Bahaya Si Manis
“Yaelah Ma buat apa menghafal perkalian nanti kalau mati
juga nggak bakal ditanya soal perkalian, aku capeek” rengek Rafi setiap saat
belajar. Rafi, delapan tahun, duduk di kelas tiga SD susah memusatkan konsentrasi belajar.
Seringkali konsentrasinya terpecah antara ingin segera nonton TV atau bermain,
lupa mengerjakan PR, lupa pelajaran yang sudah sangat dipahami saat ditanyakan
beberapa hari kemudian menjadi kebiasaan. Untung saja kurang konsentrasi yang
dialaminya tidak memperburuk kemampuan akademiknya meski prestasinya tidak
menonjol namun selalu di atas rata-rata kelas.
Gangguan konsentrasi
yang berlebihan biasa disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
dapat membahayakan masa depan pendidikan buah hati. Dari studi literatur
diketahui bahwa penyebab gangguan konsentrasi diantaranya adalah : faktor
genetik, perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat perinatal, tingkat kecerdasan (IQ),
terjadinya disfungsi metabolisme, ketidak teraturan hormonal, lingkungan fisik,
sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orang-orang yang
berpengaruh di sekitarnya.
Tak ingin menimbulkan dampak negatif lebih besar kami
menelusuri penyebab gangguan konsentrasi yang dialami Rafi, tampaknya disfungsi
metabolisme dan ketidakteraturan hormonal yang disebabkan salah pola makan.
Sebagaimana yang kita ketahui untuk tumbuh kembang optimal seorang anak harus
mengkonsumsi nutrisi dalam asupan yang tepat. Nutrisi yang mengandung indeks
glikemik (glycaemic index/GI), dan beban
glikemik (glycaemic load/GL), akan mempengaruhi kerja pankreas dan organ
lainnya akibat tekanan dari gula darah yang tinggi. GI dan GL yang tinggi akan
menyebabkan anak tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, mengalami kenaikan
berat badan yang cepat, serta kerusakan pada pankreas yang akan menyebabkan
terganggunya insulin sehingga beresiko menderita diabetes dan serangan jantung.
Selain itu saat mengkonsumsi gula, gula darah akan cepat naik namun cepat juga
turunnya. Fluktuasi ini akan berpengaruh pada metabolisme tubuh dan kestabilan
emosi yang dapat menyebabkan depresi.
Kesalahan kami adalah kurang memahami resiko akibat pola
makan yang salah, biskuit, permen, cookies yang terlalu manis dan dikonsumsi
berlebihan serta menambahkan gula pada susu ternyata berakibat kadar gula
berlebih sehingga menyebabkan gangguan konsentrasi kepada anak. Tidak ada kata
terlambat jika tak ingin pertumbuhan anak terhambat. Beberapa langkah harus
dilakukan untuk memperbaiki gangguan konsentrasi yang dialami :
1. Diet ketat,
mengurangi pemakaian gula pasir (rekomendasi WHO anak usia 1-3 tahun, tidak
disarankan mengonsumsi lebih dari 25 Gr gula tambahan/hari, setara dengan 5
sendok teh. Anak usia 4-6 tahun tidak mengkonsumsi lebih dari 38 Gr gula
tambahan/hari setara dengan 8 sendok teh)
2. Mengganti
snack produksi pabrik dengan camilan buatan sendiri
3. Melakukan
pendekatan lebih intensif untuk kontrol emosi
4. Memilih waktu
yang tepat, jauh dari televisi (meski dalam keadaan mati) saat menetapkan waktu
belajar
5. Memberikan
jeda waktu sebelum sesi belajar berikutnya
6. Memberikan
pujian, pelukan saat si anak menunjukkan prestasi belajar dan terus memberikan
dukungan saat prestasi belajarnya mengalami penurunan
Tak ingin mengulang kesalahan yang sama kepada Raditya adiknya,
kami sangat memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi. Anmum Infacare menjadi
pilihan di usia 0-1 tahun. Perkembangan positif ditunjukkan Raditya, hafal
huruf Hijaiyah dan bisa mengejanya pada usia 3 tahun, mampu membaca dan hafal
bermacam kosakata bahasa Inggris pada usia 4 tahun tanpa mengikuti les
tambahan. Kekhawatiran akan gula yang berlebih pada susu formula sebagai asupan
nutrisi tambahan pun terjawab dengan hadirnya Anmum Essential, susu formula
pertama di Indonesia tanpa gula tambahan sehingga kebutuhan anak akan
karbohidrat, serat, Kalsium, zat besi, asam folat, serta vitamin A, B, D, dan E
tercukupi tanpa khawatir dampak negatif dari kelebihan gula sejak dini.
Tulisan ini diposting dalam rangka mendukung kampanye PT. Fonterra Brand untuk menyoroti manfaat susu tanpa gula tambahan bagi pertumbuhan dan
perkembangan, khususnya daya konsentrasi anak dan memeriahkan Writing Competition Bunda Anmum Inspiratif Bersama IIDN
Quality time - membacakan dongeng bed time stories karya IIDN "50 Cerita Binatang dan Tokoh Lain Yang Inspiratif" juga membantu merangsang kreativitas anak dan mengajarkan berkonsentrasi
keren mba tulisannya...saya belum bikin hihihi. btw, mba kok tampilan tulisannya seperti itu? gak nyatu dengan warna dasarnya. saya pernah juga bikin tulisan di blog seperti itu tampilannya. saya belum temukan solusinya he2. apa harus tulis langsung di blognya ya...lagi mikir...:-)
ReplyDeleteapa memang ada format untuk tampilan seperti itu ya? soalnya saya pernah copas dari dokumen di komputer saya, hasilnya tidak seperti itu. haduh, bingung yang gaptek xixixi...
ReplyDeleteTiap kali ngeblog saya juga seringnya copas dari dokumen kok Mbak Nunung. Tapi formatnya kok ga berubah ya... Kalo untuk numbering, bisa di edit di draft blog kok. Ada formatnya di kanan atas kalo ga salah.
DeleteTerimakasih mbak Nunung udah sempat mampir, hahaha iya klo copas dari dokumen kita mesti ninggalin jejak sperti stabilo tapi asik kan hihihi (alesan padahal emang gaptek ngga ngerti cara ngilangin stabilonya)
ReplyDelete====
dapat komisi dari psang iklan di FB, blog ? => http://affiliate.cloap.net/?a_aid=23163e22
atau melakukan survey 2-3 jam sehari dapat komisi 200 ribu sehari ?
cekidot klik http://www.idsurvei.com/survei/dwiaprily/ untuk mendapat duaribu rupiah setiap 100 survey yang diterima.
kereen,btw cuma mau tanya buku 50 cerita binatang....harganya brp?di IIDN msh ada stok ga ya?
ReplyDeleteHalo, anonymous ini siapa ya :D, mbak atau mas, 50 cerita binatang harganya sekitar 53 ribu, di IIDN sepertinya masih ada, bisa juga dicari di Gramedia, karena buku tersebut terbitan GPU juga :)
Deleteazzam itu suka banget sama coklat, permen hampir tiap hari makan begituan, sampe giginya gigis. aku dulu berfikirnya makan apa saja boleh, biar gak alergi dengan makanan. jadi tak biarkan makan apa saja. ternyata ya kudu pinter2 cari makanan yang sehat ya (salah ngasih makanan nih jadinya) :((
ReplyDeleteBetul mbak Lita Alifah, sebelum terlanjur masih bisa diarahkan, sebenarnya ngga apa-apa asal tidak berlebihan, saya sendiri teledor masa ngasih minum susu masih ditambah gula...mudah-mudahan kita bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak :)
ReplyDeleteIya ya, paling susah ngelarang anak-anak makan manis.
ReplyDeleteya mbak Arin, apalagi mamanya kadang juga suka ngemil, makasih udah mampir kemari mbak :)
ReplyDeleteMembaca karya ibu-ibu di kompetisi Anmum ini membuat saya jadi rada "gimana" gitu ama gula... Takut mengulang kesalahan lama, ga teliti membaca label makanan.
ReplyDeleteSama mbak Rahayu, sebagai ibu kita patut memberikan yang terbaik untuk sang buah hati...mari terus berusaha sebaik mungkin :)
ReplyDeleteBaru ngeh, xixi udah lama ya. Tipsnya harus ditiru nih
ReplyDeletehihihi ya mbak Murti, meski kalah, senang bisa berbagi tips :)
Deletetips nya bagus mba... :)
ReplyDeleteMakasih mbak Santi, semoga bermanfaat :)
Delete