Orang bilang zaman sekarang, zamannya social media, dari facebook, twitter hingga instagram hampir semua orang punya namun saya
termasuk yang lambat berfacebook ria, karena baru di tahun 2009 saya buka akun, itu pun karena teman semasa kuliah saya
mengajak untuk create akun facebook, awalnya saya ogah-ogahan, apapula
untungnya pikir saya. Karena ajakan teman-teman yang intensif akhirnya saya
buka akun FB juga. Dan…jadilah saya seprti orang kemaruk facebookan , alias
super narsis tak karuan, update status gak jelas hingga upload foto keluarga. Akhirnya bosan juga dengan aktivitas nggak
jelas itu lalu saya mulai mencari sesuatu yang lebih menarik di facebook, ah
asyik juga ikut teman-teman menjadi follower penerbit-penerbit yang sering
mengadakan kuis berhadiah buku. Tak cukup di kuis saya sering mendapat tag
info-info lomba menulis. Menulis ? apa saya bisa ya ? bisanya menulis status,
pernah ikut kuis semi menulis dongeng di salah satu akun penerbit eh nggak
menang. Tapi tak ada salahnya mencoba. Saat itu ada tag dari teman untuk ikut
menulis tentang cerita atau dongeng anak di salah satu grup FB yaitu Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis. Wah inilah pengalaman pertamakalinya bagi saya bergabung di
sebuah grup menulis, waktu itu nama grupnya masih tanpa kata Interaktif dan
anggotanya belum sebanyak sekarang yang sudah mencapai enam ribuan. Saya pun
sempat salah menyebut nama foundernya sebagai Indrani Mastuti padahal kan seharusnya
Indari Mastuti ..hihihi dasar saya katrok bener nggak scroll down atau
mempelajari situasi. Alhamdulillah ternyata dongeng hasil reka ulang naskah
saya yang gagal di kuis malah bisa lolos sebagai salah satu naskah dalam buku
yang sekarang dikenal dengan judul “50 Cerita Binatang dan Tokoh Lain yang Inspiratif " dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di tahun 2012...wow waktu
yang cukup lama untuk menerbitkan sebuah buku, 2 tahun!. Dan hingga saat ini,
ini satu-satunya antologi saya yang diterbitkan GPU, terimakasih untuk IIDN.
Terus
terang meski tidak terlalu aktif di IIDN saya cukup senang sebagai salah satu
anggotanya, terutama karena saya banyak mendapatkan info kepenulisan, tentang
alamat-alamat media massa dan sebuah kejutan pernah saya terima ketika kisah lucu
Rafi anak saya dimuat di sebuah media saya mendapat bingkisan buku dari IIDN
sebagai hadiah menembus media pertamakali. Saya pun terinspirasi menjadikan
Teteh Indari Mastuti sebagai profil wanita inspiratif yang saya angkat dalam
sebuah event "100 Kekuatan Cinta Wanita" yang diadakan sebuah perusahaan consumer
goods ternama. Alasan saya sederhana saja karena saya ingin memberikan
sumbangsih bagi IIDN karena bagi wanita inspiratif yang terpilih, panitia menjanjikan liontin
emas dan sejumlah uang yang dikonversi dari besarnya vote dan diserahkan kepada komunitasnya, sementara bagi
penulis profil hanya mendapatkan sabun cuci piring. Nah proses vote inilah saya
merasa kesulitan, mengumpulkan vote seratus biji saja di IIDN yang beranggota
ribuan orang ternyata susah setengah mati, untung ada teman kuis hunter yang
membantu sehingga persyaratan jumlah vote minimal 100 biji sebelum tulisan
dinilai juri pun tercukupi dan meski tidak masuk 10 besar wanita inspiratif, Teh Indari Mastuti masuk di 100 besar wanita inspiratif dan menerima kenang-kenangan liontin emas tersebut, sekali lagi selamat ya Teh.
Kini
IIDN semakin berkembang pesat, dari sekedar grup menulis dan menelurkan
beberapa proyek antologi serta buku-buku solo karya ibu-ibu yang super kreatif di bawah naungan agency naskah Indscript Creative, ia
kian berkibar dengan menyelenggarakan lomba menulis yang seringnya digawangi oleh sang Markom wanita nan gagah perkasa meski diterpa badai kehidupan yang
melanda, dialah salah satu idola saya di dunia komunitas IIDN raya : LygiaPecanduHujan. Saya tak pernah ketinggalan memeriahkan lombanya (eh yang lomba
menulis Rendang saya nggak sempat ikutan), tapi di IIDN rezeki saya rupanya
masih yang berbau kuis (seperti kuis foto bersama buku karya anggota Komunitas
IIDN), lomba menulis belum ada kenangan manis :).
Dari lomba menulis artikel susu Sulostrum hingga Anmum Bunda Inspiratif semuanya gagal
tapi saya senang bisa berpartisipasi.
Komunitas IIDN
tak hanya berhenti di lomba menulis tetapi kini mengembangkan sayap di dunia
blog yang tengah naik daun, bahkan mencanangkan Personal Branding Awards yang
memberi kesempatan blogger untuk berlomba menulis artikel mengacu pada Press
Release yang dikeluarkan oleh blog Indscript Creative, sebagai pecinta lomba
tentu saya terpacu mengikutinya namun hampir lima bulan lomba berjalan tak kunjung menang juga #saya payah banget yah, berbeda dengan
lomba blog lainnya pemenang di Personal Branding Awards ternyata tak dibatasi
menang hanya sekali untuk memberi kesempatan bagi peserta lainnya, meskipun saya
senang bisa punya bahan untuk update blog dan mendapatkan ilmu tentang banyak hal dari lomba
Personal Branding Awards ini, saya jadi berpikir ulang untuk terus mengikuti
lombanya, maklum saya hanya mampu mengisi pulsa modem 50 ribu sebulan dan kuota
internetnya sangat terbatas, jika tidak ada kesempatan menang dan jurinya sudah
terlanjur cinta dengan gaya tulisan tertentu, lebih baik saya skip saja hehehe….tapi
saya tetap mengacungkan dua jempol untuk Personal Branding Awards ini, kliennya
makin bertambah saja dari hari ke hari semoga membawa kesuksesan bagi para
semua anggota IIDN di masa depan, insyaallah bersama kita bisa (kok jadi mirip Jurkam :D).
Apalagi dengan
ditunjuknya mbak Nunu El Fasa sebagai duta buku serta mbak Dwi Dira Rahmawati,
mbak Nurul Habeeba dan siapa lagi satunya ya …sebagai duta blog, IIDN jadi wow
banget, hanya saja yang saya perhatikan postingan di IIDN tidak lagi teratur
seperti dulu ya, padahal di grup masih ada tertera jadwal SENIN – SABTU tentang
jadwal kelas, sepertinya sudah banyak yang tidak terupdate seperti dahulu.
Namun bukan berarti tak ada kegiatan di IIDN buktinya IIDN per wilayah selalu
ada saja aktivitas positifnya, saya pernah mengikuti kegiatan kunjungan IIDN Jawa
Timur yang dikomandani mbak Nunu El Fasa ke Graha Pena- Jawa Pos
Seruuu banget acaranya dan kebetulan
atau bukan berkat mencantumkan informasi “anggota Komunitas Ibu-Ibu Doyan NulisInteraktif” di naskah rubrik Gagasan yang saya kirimkan ke Jawa Pos, kiriman
naskah ke 21 inilah yang dimuat :)
Yap, facebook,
social media layaknya dua sisi mata uang jika kita hanya menuruti hawa nafsu, mengisinya dengan hal-hal sekedar membuang waktu kita pun tak mendapat apa-apa,
namun jika kita bijak dan memilih aktivitas positif seperti bergabung dengan
grup menulis atau sekedar mengikuti kuis (paling tidak kan kalau pas lagi rezeki dapat
hadiahnya hihihi) tentu kita akan merasakan manfaatnya bagi kehidupan kita.
Selamat Ulang Tahun yang ketiga IIDN, maju terus
komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis Interaktif, membimbing ibu-ibu Indonesia menjadi semakin kreatif.
Untuk para ibu - ibu semangat menulisnya yah hehhheehehe
ReplyDeletenice blog :)