Apa sih beda bank
syariah dan bank konvensional? Tanya seorang teman yang heran mengetahui saya
memiliki tabungan dan produk keuangan syariah. Dilihat sepintas memang tidak
ada perbedaan antara keduanya. Tata cara pembukaan rekeningnya
pun sama. Namun jika dikaji lebih jauh Bank Syariah memiliki landasan hukum
syariah atau sesuatu kajian agama Islam. Prinsip dasar syariah adalah prinsip
hukum Islam yang diaplikasikan ke dalam kegiatan perbankan di bawah pengawasan Dewan
Syariah Nasional (Majelis Ulama Indonesia). Perbankan Syariah harus memenuhi
ketentuan syariah sesuai Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 angka 12
yaitu prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah, menguntungkan, strategis dan harmonis. Intinya
perbankan syariah tersebut tidak bersentuhan dengan riba. Atas dasar kenyamanan
dari segi keyakinan itu maka saya memilih produk perbankan syariah.
Sejujurnya ketertarikan
saya terhadap produk keuangan syariah awalnya dipicu oleh hobi saya mengikuti
kuis. Kok bisa? Haa ya saat itu akun twitter BRI Syariah mengadakan kuis
tentang Tabungan Impian. Kuisnya simple, mengupload twitpic bertema cita-cita
yang hendak diraih dengan Tabungan Impian BRIS. Syarat utamanya tentu memiliki
Tabungan Impian. Tabungan Impian versi BRIS ini mirip dengan produk tabungan
pendidikan bank konvensional, setiap bulan nominal tertentu diambil dari
tabungan induk yaitu Tabungan FAEDAH dan otomatis masuk ke dalam rekening
Tabungan Impian. Uang yang tersimpan tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo. Saya
pilih jatuh tempo tiga tahun dengan setoran seratus ribu rupiah per bulan.
Segera sesudah
memiliki Tabungan Impian di tangan langsung deh dilakukan pemotretan ala artis
lokal ciee. Sesuai tema kuis saya mendapat ide ingin berwiraswasta memiliki
kolam penangkaran ikan lele seperti milik teman. Alhamdulillah dalam kuis
tersebut saya berhasil menjadi salah satu pemenang dan berhak atas hadiah uang
sejumlah 500 ribu rupiah. Senang dong, dapat cash money dan punya tabungan
baru.
Bermula dari sekedar
mengikuti kuis ternyata saya tertarik dengan produk keuangan syariah ini. Bisa dikatakan Aku cinta keuangan syariah mengapa? Berikut ini alasan saya:
1. Tidak ada biaya abonemen bulanan dan
pajak yang mencekik. Selain produk bank syariah saya juga memiliki rekening
bank konvensional yang dahulu digunakan sebagai rekening masuknya gaji bulanan.
Ampuuun besarnya biaya-biaya dan pajak yang dibebankan setiap bulan jauh dari
bunga yang diberikan. Sekarang saat saya sudah tak lagi bekerja dan menerima
gaji jadi terasa sekali.
2.
Setoran awal yang ringan. Bank-bank
syariah cukup ramah soal setoran awal, cukup lima puluh ribu rupiah sudah bisa
buka rekening baru.
3.
Suasana kantor dan pelayanan yang
ramah. Senangnya setiap berkunjung ke bank syariah seolah sedang memasuki rumah.
Di pintu disambut satpam dengan ucapan assalamualaikum sambil tersenyum. Di dalam
kantor disediakan koran, televisi, air mineral gelas gratis dan permen. Anak saya nggak BT meski kadang harus menunggu lama.
4.
Produknya tak kalah dengan bank
konvensional. Memiliki Tabungan Impian BRIS membuat saya memiliki tabungan untuk
keperluan tak terduga. Biasanya tabungan di rekening umum mudah saja diambil
jika ada keperluan mendesak, akibatnya saya tidak punya cukup simpanan untuk
keperluan masa depan. Tabungan Impian mendorong saya mewujudkan impian yaitu mempersiapkan dana pendidikan. Tabungan Impian secara tak langsung membantu menyiapkan dana untuk anak
sulung saya masuk pesantren tahun depan, insyaALLAH.
Meski
demikian saya mencatat beberapa kekurangan produk syariah yaitu:
1. Pelayanan yang sering offline. Saya kurang
paham apakah kerusakan sistem seperti server down juga sering terjadi di
perbankan konvensional sebab di bank syariah beberapa kali saya harus menunggu
beberapa lama agar layanan kembali on line
2.
Keberadaan ATM yang kurang memadai. Salah
satu tantangan bank syariah adalah memperluas jaringan agar nasabah juga lebih
mudah bertransaksi via ATM. Bisa sih mengambil uang atau bertransaksi di ATM
Prima dan ATM Bersama tetapi beayanya cukup besar juga.
3.
Sudah tak gratis lagi. Sayang banget
nih. Salah satu alasan saya memilih BRI Syariah dahulu karena di BRIS tidak ada
biaya-biaya yang mencekik. Kini terhitung 13 Mei 2015 BRIS mulai mengenakan
biaya abonemen dan biaya mengambil uang di ATM BRI (padahal dulunya gratis).
Harapan
saya ke depan Perbankan Syariah bisa lebih berkembang, pelayanan diperbaiki dan
inginnya gratis lagi. Saya menyimpan uang di rekening bank syariah tidak
berharap bunga tetapi lebih pada alasan keamanan rasanya kok kurang sreg dengan
biaya-biaya yang dibebankan, maklum ekonomi saya tergolong pas-pasan dengan
penghasilan freelancer. Saya jadi khawatir dengan pendapatan saya yang tak
tentu setiap bulan bisa-bisa simpanan malah semakin berkurang akibat biaya yang
dibebankan. Jadi, syair lagu anak-anak zaman dulu “bang bing yuk kita nabung…jangan
diitung tau-tau dapat untung” sudah tidak relevan lagi.
saya juga tertarik dengan produk keuangan syariah ini mba
ReplyDeletesaya belum punya nih -___-
ReplyDelete