catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Memilih Hunian Sesuai Mimpi: The Future of Integrated Livable City

 

“Saya ingin punya rumah, mungil nggak apa-apa, asal bisa terhindar dari hujan dan terik matahari” Begitu batin saya ketika memandang deretan rumah di pinggir jalan tol beberapa tahun lalu. Bagi saya, pekerja yang ngekost di kota besar dengan gaji di bawah empat juta rupiah sebulan, memiliki rumah adalah impian terindah. Rumah sederhana seperti yang saya lihat setiap kali naik bus untuk berkunjung ke rumah orang tua merupakan pemandangan yang menggugah motivasi agar saya bisa segera punya rumah sendiri.

Bayangan “asal punya rumah” sebagai hal yang menyenangkan langsung bubar begitu bertemu kenyataan. Usai menikah, saya dan suami menghuni rumah type 21 di sebuah kota penyangga dekat Surabaya. Ternyata mimpi untuk tinggal nyaman di rumah tersebut tidak menjadi kenyataan. Karena dibangun asal-asalan setiap hujan selalu kebocoran. Tempatnya pun jauh dari keramaian, jauh dari tempat kerja kami di Surabaya, jauh dari sekolah. Nah nanti bagaimana jika kami punya anak dan harus sekolah? Dan parahnya lagi ternyata perumahan tempat tinggal kami adalah daerah rawan banjir setiap kali musim hujan dan air laut pasang. Hmpppfft lengkaplah kesusahan yang menyebabkan kami harus menabung extra untuk pindah rumah lagi, baru bisa pindah pun menunggu menabung bertahun-tahun usai delapan tahun menanti.

Mengenang kembali pengalaman masa lalu tentang salah pilih perumahan, boleh dong kalau saya sedikit iri pada teman-teman yang tinggal di perumahan yang dikembangkan oleh Sinarmasland. Sebab sangatlah nyata bahwa Sinar Mas Land kembangkan konsep Livable City.

Apa sih yang dimaksud dengan Livable City ?

Bumi Serpong Damai (BSD) City, sumber website Sinarmas Land

Secara umum livable city dapat diartikan sebagai kota atau hunian yang layak huni. Maksudnya membuat orang-orang yang tinggal di dalamnya merasa nyaman, aman, tercukupi kebutuhan pokoknya. Livable city menjamin warganya untuk hidup secara layak baik itu fisik, interaksi sosial maupun ditinjau dari kesehatan mentalnya. 

Bagaimana Integrated Livable City Bisa Terwujud?

Lingkungan atau kota yang layak huni merupakan hunian yang semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memuhi kebutuhan penduduknya telah terintegrasi. Artinya tanpa keluar wilayah kota tersebut semua kebutuhan baik untuk tempat tinggal, menuntut ilmu, berbelanja, bersenang-senang dan bekerja telah tersedia.

Integrated Livable City bisa terwujud jika:

1. Sarana dan prasarana livable city tersedia

Hunian yang nyaman, tempat ibadah, sekolah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat hiburan merupakan sarana dan prasarana yang menjadi tolak ukur livable city. Jika semua fasilitas ini tersedia, artinya livable city telah terintegrasi.

2. Masyarakat termotivasi untuk memanfaatkan fasilitas livable city

Jika sarana dan prasarana tersedia namun warganya enggan menggunakan, maka livable city akan timpang pada satu sisi. Livable city yang terintegrasi idealnya tidak berhenti pada menyiapkan sarana dan prasarana, namun juga pada perawatan, pemeliharaan secara berkesinambungan sehingga bisa menjadi tempat berinteraksi dan bersosialisasi

Bumi Serpong Damai (BSD) City di malam hari, sumber website Sinarmas Land

3. Sarana dan prasarana dibangun dengan konsep sustainable

Konsep sustainable living kian menjadi gaya hidup. Kesadaran akan perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menurunkan jejak karbon menjadi modal utama terwujudnya integrated livable city. Diharapkan dengan telah tersedianya fasilitas hidup berupa tempat tinggal yang nyaman dengan lingkungan asri, sanitasi dan pengelolaan sampah terpenuhi, tersedianya fasilitas pendidikan, perkantoran dan rekreasi maka terwujudlan livable city yang terintegrasi sehingga menurunkan jejak karbon sebab tidak perlu jauh ke luar kota untuk memenuhi kebutuhannya.

Green Office Park di BSD City, kompleks perkantoran hijau yang terintegrasi, Sumber website Sinarmas Land

Akan lebih ideal jika antar fasilitas publik dapat dijangkau dengan kendaraan umum, atau tersedia fasilitas berupa track untuk berjalan kaki dan sepeda serta fasilitas charging untuk kendaraan listrik sebagai pendukung sustainable living.

Salah satu pengembang yang berkomitmen terhadap terwujudnya livable city adalah Sinar Mas Land. Sinar Mas Land dikenal memiliki empat pilar sebagai konsep pembangunannya: Live (kebutuhan pokok untuk hidup), Learn (proses Pendidikan dan pembelajaran), Work (pekerjaan), and Play (bermain). Idealnya hunian yang nyaman adalah pemukiman yang telah terintegrasi atau integrated livable city. Salah satu contohnya adalah Bumi Serpong Damai yang dikembangkan oleh Sinarmas;and

  • Live 

Sesuai dengan maknanya, konsep Live yang diusung Sinar Mas Land mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan hidup masyarakat, seperti: hunian, pusat perbelanjaan, ruang publik, akses jalan, dan keamanan. 

Hunian nyaman di BSD City berupa rumah tapak, apartemen dan ruko. Bahkan di BSD City terdapat juga Hotel Santika. Butuh belanja? ada ITC BSD City dan BSD Junction

  • Learn 

Salah satu kebutuhan pokok manusia selain pangan, sandang dan papan adalah pendidikan. Pendidikan tidak hanya diperoleh dari bangku sekolah formal namun juga sekolah vokasional dan dari kehidupan pada umumnya. Sinarmasland mengupayakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan pendidikan masyarakat, seperti: sekolah formal, sekolah vokasional, sekolah dasar hingga atas, serta universitas nasional dan internasional. 

     Salah satu keuntungan menjadi bagian dari warga BSD City adalah tidak perlu jauh-jauh mencari sekolah sebab setidaknya tujuh sekolah berkualitas berdiri di sini, yaitu: Al Azhar Islamic High School, Binus School BSD, Jakarta Nanyang School. Sinarmas World Academy, Sampoerna Academy BSD, Sekolah Kristen IPEKA Plus BSD dan Ehipassiko Schoold BSD City·      

  • Work 

Kebutuhan hidup dapat tercukup jika manusia bekerja mencari nafkah. Maka Sinar Mas Land mengupayakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan profesional dan lapangan kerja, seperti: pusat perkantoran, green office, kota industri serta area komersial. semua tersedia di BSD City. Pusat perkantoran seperti ICE Business Park, Tabespot berada di sini

  • Play 

Hidup lagi capek-capeknya karena rutinitas sehari-hari, butuh apa coba? Tentu butuh hiburan dan rekreasi. Di BSD City Sinar Mas Land  mengupayakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan emosional dan rekreasi masyarakat, seperti: pusat olahraga, taman rekreasi, exhibition halls, hingga pusat kuliner. Ketika hidup butuh hiburan di BSD City nyaman untuk jalan-jalan. Di sini terdapat Ocean Park dan Damai Indah Golf BSD City.

Dalam hal penataan kota, BSD City mengacu pada penerapan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG). Sinar Mas Land berfokus pada sektor efisiensi energi melalui program Green Habit serta energi terbarukan melalui penerapan solar panel di 6 bangunan komersial, dan pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Untuk mendukung mobilitas yang rendah emisi, Sinar Mas Land juga menghadirkan Autonomous Vehicle (kendaraan listrik otonom) yang telah diujicoba di kawasan QBig BSD City dan The Breeze BSD City serta penggunaan Bus Listrik pada layanan BSD Link yang melayani rute seputar area BSD City.

BSD City berkembang layaknya kota mandiri yang mengutamakan green energy dan green economy, semua kebutuhan masyarakat terpenuhi. Bermimpi memiliki hunian nyaman? The Future Integrated Livable City yang diperkenalkan oleh Sinar Mas Land siap mewujudkan impian.
Share:

Pentingnya Fastabiqul Khoirot

Tausiyah Ustadzah Lina Ariani di taklim undangan Uti Agus.


✅ Bahwa hidup adalah untuk mengumpulkan bekal akhirat. Sebagaimana bunyi QS Al Baqarah ayat 148.


✅ Hikmah Al Baqarah ayat 148 :


1. Allah menunjukkan bahwa dalam beribadah ada keberagaman (perbedaan fiqih)

2. Makna perintah berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirot) adalah manusia didorong untuk senantiasa berbuat baik, istiqomah dan tidak boleh patah semangat. Serta menyempurnakan amalan yang telah dilakukan 

3. Merupakan bentuk ijarah/ perdagangan yang menguntungkan. Sebab amal kebaikan diganjar Allah dengan kebaikan berlipat ganda

Kunci Kehidupan. Dokpri


✅ Mengapa fastabiqul khoirot harus dilakukan? Sebab jiwa manusia itu bisa mengalami, berada dalam tiga hal yaitu:

❌Jiwa yang senantiasa mengajak pada keburukan (Hati yang mati) Digambarkan dalam QS Al Furqan ayat 25

🔒Jiwa yang kadang baik kadang buruk. Digambarkan dalam QS An Nisa ayat 143 dan QS Al Qiyamah: 2

😍 Jiwa yang selalu mengajak pada kebaikan. Digambarkan dalam QS Ali Imran ayat 104

Share:

Kampung Lali Gadget Rintisan Achmad Irfandi Tidak Anti Teknologi

Ketergantungan pada gadget zaman sekarang tak bisa dipungkiri lagi. Mirisnya, tak hanya orang dewasa yang ketergantungan pada gadget, anak-anak yang masih dalam usia pertumbuhan juga makin terkurung dalam dunia gadget. Kecanduan gadget karena bermain game online maupun jejaring sosial menyebabkan masa kanak-kanak tak lagi diisi dengan “bergerak” Hari-hari bermain bersama teman-teman sebaya seolah tergantikan oleh kesibukan di dunia maya.

Latar Belakang Achmad Irfandi Mendirikan Kampung Lali Gadget

Ketergantungan pada gadget seringkali dikeluhkan orang tua dan guru sebagai penyebab anak-anak sulit berkonsentrasi, mudah naik darah, sulit mengendalikan emosi dan terkadang mendorong mereka menjadi antisosial. Keprihatinan atas “candu gadget” bagi anak-anak mendorong Achmad Irfandi, alumnus Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya mendirikan Kampung Lali Gadget di Desa Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu, pada 3 Agustus 2018. Latar belakang pendidikan Achmad Irfandi mendorongnya lebih peduli kepada pendidikan anak-anak terutama usia dini hingga sekolah dasar. 

Achmad Irfandi meminjam lahan seluas 45 x 50 meter dari perangkat desa untuk dikelola menjadi wahana-wahana permainan yang mengasyikkan. Kondisi di sekitar wahana yang masih asri alami ditunjang lokasi Kampung Lali Gadget di sudut terpencil Kabupaten Sidoarjo, mendukung anak-anak usia sekolah untuk menikmati suasana. Mereka riang gembira bermain bersama teman-teman sebaya dan mencoba berbagai permainan tradisional hingga melupakan gadgetnya.

Sosok Achmad Irfandi . Sumber: Youtube Kampung Lali Gadget

 “Di sekitar Kampung Lali Gadget masih banyak orang-orang yang peduli dan melestarikan permainan tradisional, inilah yang akan terus diwariskan,” ungkap pemuda kelahiran tahun 1992 ini pada suatu kesempatan. Achmad Irfandi, yang dikenal dengan nama sebutan Irfandi mengaku tujuan pendirian Kampung Lali Gadget bukanlah meniadakan kebutuhan gadget, sebab kehidupan zaman sekarang tak bisa dipisahkan dari gadget. Di dua tahun awal pandemi, gadget telah menjadi kebutuhan pokok dalam dunia pendidikan sebab sangat dibutuhkan sebagai fasilitas kegiatan belajar mengajar ketika sekolah hanya diperbolehkan berjalan secara daring.

Visi utama Kampung Lali Gadget adalah mendorong anak-anak untuk tidak kecanduan gadget sehingga melupakan permainan tradisional dan agar mereka menyadari indahnya memiliki kehidupan sosial. Diharapkan dengan bermain di Kampung Lali Gadget, anak-anak usia sekolah bisa bersosialisasi bersama teman-teman, beraktivitas fisik secara maksimal sehingga tubuh bisa lebih sehat dan kuat. Kesadaran bahwa pendidikan merupakan modal utama bagi terbentuknya generasi tumpuan negara menggerakkan hati Irfandi untuk memberi kesempatan bagi anak-anak bermain sambil belajar di alam bebas.

“Kita itu ingin mengajarkan anak-anak dengan kesederhanaan, mencintai Indonesia dari kampung. Dari budaya-budaya yang ada di kampung Kita mengajarkan kesederhanaan mencintai Indonesia” Begitu kata Irfandi dalam sebuah wawancara dengan sebuah media menceritakan bahwa KLG juga merupakan sarana pendidikan mencintai nilai-nilai budaya nusantara.

 

Asyiknya bermain dengan permainan tradisional di Kampung lali Gadget, Sumber Foto Radioidola

Di Kampung Lali Gadget anak-anak usia dini hingga usia sekolah dasar diajak bermain berbagai permainan tradisional seperti lomba egrang, berpacu dengan klompen, gancetan, dakon atau congklak, yoyo dan berbagai permainan tradisional lainnya. Sesekali anak-anak juga diajak berkreasi menggunakan bahan alami seperti membuat mahkota daun, membuat mobil-mobilan dari pohon pisang atau bermain dengan orang-orangan sawah.

Mereka juga bisa bermain di kolam lumpur untuk belajar menangkap lele dan belut yang biasa hidup di daerah berlumpur. Seru! Dan tak mengherankan jika dalam permainan yang mengasyikkan membuat mereka lupa game-game online dan media sosial yang selama ini menyita waktunya.

Tantangan dan Perkembangan Kampung Lali Gadget

Setiap pekan Kampung Lali Gadget ramai dikunjungi rombongan anak-anak usia sekolah. Suatu hal yang menggembirakan, mengingat di awal perjuangan Irfandi mendirikan Kampung Lali Gadget (KLG) harus bekerja keras mengumpulkan biaya operasional dan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengenalkan KLG agar mau mengirimkan perwakilannya demi menikmati aneka permainan tradisional di Kampung Lali Gadget.

Perjuangan Irfan menghindarkan anak-anak dari kecanduan gadget tidaklah sia-sia. Jika di awal pendirian mengoperasikan KLG hanya mampu setiap dua bulan sekali, kini setiap akhir pekan bisa menerima anak-anak yang ingin bermain di alam terbuka. Permainan dibuat secara tematik sehingga setiap pekan anak-anak bisa leluasa bermain permainan yang berbeda. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi Irfan sebagai pengelola Kampung Lali Gadget untuk terus berinovasi dan anak-anak tidak bosan bermain sekaligus belajar di wahana ini.

Kampung Lali Gadget telah berhasil bertahan melewati masa pandemi meski sempat vakum selama pembatasan. Sepanjang pasang surut perjalanan selama lima tahun, Irfan dan Kampung Lali Gadget yang dirintisnya berhasil meraih berbagai macam penghargaan. Antara lain Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Nomor 1 di Jawa Timur, periode Tahun 2020 dari Pemprov Jatim dan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards 2021 Astra Indonesia.

Keseruan Kampung Lali Gadget tidak hanya menarik minat anak-anak. Orang-orang dewasa pasti juga terkesan dengan suasana KLG. “Wah ini seperti masa kecil kita di kampung dulu ya” Seru artis Luna Maya ketika berkunjung di Kampung Lali Gadget dan turut bermain bersama anak-anak di awal tahun 2022. Bahkan Luna Maya sempat memperkenalkan permainan tradisional yang biasa dimainkannya saat menghabiskan masa kecil di Bali. Irfandi meresponnya dengan bertekad menggali informasi lebih jauh mengenai permainan tradisional yang Luna Maya lupa namanya.

Kunjungan Luna Maya dan teman-teman ke KLG, Sumber: Youtube TS Media

Selain Luna Maya, politikus Bambang Haryo Soekartono pernah berkunjung ke KLG. Beberapa youtuber juga tak mengabaikan kesempatan untuk mengunggah konten mengenai kegiatan Kampung Lali Gadget di kanal youtubenya.

Cita-cita Jangka Panjang Achmad Irfandi

Kampung Lali Gadget rintisan Achmad Irfandi telah menarik minat akademisi untuk mengeksplorasi dan melakukan semacam studi banding. Achmad Irfandi mengaku bahwa KLG pernah beberapa kali menerima kunjungan dari Universitas NU dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bahkan telah tiga kali mengadakan kunjungan dan membawa serta mahasiswa perwakilan pertukaran pelajar dari Thailand untuk berbaur langsung bersama anak-anak dalam memainkan permainan tradisional di Kampung Lali Gadget.

Kunjungan mahasiswa Thailand di Kampung Lali Gadget, Sumber: Youtube Kampung Lali Gadget


Keberadaan Kampung Lali Gadget mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Berkat adanya KLG penduduk di sekitar wahana bisa menambah penghasilan dengan menjual berbagai macam makanan tradisional. Semakin ramai KLG, semakin banyak pengunjung yang membeli makanan dan minuman tradisional produksi masyarakat Desa Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu.

Kampung Lali Gadget rintisan Achmad Irfandi tidak anti teknologi. Irfandi  hanya mengingatkan kembali agar gadget dimanfaatkan dengan bijak, misalnya untuk menebarkan informasi atau meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Terbukti, KLG bahkan memiliki akun Youtube yang mendokumentasikan kegiatan dan program-programnya agar lebih dikenal masyarakat luas.

Achmad Irfandi bersiap menorehkan mimpinya lebih tinggi. Tak berhenti di proyek Kampung Lali Gadget, Irfandi memendam cita-cita mendirikan lembaga pendidikan non formal berbasis permainan tradisional dan suasana perkampungan. Ia mengaku ingin mendidik anak-anak dengan konsep mirip sekolah alam namun dengan biaya yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Ia berharap dengan metode pendidikan berkonsep sekolah alam yang lebih membumi mendorong tumbuhnya anak-anak yang kreatif, mandiri dan berbudi luhur sehingga kelak menjadi generasi harapan bangsa dan mampu menjadi tumpuan harapan.

 




Share:

Berawal dari Rumah, Mari Menjaga Kelestarian Lingkungan dan Hutan Kita

 


Hutan Pinus kawasan Ranu Gumbolo, Tulungagung, Dokpri

Libur kenaikan kelas lalu kami sekeluarga berwisata ke Ranu Gumbolo, Tulungagung Jawa Timur. Pertimbangan rekreasi ke sini adalah jaraknya yang terjangkau dengan mobil sewaan serta nuansanya yang alami. Ranu Gumbolo menawarkan pemandangan danau yang dikelilingi hutan pinus, udaranya sejuk, suasananya tenang karena tak ramai oleh wisatawan.

Berkunjung ke obyek wisata alam memiliki berbagai manfaat, selain lebih bisa menikmati suasana teduh, menghirup udara segar, kami juga berkesempatan memberikan pelajaran, pemahaman pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan kepada anak-anak yang telah beranjak remaja.

"Udaranya sejuk ya Ma, sunyi...tenang sekali di sini" seru si bungsu. "Ya Nak, namanya juga hutan, jauh dari keramaian" Aroma tanah basah yang tertimpa gerimis kian menumbuhkan kesan dekat dengan alam. Kondisi wana wisata tampak terawat, baik kelestarian maupun kebersihannya. Pengelola obyek wisata ini menyediakan tempat sampah ukuran besar di beberapa titik yang digunakan pengunjung untuk sekadar lesehan menikmati suasana sambil berfoto ria.

Fenomena Hutan Hujan Tropis Indonesia

Hutan pinus di kawasan Ranu Gumbolo merupakan hutan hasil reboisasi. Hutan buatan saja bisa seteduh ini, bagaimana dengan hutan hujan tropis yang terbentuk secara alami ya? Apalagi Indonesia merupakan negara dengan hutan hujan tropis terluas nomor 3 sedunia setelah Brazil dan Republik Kongo. Ketiga negara ini merupakan pemilik hutan hujan tropis seluas 52% dari seluruh hutan hujan tropis yang tersisa di dunia.

Hutan hujan tropis Indonesia tersebar di pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua dan terbentuk karena letak geografis Indonesia yang sangat strategis di sekitar garis khatulistiwa. Daerah yang dilintasi garis khatulistiwa senantiasa mendapat limpahan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun serta curah hujan yang mendukung bagi tumbuhnya vegetasi hingga menjadi hutan lebat yang ketinggian pohonnya bisa mencapai hingga 50 meter dengan dedaunan yang rindang. Pepohonan di hutan hujan tropis di Indonesia tumbuh menjulang dan ujung-ujungnya saling bertaut hingga membentuk kanopi.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemenlhk), total luas kawasan hutan di Indonesia mencapai 125,76 juta hektare pada 2022. Angka tersebut setara dengan 62,97% dari luas daratan Indonesia yang sebesar 191,36 juta ha.

Hutan hujan tropis sering disebut sebagai paru-paru dunia. Meskipun berada di suatu wilayah negara, namun fungsi dan manfaatnya dirasakan semua insan di seluruh alam raya. Jika terjadi kerusakan hutan, maka akan berdampak bagi kelangsungan kehidupan.

Sadar bahwa keberadaan hutan hujan tropis sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan, ketiga negara pemilik terbesar di dunia yaitu Brazil, Republik Kongo dan Indonesia pada 14 November 2022 telah menandatangani dokumen perjanjian Tropical Forest and Climate Action Cooperation demi menyelamatkan hutan tropis. Kesepakatan ini mencakup berbagai poin penting yang dipandang oleh ketiga negara sebagai langkah krusial untuk menjaga kelestarian hutan, antara lain merundingkan pendanaan baru berkelanjutan demi konservasi dan mengurangi deforestasi.


Fungsi Hutan Bagi Kehidupan

Berada di wisata hutan membuat kami merenung, betapa hutan merupakan sumber kekayaan alam yang sangat berharga. Jika direnungkan, lima fungsi utama hutan adalah:

1. Paru-paru dunia

Pepohonan di hutan melalui proses fotosintesis merupakan sumber oksigen bagi makhluk hidup. Pohon-pohon ini sekaligus menyerap Karbondioksida di udara sehingga kadarnya tidak berlebihan.

2. Pencegah erosi dan banjir

Hutan berfungsi menahan air hujan di dalam tanah. Bayangkan jika air hujan yang turun dalam debit besar berhari-hari tanpa ditahan akar pepohonan. Akan terjadi banjir besar yang melanda pemukiman.

3. Pengontrol iklim

Melalui proses fotosintesis berbagai tumbuhan di hutan, kadar Oksigen dan Karbondioksida berada dalam batas sewajarnya. Keberadaan hutan membantu mengendalikan suhu bumi karena sebagian panas matahari terserap oleh pepohonan. Air hujan yang tertahan oleh akar pepohonan dalam hutan bisa menjadi sumber air, terutama hutan yang berada di kawasan pegunungan.

4. Sumber keanekaragaman hayati

Hutan merupakan tempat hidup yang kondusif baik bagi flora dan fauna. Keseimbangan ekosistem ini hendaknya selalu terjaga demi kelangsungan hidup bumi seisinya. Berbagai produk yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi hidupnya bersumber dari hasil hutan pula, mulai dari kayu hingga getahnya. Mulai dari kulit batang hingga dedaunannya.

5. Sumber pangan

Beberapa sumber pangan dan bahan obat-obatan sulit untuk dibudidayakan di tempat lain. Hutan merupakan sumber pangan tak tergantikan.

Sayangnya hutan yang sangat berharga bagi kehidupan manusia semakin terancam kelestariannya. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa selama periode 2017-2021 luas hutan Indonesia telah berkurang sebesar 956.258 hektar. 

Bahaya Kebakaran Hutan

Berkurangnya luas hutan bisa disebabkan faktor alam dan faktor perilaku manusia. Faktor alam yang menyebabkan luas hutan berkurang karena terbakar adalah bencana alam gunung meletus dan musim kemarau panjang. Namun yang sangat membahayakan kelestarian hutan adalan faktor perilaku manusia yang merusak hutan dengan membakar, mengeksploitasi segala isinya hingga menyebabkan kerusakan masif yang tidak bisa ditanggulangi.

Dikutip dari website resmi Greenpeace, kebakaran hutan kian memprihatinkan. 

Analisis berdasarkan data yang tersedia di publik Greenpeace Asia Tenggara menemukan:

  • Antara 2015 – 2019, 4,4 juta hektar lahan telah terbakar di Indonesia. Sekitar 789.600 hektar kawasan ini (18 persen diantaranya) telah berulang kali terbakar.
  • 1,3 juta hektar (30 persen) dari area kebakaran yang dipetakan antara 2015 – 2019 berada di konsesi kelapa sawit dan bubur kertas (pulp).
  • Pada tahun 2019, karhutla tahunan terburuk sejak 2015 yang membakar 1,6 juta hektar hutan dan lahan atau setara 27 kali luas wilayah DKI Jakarta.

Katadata merilis data kebakaran hutan Indonesia selama periode 2016-2021 masih sangat memprihatinkan, dan tahun 2019 adalah kebakaran hutan terparah dalam periode lima tahun tersebut.

Data luas kebakaran hutan Indonesia, Sumber: Katadata

Di tahun 2023 tercatat peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup signifikan. Sepanjang Januari hingga Juni 2023 BNPB mencatat data sebagai berikut: 14 kejadian karhutla selama Januari, 18 karhutla di bulan Februari, 39 karhutla di bulan Mei dan per 6 Juli 2023 tercatat total 195 karhutla terjadi selama Januari - Juni 2023. Parahnya lagi angka ini diprediksi terus bertambah mengingat Indonesia belum menginjak puncak musim kemarau dan ancaman EL Nino yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan.

Jika karhutla tidak ditanggulangi secara serius, bencana lebih besar pasti melanda dunia dalam beberapa tahun yang akan datang. Tanpa hutan sumber Oksigen dan air bersih terancam, suhu udara kian meninggi, keanekaragaman hayati tinggal kenangan, bencana erosi dan tanah longsor menggerus pemukiman. Perubahan iklim yang kian terasa saat ini adalah bukti bahwa fungsi hutan tak tergantikan. 


Tips Melestarikan Hutan dan Lingkungan dari Rumah

Hutan merupakan sumber keanekaragaman hayati. Hampir setiap segi kehidupan manusia bersumber dari keberadaan hutan. Maka, menjaga kelestarian hutan merupakan kewajiban setiap insan manusia, sebab dampak aktivitas manusia terhadap kelestarian lingkungan berkaitan erat dengan gaya hidup sehari-hari. Saatnya #BersamaBergerakBerdaya mengupayakan langkah-langkah konkrit demi bumi. Nyalakan spirit berjuang #UntukmuBumiku dan memotivasi diri agar selalu peduli terhadap lingkungan hidup dan menjaganya tetap lestari.

Menjaga kelestarian alam tak harus selalu turun ke lapangan, memperjuangkan hak-hak hutan di jalanan atau, terjun langsung menggalakkan reboisasi seperti yang dilakukan organisasi pecinta alam. Menjaga kelestarian lingkunan dan hutan Indonesia juga bisa dilakukan dari rumah. 

Langkah-langkah sederhana berikut ini bisa dilakukan di rumah namun berdampak besar bagi kelestarian hutan dan lingkungan:

1. Meminimalisir konsumsi produk olahan kelapa sawit dan turunannya.
Pembukaan lahan oleh industri olahan sawit ditengarai menggerus hutan secara signifikan. Perkebunan kelapa sawit membutuhkan lahan luas untuk menjaga keberlangsungan ketersediaan bahan baku. Dilansir dari menlhk.go.id deforestasi hutan Kalimantan selama tahun 2005 - 2015 dipicu oleh industri pengolahan kelapa sawit. 
Di sisi lain manusia tidak dapat sepenuhnya meninggalkan olahan kelapa sawit sebab berbagai produk kebutuhan hidup terbuat dari olahan sawit baik berupa bahan pangan seperti minyak goreng, margarin, krimer biskuit, hingga produk homecare seperti kosmetik dan pasta gigi. Maka menekan penggunaan produk olahan sawit diharapkan membantu mengurangi konsumsi dan ketergantungan pada olahan sawit sehingga berdampak pada menurunnya produksi olahan sawit.

Meminimalisir konsumsi produk olahan sawit bisa diterapkan di rumah dengan cara:
a. Mengganti minyak sawit dengan minyak jagung, kedelai atau zaitun
Mengalihkan konsumsi minyak sawit pada minyak non sawit adalah cara bijak untuk menghindari ketergantungan pada minyak sawit. Namun kendalanya adalah minyak non sawit dipandang terlalu mahal bagi sebagian besar masyarakat. Solusinya adalah menghemat penggunaan minyak goreng sawit
b. Menghemat minyak goreng sawit dapat dilakukan dengan cara :
  • Menggunakan minyak sawit dalam jumlah terbatas setiap kali memasak sehingga tidak tersisa sebagai jelantah. 
Membatasi penggunaan produk olahan sawit, Dokpri

  • Mengakhirkan bahan makanan yang bersifat lebih cepat "merusak" minyak. Misalnya ketika hendak menggoreng tempe, tahu, telur atau ikan lele maka  urutan ideal saat menggoreng adalah tahu, tempe, telur. Lele digoreng paling akhir sebab membuat minyak menghitam dan tidak bisa digunakan lagi
  • Menggunakan penggorengan yang mampu meratakan panas dengan sempurna, sehingga dengan menggunakan sedikit minyak dapat mematangkan bahan secara merata.
  • Mengurangi jenis masakan gorengan terutama memasak metode deep fry, beralih ke menu kukus, rebus atau tim.  Jika ingin menggoreng tanpa minyak bisa menggunakan air fryer
2.   Bijak memanfaatkan produk olahan pulp (bubur kertas)
Salah satu produk olahan hutan yang memegang peran penting dalam kehidupan manusia adalah pulp atau bubur kertas berbahan baku serat kayu. Produk ini merupakan bahan utama dalam pembuatan kertas dan tisu. Kedua produk ini tampak sepele, harganya terjangkau, mudah didapat dan dianggap bukan barang yang istimewa. Dampak buruknya adalah pengguna kertas dan tisu merasa sah-sah aja boros menggunakan kedua produk ini. Ada minuman tumpah, lagi flu, kotoran nempel di perabot rumah tangga tinggal lap pakai tisu, buang. Coret-coret di kertas sedikit aja, buang,  lupa bahwa untuk memproduksi 10 ribu lembar kertas dibutuhkan pohon pinus setinggi 45 kaki dengan diameter 8 inci (dikutip dari ribble-pack.co.uk) 
Koaliasi Anti Mafia Hutan yang beranggotakan berbagai elemen masyarakat dan LSM seperti WALHI, Rainforest Action For Work, Pantau Gambut, Auriga mencatat bahwa kontribusi industri pulp terhadap kebakaran dan kabut asap terus berulang di Indonesia. Sebagian besar bahan baku kayu industri pulp berasal dari konsesi HTI di lahan gambut yang dikeringkan. Hal ini memicu terjadinya kebakaran hutan. 

Bijak memanfatkan produk olahan pulp dalam jangka panjang membantu mengurangi eksplorasi hutan. Kurangi penggunaan tisu, manfaatkan lap kain dan sapu tangan yang bisa dicuci ulang. Bahkan baju bekas yang sudah tidak bisa dipakai lagi bisa dimanfaatkan sebagai lap untuk membersihkan debu. 

Lembaran-lembaran buku tulis yang masih bersih dan tidak digunakan mencatat pelajaran tahun ajaran lalu bisa dikumpulkan, disusun menjadi satu buku. Manfaatkan mencetak dokumen menggunakan dua sisi kertas. Biasakan budaya "paperless" yaitu mengurangi penggunaan kertas secara umum.

3.   Mengurangi jejak karbon
Kebakaran hutan tak hanya terjadi karena dibakar dengan sengaja karena pembukaan lahan oleh industri maupun pembalakan liar. Kebakaran hutan juga bisa terjadi karena suhu bumi yang terlalu tinggi sehingga mampu menyebabkan terbakarnya ilalang dan daun-daun kering di dalam hutan. Suhu bumi yang tinggi dipengaruhi oleh tingginya jejak karbon. Mengurangi jejak karbon dari rumah bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana:
  • Memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik bisa didaur ulang dengan disetor ke bank sampah
  • Menghemat penggunaan listrik. Bahan baku utama untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia adalah sumber energi yang bisa meningkatkan jejak karbon. Bijak dan hemat menggunakan listrik bisa mengurangi jejak karbon.
  • Mengonsumsi makanan yang ramah lingkungan, utamakan produk lokal sebab produk lokal tidak membutuhkan rantai distribusi panjang yang menyebabkan jejak karbon semakin besar.
4. Menanam pohon
Meski belum mampu menanam pohon di lahan-lahan gundul atau di hutan-hutan yang meranggas, bukan berarti kita tak bisa melakukan langkah penting dalam menjaga kelestarian hutan. 
Manfaatkan lahan untuk menanam pohon. Dokpri


Menanam pohon di lahan tersisa di rumah kita, atau di pinggir jalan merupakan langkah nyata memperjuangkan kelestarian hutan. Satu pohon bisa sangat berarti bagi bumi, sebab satu pohon tersebut membantu menyerap Karbondioksida dan menghasilkan Oksigen bagi kelangsungan kehidupan di dunia sehingga membantu mengontrol suhu bumi agar tidak kian meninggi. 

Solusi Mengurangi Kebakaran Hutan dan Lahan

Mengatasi kebakaran hutan dan lahan merupakan tanggung jawab semua pihak. Jika rumah tangga sebagai konsumen hasil hutan berupaya secara aktif untuk membatasi konsumsi dan memilih produk alternatif, diperlukan gerak cepat dan tanggapan pemerintah sebagai regulator dan pihak pemilik Hak Penguasaan Hutan (HPH) yang diberi wewenang mengelola hutan dengan berbagai persyaratan.

Beberapa langkah yang patut dipertimbangkan pemerintah dan pengusaha untuk menanggulangi kebakaran hutan dan menjaga kelestariannya adalah:

1. Mengoptimalkan Hutan Tanaman Industri dibandingkan HPH

Hutan tanaman industri (HTI) adalah hutan tanaman yang dibangun untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.

2. Memberikan sanksi kepada pelanggaran HPH sebagai efek jera.

Sanksi denda dan pencabutan HPH seharusnya diterapkan pada pengusaha yang bandel dalam mengeksplorasi hutan. Sayangnya catatan Greenpeace Indonesia pada tahun 2020 menyatakan: 8 dari 10 perusahaan kelapa sawit dengan area terbakar terbesar di konsesi mereka dari 2015 hingga 2019, belum menerima sanksi apapun meskipun kebakaran terjadi dalam beberapa tahun terakhir di dalam konsesi mereka. 

3. Mengefektifkan langkah reboisasi dan strategi"jangka benah" dengan pengawasan ketat dan payung hukum yang tegas.

Reboisasi merupakan penghijauan hutan kembali dengan menanam hutan rusak dengan bibit pepohonan. 

Strategi ini bertujuan untuk menambah keberagaman jenis tanaman dengan manfaat lingkungan dan manfaat ekonomi yang tinggi pada kebun sawit yang berada dalam kawasan hutan.

4. Mengeksplorasi bahan baku alternatif untuk menggantikan bahan yang berasal dari hutan.

Ketergantungan dunia terhadap sawit belum dapat dikurangi, namun bahan baku alternatif pengganti sawit harus terus dicari demi mengurangi deforestasi

5. Meninjau kembali regulasi yang mengatur permasalahan eksplorasi hutan. Catatan Greenpeace Indonesia pada tahun 2020 menyatakan Petinggi asosiasi GAPKI dan APHI menjadi anggota satgas RUU Cipta Kerja, ini dapat menimbulkan konflik kepentingan. Sebab ditemukan total 12 perusahaan yang merupakan anggota GAPKI atau APHI dengan area terbakar terbesar di kategori perkebunannya masing-masing.


Jika air diyakini sebagai sumber kehidupan, maka sumber tersimpannya air yaitu hutan sudah sepatutnya mendapat perlindungan. Sebab hutan tidak hanya menjadi wadah bagi sumber air, namun juga sumber Oksigen dan beraneka keragaman hayati yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia.

Pada 17 Agustus 2023 Republik Indonesia telah berusia 78 tahun. Sudah selayaknya di bulan kemerdekaan menjadi momen pengingat agar kita bersama-sama lebih serius dalam menunjukkan kepedulian menjaga kelestarian hutan. Janganlah menyia-nyiakan negeri nan elok yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa para pejuang kemerdekaan. Apalagi tanggal 10 Agustus diperingat sebagai Hari Konservasi Alam Nasional. Sudah sepatutnya semangat mengisi kemerdekaan dengan menjaga kelestarian lingkungan melalui konservasi alam kian digalakkan untuk merawat kekayaan dan keanekaragaman hayati.

Terkait isu perubahan iklim dan pemanasan global, pemerintah Indonesia telah mencanangkan untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Harapan kita semua dengan semakin menurunnya jejak karbon maka suhu bumi kian terkendali dan tak lagi menjadi penyebab kebakaran hutan. Sebagai langkah mewujudkan net zero emission, pemerintah memasang target pengurangan emisi hingga 31,89% di tahun 2030.  Demi mencapai target pemerintah Indonesia, demi kelestarian bumi dan kepentingan anak cucu kita, yuk mari #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan alam raya, dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga.


Daftar pustaka:
1. Website Badan Pusat Statistik
2. Website menlhk.go.id
3. Website Greenpeace
4. Katadata
5. Situs Ribble-pack uk
6. Dataindonesia
7. BBC
Share:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.