catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Kaleidoskop 2018

Alhamdulillah.
Tahun 2018 banyak hal yang telah terjadi dalam hidup kami sebagai pembelajaran dan pelajaran bersabar untuk si hati.
Suka dan duka datang silih berganti. Ada keajaiban ada pula ujian berupa "penderitaan" Tetapi semua memberikan pelajaran bahwa jika segala sesuatu kita pasrahkan pada Allah maka hati terasa tenang. Tapi ya gituu dah, seringnya hati gelisah gundah duluan kalau sedang ditimpa ujian dan musibah. Padahal sudah tahu bahwa kesabaran itu ada pada tawakal dan ikhlasnya kita pada saat awal ditimpa ujian dan musibah.

Hanya ingin merangkum sebagian kecil dari kisah kehidupan di 2018. Mengenang kembali betapa Allah cepat sekali mengabulkan doa, suami bisa kembali mendapat pekerjaan di Surabaya dan tak perlu lagi LDR-an.
Meski faktor kesejahteraan tak ada peningkatan yang penting bisa kumpul keluarga lagi. Alhamdulillah.

Dari segi pekerjaan saya sebagai freelance Alhamdulillah cukup menyenangkan. Beberapa kali mendapat kesempatan proyek buzzering dan menulis dengan fee lumayan. Alhamdulillah.

Dari aktivitas ngeblog ..not bad lah. Sempat menang juara 3 di lomba blog LPS, salah satu dari 7 pemenang lomba blog Campina di Kompasiana dan page view terbanyak di Lomba Blog Julie's KEB.

Dari segi 'penderitaan' pastinya tentang menyaksikan anak-anak yang sakit silih berganti. Ibu mana yang tidak sedih jika anaknya sakit cukup parah. Pasti bawaannya berkata "andai penyakit bisa ditransfer, biar Mama aja Nak yang menggantikan sakitmu" Bahkan saya menulis artikel ini pun dari hape, sambil menemani si bungsu yang sedang tak enak badan karena gangguan pencernaan.

Sekali lagi hanya bisa pasrah dan tawakal kepada Allah. Tahun 2019 saya berharap bisa menjadi insan yang lebih sabar, lebih taat, lebih produktif ngeblog. Lebih lancar rezeki dan lebih ringan hati dalam berbagi. Semoga Allah mengijabah doa-doa ini.
Share:

Ketika Ujian Hidup Yang Berat Menimpa ABG

"Salahku apa ditimpa ujian hidup yang berat seperti ini" keluh si sulung saat pulang liburan pondok tempo hari. Sudah sekitar enam bulan ia menderita penyakit gatal-gatal di kaki hingga meradang, keluar nanah dan darah. Waktu liburan 10 hari dihabiskan untuk berobat. Hingga kembali ke pondok pun harus mundur 3 hari dan kami terpaksa mengantarkannya. Tetapi kakinya tidak kunjung benar-benar sembuh.

Hingga hari Ahad pekan lalu dia menelepon dua kali. Menangis, merajuk minta pulang, cuti mondhok karena kakinya mulai "berair" lagi. Kami jadi bingung, khawatir dan tak tahu harus bagaimana. Padahal baru beberapa hari sebelumnya ia menelepon dengan riang mengabarkan kakinya sudah mulai mengering.

Tak sabar akhirnya saya nekad berangkat sendiri menempuh 5,5 jam perjalanan dengan bus antar kota menuju pondok tempat si sulung menuntut ilmu. Jujur, saya berangkat dengan kebingungan dan keraguan. Apa yang harus saya lakukan setiba di sana? Apakah mengabulkan permohonannya untuk cuti mondhok yang artinya bakal mengulang tahun depan? Apakah memaksanya untuk sekali lagi berobat ke klinik milik pondok (yang menurutnya dia sudah pernah mencoba berobat ke sana tetapi tidak sembuh) Lalu saya harus menginap di mana?  niat saya semula mengajukan agar ia bisa dirawat inap di klinik pondok dan saya tidur di lantai kamar menunggunya hingga sembuh.  Saya pasrahkan saja kepada Sang Kuasa segala urusan yang tak pernah tahu kemana muaranya.

Akhirnya saya memilih memaksanya berobat di klinik pondok. Meski harus berjalan kaki cukup jauh dan dalam kondisi berpuasa sunnah. Dokter tidak mengizinkan untuk rawat inap atau santri dibawa pulang untuk berobat karena penyakitnya bukan penyakit "berat" Jika ingin dibawa pulang sekalian cuti,katanya. Wah ini pilihan yang sangat berat karena sama dengan membuang setengah perjalanan mondhok dan harus mengulang tahun depan. 

Bismillah, saya mengikuti saran dan rujukan dokter untuk memeriksakan si sulung di rumah sakit atau klinik spesialis kulit di dalam kota tempat ia mondhok. Transportasi bisa ikut ambulan klinik atau naik ojek karena sudah dapat surat izin keluar untuk periksa. Akhirnya ia bersama temannya yang sama-sama harus periksa ke rumah sakit berangkat dan pulang dengan ojek. Dan hasilnya, diagnosa penyakitnya sama sekali berbeda dengan diagnosa dokter saat perawatan di masa liburan. Ganti obat, ganti salep. Dan harus bersabar menunggu hasil ikhtiar.
Ujian hidup yang berat

Bukan hal mudah untuk meyakinkan anak usia ABG bahwa ujian hidup yang berat itu ada hikmahnya. Ia selalu berpikir bahwa penyakit yang ia derita gara-gara mondhok. Jika tidak mondhok tak akan terserang penyakit yang menjijikkan yang ia derita. Kehadiran saya di sana tak hanya sebagai ibu yang merawat lukanya tetapi juga harus mampu menjadi teman, psikolog yang mampu membesarkan hatinya.

Qodarullah, dalam beberapa hari kemudian ikhtiar kali ini membawa hasil. Lukanya mulai mengering, rasa gatalnya berkurang, keluhan sakit ngilu, perih yang dideritanya hilang. Jauh di dalam hati saya bersyukur, sangat bersyukur karena di balik ujian hidup yang berat, ABGku dan kami sekeluarga mendapatkan hikmah yang bermanfaat.

Ujian hidup yang berat


Pertama, ia semakin yakin bahwa Allah tak pernah ingkar janji. Sang Kuasa memerintahkan kita untuk berdoa dan berjanji untuk dikabulkan. Meski harus bersabar tetapi doanya, doa kami dikabulkan. Ini pelajaran tauhid yang pastinya lebih tertanam dalam dan mengakar dalam hati karena bukan sekadar teori. Ia juga belajar menyelesaikan permasalahan dan memahami birokrasi, sebab perizinan berobat baik di klinik pondok maupun di RSUD ia lakukan sendiri. 

Kedua, bagi kami ada hal-hal menarik yang menjadi hikmah. Adiknya belajar mandiri. Membereskan jemuran, membersihkan rumah dan belajar membuat dadar serta menggoreng kentang sendiri hihii. Tak bisa saya bayangkan betapa kacau dapurnya. Saya belajar hidup seperti santri karena tidur beralaskan kasur busa tipis standard pondok di penginapan khusus wali santri lengkap dengan nyamuk yang menemani serta tanpa fasilitas AC, kipas angin atau televisi. Tak perlu khawatir tidak bisa terbangun dini hari karena alarm HP mati sebab jam 3.15 menara masjid pondok telah mengalunkan ayat-ayat kitab suci yang dilagukan oleh salah seorang santri. Ditingkahi tepukan tangan santri yang bertugas membangunkan santri-santri lain sambil berhitung dalam bahasa Arab atau Inggris. 

Ketiga, Saya dan si sulung sama-sama menemukan "kesenangan" Dia senang saat periksa ke RSUD bisa keluar pondok naik ojek melihat pemandangan di luar dan tak lupa mampir jajan bakso di kantin RS karena saking lamanya menunggu antrian obat. Saya senang karena punya banyak waktu luang untuk membaca Al Quran dan sholat syuruq. Lah biasanya sholat syuruq/israq sebulan antara 2-3 kali karena harus buru-buru segera turun masjid bada' jamaah subuh sebab rutinitas emak-emak sudah menunggu. Qodarullah pas jadi "perawat" santri di pondok saya kan nggak ada kegiatan lain. Jadi ya nunggu sampai waktu syuruq untuk sholat sunnah dua rokaat baru bergerilya beli nasi bungkus buat sarapan hehehe.

Seringkali ujian hidup yang berat membuat kita merasa paling menderita. Seolah hanya kita yang paling sengsara. Padahal di balik itu semua pasti Allah punya pesan tersembunyi untuk membuat kita lebih kuat dan semakin pandai mensyukuri. Salah satu rasa syukur saya adalah sempat mengabadikan pemandangan yang jarang saya temui: pesona langit senja dengan menara masjid nan indah ini yang saya abadikan setelah sholat Maghrib di mushola lantai dua klinik pondok mas santri.



Share:

Kumpulan Foto Masjid Gontor

Berkunjung ke Gontor selalu menakjubkan.
Satu hal yang selalu saya abadikan (selain foto anak dan teman-temannya) adalah masjid raya Gontor.
Apalagi sejak menara baru sudah berdiri gagah.
Berbagai pemandangan menakjubkan bisa diabadikan dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan.
Bagi wali santri Gontor, kumpulan foto-foto ini mungkin bisa menumbuhkan atau mengobati kangen pada suasana di sekitarnya, pada ananda yang sedang menempuh pendidikan.











Jika dilihat dari kejauhan, dramatis romantis. Seperti yang saya abadikan dari kantai dua BKSM


Share:

Renungkan, Apa yang Dilakukan Si Pemilik Toko Pada Pencuri Permennya


Berpuluh-puluh tahun lalu, Ibrahim, lelaki muslim paruh baya berkebangsaan Turki mengelola sebuah toko makanan. Toko tersebut terletak tak jauh dari apartemen tempat sebuah keluarga Yahudi tinggal. Salah satu penghuni apartemen Yahudi adalah Jad, anak lelaki berusia 7 tahun.
Jad setiap hari disuruh ibunya berbelanja di toko makanan milik Ibrahim. Setiap kali itu pula Jad menunggu saat Ibrahim tampak lengah dan mencuri sepotong coklat di etalase toko. Jad melakukan hal tersebut berbulan-bulan. Hingga suatu hari Jad lupa tidak mengambil coklat dan langsung menuju pintu keluar. Tidak disangkanya Ibrahim memanggilnya, “Nak, kau melupakan sepotong coklat yang biasanya kau ambi setiap hari” Jad kaget luar biasa. Ia mengira bahwa Ibrahim benar-benar tidak mengetahui tindak pencurian yang ia lakukan selama ini. Ternyata dugaannya salah. “Maafkan saya Pak, tolong jangan laporkan saya. Saya takut Ayah dan Ibu akan menghukumku. Saya janji tidak akan mengulanginya”
Di luar dugaan, Ibrahim tersenyum dan berkata “Tak mengapa Nak, saya percaya kamu akan menepati janji untuk tidak mengulangi perbuatan mengambil sesuatu tanpa izin, dan sebagai hadiah setiap saat kamu belanja dan mau keluar dari toko ini, ambillah sepotong cokelat, itu adalah pemberianku”,
Tahun demi tahun berganti. Ibrahim dan Jad menjadi layaknya sahabat. Jad pun tumbuh sebagai seorang pemuda. Ia menganggap Ibrahim tak sekadar sebagai sahabat, tetapi juga bagai sosok Ayah baginya. Maka, setiap kali Jad menemui permasalahan, ia selalu datang kepada Ibrahim untuk berkonsultasi. Ibrahim mendengarkan dengan baik, kemudian mengambil sebuah buku dari laci. Ibrahim membaca dua lembar buku, menutup dan memberikan nasihat berkaitan dengan permasalahan Jad.

Hal seperti demikian terus berlangsung setiap kali Jad menemui masalah. Hingga empat belas tahun berlalu dan Ibrahim kemudian meninggal. Sebelum meninggal Ibrahim berwasiat kepada anak-anaknya untuk memberikan sebuah kotak berisi buku yang biasa ia baca sebelum memberi nasihat kepada Jad saat tertimpa masalah.
Jad sangat kehilangan Ibrahim. Baginya Ibrahim adalah sosok sahabat sekaligus Ayah yang mampu menolongnya keluar dari permasalahan. Ketika ia tertimpa masalah dan tersadar bahwa tak ada Ibrahim lagi untuk dimintai nasihat, ia kemudian teringat akan buku “pemberi jalan keluar” yang diwariskan Ibrahim kepadanya. Ia membuka buku tersebut dan kebingungan membaca sederet tulisan Arab yang ada di dalamnya. Jad kemudian pergi ke seorang temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad meminta sang teman membacakan dua lembar dari buku itu seperti yang dilakukan Ibrahim dahulu. Jad sungguh kaget ketika sang teman membacakan makna dari dua lembar yang ia baca. Sungguh, yang dijelaskan temannya mengena sekali untuk membantunya keluar dari permasalahan yang ia hadapi“Buku apakah ini?” tanyanya kepada sang teman. “Ini adalah Al Quran, kitab suci kami, umat Islam” jawab sang teman.
Maka tak ragu lagi, Jad segera bersyahadat dan memeluk agama Islam. Ia menjadi muslim yang taat dan mengubah namanya menjadi Jadullan Al Qur’ani sebagai penghormatan dan takzim atas keistimewaan Al Qur’an.  Kelak ia juga dikenal sebagai pendakwah Islam yang berhasil membuat masyarakat Afrika tertarik memeluk Islam tanpa paksaan. Bahkan Ibunya yang selama tiga puluh tahun berupaya memaksa Jad kembali ke agama Yahudi baru memeluk Islam dua tahun setelah Jadullah meninggal dunia. Sang ibu bercerita bahwa Jad tertarik memeluk Islam karena Ibrahim tak pernah mengeluarkan kata-kata buruk meski ia mencuri permennya setiap hari selama berbulan-bulan. Ibrahim juga membantunya mengatasi setiap permasalahan setiap kali selesai membaca Al Quran. Lihatlah apa yang dilakukan si pemilik toko pada pencuri permennya. Cinta kasih mengubah keburukan menjadi sebuah kebaikan penuh kedamaian.
Saya, pertama kali membaca kisah ini dari status seorang teman di FB, tentang film "Si Yahudi yang mengIslamkan jutaan orang" ternyata ini kisah nyata dan difilmkan dengan aktor utamanya adalah Omar Shareef. Lalu saya menuliskannya kembali dari beberapa sumber berita terpercaya. 


Share:

Lima Penyebab Anak Melawan Orang Tua

Zaman makin edan. Penyebab anak melawan orang tua seringkali baru berhasil dipahami ketika terlanjur terjadi hal yang mengerikan, seperti membakar rumah bahkan membunuh orang tuanya sendiri. Berita-berita kriminal zaman sekarang seringkali membuat bulu kuduk berdiri, tak sanggup memikirkannya mengapa hal ini bisa terjadi.

Masih ingat kan tentang berita anak yang tega melawan orang tua dan membakar rumah karena keinginannya untuk memiliki handphone tidak kunjung diwujudkan, sebab kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan. Atau ((berita-berita)) artinya tidak cukup sekali berita tentang anak yang tega membunuh ibunya sendiri karena merasa perlakuan orang tuanya yang tidak adil, pilih kasih terhadap dirinya dibandingkan dengan saudara-saudara lain. Kira-kira apa yang menjadi penyebab anak melawan orang tua hingga tega berbuat sadis?
Penyebab Anak Melawan Orang Tua

Sebagai ibu dari dua putra, saya selalu berharap anak-anak saya tidak menjadi anak yang durhaka. Saya berharap kehidupan mereka bersama kami orang tuanya baik-baik saja, happily ever after. Suatu hari saya dikejutkan dengan cerita si bungsu tentang teman sepermainannya. Si teman yang baru duduk di kelas 5 SD curhat, dia merasa tidak nyaman di rumahnya. Dia berkata tidak suka punya Ayah dan Ibu seperti yang ia miliki sekarang. Galak, suka marah dan tidak bisa diajak ngobrol - katanya. Radit memang pernah cerita temannya ini pernah dipukul karena melakukan suatu hal yang dilarang ibunya. Entah main terlalu lama sampai lupa waktu lalu saat diingatkan malah membantah dengan kata-kata kasar atau merusak barang pribadi si Ayah.

Mengingat kembali berita-berita mengerikan itu dan curhat teman bermain anakku, jadi ingin menulis tentang penyebab anak melawan orang tua. 

Dari segi pemikiran saya, anak yang durhaka atau berani melawan orang tuanya bisa jadi karena:
1. Pendidikan agama yang kurang
Jika anak dekat dengan Tuhan, mendapat pendidikan agama yang layak, ia pasti paham bahwa durhaka kepada orang tua adalah perbuatan dosa. Lalu siapa yang bertanggung jawab atas pendidikan akhlak, budi pekerti sebagai bagian dari ajaran agama? tentu pihak sekolah dan keluarga harus bahu membahu. Terutama orang tua yang seharusnya berada lebih dekat dengan sang anak.

2. Pengaruh buruk lingkungan
Game, tayangan televisi, you tube yang mengandung kekerasan bisa menjadi pemicu tindak kriminalitas. Tanpa memandang siapa korbannya, anak yang kecanduan game, tayangan pornografi bisa bertindak agresif dan di luar kontrol

3. Dampak dari perilaku orang tua
Mengaca dari cerita si Radit tadi, kemungkinan si anak berani kepada orang tua karena menganggap orang tuanya tidak sayang, hanya bisa marah dan mengekang. Wah ini saya jadi ikut mawas diri. Jangan-jangan saya juga hanya bisa ngomel dan tidak pandai mencuri hati anak-anak.
Penyebab Anak Melawan Orang Tua

4. Contoh buruk dari orang tua
Hati-hati, jika sebagai orang tua juga masih berposisi sebagai anak perlakukan orang tua kita dengan baik. Sekali anak-anak menyaksikan cara bicara kita yang tidak pantas terhadap orang tua, mereka akan menganggapnya sebagai hal yang wajar dan melakukan hal yang sama terhadap kita.

5. Kurang kasih sayang dan salah paham
Orang tua yang terlalu sibuk seringkali mengalami miskomunikasi dengan sang anak. Si anak bisa saja merasa tidak diperhatikan, diperlakukan tidak adil dibandingkan saudara kandungnya yang lain. Padahal maksud orang tua tidak demikian. Saya jadi ingat cerita lain dari Radit tentang teman sekolahnya. Sehari-hari temannya jarang mengerjakan PR, nilai ujiannya juga jauh di bawah nilai rata-rata kelas. Temannya pernah bercerita bahwa ayah dan ibunya bekerja. Dia tak pernah ada yang menemani untuk belajar. Ibunya kalau tiba di rumah hobinya marah-marah. Kata Radit "Mungkin temanku akan membuat film berjudul - Kesengsaraanku adalah Kebahagian Ibuku" . Oh My God!

Mungkin masih banyak faktor lain yang bisa menjadi penyebab anak melawan orang tua. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki. Tinggal bagaimana kita berupaya menjadi orang tua yang lebih baik dan peduli dan mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik budi. Intinya adalah tak lupa untuk mawas diri dan memperbaiki cara berkomunikasi. Semoga dengan demikian tercipta rumah tangga penuh harmonisasi.
Share:

Serunya Follower Unfollowers di Dunia Maya

What should we do with the unfollowers?

Suatu hari saya menerima mention di salah satu akun media sosial dari sesama blogger buzzer "Mbak, tolong folbek dong" Di situ saya mengernyitkan dahi. Perasaan baru kemarin saya follow si mbak, karena saya memang lagi usaha nambah follower wkwkwk (ketahuan betapa tidak ikhlasnya daku). Apa jangan-jangan saya sudah unfollow otomatis ya? nggak enak aja kalau ada sesama blogger, buzzer sudah saling follow tiba-tiba saya jadi unfollowers. Ternyata enggak. Saya masih follow dia dan malah beliaunya yang baru folbek.
Unfollowers

Hmm jadi pengen nulis perlu nggak sih follow unfollow di dunia maya?
Buat saya jawabnya sih: antara penting dan nggak penting. Lihat sikon.
Kalau saya follow seseorang karena "pamrih" difolbek terutama karena kerjaannya sama-sama blogger dan buzzer, eh dia kagak folbek ya udah saya sapu saja jadi unfollow
Kalau saya follow akun yang saya memang perlu banget informasi yang ia share, misalnya tokoh agama, kanal berita, fan page client atau akun yang suka bikin quiz buat saya mereka gak folbek gak apa-apa. Kecuali pas saya menang quiz dan harus DM data diri, tentunya mereka terpaksa folbek dong hihihi.

Tapi kalau pas saya diunfollow teman juga gak perlu terlalu dimasukkan hati. Bisa saja itu ulah aplikasi. Bisa juga si teman menganggap akun saya sudah mati. Atau mungkin dia sudah merasa share dari akun saya sudah tak menarik lagi, maklum kadang kerjaan buzzer ya nyampah di TL dan beranda gitu dah. Dan terserah saya juga mau unfolllow balik atau nggak. Toh berteman di dunia maya itu nggak abadi. Beda kalau sama tetangga atau teman sehari-hari, kalau kita nggak berteman lagi bisa-bisa kena pasal "memutus tali silaturahim"

Should we have to be unfollowers?

Nah sebelum memutuskan follow - unfollow atau minta folbek. Ini tips dari saya:

1. Twitter
Unfollowers

Kalau ingin nambah follower, twitter biasa menyarankan akun untuk kita follow. Akun-akun tersebut biasanya dilihat dari hobi atau kerjaan yang sama. Karena saya biasa ngeblog atau ngebuzzer, maka di beranda saya sering ada saran dari twitter untuk follow si A, B, C yang sesama blogger dan buzzer. Klik follow, kalau dia sudah follow kita duluan di akunnya pasti ada tulisan "mengikuti anda" atau follow you. Kalau ngga ada tulisan tersebut berarti dia belum follow kita. Terserah kita deh mau terusan follow dia atau unfollow saja.


Unfollowers

Cara menambah follower paling enjoy ya bergabung di komunitas-komunitas. Misalnya komunitas blogger atau fotografi. Tapi saya memang baru dua tahun belakangan main instagram. Nambah followernya juga pelan-pelan,, etapi Twitteran sudah 8 tahun followernya pun masih kurang dari dua ribu hahaha. 
Ada cara paling mudah untuk merapikan follower dan akun yang kita follow. Pakai aplikasi follow-unfollow.  Instal dari playstore lalu klik buka. Bisa langsung terlihat siapa saja yang tidak follow kita padahal sudah kita follow. Kalau mau unfollow tinggal klik di sisi kirinya. Lalu klik unfollow. Tapi kalau masih ingin terus follow ya sudah biarkan saja. Artinya nggak perlu pusing menginstal aplikasi ini.

Kalau saya, senang lihat antara follower dan akun yang saya follow seimbang gitu. Maka saya rapikan saja lah biar nggak njomplangKan saya senang keseimbangan, yang sedang-sedang saja.  Dan saya gak pernah iseng: follow orang lalu dia follow saya, trus saya sengaja unfollow. Duh ngapain iseng banget kayak gitu. Yang ada sih biasanya saya unfoll yang gak follow saya. Biar rapi saja sih, kecuali beliaunya ustadz, ustadzah atau FP produk tertentu.

Jadi, setelah merapikan "who's the unfollowers di instagram saya pun merapikan unfollowers twitter" Ternyata di twitter banyak akun yang sudah tidak aktif masih saja saya follow. Akhirnya bisa bersihin lima ratus akun yang saya putuskan untuk unfollow. Sekali lagi, karena ingin terlihat rapi aja saya bersih-bersih. No heart feeling.
Kalau kalian?


Share:

Rezeki Dari Allah

Rezeki dari Allah itu apa sih? Jawabnya pasti yang enak-enak: duit, perhiasan, makan lezat, minuman menyegarkan, pasangan hidup dan anak yang shalih/shalihah cantik rupawan. Ada yang menjawab rezeki itu penyakit yang sulit disembuhkan, order atau proyek yang batal dijalankan atau cinta yang bertepuk sebelah tangan?

Rezeki dari Allah

Hehehe ya jujur saya juga begitu. Pernah beberapa kali mengalami PHP masalah kerjaan. Agency naskah pesan 30 artikel, sudah dikerjakan lima biji tiba-tiba dibatalkan sepihak dengan alasan customer batal order dan naskah saya tentu tidak dibayar, ikut lomba blog lalu sepi, akun penyelenggara diam-diam bae tidak ada kabar berita siapa yang ditetapkan sebagai pemenang. Ikut kuis atau lomba menulis tiba-tiba dikirimi email lomba dipending, dibatalkan karena peserta kurang dari kuota. Ya sudah berarti belum rezeki saya. 

Tapi Alhamdulillah, item yang terakhir saya sebutkan tentang lomba menulis yang dibatalkan karena peserta kurang dari kuota malah menjadi pintu rezeki berikutnya. Naskah yang sudah saya kirimkan dan tayang di blog diberikan uang pengganti lelah yang lumayan. Kemudian beruntun saya diberikan penawaran kerja sama yang menyenangkan. Sungguh, rezeki dari Allah yang tak pernah terbayangkan. 
Rezeki dari Allah

Benar juga kata orang bijak, kalau sedang susah jangan buru-buru menggerutu. Siapa tahu Allah sedang menguji kesabaranmu dan menjanjikan hadiah yang lebih dari kesusahanmu itu. Kalau sedang merasa "wah lepas dah yang saya harapkan" siapa tahu mungkin memang hasilnya nanti tidak seperti yang kita harapkan, eh tapi ada penggantinya yang sedang Allah siapkan. 

Satu hal yang saya pelajari sebagai pekerja lepas adalah selalu bersyukur atas rezeki dari Allah. Kalau pas ramai kerjaan orderan sampai nafas ngos-ngosan mengejar deadline, Alhamdulillah masih bisa berkarya, badan sehat-sehat saja, dompet tentu terisi juga. Kalau pas sepi, gak juga bisa dibilang ongkang-ongkang kaki, waktunya istirahat sejenak sambil baca buku dari lemari. Sambil ikutan kuis untuk mengusir sepi memendam harap menjadi jalan turunnya rezeki. Apapun itu, bagaimanapun kondisi tergantung pada kita bagaimana cara menikmati.

Share:

Review So Klin White & Bright

Sebagai ibu rumah tangga sah-sah saja jika berupaya memberikan yang terbaik bagi keluarga. Entah itu berupa masakan, hasil cucian dan setrikaan atau penghematan anggaran sehingga bisa menabung syukur-syukur buat biaya liburan. Saya pernah menulis artikel tentang tips irit uang belanja di blog ini.

Ternyata menghemat anggaran belanja keluarga juga bisa diupayakan dari divisi laundry eh maksudnya pekerjaan mencuci dan menyetrika. Caranya? Enggak sulit kok, bisa salah satu atau lebih dari satu langkah berikut ini diaplikasikan:
1.    Belanja sabun cuci saat diskon lumayan
Ini biasa saya lakukan selama bertahun-tahun. Saya nggak pernah fanatik pada satu merk sabun. Kalau pas belanja bulanan yang dituju adalah produk yang sedang diskon paling gede hehe
2.    Pilih sabun cuci yang tepat
Maunya hemat tapi malah “sambat” . Kalau salah pilih sabun cuci, biarpun harganya murah tapi daya cucinya tidak maksimal malah bikin kesal. Jadi meski tidak fanatik pada satu merk sabun cuci, saya biasanya mesti pilih So Klin cair dan dua satu merk lainnya lagi.
3.    Pilih pembelian sistim paket atau penawaran hadiah barang yang digunakan sehari-hari
Emak-emak harus super irit dong.  Jeli banget baca label di kemasan yang bertuliskan: berhadiah, gratis apalah apalah. Ini sebabnya tanpa disadari saya sering sekali menggunakan produk PT Sayap Mas Utama atau Wings sebab produsen ini pandai mencuri hati dengan memberikan produk berhadiah. Beli sabun cuci cair gratis sabun cuci piring, beli sabun cuci bubuk gratis piring. Beli pewangi atau pelembut pakaian gratis sabun colek. Nah itu yang dijadikan hadiah kan produk-produk yang dibutuhkan ibu-ibu sedunia.

Kali ini saya berkesempatan mencoba So Klin Liquid Power Clean Action White and Bright alias So Klin White & Bright. Alhamdulillah nggak beli tapi hadiah dari kuis di Instagramnya tempo hari. Lumayan nih paket hadiahnya berupa voucher Sodexo 50 ribu dan So Klin White & Brgiht 1L dan isi ulang 800 mL.
 So Klin White & Bright
Happy banget kan, dapat hadiah yang bisa membantu menghemat anggaran. Gak pakai nunggu berhari-hari langsung dah kucoba buat mencuci.
Eh baru dibuka botolnya kecium aroma wanginya yang lembut tapi harum...seperti apa ya, harumnya lembut seperti parfum aroma gummy, dedaunan atau yang alami gitu. Bukan seperti aroma bunga yang semarak, tapi aroma yang lembut, segar dan menenangkan. Cairan sabunnya kental. 
So Klin White & Bright

Hanya butuh sedikit, kira-kira 5-10 mL untuk mencuci pakaian sebanyak ini. Eh iya saya terbiasa mencuci manual demi menekan tagihan listrik dan air PDAM (dah pokoknya urusan saya itu harus hemat maksimal hihihi). Dan saya sengaja mencampur pakaian putih dan berwarna untuk membuktikan tagline So Klin White & Bright yang konon bisa membuat pakaian putih tetap cemerlang dan pakaian warna 'konsisten bersinar'. Pihak produsen mengklaim sebagai teknologi Optical Brightene yaitu teknologi yang mampu menggabungkan deterjen dengan formula khusus yang ampuh menghilangkan noda berat, sekaligus menjaga warna serat kain tidak pudar. 
 So Klin White & Bright
Untuk mencuci manual saya punya tips khusus:
1. Siapkan larutan sabun cair dan air untuk merendam
2.  Rendam cuciam selama 5-10 menit
3.  Bagian yang kotor maksimal seperti bagian kerah baju dan daerah lengan baju bagian dalam diolesi sedikit sabun cair.
4.    Cuci dengan mengucek dan menyikat jika perlu

Senang sekali ketika menemukan bagian kerah baju yang saya olesi sedikit So Klin White & Bright dakinya berkurang dengan cepat. Saya hanya butuh menyikat secukupnya. Kalau begini krah baju bisa lebih awet, tidak mudah rusak karena gesekan sikat.  

Catatan, meski cucian dicampur antara warna putih dan berwarna, yang putih tetap putih, tidak berubah belang meski direndam dengan celana hitam si papa yang sering mengubah warna air rendaman jadi kelam wkwkwk. 

So Klin White & Bright terbukti sangat membantu aktivitas mencuci agar lebih efisien. Tak perlu lagi merendam secara terpisah pakaian berwarna dan pakaian warna putih (dan menambahkan larutan pemutih). Sabun cuci cair ini juga membantu berhemat karena hanya dengan sedikit cairan sabun bisa mencuci 5-10 potong pakaian, daki yang menempel di kerah dan lengan baju bisa rontok karena keampuhan daya cucinya, tak perlu direndam softener karena sudah harum maksimal. 
So Klin White & Bright

Antara bintang 4-5 dah dari  bintang yang saya berikan. Mungkin yang perlu diperhatikan adalah kemasannya. Kalau saya lebih suka kemasan botol yang ergonomis, ada pegangan buat tangan gitu. Dan untuk refillnya mungkin bisa dipertimbangkan dikemas dalam kemasan yang bisa dibuka tutup karena ada fliptop di bagian ujungnya? Jadi nggak perlu dituang ke botol khusus. Sehingga konsumen yang tidak punya botol sabun cuci bisa langsung menuangkan cairan sabun dari kemasan refill lalu ditutup lagi. Eh itu mah harapan saya. Tapi so far so good lah.  Pekerjaan mencuci jadi lebih ringan, anggaran rumah tangga bisa ditekan dan bisa punya waktu istirahat lebih panjang sambil menikmati buku bacaan.
Penasaran berapa harga So Klin White & Bright? Ini saya share harga khusus di JD.id tempo hari:
So Klin White & Bright
Keterangan harga lengkap dari SoKlin White and Bright sebagai berikut ya: 
Sachet 24ml: Rp. 500,-
Sachet 50ml: Rp. 1.000,-
Mini Pouch 105ml: Rp. 2.000,-
Pouch 205ml: Rp. 5.000,-
Pouch 400ml: Rp. 10.000,-
Pouch 800ml: Rp. 16.500,-

Terjangkau sekali kan 😊

Harga mungkin bisa berbeda di seller dan toko yang berbeda, tetapi khasiatnya tentulah sama.

Share:

Mengurus Kartu Debit Mandiri Baru dan Mandiri Online


Sekali merengkuh dayung satu dua tiga pulau terlampaui, ini yang saya lakukan dengan mengurus kartu debit Mandiri baru usai menyelesaikan proses ganti kartu di BRI Syariah. Di Sepanjang, Sidoarjo kantor cabang pembantu BRI Syariah dan Mandiri dipisahkan beberapa langkah saja. Jadi sekalianlah saya mampir ke Bank mandiri untuk menanyakan perihal Kartu debit berlogo GPN.
Kartu Debit Mandiri Baru

Sampai di Bank Mandiri masih jam 8.30 tapi sudah dapat antrian no 17 di CS. Qodarullah, kok beberapa nomor antrian dipanggil ternyata orangnya tidak ada, jadilah saya bisa menghadap CS sekitar jam 9 pagi.
Ibu CS yang ramah menjawab pertanyaan saya mengenai kartu GPN dengan gamblang. Ternyata kalau di Bank Mandiri kartu Debit Mandiri baru bisa dipilih antara kartu ATM yang berlogo visa atau GPN. Yang berlogo Visa bisa digunakan di Luar Negeri tetapi biaya administrasi kartu ATMnya sebesar 4500 rupiah perbulan (selain biaya administrasi sebesar 12.500 per bulan) Sedangkan Kartu debit ATM berlogo GPN hanya bisa digunakan untuk transaksi di dalam negeri dengan biaya administrasi bulanan sebesar 2500 rupiah saja. Saya pilih menukarkan kartu ATM lama dengan kartu ATM yang berlogo GPN saja, lumayan hemat biaya admin bulanan. “Lho tapi kartu ini tidak bisa dipakai di luar negeri lo Bu” kata CSnya “Nggak apa-apa Bu, saya gak pernah ke luar negeri” jawab saya sambil menahan senyum “Lah nanti kalau naik haji atau umroh” jawab CSnya. Saya aamiinkan saja sambil menjawab “masih lama kok Bu”
Kartu Debit Mandiri Baru

Masa aktif kartu berlogo GPN ini hanya lima tahun saja ya.
Nah mumpung berada di kantor Bank Mandiri sekalian lah saya tanya-tanya tentang potongan-potongan yang “misterius” karena yang saya pahami hanya biaya admin bulanan dan biaya admin kartu ATM bulanan. Ternyata kalau kita menarik uang di ATM yang layarnya belum berlogo bendera merah putih bakalan kena biaya tambahan 6500 rupiah setiap transaksi. Kalau tidak jeli bisa berkurang berapa rupiah tuh meski ATMnya berada di lingkungan kantor bank Mandiri. Kata Bu CS yang ramah ini menjelaskan bahwa empat bank BUMN memang sudah terintegrasi, satu link sehingga bisa menggunakan ATM bersama, tapi yaitu ada biaya tambahan. Entah saya yang tidak perhatian atau bagaimana dalam pemikiran saya asal tidak bertransaksi di ATM berlogo ATM bersama atau ATM Link gak ada charge tambahan. Tapi OKlah info tersebut sangat bermanfaat.
Eh karena saya menanyakan perihal biaya-biaya, Bu CS yang baik malah menawarkan untuk mengurus Mandiri Online sekalian. Hehehe saya memang sudah punya Mandiri SMS Banking tapi mau ngurus Mandiri Online masih enggan, kebayang antrian dan perjalanan ke bank pembuka buku tabungan. Eh qodarullah ternyata nggak perlu datang ke bank pembuka untuk mengaktifkan Mandiri Online. Malah petugas Csnya membantu saya mengubah nomor HP yang terdaftar di SMS Banking dengan nomor yang saya gunakan untuk akses internet (saya menggunakan dua nomor operator yang berbeda untuk telpon/SMS dan akses internet). Nah hal yang perlu dicatat untuk mengurus Mandiri Online adalah:
1.   Nomor seluler yang didaftarkan tidak bisa seenaknya diganti. Jika ingin ganti nomor harus mendaftarkan nomor barunya di CS dan melakukan perubahan nomor SMS Banking di ATM.
2.   Pastikan pulsa mencukupi untuk menerima SMS pemberitahuan ketika mendaftarkan nomor untuk SMS Banking/Mandiri Online. Saya sempat lupa, operator seluler yang saya pakai untuk akses internet hanya memberikan kuota internet operator seluler dan tidak memberikan pulsa untuk telepon atau SMS. Jadilah saya mengisi pulsa untuk HP Android saya hehehe untung bakul pulsa yang tak lupa bawa HP transaksinya
3.   Kartu operator seluler yang didaftarkan harus berposisi sebagai SIM1
Nah ini ada yang lucu. Sudah saya isi 5000 rupiah kok saat mengaktivasikan Mandiri Online gagal melulu. Isi 5000 lagi tetatp nggak bisa. Jadi penasaran memang butuh berapa rupiah untuk terima SMS konfirmasi. Untung Bu Csnya berinisiatif menanyakan ke temannya yang lain. Ternyata sebab gagal aktivasi adalah kartu saya masih di SIM2
Alhamdulillah semua rangkaian urusan saya di Bank Mandiri, baik itu mengurus Kartu Debit Mandiri baru maupun Mandiri Online bisa selesai dalam waktu hampir dua jam. Jadi sekarang saya bisa dengan mudah mengecek saldo, transaksi atau transfer tanpa harus ke ATM lagi. Eh ya sekalian saya copaskan keuntungan menggunakan kartu debit GPN menurut website Bank Mandiri.
Kartu Debit Mandiri Baru


Share:

Pengalaman Menukarkan Kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di BRI Syariah


Berawal dari postingan Instagram BRI Syariah yang menginformasikan bahwa penukaran kartu ATM berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), maka mau tak mau saya harus meluangkan waktu menukarkan kartu ATM lama dengan kartu ATM berlogo GPN. 
Gerbang Pembayaran Nasional

Kabar mengenai keharusan mengganti kartu ATM sebenarnya sudah saya dengar sejak tahun lalu.Tapi saat itu saya tahunya hanya mengganti kartu ATM lama dengan kartu ATM yang dilengkapi chip.
Baru setelah seliweran membaca media sosial dari beberapa bank, saya mendapat informasi tambahan tentang adanya logo GPN pada kartu ATM baru yang disarankan. Apa sih GPN itu? Dilansir dari detikfinance.com GPN adalah suatu sistem yang mengintegrasikan transaksi antar bank. 
GPN memudahkan konsumen jika ingin melakukan transaksi pembayaran non tunai menggunakan kartu debit di toko atau merchant. Jadi, semua bank ini  terintegrasi, satu mesin EDC bisa digunakan untuk berbagai jenis kartu ATM dari berbagai bank. Kalau biasanya kita kelimpungan mencari EDC dari bank yang rekeningnya kita miliki, setelah punya kartu ATM GPN tak perlu kebingungan lagi karena sistem bank yang terintegrasi memungkinkan untuk digunakan menarik uang dari bank lain.
Gerbang Pembayaran Nasional

Dilansir dari keterangan tertulis Bank Indonesia pada 31 Juli 2018, keuntungan menggunakan kartu ATM (kartu debit) Gerbang Pembayaran Nasional selain kemudahan mencari EDC adalah:

1. Lebih fleksibel dan jangkauannya luas

Masyarakat dapat mengunakan kartu debit atau ATM berlogo
GPN untuk melakukan transaksi di berbagai kanal pembayaran di seluruh Indonesia.

2. Faktor keamanan.
Tempo hari marak pemberitaan mengenai skimming di berbagai bank. Nasabah tidak merasa melakukan penarikan dana tapi uang di rekening berkurang. Konon hal ini terjadi karena mesin-mesin ATM tertentu dipasangi alat skimmer oleh komplotan penjahat. Alat skimer adalah alat yang mampu menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM/debit secara ilegal. Jadi skimming adalah aktivitas yang berkaitan dengan upaya pelaku untuk mencuri data dari pita magnetik kartu ATM/debit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.
Menggunakan kartu ATM berlogo GPN ini membantu memberikan perlindungan berlapis sehingga masyarakat dapat bertransaksi dengan lebih aman dan nyaman. Kartu ATM atau debit GPN telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang terstandarisasi serta seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik.

3. Menekan biaya Merchant Discount Rate
Merchant Discount Rate adalah fee yang akan diminta oleh bank untuk setiap transaksi yang menggunakan EDC milik bank tersebut. MDR berkisar antara 1-3% dari total transaksi tergantung dari kebijakan bank tersebut. Dengan kartu debit berlogo GPN masyarakat tidak dikenakan biaya oleh merchant dikarenakan penetapan Merchant Discount Rate (MDR).

4. Mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT)
Kini GNTT seakin gencar disosialisasikan. Dengan kartu ATM/debit berlogo GPN yang bisa digunakan di berbagai mesin EDC, masyarakat tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar karena seluruh kanal pembayaran sudah saling terintegrasi.

5. Lebih hemat
Biaya administrasi bulanan pada rekening bank jadi lebih murah karena seluruh pemrosesan dilakukan di domestik sehingga lebih efisien.

Gerbang Pembayaran Nasional

Nah tanggal 16 November 2018 kemarin saya menukarkan kartu ATM BRI Syariah yang lama dengan kartu GPN di kantor Cabang BRI Syariah terdekat. Jadi tidak perlu datang ke kantor tempat membuka rekening. Tidak ada biaya pula. Yang perlu dibawa saat menukarkan kartu ATM dengan ATM berlogo GPN adalah:
1. Kartu ATM lama
2. Buku rekening bank
3. Kartu identitas yang masih berlaku
Gerbang Pembayaran Nasional

Prosesnya mudah dan cepat. Datang, ambil nomor antrian di CS, tunggu nomor dipanggil, isi formulir, sepuluh menit kemudian kartu GPN sudah bisa kita terima. Tinggal isi tanda terima yang disodorkan CS. Karena saya sekalian jalan ke bank maka sekalian juga minta ganti buku tabungan. Jadi prosesnya sekitar 15 menit saja.
Gerbang Pembayaran Nasional
Normalnya kartu ATM bisa langsung digunakan (atau minimal 15 menit setelah kartu ATM lama dinon-aktifkan CS). Tapi waktu itu katanya ada gangguan teknis sehingga CS menyarankan untuk menunggu hingga jam 17.00 untuk menggunakan kartu tersebut. Alhamdulillah saya baru berkesempatan mencoba menggunakan kartu tersebut - meski sekadar mengganti PIN- keesokan harinya dan terbukti  lancar.
Ternyata menurut BI, kartu berlogo GPN membawa banyak manfaat ya. Jadi tak ada salahnya untuk segera menukarkan kartu ATM lama dengan kartu ATM berlogo Gerbang Pembayaran Nasional.



Share:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.