik sebab tidak lagi mementingkan materi tetapi ada yang lebih berarti. Saya menuliskan "kami" karena secuplik kisah kali ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga anak-anak dan suami.
Lebaran tahun ini boleh dibilang lebaran dalam masa-masa sulit. Suami saya sempat jobless beberapa bulan sebelum akhirnya mendapat pekerjaan sekitar tiga bulan sebelum lebaran. Saya? sejak berhenti bekerja kantoran tiga tahun lalu dan memutuskan menjadi penulis lepas penghasilan saya tak menentu. Menyiapkan pos bagi biaya-biaya untuk ongkos transportasi mudik dan kue-kue lebaran jadi sedikit membingungkan sebab suami belum berhak menerima THR. Saya beruntung anak-anak memahami kondisi keuangan finansial keluarga yang sedang pas-pasan. Lebaran tak mesti baju baru kan? dan mereka paham tanpa banyak protes atau sedih karena keadaan. 
Alhamdulillah meski tidak berhak menerima THR suami masih berhak menerima parcel lebaran, berisi kue-kue kalengan dan sirup. Satu per satu masalah terpecahkan. Tinggal masalah biaya transportasi. Kali ini Mama, eyang putrinya anak-anak, orang tua kami satu-satunya sedang tinggal bersama kakak di Tuban sebab ada acara khitanan usai lebaran. Mama yang paham dengan keterbatasan biaya menyarankan agar kami tak perlu datang di hari raya tetapi cukup saat acara khitanan keponakan toh masih seminggu setelah lebaran. Tapi si Rafi sedikit kecewa, ia ingin menemukan suasana baru di hari raya karena semua teman-temannya bepergian. Ia juga ingin memberikan dukungan moral pada sepupunya yang hendak dikhitan. OK lah saya ingin menyenangkan hatinya. "Tapi naik bis ekonomi ya Nak nanti dijemput pakdhe pakai motor dan sorenya langsung pulang karena tidak ada kamar untuk menginap" "ya OK deh Ma, ga apa-apa asal bisa seru-seruan di hari raya". Senangnya dia menerima syarat dan ketentuan tersebut. Jadilah kami berempat naik bus ekonomi dari Terminal Bungurasih Sidoarjo ke Tuban. 
Beruntung kalau bepergian pas hari H setelah sholat Ied naik bus ga pakai berebut asyiknya ditambah hiburan pengamen jalanan. Dalam kondisi demikian saya menanamkan pemahaman pada anak-anak agar tidak mudah menyerah dan putus asa, bisa bayangkan bagaimana si mbak pengamen naik turun bus setiap harinya demi mengais rezeki sesuap nasi? Daripada mengeluh bukankah #lebihbaik mensyukuri?
Selfie bareng Radit dan mbak pengamen. 
Sesampai di Tuban juga tak perlu membayangkan aneka hidangan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati kentang. Kakak saya sebagai tuan rumah sedang dilanda ujian, penyakit lambungnya kambuh saat malam takbiran, muntah semalaman dan pagi itu sudah agak mendingan. Marilah kita bersyukur dikaruniai kesehatan dan masih dapat merasakan nikmatnya rawon, sajian khas Jawa Timur yang telah disiapkan. Tak lupa sebelum berpamitan setelah sholat ashar, berpose bersama keluarga untuk diabadikan meski sebagian peserta sedang terkantuk-kantuk kelelahan (jadi malu nih kok saya terlihat paling bersemangat)
Capek, ngantuk kok dipaksa foto sih Ma

Seru-seruannya sampai di sini? tidaaak. Waktu luang di hari kedua lebaran sebab tidak bepergian menimbulkan ide untuk foto bareng berempat. Jarang sekali terpikir untuk foto keluarga. Mengapa kali ini tidak foto bareng kue lebaran hadiah parcel dari kantor Papa?

Say : Cheers


Ya, buat saya pribadi lebaran kali ini memang #LebihBaik. Banyak keajaiban dan anugerah yang kami alami. Secara ruhani saya merasa bersyukur Ramadhan kali ini saya bisa menambah amalan-amalan yang belum pernah saya capai sebelumnya. Saya bisa khatam membaca Al Quran dalam sebulan (buat saya yang membacanya masih belum mahir benar hal ini adalah suatu prestasi), saya juga berhasil menambah hafalan surat-surat Al Quran dari juz 30. Yang tak kalah berarti, meski dalam keterbatasan finansial tetapi kami masih mampu memberikan bantuan dana berbuka puasa bagi anak-anak yatim, berinfaq dan sedekah. 

Kupon donasi berbuka puasa untuk anak-anak yatim asuhan Yatim Mandiri

Foto anak-anak ketika menghadiri acara berbuka bersama anak yatim

Daaan salah satu anugerah tak terlupakan adalah seminggu menjelang malam takbiran saya mendapatkan hadiah indah dari Allah, menang di lomba blog tentang Ramadhan


Ditinjau secara materi mungkin lebaran kali ini paling mengenaskan, tetapi di baliknya tersimpan berbagai hikmah dan kebahagiaan. Keajaiban terbesar adalah ketika suami, di usia 40 tahun setelah melalui serangkaian test bisa diterima bekerja di sebuah instansi padahal info lowongan jelas tertera posisi tersebut untuk usia maximal 35 tahun. 

Mudik yang seringkali diartikan sebagai pulang kampung, mulih dhilik (pulang sebentar) benar-benar menjadi perjalanan yang sebentar buat kami karena sehari pergi langsung balik lagi. Hanya saja mengenang kembali perjalanan hidup manis dan pahit selama setahun sebelum hari raya, mudik kali ini menjadi kenangan tersendiri. Mudik ternyata adalah sebuah perjalanan menemukan hikmah dari serangkaian ujian sebelum berhak atas hari bahagia bernama Lebaran.


Adalah suatu anugerah tersendiri ketika tiba saatnya doa-doa yang dilantunkan dalam sunyi menjawab tanda tanya hati, sungguh janji Allah adalah pasti. Betapapun gelapnya malam hari, yakinlah esok mentari akan bersinar kembali.

Share:

Catatan Kecil Dari Arena PPI 2015

PPI (Pameran Produksi Indonesia) 2015 di Grand City, Surabaya telah berlalu seiring dengan penutupan tanggal 9 Agustus lalu. Even yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian ini seolah menjadi kado 70 Tahun Indonesia Merdeka. Senang rasanya telah menyempatkan mengunjungi pameran berskala nasional. Selama dua tahun sebelumnya PPI diselenggarakan di Bandung. Beruntung tahun ini Surabaya menjadi tuan rumah sehingga keluarga Jawa Timur dan sekitarnya bisa mengunjungi terutama di akhir pekan.
Animo masyarakat untuk berkunjung ke PPI cukup besar, mungkin karena baru pertama kali Surabaya menjadi tuan rumah. Banyak hal menarik yang bisa diperoleh selama berjalan-jalan dari stand dan menikmati "pemandangan".

Ini dia catatan-catatan kecil dari arena PPI 2015
  1. Pameran kelas internasional yang GRATIS. Tak banyak pameran dan expo yang bebas untuk umum dan gratis. rata-rata sebuah expo mengenakan HTM minimal 25 ribu rupiah jika diselenggarakan di dalam gedung atau lima ribu rupiah jika diselenggarakan di ruang terbuka. Langkah membebaskan pengunjung dari biaya masuk ini patut diapresiasi. Seringkali orang kurang tertarik mengunjungi pameran dengan alasan mengeluarkan biaya tambahan dan tidak ada keperluan penting. PPI adalah sarana menggugah nasionalisme, membangkitkan industri dalam negeri, meningkatkan animo masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Coba kalau ada HTMnya mungkin jumlah pengunjungnya tak sebesar itu. Dengan demikian PPI berfungsi sebagai sarana promosi yang efektif. Jika bukan masyarakat kita sendiri siapa lagi yang akan peduli dengan produk dalam negeri?
  2. Mix bussiness with pleasure. PPI 2015 adalah sarana belajar sekaligus rekreasi. Di sini anak seusia Radit, enam tahun sudah bisa belajar tentang kelebihan produksi dalam negeri. Perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Dirgantara Indonesia, Tjiwi Kimia, Wings Grup, Garuda Food dan masih banyak lainnya turut serta ambil peran. Berbagai home industri tak ketinggalan berpartisipasi. Tercatat ada Hey Startic, home industri yan mengolah bekas zak semen menjadi tas cantik, aneka produk perawatan kecantikan, aneka snack dan minuman ringan. Anak-anak pun bisa belajar tentang proses sebuah industri, produk-produk yang biasanya hanya dilihat di iklan atau berita bisa disaksikan langsung. Bosan berjalan-jalan bisa bersantai di lounge, menyaksikan berbagai hiburan yang ada di panggung. Ada live music, stand up comedy, instrumen coaching dan lainnya. 
    Lapar dan haus, boleh kok makan dan minum apalagi banyak stand peserta pameran adalah produsen makanan dan minuman
  3. Banjir hadiah. Patut diacungi jempol, pameran yang gratis tapi bagi-bagi hadiah melalui berbagai macam lomba yaitu instagram dan lomba blog. 
  4. Media Centre bekerja optimal dan promosi yang gencar. Pembukaan PPI 2015 sangat seru dan melibatkan puluhan blogger, kompasianer, detikcom citizen dan netism (sayang saya ngga bisa ikut mendaftar untuk ikut seseruan karena acaranya di hari sekolah dimana saya harus bertugas sebagai ojeker sepeda kayuh menjemput Radit pulang sekolah). Respons EO atau admin fanpage PPI 2015 baik di instagram, twitter dan facebook sangat responsif. Foto-foto instagram, info lomba di Facebook dan info acara di pameran melalui twitter berhasil menarik minat pecinta dunia maya untuk hadir menyaksikan kehandalan produk dalam negeri di dunia nyata. (Mungkin akan lebih lengkap jika susunan acara di panggung hiburan, promo menarik di setiap stand bisa dilihat pengunjung pameran di ruang informasi)
  5. Kebersihan lokasi pameran patut diacungi jempol. Hal ini tak lepas berkat kesigapan mbak dan mas yang bertugas menjaga kebersihan arena pameran. Takjub saya menyaksikan setiap beberapa menit sekali para petugas kebersihan dengan telaten membersihkan lantai lokasi expo, dari remahan makanan kecil sekalipun.

Last but not least Peserta PPI 2015 komplit banget Bo'. Instansi pemerintah seperti Balai Besar Kerajinan dan Batik, Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, Balai Riset dan Standarisasi Surabaya dan beberapa lainnya, turut berpartisipasi tak mau ketinggalan dengan pihak swasta. Rasanya semua produk Indonesia ada di sini mulai dari home industri berupa kerajinan hingga aneka makanan dan minuman. Dari stand pesawat terbang hingga lampu tenaga matahari yang sangat terang.


Saya sempat mlongo menyaksikan ada sepeda kayuh seharga puluhan juta rupiah. Bahkan speed boat, mobil listrik, peralatan pertanian seperti mesin perontok gabah bisa disaksikan di PPI 2015. Jadi harus banyak pengetahuan karena Radit sering bertanya "Ma, itu apa, buat apa" 


Yang nggak bisa di-display langsung mungkin hanya pesawat terbang dan kapal laut. Si Radit ini sempat mengira gambar pesawat di stand PT. Dirgantara Indonesia dan miniatur kapal laut di depan stand Dumas Tanjung Perak Shipyard adalah mainan dan merengek minta dibelikan :)


Berharap semakin banyak expo serupa diselenggarakan oleh pihak pemerintah (dan gratis ya hehehe) sebab banyak hal yang bisa diperoleh di even pameran semacam ini, bukan hanya tentang belanja produk-produk yang dipamerkan namun tentang etos dan semangat kerja, nasionalisme dan kebanggaan sebagai putra bangsa Indonesia dan managemen wirausaha, termasuk managemen mengelola acara sebesar ini sukses dari awal hingga akhir tanpa ada insiden yang berarti.

Share:

Louser Lift Mengangkat Martabat Bangsa

Mengunjungi PPI 2015 lalu menyisakan decak kagum tersendiri. Mata lebih terbuka lebar bahwa bangsa Indonesia bukanlah bangsa lemah. 150 peserta pameran 100 % adalah industri dalam negeri mulai dari home industri hingga perusahaan manufacturing berteknologi tinggi, Louser Lift adalah salah satunya. Jujur saja meski sering naik turun escalator atau lift di gedung bertingkat, perkantoran, mall atau rumah sakit tak banyak yang menyadari di mana piranti yang mempermudah aktivitas manusia itu diproduksi dan dirakit. Sebagian mungkin langsung berpikir bahwa sarana berteknologi canggih tersebut adalah produk impor. Padahal jika menyempatkan diri mengunjungi PPI 2015 yang diselenggarakan di Grand City Surabaya 6-9 Agustus 2015 dan mampir ke stand 52 Louser Lift mampu menggugah kesadaran bahwa anak bangsa mampu bersaing dengan bangsa luar untuk memproduksi piranti canggih dengan 54% komponen lokal.


Louserindo Megah Permai adalah perusahaan manufaktur lift dan elevator yang berdiri pada tanggal 18 Mei 1987 dan semula memfokuskan pada produk lift barang. Perkembangan Louserindo Megah Permai tergolong signifikan.  Tahun 1988 mulai bergabung dalam Asosiasi Produsen dan Pemborong Lift dan Eskalator (APPLE) Indonesia, Tahun 1991 telah menjadi satu-satunya sole agen produk kontrol lift merk Samil dan produk mesin lift merk Haisung. Pada tahun 1991 ini pula Louserindo mulai merintis produksi lift penumpang. Tak cukup sampai disini Louserindo berkembang lebih pesat dengan melakukan perluasan pabrik pada Tahun 2003 untuk meningkatkan kapasitas produksi. Peristiwa ini menjadi salah satu indikasi bahwa permintaan konsumen terhadap Louser Lift  berkembang signifkan.
Beberapa Produk Louser Lift adalah :

  1. prod1Passenger Lift. Lift untuk kebutuhan gedung bertingkat dengan desain elegan, kapasitasnya mencapai 6 – 24 orang atau sekitar 450 kilogram – 1600 kilogram.
  2. prod2Bed Lift. Dirancang untuk keperluan lalu lintas rumah sakit terutama yang harus memindahkan pasien beserta kursi roda atau ranjang pasien ke ruang operasi dan ruang observasi. Desainnya yang aman dan elegan membuat penggunanya merasa nyaman. Kapasitas Bed Lift produksi Louserindo ini berkisar 750 hingga 1600 kilogram. Ruang yang cukup memadai untuk pasien dan tim medis tanpa berdesakan.
  3. prod3Home Lift. Lift berdesain cantik ini ditujukan untuk hunian rumah tempat tinggal. Berkapasitas 2-4 orang atau sekitar 140 – 320 kilogram lift dengan daya energi yang rendah ini mampu menyatu dengan lingkungan dan menciptakan suasana homy.
  4. Dumbwaiter. Merupakan lift barang yang mempermudah aktivitas bongkar muat barang di gedung bertingkat. Lift barang ini biasanya digunakan di mall, restoran, gedung bertingkat tempat resepsi untuk mengangkut catering dan berbagai kebutuhan angkut barang. Kapasitasnya sangat memadai untuk keperluan lalu lalang barang yaitu 30 hingga 300 kilogram. Untuk keperluan lebih besar aktivitas memindahkan barang bisa menggunakan Louser Freight Lift yang berkapasitas 1000 – 5000 kilogram.

Selain jenis-jenis lift tersebut Louser lift juga memproduksi panoramic lift, escalator, travolator dan gondola. Panoramic lift adalah lift penumpang berdesain mewah dengan kombinasi stainless steel dan kaca tembus pandang. 

Lift ini dibuat dengan tujuan agar penumpang bisa menikmati pemandangan di sekitar bangunan bertingkat dan biasanya dipasang di mall-mall besar. Kapasitasnya cukup besar yaitu mulai 450 kilogram atau untuk sekitar 6 orang. Escalator adalah tangga berjalan yang lazim ditemui di mall dan department store.


Travolator adalah tangga berjalan dengan permukaan landai atau datar, berbeda dengan escalator yang berbentuk seperti anak tangga. 

prod2
Gondola adalah alat untuk membantu aktivitas pemeliharaan gedung bertingkat terutama bagian eksterior.

Sebagai produk dalam negeri Lousindo membuktikan bahwa keberadannya tidak dapat dipandang remeh. Produk-produk Lousindo Lift memiliki berbagai keunggulan yaitu:

  1. Inovatif. Louser lift merupakan produk yang inovatif. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi pendorong Lousindo untuk memproduksi piranti canggih menggunakan mesin-mesin kerja berbasis komputerisasi dan aneka perangkat lunak (software) sebagai sarana menganalisa ketahanan produk, akurasi dan kepresisian produk. Salah satu inovasi Louser Lift adalah lift tanpa ruang mesin sehingga lebih efisien dalam hal instalasinya.
  2. Hemat energi. Louser Lift komitmen dengan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup. Produk-produknya hemat energi karena konsumsi listriknya irit hingga 58%. Produk Louser Lift memiliki Energy Saving Control System yang memungkinkan energi bisa diregenerasi sesuai dengan berat muatan.
  3. Jaminan After Sales Service. Lousindo Megah Permai (LMP) tidak hanya menjual produk namun juga memperhatikan keamanan dan kenyamanan pelanggan dengan memberikan jaminan after sales service. Secara berkala LMP mengirimkan teknisi terlatih dan tersertifikasi untuk memeriksa kondisi kelaikan Louser Lift demi keamanan dan kenyamanan pelanggan.
  4. Desain elegan. Louser lift dikenal dengan desain interior yang elegan dan eksterior menawan. Pintu dan dindingnya terbuat dari lapisan baja berlapis lembaran plastic transparan, lantainya berlapis vinyl dan bagian atapnya lapisan baja bercat. Untuk type Deluxe Louser Lift memperindah interior dengan atap terbuat dari acrylic berwarna putih mengkilap dilengkapi LED Downlight. Bagian dindingnya berlapis stainless steel dan bagian lantai bermotif granit. Untuk type Louser standard interior dinding lift berupa stainless steel berlapis dalam berbagai pilihan warna yaitu orange brown, almond, anotec grey, ever green atau mid blue
  5. Fiturnya lengkap dan canggih. Louser lift dilengkapi dengan overload device, emergency light, kipas angin elektrik di bagian atap, Interphone dan pencahayaan yang terang.
  6. Meraih berbagai penghargaan. LMP merupakan produsen lift yang peduli terhadap kualitas produk dan faktor keselamatan penumpang. Sertifikasi ISO 9001:2008 dari TUV Nord merupakan bukti konsistensi produsen lift yang berkantor pusat di Jalan Raya Kebayoran Lama No. 194 A Blok B IV dan V Jakarta Selatan terhadap kualitas produk. Beberapa penghargaan lainnya adalah Sertifikat Penerap Standar Nasional (SNI) dan peserta SNI Award 2012 dari Badan Standarisasi Nasional, Sertifikat dari Haisung dan Samil.
  7. Harga terjangkau. Salah satu kelebihan Louser Lift adalah harganya yang terjangkau yaitu sekitar 200 juta rupiah untuk home lift.

Ribuan unit Louser Lift telah terpasang di kota-kota besar Indonesia. Kantor BPPOM RI Jakarta, Kemenakertrans Jakarta, Kantor Bupati Jembrana Bali, Flobamora Mall Kupang, Hotel Premier Riau, Swiss Bell Hotel Kalimantan, Hotel Pelangi Pekanbaru, Rumah Sakit Orthopedi Solo, Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta dan berbagai gedung bertingkat, rumah sakit, instansi pemerintah, mall, gedung bertingkat di Indonesia telah membuktikan kehandalan Louser Lift. Louser Lift membuktikan bahwa tidak hanya mengangkat barang dan penumpang namun juga mengangkat martabat Indonesia karena mampu bersaing dengan produk internasional demi masa depan bangsa lebih gemilang.

Share:

Bangga dan Bahagia Berkat PPI 2015 Surabaya



Akhir pekan haus hiburan, bosan nonton film atau sekedar jalan-jalan mengapa tidak pergi ke pameran? Ya setelah mendapat informasi dari rekan-rekan blogger mengenai Pameran Produksi Indonesia 2015 yang sedang diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 6-9 Agustus 2015 di Convention & Exhibition Hall, Grand City, Surabaya saya pun mengajak suami dan anak untuk hadir di pameran tersebut. 
Ada beberapa alasan mengapa saya nekad mengajak keluarga pergi Grand City untuk menikmati PPI 2015, padahal jarak dari rumah kami di Sidoarjo ke lokasi sekitar 30 kilometer apalagi saya sedang puasa Syawal hari terakhir. Biasanya kalau pas puasa pengennya santai di rumah tapi tidak untuk hari ini. Alasan utamanya adalah:

  1. Saya ingin mengajarkan sejak dini kepada anak-anak untuk mencintai produk Indonesia. Kebanggaan dan rasa nasionalisme harus dipupuk sejak usia kanak-kanak agar mereka tidak kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia
  2. Ada beberapa barang yang memang sedang diperlukan seperti kopi, snack dan lampu karena lampu teras rumah padam dan tidak ada persediaannya
  3. Saya tertarik untuk menambah wawasan dan informasi mengenai produk-produk dalam negeri yang belum pernah saya ketahui.
  4. Gratis dan terbuka untuk umum. hahaha emak-emak identik dengan penghematan. Kalau ada fasilitas gratis kenapa tidak dimanfaatkan. Jarang-jarang loh expo, pameran besar dibuka untuk umum dan GRATIS
  5. Banyak lomba berhadiah. Ada lomba review blog dan instagram. Superrr banget udah masuknya gratis eh kalau pas rezeki bisa dapat hadiah menang lomba.

Syukurlah pilihan jalan-jalan ke PPI 2015 di akhir pekan membawa banyak kebahagiaan. Lokasi pameran yang nyaman, penataan ruang dan stand tidak berdesakan dan musik yang dikumandangkan menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung pameran. Pameran dibuka jam 10 pagi, ruangan masih lengang dan terdengar instrumentalia "tanah air ku tidak kulupakan, kau terkenang selama hidupku" lirik lagu ibu Soed ini mampu membuat mata saya berkaca-kaca. Antara haru dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Apalagi menyaksikan berbagai produk yang dipamerkan di ratusan stand yang ada. Dari produk furniture, kerajinan tangan hingga produk rumah tangga, elektronik dan sarana transportasi.

Bangga menyaksikan stand PT. Dirgantara Indonesia, teringat perjuangan pak Habibie merancang pesawat yang diakui dunia sebagai produk asli putra bangsa Indonesia.




Maka perburuan akan produk-produk yang dibutuhkan pun dimulai. Sasaran pertama adalah produk khas nusantara yang belum pernah saya temui. Stand yang menarik perhatian adalah Suoklat, snack dari bahan coklat yang kebetulan kegemaran kami sekeluarga. Saya pernah mendengar namanya dari berbagai promosi mulut ke mulut maupuan posting teman-teman di dunia maya. Coklat ini produksi asli Surabaya.

Stand Suoklat ditatap sangat apik dengan display menarik. 
Berbagai produk andalan Suoklat berjajar rapi di rak dan meja mungil beralaskan kain batik lengkap dengan label harga. Pilihan rasa dan harganya cukup bervariasi. Ada bubuk coklat yang diseduh dengan air panas seharga 15 ribu rupiah, coklat mede dalam kemasan cantik. Tersedia pula coklat krispi kemasan 35 gram dalam varian rasa milk, dark dan white chocolate dengan harga 6 ribu saja. Ingin yang lebih eksklusif? ada coklat dalam kemasan lebih cantik dengan harga 35 hingga 55 ribu rupiah.

Suoklat, berasal dari kata Surabaya Coklat. Rasa coklatnya khas, tidak neg dan manisnya pas. Suoklat berhasil mencuri perhatian melalui kemasannya yang unik. Meski tidak tersedia tester kemasan cantik dapat mempengaruhi opini konsumen untuk naksir berat dengan rasa snack coklat di dalamnya. Coklat kemasan cantik produksi PT Tritunggal Jaya ini bisa digunakan sebagai hadiah atau hantaran. Rasanya? nyam nyam ...lumer di mulut dengan variasi rasa apakah kacang mede atau rice crispy. Jadi renyah, gurih, manis berpadu menjadi satu. Meski termasuk home industry Suoklat sudah terdaftar pada Depkes PIRT No. 3103 5781 3233 dan Halal MUI No. 07110012091211 sehingga konsumen muslim tidak khawatir mengkonsumsi produk haram dan yakin produk ini aman bagi kesehatan

Di deretan yang sama dengan Suoklat Radit tampak bahagia bertemu stand Garuda Food. Gery, produk favoritnya ada di sini. Garuda Food terkenal sebagai salah satu produsen snack terkemuka di Indonesia. Mulai dari kacang kulit, coklat roll hingga biskuit salut coklat. SPG stand Garuda Food ramah-ramah. Radit dapat sampel produk padahal belum tentu kami membeli :) Tapi berhubung memang sedang butuh snack pastilah kami sempatkan belanja. Asyiik, selama PPI 2015 digelar Garuda Food menawarkan banyak promo. Gery saluut malkist dijual seharga 6 ribu saja dengan bonus Gery Bischoo. Gery Chocolatos Gold dijual seharga 3000 rupiah perbiji atau lima ribu rupiah dapat dua. Kacang kulit Garuda 200 gram dijual seharga 10 ribu saja (di supemarket biasa dijual 12 ribu rupiah). Nggak salah pilih Gery Saluut malkist keju jadi pilihan. Rasa gurih malkist berpadu asin keju yang tidak eneg pas untuk teman minum teh atau kopi di sore hari. Garuda Food dikenal sebagai produsen yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Seringkali ketika pemukiman kami mengadakan lomba untuk 17 Agustus atau acara sosial Garuda Food tak segan memberikan sumbangan produk berdasarkan proposal yang diajukan. Maklum salah satu kantor distribusi dan gudang Garuda Food berada di wilayah tetangga kecamatan lokasi perumahan kami.

Eh Si Papa tak ketinggalan belanja. Stock kopi kosong maka pergilah ke stand Wings Food untuk beli Top Coffee. Jadi bukan hanya Iwan Fals yang suka Top coffee tapi Papa Radit juga cinta produk Indonesia. 

Rasa kopi Top Coffee mantap benar, racikan manis gulanya pas. Kerennya selama PPI 2015 berlangsung Wings Food memberikan hadiah berupa mug cantik dan Kopi murni Robusta Arabica Blend 12 sachet untuk pembelian satu renteng (12 sachet) Top Coffee berbagai varian rasa kemasan 21 gram. Wah asyik bisa dibawa ke kantor untuk dibagikan ke rekan kerjanya. Jadilah Gery salut cheese menjadi teman menikmati secangkir Top Coffee.


Saat mencari stand lampu kami tertarik dengan stand No.52 di pojok kanan. Tampak beberapa orang berbincang dengan penjaga stand. Stand 52 adalah stand yang ditempati PT. Louserindo Megah Permai. Wah wah..ternyata Louserindo adalah produsen lift dan elefator.
Stand Louserindo ini cukup ramai. Salah satu daya tariknya mungkin adalah karena tersedianya permen dan bolpoin gratis bagi pengunjung serta goodie bag untuk beberapa pengunjung khusus termasuk saya sebagai wakil blogger hehehe. 
Saya turut bangga karena Indonesia memiliki elevator manufacturer sekelas Louserindo. 

Produk Louserindo meliputi Elevator, Escalator, Dumbwaiter dan Gondola. Elevator atau lift produksi Louserindo sangat lengkap yaitu :
a. homelift atau lift desain elegan dengan kebutuhan energi rendah untuk hunian rumah tinggal berkapasitas 2-4 orang. b. passenger lift berkapasitas 6 - 14 orang untuk kebutuhan gedung bertingkat.
c. bed lift yaitu lift berdesain nyaman dengan kapasitas 750-1600 kilogram untuk kebutuhan rumah sakit. Dumbwaiter merupakan lift khusus barang berdesain menarik dengan kapasitas 30-300 kilogram untuk kebutuhan restoran dan segala aktivitas angkut barang dalam gedung bertingkat. Gondola adalah sarana untuk naik turun gedung bertingkat untuk keperluan mengecat atau membersihkan kaca dan desain eksterior/ interior.
Produk Louserindo memiliki berbagai kelebihan antara lain:
  1. Merupakan produk inovatif. Awalnya Louserindo yang berdiri sejak Tahun 1987 hanya memproduksi lift barang. Namun dalam perkembangannya mampu membuktikan mampu berinovasi memproduksi lift dalam berbagai keperluan.
  2. Terpercaya. Louserindo tergabung dalam Asosiasi Produsen dan Pemborong Lift dan Eskalator (APPLE) Indonesia sejak tahun 1988. Rutin melakukan standarisasi teknisi dengan mengikuti pelatihan bersertifikat SIO (Sertifikat Izin Operasi) dari Kemenakertrans.
  3. Tersertifikasi. Produk Louserindo merupakan jaminan mutu. Beberapa sertifikat penghargaan yang diterima menunjukkan kehandalan produk dari industri yang telah menerapkan Sistem Manajemen berbasis ISO 9001:2008. Beberapa sertifikat tersebut adalah dari Badan Standarisasi Nasional yang memberikan penghargaan kepada Louserindo Megah Permai sebagai Penerap Standar Nasional Indoensia Tahun 2012, Certificate TUV Nord untuk Management System ISO 9001:2008, penghargaan dari HAISUNG serta  SAMILEltec Co. 
  4. Tersebar di seluruh Indonesia. Ribuan hotel, gedung bertingkat, rumah sakit di seluruh Indonesia telah menggunakan produk Louserindo termasuk RS Hasan Sadikin Bandung, RS Syaiful Anwar Malang, Universitas Al Alzhar Indonesia Jakarta, Kementrian Agama RI Jakarta, Kantor Dirjen Pajak Yogyakarta, Ambon Manise Hotel Maluku, Hotel Pelangi Pekanbaru dan ratusan bahkan ribuan proyek yang tersebar di Indonesia dari Sumatera, sebagian besar Jawa, Bali hingga Maluku. Bisa jadi saat saya masih bekerja di perusahaan pelayaran yagn berkantor di gedung bertingkat ternyata menggunakan Louserindi lift untuk wara-wiri.
  5. Jaminan after sales service. Louserindo mengutamakan keselamatan dan kenyamanan konsumen yang memanfaatkan produknya. Pihak Louserindo memberikan pelayanan terbaik dengan melakukan pemeriksaan secara berkala termasuk ketersediaan suku cadang dengan tim teknisi yang tersertifikasi dan berpengalaman
Louserindo Lift dilengkapi dengan Indikator posisi elektrik digital, overload device (yang berbunyi otomatis jika lift mengalami kelebihan muatan), kipas angin elektrik di bagian atap, emergency light dan interphone.

Ok sampailah kepada perburuan terakhir yaitu lampu untuk mengganti teras rumah yang membawa kami pada stand PT. Ligthing Solution.

Mata langsung tertumbuk pada flyer tentang lampu LED merk EKONOMAT dan display lampu di meja. Wow, lampu dengan watt sebesar 5 watt saja bisa seterang lampu 20 watt?. Benar-benar produk inovatif asli Indonesia

Ini yang kami cari : lampu hemat energi, cahayanya tidak redup dan berumur panjang (life time mencapai 10.000 jam dengan asumsi setiap hari menyala selama 10 jam). Bayangkan berapa rupiah yang bisa dihemat jika lampu di rumah menggunakan lampu LED dengan daya 5 Watt saja. Cahayanya terang, tidak menyilaukan mata dan tidak mengganggu pandangan. Apalagi selama PPI 2015 berlangsung PT. Lighting Solution menawarkan harga promosi, potongannya cukup lumayan untuk beberapa paket. Khusus lampu LED EKONOMAT ada harga promo : 85 ribu dapat 4 unit. Beli dua paket dapat T-Shirt. Lampu LED EKONOMAT Bravo tersedia dalam pilihan 3,5 ,7 Watt. EKONOMAT SMART tersedia dalam pilihan 8,10, 12 Watt dan mampu menghemat energi hingga 85%. EKONOMAT SMART lebih mahal tetapi lebih terang dengan lumen lebih besar dibandingkan EKONOMAT Bravo.



Dan teras kami kini tak lagi gelap karena cahaya EKONOMAT Bravo meneranginya dengan hanya 5 Watt saja.


Ah, sungguh sebuah kenangan berharga mengunjungi PPI 2015 di Surabaya. Bisa disebut berkunjung ke PPI adalah kegiatan belajar sekaligus rekreasi. Capek berkeliling bisa menikmati sajian musik live dengan tempat duduk di lounge yang nyaman. 


Lapar atau haus? tak perlu khawatir stand makanan (seperti Kebab Baba Rafi, stand es krim/es potong Njonja Besar) dan minuman (teh rosella, Cimori) yang berjajar siap menenangkan kebutuhan perut dan tenggorokan.


Kalau ingin membelikan oleh-oleh bisa mampir ke stand No.72 Nikma Basyar. Aneka sandal dan sepatu flat dengan motif cantik ini bisa jadi gift menarik dan memberikan kesan estetik. Tersedia berbagai pilihan yaitu Sepatu couple, Docmart, Flatshoes, Heels, Sandal, Sepatu anak dan Wedges. Tinggal menyesuaikan dengan selera saja. Sepatu bermotif batik cantik dan motif-motif unik lainnya terbuat dari bahan lembut di kaki. Berbagai pilihan model menjadikannya fleksibel dipakai dalam berbagai kesempatan, formal, semi formal atau non formal.
Foto : dari Nikma Basyar.com

Saat tulisan ini saya posting bertepatan dengan jam penutupan pameran hari ini. Artinya PPI 2015 tinggal satu hari yaitu pada 9 Agustus 2015. Rugi kalau tak kemari, pameran sekeren ini GRATISSS Bo'. Bangga sebagai bangsa Indonesia? mari kunjungi PPI 2015, bangkitkan nasionalisme dengan mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri.
Mengunjungi PPI 2015 serasa bernostalgia dengan tayangan TVRI tempo dulu dengan layar terkembang dan lagu Bimbo yang mengiringi "Aku cinta, anda cinta, semua cinta buatan Indonesia..."

Share:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.