Tiga hari terakhir ini saya diserang flu hebat. Pakai panas dan mual segala
Ga enak banget ya sakit itu ? hooh kalau dipikir dan dirasa-rasakan siapa juga pengen kesakitan. Makan tak enak, tidur tak nyenyak.
Tapi kalau mikir ala sufi sebenarnya sehat dan sakit itu sama-sama nikmat.
Saat sehat makan apapun terasa lezat, tidurpun nikmat
Saat sakit terasa pentingnya mengisi hidup dengan berbagai bekal menjemput kematian.
Jujur aja kalau pas sakit banyak yang mikir : "jangan-jangan ini jalan kematian saya". Bener loh, Rasulullah meninggal "hanya" karena sakit panas, bukan diceritakan sebagai sakit kanker atau semacam apa. Bahkan Rasulullah masih sempat mencuci muka, mendoakan umatnya agar tak mengalami sakaratul maut seperti yang beliau alami (kalau teringat kisah akhir hidup Rasulullah saya sering nangis sendiri, gimana bisa beliau sangat mencintai...hingga menggumamkan "ummati...ummati..")
Meski cuma sakit flu begini saya membayangkan sakitnya sakaratul maut. Duh! seperti apa sakitnya sakaratul maut sedangkan flu saja bisa membuat seluruh persendian ngilu, mulut terasa pahit sekali, kepala pusing dan badan panas tinggi.
Menyitir kata Rafi "tiap sakit aku merasa takut Ma, takut ngga bisa sembuh lagi". Dan setelah sembuh jadilah dia anak manis, penurut meski hanya bertahan beberapa hari saja. Karena Manusia kebanyakan seperti Rafi (dan Mamanya) : baru ingat dosa ketika sakit dan berusaha tak lagi berbuat salah segera setelah sembuh namun kelanjutannya berbuat khilaf seperti sudah biasa meski berupa dosa-dosa kecil yang jika diakumulasi menjadi gunungan tak berpahala.
Doa setelah sholat pun telah mengajarkan agar kita selalu mohon kesehatan, ilmu dan rizki yang berkah. Namun kita juga diingatkan untuk selalu aware terhadap kematian dengan memohon kemudahan ketika sakaratul maut dan mendapat pengampunan sesudah mati.
"Allahumma Innaa nas'aluka salamatan fiddin, wa' afiyatan fil jasadi wa ziyadatan fil 'ilmi, wabarakatan firrizqi, wa taubatan qablal maut, wa rahmatan 'indal maut, wamaghfiratan ba'dal maut. Allahumma hawwin alainaa fisakaratil mauti wanaa jaata minannaar wal afwa indal hisaab"
Daripada terpuruk karena sakit yang gak jelas kapan sembuhnya ada baiknya mengisi hari-hari dengan berbagai amalan.
1. banyak istighfar. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa sakit adalah penggugur dosa. Kalau menderita sakit dan kita ikhlas lalu mohon ampun melalui sebanyak-banyak istighfar tentu bisa menjadi penggugur dosa. Nah kalau sakit trus ngedumel, nyalahin, protes sama Sang Kuasa gimana dong ? pikir sendiri lah hehehe
2. Banyakin infaq dan sedekah. Sebenarnya sebaik-baik sedekah itu sedekah di kala sehat, saat kaya, saat keinginan "menguasai harta" masih sangatlah kuat. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak, jangan sampai lah saat sudah dekat maut baru berkata "harta yang ini untuk si A, yang itu sedekahkan ke B, yang itu milik si Fulan"
3. Banyakin tilawah. Haa ini sebuah keajaiban, karena saya yang ngaji masih suka patah-patah ini baru belajar ngaji di masa tua, di TPQ masjid dekat rumah tiap Selasa dan Kamis. Maka meski sakit pun saya paksakan untuk hadir. Mata dan telinga terasa panas, berjalan pun sempoyongan sedikit melayang. Saya sudah was-was ambruk di jalan atau pas pengajian. Alhamdulillah selamat. Pulangnya setelah berbuka puasa (sunnah Senin-Kamis) dan minum obat masih saya paksakan ikut pengajian rutin Kamis malam. Meski keringt dingin bercucuran sekali lagi saya selamat sampai rumah.
4. Jangan kurangi frekuensi sholat berjamaah. Disadari atau tidak sholat adalah gerakan berolahraga. Jangan jadikan sakit alasan malas sholat malah rugi. Biarpun badan terasa lemas saya memaksakan tidak mengurangi frekuensi sholat berjamaah di masjid (yang baru bisa maksimal 3x sehari hiks karena dhuhur dan ashar kebanyaka di rumah) kecuali hujan deras. Kok maksa sih, iya menurut saya memaksakan diri untuk apapun karena Allah itu insyaAllah membawa kebaikan. Tapi semua ada batasannya kok, kita dan Allah yang tahu batasnya seberapa mampu kita berbuat sesuatu.
Kalau sakit seperti ini doa saya selalu :
ya Allah jika hamba mulai merasa lelah, kuatkan selalu untuk mengeja kata Lillah
ya Allah saat kaki-kaki hamba mulai terasa berat melangkah karena penyakit dan usia, kuatkan untuk selalu mampu melangkah ke rumahmu, di masjid di mana selalu kutemukan perasaan syahdu dan penuh rindu yang tertumpah.
ya Allah ketika lidahku mulai kelu, mampukan untuk selalu mengucapkan kata-kata thayyibah.
Home »
amalan ketika sakit
» Amalan Ketika Sakit
Amalan Ketika Sakit
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website).
Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id
Twitter @dwiaprily
FB : Dwi Aprilytanti Handayani
IG: @dwi.aprily
No comments:
Post a Comment