Akhir-akhir ini produk susu, vitamin anak bertagline mendukung kecerdasan dan tumbuh kembang anak secara optimal
marak bermunculan. Tampaknya masyarakat kita semakin sadar akan meningkatnya
tuntutan berkompetisi dalam kehidupan sehari-hari bahwa sehat saja tidak cukup
karena kesehatan tanpa kecerdasan layaknya tanaman di ladang subur namun tidak
menghasilkan. Sebenarnya bagaimana sih yang dimaksud dengan anak cerdas itu?. Menurut
para ahli kecerdasan adalah kemampuan anak untuk memecahkan permasalahan sesuai
usia serta fleksibilitas anak dalam beradaptasi. Inilah yang perlu
diperhatikan, bahwa anak cerdas itu tidak hanya pandai di sisi akademik namun
juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi. Ditinjau dari sudut tumbuh
kembang anak kecerdasan yang ideal adalah keseimbangan antara kemampuan otak
kiri dan otak kanan.
Fungsi Otak kiri
• Bertanggungjawab
atas kemampuan tata bahasa, berbicara dengan baik dan benar
• Bertanggung
jawab atas kemampuan Baca Tulis Hitung (Calistung)
• Cenderung
bersifat logis analistis sehingga berperan penting dalam pendidikan formal
• Bertanggung
jawab untuk mengingat sebuah pengalaman atau pelajaran
Fungsi Otak Kanan
• Mengenali
diri sendiri, orang lain, ruang dan lingkungan
• Bertanggungjawab mengkondisikan emosi dan berhubungan langsung
dengan proses sosialisasi
• Cenderung
bersifat intuitif, menurutkan perasaan/kata hati, waspada dan kemampuan
berkonsentrasi serta merangsang untuk produktif dan kreatif
• Menunjang
untuk menyukai seni
Mengingat kecerdasan adalah bekal
utama meraih masa depan gemilang mengoptimalkan tumbuh kembang anak tentu
menjadi dambaan orang tua, langkah-langkah jitu perlu ditempuh agar anak mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan. Stimulasi dan
pemberian nutrisi bergizi tinggi adalah kombinasi tepat untuk membantu anak
mencapai tumbuh kembang optimal. Zat yang memegang peranan penting bagi
pertumbuhan otak anak adalah DHA (Docosahexaeonic Acid) DHA merupakan asam
lemak omega-3 yang terdapat pada semua membran sel terutama di dalam otak dan
retina mata dan bertugas melindungi selaput otak agar berfungsi sempurna dalam
menyampaikan informasi, perintah dari ujung sel syaraf otak satu ke ujung ke
syaraf otak lainnya. Terpenuhinya kebutuhan anak akan DHA menunjang
perkembangan kognisi (daya pikir) dan ketajaman penglihatan mereka. “Duh tapi
anak saya itu susah makan, dia tergolong picky eater bagaimana saya yakin
mereka mengkonsumsi nutrisi sesuai porsinya” keluh sebagian ibu balita dan
anak-anak di masa pertumbuhan biasa kita dengar. Itulah mengapa vitamin anak
Seven Seas menjawab keluhan para bunda yang peduli terhadap perkembangan
kecerdasan buah hatinya. Seven Seas mengandung minyak ikan COD yang mengandung
DHA sebesar 224mg di setiap 10 mLnya diperkaya multivitamin A, D, E, C dan B6
serta dikombinasikan dengan jeruk asli membuat anak-anak menyukai citarasanya
menyebabkan Seven Seas memiliki kelebihan dibanding produk vitamin anak
sejenisnya. Selain mengandung Omega 3 yang amat baik untuk pertumbuhan otak dan
jantung, juga mengandung vitamin D yang baik untuk perkembangan tulang dan
gigi. Cara penyimpanan Seven Seas pun relatif mudah hanya perlu disimpan dalam
kemasannya yang tertutup rapat di bawah suhu 25⁰ Celcius kemudian sebelum
dikonsumsi Seven Seas perlu dikocok terlebih dulu agar lebih mudah dituang.
Saya bersyukur seiring bergulirnya waktu, Raditya tergolong anak cerdas untuk anak seusianya, tak hanya mampu membaca dengan mengeja di usia empat tahun serta berhitung dan mengenal
angka hingga seratus ia tergolong anak yang mudah bersosialisasi padahal hingga
usia satu tahun Raditya hanya mau lekat di gendongan Mama, Papa atau
pengasuhnya kala itu, kata orang balita kuper. Mungkin karena saya mulai
memberikan Seven Seas setelah ia berusia satu tahun sedikit demi sedikit
membantu mengoptimalkan kerja otak kiri dan kanannya. Sekarang ia terbiasa bermain, bersepeda ria bersama teman-temannya. Sempat membuat saya tergelak saat saya menyadari ia memiliki sudut pandang berbeda tentang makna berbagi.
“Dek Radit, Tuhan makin sayang loh sama kita
kalau nggak pelit sama orang yang membutuhkan” kata saya saat
mengajaknya bersedekah kepada pengemis berkaki
satu di pertigaan jalan raya.
Suatu hari pengasuhnya di TPA
memberikan informasi yang mengagetkan “Ma, Radit jangan dikasih uang saku
terlalu banyak ini loh malah dibagi-bagikan ke teman-temannya katanya niru Olga
Syahputra”.
“Loh Radit bawa uang darimana ?” saya
heran karena tidak merasa memberikan uang saku
“Kan Mama sendiri yang bilang kita
nggak boleh pelit, ya Radit ambil di dompet biru Mama”
Ya ampuun pantes saja beberapa
terakhir saya merasa sisa-sisa uang belanja yang biasa saya kumpulkan di dompet
biru itu kok banyak yang berkurang, kirain lupa dipindah kemana atau dipinjam
si Papa ternyata Raditya mengimplementasikan kata “berbagi” dengan
membagi-bagikan ke teman-temannya. Nak nak..itu mah tabungan kantong ajaib ala
Mama.
BAgus artikelnya, ini diikutkan lombakah Mbak?
ReplyDeleteya mbak, sharing cerita. infonya tentang menulis diary mom di fanpagenya seven seas :)
Delete