catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Foto-foto Kebun Bibit Wonorejo Surabaya




Share:

Harga Teman Datang Lagi, Belanja Bulanan Pun Hemat Sekali

Apa sih arti teman menurut kalian ? buat saya teman itu mereka yang paling paham apa yang kita butuhkan dan sigap mengulurkan bantuan. Yup, nggak salah jika Giant Indonesia meluncurkan program 'belanja murah' dengan tagline HARGA TEMAN.

Kamis siang, 25 Juli 2019 lalu saya berkesempatan menghadiri peluncuran resmi program #GiantHargaTeman #HargaTemanDatangLagi di Giant Waru Sidoarjo. Berterimakasih sekali pada pihak The Urban Mama yang mengundang saya untuk hadir pada #TUMBloggersMeetupkali ini. 

Ibu bangsa mana yang nolak hadir di acara bloggers meet up sekalian bisa belanja. ((Kibas voucher)) Apalagi belanjanya pakai HARGA TEMAN alias harga paling murah karena paham keadaan. Maklumlah sebagai emak-emak harus pandai mengatur uang belanja agar kondisi finansial keluarga tetap aman sentosa. 

Ngomong-ngomong program HARGA TEMAN sudah pernah diselenggarakan pada tahun 2018. Saya hapal dong karena pelanggan setia Giant setiap bulan. Kali ini peluncuran program HARGA TEMAN dilaksanakan di Giant Ekstra CBD Bintaro pada 24 Juli 2019 dan di Giant Ekstra Waru Sidoarjo 25 Juli 2019.

Keseruan Acara Peluncuran HARGA TEMAN Datang lagi
Peluncuran Program HARGA Teman ini diadakan di area toko Giant. Panggung kecil dan puluhan kursi yang dipadati tamu undangan baik dari rekan media, blogger, komunitas senam Giant,  konsumen setia yang telah mendaftar secara online sebelumnya maupun masyarakat umum yang kebetulan sedang berbelanja sebagai penggembira jadi hangat karena duet pembawa acara yang mampu menyegarkan suasana.

Diawali sambutan dari Bapak Agus Budi Prasetyo sebagai perwakilan dari Dinas Perdagangan yang mengingatkan masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. Sebab mengutamakan produk dalam negeri akan membantu peningkatan ekonomi. Nah kebetulan Giant ini salah satu ritel yang peduli pada produk dalam negeri. Ada pojok khusus di Giant yang memajang hasil karya UMKM berupa mainan dan makanan kecil untuk anak-anak. Keseruan peluncuran HARGA TEMAN sempat saya dokumentasikan di video singkat:


Saya sempat bertanya-tanya, apa sih bedanya Program HARGA TEMAN kali ini dengan tahun lalu? kira-kira sampai berapa lama ya. Namanya emak kan instingnya langsung berjalan kalau dengar tips hemat belanja bulanan. KeKEPOan saya terjawab saat agenda acara berikutnya. 

"Pada HARGA TEMAN kali ini, Giant menawarkan lebih banyak produk dengan jenis lebih variatif untuk melayani kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia. Dimana masing-masing bisa mendapatkan produk dengan kualitas terbaik dengan harga murah" ungkap Irene Putri Sitanggang, Management Representative Giant.

Resmi dimulai pada 25 Juli 2019 di seluruh Giant, HARGA TEMAN menurunkan harga produk sejumlah lebih dari 800-an hingga 12 pekan ke depan. Alias selama tiga bulan! Wah jangan sampai ketinggalan nih. Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari program HARGA TEMAN yaitu:
1. Pilihan produk lebih variatif, 800-an produk yes. Bakalan mudah menemukan produk murah sesuai kebutuhan
2. Harga murah untuk barang bukan barang sortiran alias "kaleng-kaleng" imitasi apalagi kadaluarsa
3. Program HARGA TEMAN bukan promo biasa.
Kalau produk promo kan waktunya terbatas beberapa hari saja, nah program HARGA TEMAN ini berlaku hingga tiga bulan ke depan
4. Berlakunya promo gabungan
Ini nih yang bakal membantu hemat berlipat-lipat. Andai suatu produk  sedang dalam program promo khusus, bisa saja produk ini juga diplot untuk program HARGA TEMAN, artinya potongan harganya double saudara yuhuuuy
5. Mengalokasikan anggaran belanja untuk keperluan lainnya
Karena bisa belanja dengan harga murah, anggaran belanja jadi bisa dialokasikan ke pos lain. Saya pernah nih belanja bulanan di Giant bertepatan dengan banyak promo sehingga belanja yang seharusnya menguras dompet 400 ribu jadinya hanya 300 ribu saja karena tertolong HARGA TEMAN.

'Harga Teman adalah bentuk terimakasih Giant kepada masyarakat Indonesia. Sebagai ritel yang dekat dengan hati para ibu, Giant memahami kebutuhan rumah tangga untuk mendapatkan produk favorit dengan harga murah namun kualitas terbaik" lanjut Irene Putri Sitanggang
Jadi teringat kejadian beberapa tahun lalu, di Giant Waru tuh ya kalau ada promo minyak goreng murah sebelum gerai dibuka ibu-ibu sudah pada antri di luar toko. Jam 8 pas toko dibuka mereka langsung berlarian menuju rak minyak goreng yang sedang promo hahaha. Duh yaaa, saya jadi kalah saingan, cukup legowo jika kebagian satu pouch saja. Tapi sekarang sudah kian kondusif, nggak ada lagi model rebutan seperti itu, mungkin karena stoknya diperbanyak dan terkadang menggunakan kupon khusus minyak promo untuk ditukar di kasir sehingga setiap pelanggan hanya diperbolehkan belanja maksimal 2-4 pouch.

Asyiknya acara peluncuran HARGA TEMAN ini juga dimeriahkan dengan tanya jawab antara hadirin dengan pihak Giant yang diwakili bu Irene dan lomba foto Instagram dengan latar belakang booth yang sudah disediakan. Hadiahnya coba tebak....voucher belanja Giant dong. Hadirin yang menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan diberikan hadiah voucher. Pemenang lomba foto Instagram juga dapat hadiah voucher belanja Giant. Nah kelar acara bisa langsung belanja. Booth latar belakang pemotretan untuk lomba instagram ini ternyata merepresentasikan promo dalam program HARGA TEMAN. Qodarullah saya menjadi salah satu pemenang hiburan di lomba foto Instagram, lumayan untuk menghemat pengeluaran sebulan. Begini nih pose saya yang nggak mau kalah sama yang muda-muda:



Bagaimana Model Promosi HARGA TEMAN
HARGA TEMAN tidak hanya memperbarui dan menurunkan lebih dari 800 harga dari produk favorit masyarakat Indonesia tetapi juga memberikan promosi menggiurkan:

1.Promosi Fresh Iconic, dimana produk favorit masyarakat Indonesia seperti Udang Vanamae dijual dengan harga murah.
Udang Vanamae AK 80-90 kg turun harga dari Rp. 94.500 menjadi Rp 79.900


2. Promosi 5 SIP untuk 5 produk buah dan sayuran terpilih S-egar, I-stimewa dan diP-romosikan ditawarkan dengan harga murah berkualitas. Siapa sih yang bakal nolak kalau ditawarin bisa membeli Anggur Red Globe, Jeruk mini Afourer,  Mangga Harum Manis, Brokoli dan Jagung Manis kupas dengan harga murah.
Produk segar lain yang sedang promo saat saya ke Giant antara lain;

  • Cabe merah keriting gelar turun harga dari Rp. 89.900/kg menjadi Rp.79.700/kg
  • Tomat gelar turun harga dari Rp. 24.900/kg menjadi Rp.16.700/kg
  • Wortel gelar turun harga dari Rp.24.700/kg menjadi Rp.19.700/kg
3. Promosi "Beli produk gratis produk" promo beli 2 gratis satu untuk pembelian:

  • Sedap Mie goreng cup 83 Gram seharga Rp 4.100,- 
  • Ceres Milk ChocHazelnut Duo spread 350G seharga Rp 41.200
  • Hydro Coco Original 500mL

atau promo beli 3 gratis satu

  • Poci Teh Celup Wangi Asli 50G seharga Rp 6.000
  • Energen Inst Nutritious Crl Choco10x29 Gram seharga Rp.14.900
  • Vita Pudding Chocolate 120 G sehrga Rp.3.900
List promo itu baru sebagian loh, masih banyak produk yang ditawarkan dengan potongan harga lumayan. Nah bisa dihitung sendiri lah bisa hemat berapa puluh ribu rupiah jika belanja produk Giant HARGA TEMAN.

Tips Cerdas Berbelanja

Wah gawat, HARGA TEMAN bisa bikin kalap, belanja bukan lagi karena kebutuhan tapi tergiur diskonan. Ah siapa bilang, itu mah tergantung kepribadian. Kalau dasarnya hobi belanja ya gak nunggu diskon teteup belanja karena lapar mata. Saya pribadi punya tips belanja tersendiri:

1. Memantau harga promo di media sosial Giant atau di http://www.giant.co.id/hargateman
Ini nih, seperti kelakuan suami, paham istrinya mau ke Giant langsung gercep pantau medsos Giant buat pantengin harga promo dan langsung titip dibelanjain.

2.  Membuat list daftar belanjaan.
Asik nemu yang lagi dibutuhkan pas juga dia HARGA TEMAN:
So Klin Pewangi 1,8 L turun harga dari Rp. 25.900 menjadi Rp.19.500
Pepsodent Tooth Paste White 250 Gram turun harga dari Rp. 12.900 menjadi Rp.11.500
Head & Shoulders Shampoo SLMBT STRA 160mL turun harga dari Rp. 24.800 menjadi Rp.21.100

3. Menyiapkan anggaran secukupnya
Bawa duit sesuai perkiraan belanja sajalah. Nggak perlu bawa kartu debit hahaha.

Menyiapkan tips sudah, tinggal nyari waktu tepat saat berbelanja. Saya lebih suka belanja pagi hari saat Giant Waru baru buka. Sebelum dhuhur sudah sampai rumah. Seneng aja belanja bulanan di Giant Waru, selain dekat dari rumah, fasilitasnya juga banyak: parkirnya luas, display tokonya asik nggak berdesakan, di area sekitar Giant banyak tenant langganan, tersedia food court dan mushola yang bersih dan cukup lapang.
Jadi, meski ga bisa berwisata OTW kemana pas akhir pekan, kami tetep bisa cuci mata sambil belanja di Giant memanfaatkan HARGA TEMAN.
Share:

Mengajar Mengaji Demi Mengejar Rahmat Illahi

Jika ada yang bertanya, siapa sosok yang sangat berkesan dalam hati, saya tak ragu menceritakan sosok wanita ini. Kami mengenal beliau dengan sebutan Bu Choiri. Choiri adalah nama sang suami. Nama beliau sendiri Harnanik, panggilan keluarga dekatnya Nanik tetapi saat menjadi santriwati di pondok pesantren saat remaja, beliau dipanggil dengan sebutan Ririn.
Beliau adalah tamatan pondok pesantren setingkat SMA di pedalaman Kota Malang. Dalam suatu kesempatan beliau dengan lugas bercerita bahwa beliau tak sempat melanjutkan menuntut ilmu hingga perguruan tinggi sebab orang tua beliau memanggil untuk pulang kembali sebab harus berbagi biaya sekolah dengan adik-adiknya. Sebagai sulung yang berbakti dengan orang tua, beliau menurut tanpa keberatan. Dan kemudian menghabiskan waktu dengan belajar dari satu pengajian ke pengajian. Dari kelas tahsin ke kelas tahsin dalam berbagai metode mengaji, mulai dari ummi, qiro'ati, tilawati hingga wafa.

Menemani Jalan Hijrah Yang Tak Mudah
Masih teringat saat pertama berkenalan dengan Bu Choiri alias Mbak Nanik di masjid. Saat itu saya baru berhenti bekerja dan berupaya untuk berhijrah. Saya, sudah berusia hampir 40 tahun belum bisa mengaji dan sholat sering terlambat dari waktunya. Demi dunia yang tak pernah terasa cukupnya, saya merasa lalai menekuni ajaran agama. Hijrah untuk menjadi lebih baik bukan hal mudah. Kami dikepung kesulitan keuangan di masa awal saya mulai berhenti bekerja. Suami terPHK, kondisi keuangan keluarga makin goyah. Tetapi saya mencoba bertahan untuk lebih dekat kepada Tuhan. 

Qodarullah, Sang Kuasa menuntun saya agar mendatangi rumahNya. Bukan...bukan baitullah di tanah suci. Tetapi masjid di perumahan yang berjarak hanya beberapa langkah kaki tetapi nyaris tak pernah kami kunjungi. Beruntung, di sana awal mula bertemu dan membawa saya lebih mengenal Allah ...dan Bu Choiri. Padahal rumah beliau berada di gang belakang rumah kami. Ketika masih bekerja, berangkat pagi pulang malam nyaris saya tak mengenal para tetangga. 


Dari beliaulah saya banyak belajar, bagaimana lebih tekun dalam beribadah, bagaimana berbuat baik kepada para tetangga. Tentang kesederhanaan, tentang kesungguhan, tentang keikhlasan. Setiap kali ada acara keagamaan di masjid, beliau pasti suka rela menjadi seksi sibuknya. Mondar-mandir mengurus konsumsi, bisa jadi terkadang mengeluarkan dana dari kantong sendiri manakala anggaran terbatas sekali. Beliau adalah pionir pengajian yasin tahlil Baiti Jannati setiap Kamis dua pekan sekali. Sesekali berdakwah melalui grup qasidah dan menggemakan sholawat nabi. Jika ada tetangga yang kesusahan, entah sakit atau musibah kematian, bisa dipastikan beliau yang paling awal untuk membantu meringankan beban. Jika melihat saya mengalami ujian kehidupan, beliau tak terhitung beberapa kali membantu dan dengan sabar menghibur melalui kalimat motivasi "sakniki poso bu, mangke dhateng akhirat saged riyoyo" (di dunia sama halnya berpuasa bu - karena banyaknya ujian hidup - nanti di akhirat saatnya berhari raya mereguk nikmat)

Bu Choiri pula yang mengajak saya untuk belajar mengaji di masjid setiap sore, sepekan tiga kali. Dia mengupayakan agar di masjid dibuka kelas mengaji untuk ibu-ibu dengan mentor guru mengaji bersertifikat dan telah teruji. Padahal beliau sendiri sudah mengantongi sertifikasi guru mengaji, layak mengajar membaca Al Qur'an tetapi tak pernah lelah untuk giat belajar menyempurnakan bacaan. Tiga tahun saya belajar mengaji atas ajakan beliau, alhamdulillah bacaan sudah semakin baik dan tidak kacau. Malu rasanya mengenang masa lampau.
Bu Choiri, mukena putih biru sang guru mengaji
Lebih jauh dekat mengenal Bu Choiri dan kesehariannya, saya jadi tahu beliau juga mengajar mengaji di rumahnya. Mengajar dengan ikhlas, tanpa mengenakan tarif dan biaya. Bahkan seringkali menyediakan camilan dan minuman untuk anak-anak atau ibu-ibu setengah baya yang menjadi muridnya "Ben lare-lare nyaman, rajin ngajine" (artinya: agar anak-anak merasa nyaman dan kian rajin belajarnya) begitu alasan beliau jika ditanya. Bisa dibayangkan betapa sibuknya. Pagi setelah dhuha hingga menjelang dhuhur mengajar mengaji ibu-ibu yang belum mengenal huruf hijaiyah sama sekali. Sore dan ba'da Maghrib mengajar anak-anak usia 7-13 tahun. Semua dilakukan sendiri tanpa asisten yang menemani.

Mengajar Mengai Demi Rahmat Illahi
Pernah suatu ketika, saya merasa sungkan menitipkan anak bungsu saya untuk belajar mengaji kepadanya tanpa biaya, malah makan dan minum sepuasnya. Saya pun berinisiatif membawakan sembako sebagai sekadar rasa terimakasih. Beliau malah menegur dengan lembut tetapi pancaran matanya merasa keberatan. "Bu, sampun ngoten. Kula niki mados sangu kangge akhirat, kula mboten gadhah punopo-punopo kecuali ilmu. Panyuwun kula dhateng Gusti Pangeran, mugi wakaf, sedekah ilmu kula niki saged pikantuk rahmat kaliyan syafaat mbenjing dhateng akhirat" (Bu, tidak usah repot-repot bawa sesuatu, Saya ini mengumpulkan bekal untuk akhirat. Saya tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu. Doa dan harapan saya kepada Allah semoga apa yang saya lakukan -mengajar mengaji-bisa mendatangkan rahmat dengan kelak mampu memberikan syafaat di akhirat.
Saya terharu, dan sedikit menyesal dengan kenekadan saya membawakan beliau bingkisan. Khawatir beliau marah karena kurang berkenan. Saya pun berkali-kali meminta maaf dan membawa kembali bingkisan tersebut. Beliau dengan senyum terkembang memaafkan dan tidak ada yang berubah sejak kejadian itu. Putra bungsu saya tetap belajar mengaji setiap hari. Hasilnya sangat membanggakan, di usia sebelum 10 tahun bacaan Al Quran si bungsu bagus sekali, sempurna tajwid dan tartilnya. Berbeda dengan saya yang baru menekuni Al Quran ketika beranjak tua.
Ketika saya mencurahkan keinginan untuk mengirim si bungsu ke pondok tahfidz Al Qur'an kelak setelah lulus sekolah MI, beliau dengan suka rela menawarkan melatih hafalan juz 30 di sore hari setiap akhir pekan, padahal Sabtu dan Ahad adalah saat suami beliau yang bekerja di luar kota datang berkunjung setiap pekan sekali. Saya khawatir kelas tambahan itu akan mengganggu. Tetapi beliau meyakinkan bahwa yang dilakukannya, mengajar mengaji adalah dorongan dari suaminya. Ketika saya berupaya mengorek dari si bungsu, bagaimana reaksi suami beliau saat melihat kelas mengaji tambahan untuk hafalan Al Quran yang khusus untuk putra saya seorang, jawabnya "Pak Choiri ikut murojaah Ma, dan memberikan tips menghafal Al Qur'an agar tidak ganti-ganti kitab katanya biar nggak bingung dan lupa tulisan atau bacaan" MasyaAllah...tabarakallah...suami istri ini benar-benar contoh teladan yang baik di tengah masyarakat. Saat sebagian orang terlena dengan duniawi, mereka berdua berorientasi surgawi. 

Benar adanya jika ilmu tak hanya direguk melalui duduk dalam sebuah majelis. Sebab saya mendapatkan berbagai ilmu, pengetahuan, kebajikan dari Bu Choiri dengan cara yang manis. Secara tidak langsung, beliau mengajarkan pentingnya beramal shalih, amal jariyah yang mengalirkan pahala tiada henti di akhirat nanti. Layaknya pahala yang dialirkan amalan wakaf untuk umat melalui cara yang tepat.

Mengenal Wakaf Lebih Dekat
Dunia ini sementara. Akhirat kekal adanya. Membandingkan dunia dan akhirat akan selalu teringat pesan Rasulullah: 
Hiduplah kalian di dunia seakan-akan seperti orang asing, atau seperti seorang pengembara.Jika engkau berada di petang hari, janganlah tunggu sampai datang pagi. Jika engkau berada di pagi hari, janganlah tunggu sampai datang petang. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Manfaatkanlah pula waktu hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416)


Maka, sudah selayaknya kita berbekal berbagai amalan yang sekiranya bisa membantu meringankan siksa, memperberat timbangan amal kebaikan di akhirat nanti. Timbangan amal kebaikan tidak hanya dari ibadah yang didirikan dalam konteks interaksi langsung dengan Allah seperti sholat, puasa dan tilawah tetapi juga interaksi dengan sesama manusia melalui zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf. Zakat adalah nominal yang wajib dikeluarkan dari sebagian harta, infaq adalah sedekah berupa harta benda yang tidak wajib tetapi disarankan, shodaqoh adalah segala bentuk kebaikan yang ditujukan untuk membantu sesama. 
Wakaf adalah menyalurkan harta benda untuk kemaslahatan, kepentingan umat dan masyarakat sehingga pahala jariyah akan selalu mengalir kepada si pemilik harta yang diwakafkan meski telah meninggal dunia asal peninggalan tersebut masih bermanfaat.
Wakaf memiliki syarat dan karakteristik sebagai berikut:
1. Bernilai guna saat orang yang mewakafkan meninggal dunia
2. Bermanfaat untuk jangka panjang
3. Bersifat sukarela
4. Dimanfaatkan sesuai nilai dan prinsip syariah dan nilai ekonominya tidak berkurang bahkan berkembang.

Wakaf Melalui Unit Link Allisya Protection Plus 
Bicara tentang wakaf, saya teringat produk Asuransi Wakaf Allianz Indonesia. Selama ini saya berpikir wakaf harus memiliki harta yang berlebih untuk diwariskan.Rumah yang diwakafkan untuk menjadi panti asuhan, tanah untuk dibangun masjid, pondok pesantren atau sekolah agama atau instalasi pengairan seperti sumur milik Utsman Bin Affan yang tetap berfungsi hingga saat ini. Ternyata saya salah, sebab wakaf bisa dibayarkan atau dikumpulkan secara berkala melalui kontribusi asuransi. Produk asuransi Jiwa Unit Link Allisya Protection Plus contohnya. Produk ini merupakan gabungan produk asuransi jiwa dan amalan wakaf. Sehingga saat peserta asuransi meninggal dunia, ahli warisnya akan menerima klaim asuransi sesuai perjanjian pada polis, serta pihak Allianz akan mengeluarkan dana wakaf kepada penerima manfaat sesuai nominal yang disepakati dalam polis dan telah ditandatangani penerima manfaat yang ditunjuk. Fitur wakaf dalam AlliSya Protection Plus ini insyaAllah berkah sebab pahalanya akan selalu mengalir, ringan karena bisa diupayakan secara berkala, amanah sebab dana wakaf diserahkan pada pengelola wakaf terpercaya dan sumbang sihnya jelas bagi masyarakat.

Produk asuransi Jiwa Unit Link Allisya Protection Plus menyadarkan kembali bahwa sejatinya manusia adalah pengelana yang butuh bekal di dunia untuk kelak mendapat kemuliaan ketika menghadap Illahi. Mbak Nanik, Bu Choiri telah mengajarkan satu hal penting: sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Kapan bekal kita cukup? manusia tak akan pernah mampu menjawabnya, maka sudah sepatutnya menabung dana wakaf selagi bisa. Dan kelak ketika kita meninggal dunia, dana tersebut tersalurkan sesuai prinsip syariah oleh pihak terpercaya.

Share:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.