Hari ini, 7 Juni 2015 saya berkesempatan hadir di acara perpisahan atau pelepasan siswa PG-RA Zamrud, Sukodobno Tahun Ajaran 2014-2015.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya, sehingga saya merasa perlu menulis dan mengabadikannya dalam blog.
Pesan Ibu Asmichah, Kepala Sekolah PG-RA-Zamrud, Pekarungan Sukodono, Sidoarjo : "Pendidikan akhlaq dan agama sejak usia dini adalah pondasi. Jika pondasinya kuat insyaAllah setinggi apapun sebuah bangunan tidak akan mudah roboh sehingga tak berguna lagi".
Bisa dikatakan berbekal pendidikan agama dan akhlak yang kuat kelak jika mengambil ilmu apapun maka tidak akan melupakan Tuhannya. Pinter ning ora keblinger, begitu harapan seluruh orang tua akan masa depan anak-anaknya. Faktanya banyak orang tua rela mengeluarkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk membayar Bimbingan Belajar agar si anak bisa diterima di sekolah-sekolah favorit. Tapi berapa banyak yang peduli apakah sang anak sudah mengaplikasikan nilai-nilai dari kitab suci dalam kehidupannya. Sedangkan saya sendiri kadang masih mengutamakan anak-anak belajar di malam ujian hingga terpaksa bolos mengaji.
Di pelepasan siswa Zamrud tadi mata saya kok jadi berkaca-kaca sendiri, seluruh siswa diberi kesempatan tampil ada yang menari, menyanyi, baca puisi. Radit kebagian hafalan hadits : surga di telapak kaki ibu dan janganlah marah bagimu surga (bahasa Arabnya kok si Mama ini malah ngga hafal, kalah sama anaknya). Kok pas banget to Nak hadits hafalanmu, karena surga di bawah telapak kaki Ibu maka sang Ibu ga boleh sering marah-marah ya...
Yang membuat saya terharu saat anak-anak itu ada yang kebagian membaca surat Luqman, surat favorit para Ustadz kalau lagi tausyiah mengenai kehidupan berumah tangga, surat yang berisi pesan orang tua kepada anaknya. Di usia 5-6 tahun bacaan Quran mereka tergolong bagus, Radit masih Tilawati jilid 3, masih terbata-bata semoga kelak di MI Zamrud bisa lebih sempurna bacaan Qurannya.
Di penghujung acara para wisudawan-wisudawati menyanyikan lagu ceria : kugendong ransel merahku, kutunggu di depan pintu... jadi pengen mewek lagi karena ada syairnya : aku bisa baca tulis, terimakasih guruku, tanpamu apa jadinya aku...nyatanya aku sering membuatmu marah tetapi pintu maafmu selalu terbuka (haaa syairnya semacan itu lah, lupa-lupa ingat).
Jadi ingat ungkapan penuh makna : Al-Ummu madrasah Al-ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya) .. sudahkah diri ini menjadi ibu dan guru terbaik untuk anak-anak saya ?
Psst : saya juga takjub menyaksikan bahasa tubuh Radit di atas panggung ^_^
Selamat ya buat ade-ade
ReplyDeletesemoga pada sukese :)
semoga menjadi anak yang berbakti kepada orang tua ya,, sukse ya
ReplyDelete