Saat Ramadhan tiba beranda FB ramai dengan tulisan ..."rezeki Ramadhan nih, dapat mention menang dari FP ini" "rezeki Ramadhan nih hadiahnya datang". Postingan-postingan tersebut membuat saya kadang berpikir apakah Ramadhan seharga hadiah-hadiah itu? Apakah yang namanya rezeki itu harus selalu berupa barang, harta, uang? Kalau begitu saya mau mengajukan protes pada Allah nih kok selama Ramadhan belum ada keajaiban rezeki menghampiri hihihi.
Ah ya saya adalah si pemburu hadiah. Lomba menulis seperti Tips Mengatasi Anak Demam atau Tips Membuat Anak Tidur Nyenyak yang diadakan FP produk tertentu adalah contoh tulisan yang saya ikut sertakan dalam lomba karena saya benar-benar menggunakan produk nya untuk keperluan anak-anak. Tapi dua-duanya membuat saya puyeng karena yang pertama adalah lomba SEO dan yang kedua butuh instagram yang saya lewati saja S & Knya berhubung tidak punya gadget untuk upload reviewnya hahaha.
Bicara masalah rezeki saat Ramadhan, di awal Ramadhan orderan nulis konten datang tapi saya tidak berjanji kepada yang bersangkutan untuk menyelesaikan tepat waktu atau kuantitasnya tidak sesuai target. Sebabnya waktu saya di bulan Ramadhan banyak tersita untuk hal-hal yang tak bisa saya tulis di sini, intinya saya punya target tertentu demi tak kehilangan momentum Ramadhan yang hanya setahun sekali. "Pasti" dengan "penolakan halus" ini penghasilan bulanan saya bakal turun. Ditambah dengan ikhtiar saya mengais rezeki dari 100 pertama uploader Hijab Style di salah satu FP ternyata sia-sia karena S & Knya diganti sesuka hati, bukan lagi 100 orang pertama tapi sesuka hati juri xixixixi.
Ah ya saya adalah si pemburu hadiah. Lomba menulis seperti Tips Mengatasi Anak Demam atau Tips Membuat Anak Tidur Nyenyak yang diadakan FP produk tertentu adalah contoh tulisan yang saya ikut sertakan dalam lomba karena saya benar-benar menggunakan produk nya untuk keperluan anak-anak. Tapi dua-duanya membuat saya puyeng karena yang pertama adalah lomba SEO dan yang kedua butuh instagram yang saya lewati saja S & Knya berhubung tidak punya gadget untuk upload reviewnya hahaha.
Bicara masalah rezeki saat Ramadhan, di awal Ramadhan orderan nulis konten datang tapi saya tidak berjanji kepada yang bersangkutan untuk menyelesaikan tepat waktu atau kuantitasnya tidak sesuai target. Sebabnya waktu saya di bulan Ramadhan banyak tersita untuk hal-hal yang tak bisa saya tulis di sini, intinya saya punya target tertentu demi tak kehilangan momentum Ramadhan yang hanya setahun sekali. "Pasti" dengan "penolakan halus" ini penghasilan bulanan saya bakal turun. Ditambah dengan ikhtiar saya mengais rezeki dari 100 pertama uploader Hijab Style di salah satu FP ternyata sia-sia karena S & Knya diganti sesuka hati, bukan lagi 100 orang pertama tapi sesuka hati juri xixixixi.
Di saat demikian saya kembali teringat tausyiah ustadz. Nikmat apapun bentuknya jika terdapat berkah atau barokah dari Allah maka akan menambah rasa syukur dan menjadi pendorong seseorang menjadi lebih baik. Harta dinamakan berkah jika keberadaannya menjadi lebih baik, bukan menjadi lebih bertambah. Keluarga barokah jika anggota-anggota keluarganya menjadi lebih baik. Lalu saya terpekur apakah benar saya telah menjadi lebih baik? Apakah hadiah-hadiah yang saya terima telah dibelanjakan di jalan Allah? jangan-jangan di dalam hadiah-hadiah yang saya terima itu tidak ada berkah Allah atau berkurang berkahnya.
Dalam list hadiah yang seharusnya saya terima masih ada beberapa yang belum tiba tapi saya sudah enggan menanyakannya. Beberapa pernah saya tanyakan seperti hadiah GA Abon Jambrong dari salah satu blogger tapi tak pernah sampai. Dan yang paling membuat merana adalah Hadiah dari FP ABC Ibu Peduli berupa voucher belanja 500 ribu + produk + gift berupa satu set piranti gelas kristal. Saya bisa tahu hadiahnya karena pemenang lain sudah pada terima dan upload sementara saya dan satu pemenang lain komplain di FP karena tak kunjung menerima hadiah kuis #SquashDelightMoment yang daftar pemenangnya dirilis bulan Februari 2015. Sudah lapor hingga kantor pusat tapi hanya janji yang saya dapatkan. Wow sudah empat bulan, apa kira-kira mo dikirim sebagai hadiah lebaran xixixixi.
Ah mungkin lebih baik saya lupakan saja hadiah-hadiah itu, juga paket dari FP Nivea dari pemenang survey plus hadiah PSP dari FP Taro sebagai pemenang kuis Taro Rangers episode 7.
Tak dinyana dua hadiah yang terakhir, muncul di hari yang sama. Dan sama-sama mengandung hikmah. PSP yang jika dinominalkan mungkin harganya lebih dari satu juta hanya dibungkus tas goodie bag dan plastik pembungkus dari pihak kurir. Di bagian plastik tertulis : makanan, diantar kurir berkendara motor. Sementara paket hadiah survey yang berupa satu paket body lotion dan serum senilai +/- 200 ribu dibungkus dalam kotak besar, diantar kurir bermobil menjelang Maghrib.
Paket Perawatan Kulit - Hadiah Survey Nivea
PSP Hadiah Taro Rangers - Dunia Petualangan Taro
Saya menangkap hikmah dari kisah tentang hadiah-hadiah ini :
1. teringat kembali kalimat bijak : letakkan dunia di tanganmu dan akherat di hatimu maka akan lebih ringan langkahmu. Bungkus yang sederhana dari hadiah bernominal tinggi seolah mengingatkan saya bahwa apa pun yang berada di dalamnya adalah harta dunia belaka, tak perlu mendapatkan perlakuan terlalu istimewa.
2. pemberian kepada orang haruslah sesuatu yang baik dan membuat penerimanya senang. Baik PSP maupun hadiah survey sama-sama membuat saya bahagia. FP Taro sebagai pengirim hadiah PSP tidak terlalu lama mengirimkan hadiah yang berharga ini, hanya sekitar 1 bulan dari pengumuman pemenang. FP Nivea meski tergolong lama mengirimkan hadiah tetapi sangat menghargai konsumen dan pecinta FPnya. Hadiahnya buanyaak banget, ngga ngira kalau ini hadiah dari "sekedar mengisi survey", dikemas degnan rapi, diantar dengan ekspedisi istimewa. Aih padahal seringkali saya memberikan sesuatu pada orang lain itu karena saya tidak butuh benda tersebut meskipun masih baru hasil dari kuis dan lomba.
3. Takdir mengenai rezeki, jodoh dan maut itu harga mati. Kasus 100 uploader pertama di FP yang bagi-bagi voucher busana muslim itu sempat membuat saya takjub. Betapa tidak, dalam hitungan manual, hitungan manusia seharusnya saya menjadi salah satu yang berhak atas hadiah, karena termasuk dalam 100 uploader pertama dan sesuai S & K. Teman-teman yang upload belakangan malah sebagian besar mendapatkan hadiah tersebut. Ternyata kalau bukan "hak" kita sesuai takdir maka hitungan manusia tak berlaku di sini.
Hmmm ....nulis itu mudah ya, prakteknya saya sempat histeris saat Radit mengutak-atik PSP...setengah teriak saya menegurnya "Radiiit, jangan diutak-atik tuh dik, mo Mama jual, ntar adik Mama bagi uang jajan" xixixixi
Untuk saya yang masih belajar untuk berkeluarga, kalau ngomongin soal rezeki masih ngambang Mbak. Yang ada ya hanya bersyukur semua masih cukup. Besok? Jalani saja dulu sambil belajar.
ReplyDeleteMungkin itu yang namanya berkah karena bersyukur mbak Ika (jempol). Sebenarnya enak loh hidup pas-pasan. Pas butuh pas ada, mo buat makan, biaya sekiolah, infaq, qurban, umroh, naik haji, beli kendaraan pas ada semua uangnya :D
DeleteHihi, mungkin menang PSP karena itu doa Radit, mba. :D Doa anak kecil biasanya mudah dikabulkan. :D
ReplyDeletehaha ...emaknya yang sebal kalau ada (satu) PSP di rumahku dik Ila, bisa berantem tuh Radit sama si kakak rebutan :D
DeleteBarokallah, mbaaak... sekarang saya kuncinya cuma ikhtiar ikut lomba nulis/ kuis, hasilnya dipasrahkan ke Allah. Gak menduga2 bakal menang atau enggak. Saya pernah menang kuis, eh ternyata saya belum like fp-nya hehe...
ReplyDeletewa iyyaki...mbak Elaaa ....betulll setelah ikhtiar baru pasrah karena rezeki ada di Tangan Allah bukan karena keputusan dewan juri xixixixi ...Waw asyik kalau S & K gak dipenuhi karena sesuatu hal ternyata masih dinyatakan sebagai pemenang :)
Deleteseneng ya dapet hadiah :)
ReplyDeletealhamdulillah
Alhamdulillah, juga sudah tak punya sakit maag :D
DeleteHadiahnya lumayan juga mba :)
ReplyDeletealhamdulillah mba :)
Delete