Jika Ramadhan dan Lebaran
menjelang, apa yang terlintas dalam benak sebagai ciri khas kedua momen khusus
ini?Bagi saya tentu dua hal inilah yang selalu
identik dengan Ramadhan dan Lebaran: mukena dan kue kering. Satunya bahan
sandang satunya makanan khas. Jika tak percaya coba cek pedagang mukena dan kue
kering. Dapat dipastikan omzet penjualan mereka meningkat pesat ketika bulan
Ramadhan dan Lebaran.
Meningkatnya omzet penjualan kue
kering dan mukena sangat dipengaruhi trend dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Kalau pas Ramadhan dan Lebaran biasanya ingin mengenakan mukena baru. Dan kue
keringnya? Hmmm tentu sebagai sajian
saat bersilaturahim ketika Idul Fitri tiba. Saya mengenang masa kecil
yang menyenangkan saat lebaran. Uang saku dari eyang, budhe, oom dan
teman-teman Papa almarhum plus kue-kue kering yang tak pernah bosan meluncur ke
perut. Kaastengels, nastar, kue semprit, putri salju, lidah kucing, kue kacang ...hayo
apalagi kue kering favorit kalian?
Kalau saya paling suka kaastengels. Gurih dan selalu membuat lidah bergoyang. Dan selera saya ini ternyata sama dengan si bungsu. Mungkin ini yang dinamakan buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Nah berhubung harga kaastengels lumayan mahal maka saya biasanya nekad membuatnya sendiri dari berbagai resep yang ada di internet.
Apa sih keuntungan membuat kue kering sendiri?
1. Lebih hemat
Ternyata membuat kue kering sendiri bisa hemat 50 persen. pernah saya membandingkan. Dari setengah kilo bahan untuk membuat kaastengels hanya butuh modal 30 ribuan. Bandingkan jika membeli kaastengels setengah kilo, harganya minimal 70 ribu rupiaj.
2. mempererat bonding
Saya selalu melibatkan anak-anak ketika membuat kue kering. Ini sangat mengasyikkan. Mengalihkan perhatian mereka dari gadget sejenak. Paling-paling si bungsu bagian menaburkan keju atau mengoles loyang dengan mentega, si Mas menggiling dan memipihkan adonan, terkadang juga mencetak adonan. Dan saya bagian bermixer ria. Memastikan adonan kalis, bisa dicetak dan tidak lembek ketika masuk oven.
3. Pencitraan
haha mengerikan sekali poin ketiga ini. Maksudnya bukan sekadar pencitraan dengan cara memamerkan hasil praktik resep tetapi menumbuhkan citra "saya bisa" untuk menambah rasa percaya diri. Sebab saya pernah gagal membuat kue kering ala cornflakes. Kuenya keras dan terlalu legit hehe.
Apa saja sih yang perlu disiapkan dalam praktik membuat kue kering? Yang pasti peralatan membuat kue kering, bahan-bahan dan stamina plus mood. Percaya deh kalau mood lagi buruk bakal pengaruh ke hasil praktik kue kering nya.
Jadi apakah teman-teman sudah siao go to kitchen untuk praktik kue kering? Saya sudah siap bahannya nih.
Apa saja sih yang perlu disiapkan dalam praktik membuat kue kering? Yang pasti peralatan membuat kue kering, bahan-bahan dan stamina plus mood. Percaya deh kalau mood lagi buruk bakal pengaruh ke hasil praktik kue kering nya.
Jadi apakah teman-teman sudah siao go to kitchen untuk praktik kue kering? Saya sudah siap bahannya nih.
No comments:
Post a Comment