Posting 30 – Mereka yang Dirindu Surga
Andai dalam kelas ada pertanyaan “Siapa
mau masuk surga” dapat dipastikan semua murid akan mengangkat telunjuk menandakan
minat besar sebaliknya tak ada yang
bersedia dijebloskan ke dalam neraka, siapa yang tahan dengan panas dan
siksanya ?
Namun menjadi penghuni surga
tidak dapat diraih dengan santai dan suka-suka, banyak hal harus dilakukan agar
memenuhi persyaratan tinggal di istana keabadian yang dialiri sungai di
bawahnya menambah kedamaian.
Siapa mereka yang dirindu surga
selain para Nabi, Rasulullah dan sahabat yang beriman Islam hingga akhir zaman
?. Tentu yang pertama adalah bayi-bayi , anak-anak yang meninggal sebelum
mengenal dosa, Allah pun menjanjikan surga bagi ibu yang meninggal ketika
melahirkan serta para syuhada yang gugur karena jihad fisabilillah.
Trus kalau bukan golongan
tersebut di atas gimana coba ?, jawabnya ya jadilah bagian dari mereka yang
dirindu surga . Siapakah mereka yang dirindu surga ? ayat-ayat Al Quran serta
hadits nabi banyak menceritakan tentang mereka yang dirindukan surga, pada
dasarnya adal empat golongan utama yaitu orang yang istiqomah membaca Al Quran,
orang yang menjaga lisannya (dari dusta, ghibah, mengadu domba, berkata kotor
dan kasar), orang yang memberi makan atau menafkahkan hartanya kepada orang
yang kelaparan serta orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
Jika kita kaji lebih dalam
keempat orang itu merupakan ciri orang yang baik, membaca Al Quran dan
mengamalkan kandungan serta esensinya tentulah membentuk pribadi yang baik
karena Allah dalam Al Quran menyuruh untuk selalu berbuat baik kepada Allah
melalui berbagai bentuk ibadah, kepada orang tua dengan berbakti dan
menghormati, kepada sesama dengan tak pelit berbagi. Orang yang mampu menjaga
lisan tentunya orang baik-baik karena tak ada sumpah serapah yang keluar dari
mulutnya ia juga tak pernah berdusta, menggosip dan mengadu domba. Orang yang
memberi makan orang yang kelaparan pastilah orang baik, kisah Fatimah Az Zahra dan
Sayidina Ali yang rela berbuka puasa hanya dengan air putih dan memberikan roti
gandum bagi pengemis yang kelaparan. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan
dengan sungguh-sungguh menahan hawa nafsu hingga sebulan penuh dijanjikan Allah
bahwa dosa-dosanya di masa lalu terampuni secara otomatis ia telah menjadi
orang baik asal tidak melalukan dosa baru.
Saya menemukan satu ayat dalam Al
Quran tentang perumpamaan orang baik, bahwa kebaikan itu terwujud karena
seseorang makan dan minum dari sesuatu yang baik (halal), terbiasa mengunjungi
tempat yang baik dan indah sehingga apa yang dihasilkannya pun sebuah kebaikan.
Mari kita cermati bunyi surat An
Nahl 68 – 69 berikut ini
Indahnya tanda kekuasaan Allah
yang ditunjukkan si Lebah, ia hinggap di bunga-bunga, menghisap sari bunga yang
murni, tinggal dalam sebuah koloni lebah lalu menghasilkan madu yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Begitupula halnya mukmin yang baik, seyogyanya ia makan
dan minum dari sesuatu yang dihalalkan, mengunjungi masjid dan majelis taklim
untuk beribadah menjauhi tempat maksiat, berkumpul dengan orang shaleh. inshaAllah
kebaikan demi kebaikan pula yang akan ditebarkannya, mengobati hati yang terluka karena sesatnya dunia, menebarkan cahaya untuk senantiasa mengingatNya.
Tanda-tanda kekuasaan Allah
tersebar di seluruh jagad raya, ada pada
seluruh makluk ciptaanNya tak peduli itu tumbuhan, hewan atau manusia…Subhanallahu
Allahu Akbar semoga kita mampu meniru lebah dan kelak menjadi penghuni surga
No comments:
Post a Comment