Akhir tahun seringkali
menjadi momen istimewa bagi semua orang. Akhir tahun lazimnya adalah saat
introspeksi, melihat kembali perjalanan hidup dalam setahun, pencapaian yang
telah diraih disertai cita-cita dan impian untuk setahun ke depan.
“Ih
mimpi doang, apa guna resolusi?” begitu ujar orang-orang
yang lebih suka mengalir mengikuti arus air. Tak masalah meski tak punya
resolusi khusus tapi juga tak salah jika menjelang pergantian tahun memilih
menyusun cita-cita, resolusi demi menggapai mimpi. Yang salah adalah jika
merancang resolusi tanpa solusi, membangun mimpi tanpa karya pasti.
Ketika mengundurkan diri
sebagai karyawati tiga tahun lalu saya sempat menulis resolusi bahwa saya ingin
mencari nafkah dari rumah. Mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah. Saya masih
harus bergelut dengan kecewa ketika lebih sering menelan kekalahan dalam sebuah
lomba, karena pekerjaan sampingan saya saat masih bekerja kantoran adalah
sebagai pemburu hadiah. Seperti mengikuti kuis di shop page Bilna di Flipit. Saya pasti sudah ikutan, hayoo jangan ketinggalan atau anda ingin melewatkan kesempatan memenangkan voucher Bilna 600 ribu rupiah untuk dua orang? 300 ribu rupiah per orang sodaraa-sodaraa, bisa bayangkan buat belanja apa saja. Caranya nggak ribet kok hanya menjawab beberapa pertanyaan yang mudah dan pas ada pertanyaan "Dari mana anda mengetahui kuis Bilna wishlist ini?" jangan lupa pilih kategori blogger : tuliskan Dwi Aprilytanti Handayani atau nama blog atau link blog saya ya, solidaritas sesama blogger gitu, entar kita kan sama-sama masuk data base tim juri :) terimakasiiiiih :)
Kehidupan saya bergulir, dari sekedar berburu hadiah di
kuis-kuis kemudian menjadi penulis lepas ketika seorang teman mengajak saya
terjun sebagai penulis konten atau penulis artikel di sebuah agency naskah. Tentu
penghasilan yang saya peroleh lebih pasti setiap bulannya karena dihitung
sebagai komisi per artikel yang saya selesaikan.
Dua tahun saya menjalani
aktivitas sebagai penulis konten yang sering disebut sebagai penulis recehan. Hasilnya
lumayan, namun harapan saya untuk mendapatkan peningkatan penghasilan,
apresiasi lebih karena telah bergabung lebih dari dua tahun hanya menjadi
harapan kosong belaka. Tidak ada apreasiasi, tidak ada peningkatan fee padahal
inflasi melambung tinggi. “Eh, kan istri
hanya sebagai penopang finansial lapis dua, nggak masalah dong kalau
penghasilannya gak perlu terlalu tinggi, asal enjoy sajalah.” Jangan salah,
saya pernah mengalami kondisi morat-maritnya finansial keluarga selama dua tahun
terakhir, ketika saya telah tak memiliki gaji bulanan, tepatnya ketika suami
saya terPHK dari tempatnya bekerja dan hanya bekerja musiman tiga bulanan
dengan waktu job less cukup lama. Jadi
salahkah saya jika ingin mendapatkan penghasilan lebih baik di tahun depan?
Monetize
blog,
itu hal yang terpikir oleh saya pertama kali. Monetize blog bisa dari pintu
mana saja: google adsense, job review atau sebagai jawara lomba. Meski masih
aktif sebagai penulis konten saya memiliki blog pribadi yang seharusnya bisa
saya maksimalkan untuk mendapatkan penghasilan. Sebenarnya saya sudah mulai
merintisnya dengan menulis beberapa job review selama tahun 2015. Hasilnya jauh
lebih besar daripada menulis satu konten artikel, lebih menyenangkan karena
saya tak perlu terpaku pada keyword dan menulis dengan gaya santai khas
blogger. Lomba blog? Tak terhitung berapa banyak lomba blog yang saya ikuti
tetapi mungkin baru tiga atau empat kali berhasil menorehkan prestasi. Belum lagi
jika harus menelan sakit hati ketika gaya menulis dan tema tulisan saya “diplagiasi”
oleh sesama peserta yang sempat mampir di postingan saya. Saya juga sebenarnya
pernah mengajukan google adsense namun berakhir mengharukan karena
ditolak dua kali. Lalu saya berpikir “ah
lebih baik konsen ke penerimaan job review dan blogger event.” Namun saya tak ingin review dan liputan event yang saya susun sekedar berbau money oriented belaka. Informasi melalui review tersebut saya harapkan membawa pencerahan dan memberikan informasi yang dibutuhkan khalayak luas.
Bersyukur saya sempat
merasakan asyiknya menjadi blogger event. Beberapa event sempat saya ikuti. Saya
memiliki kesempatan bertemu dengan blogger-blogger lain yang lebih senior dan
berpengalaman. Saya meluangkan waktu lebih banyak untuk blog walking, menyapa
blogger-blogger yang sering kebanjiran job review di sosial media, sesekali
menawarkan portofolio saya. Networking, satu kata ajaib yang sedang saya tekuni
untuk mewujudkan monetize blog yang saya impikan.
Blogger-blogger senior di sebuah event yang saya ikuti. Upaya membangun networking
Apakah saya mampu
mewujudkan impian itu? Saya percaya Tuhan selalu melihat proses perjuangan
makhlukNya dalam ikhtiar mengais rezeki yang tersembunyi. Saya tulis mimpi itu
dalam surat yang saya lipat dan disimpan di bawah bantal. Berharap ia menjelma
dari sebuah mimpi sekaligus obsesi sebab saya tak hanya bermimpi namun berusaha
keras dan menjalin ikatannya lebih erat dengan doa tiada henti dan tekad yang
kuat sebagai pondasi. This is My Dream My Adventure!