“Hari
gini nabung?sudah bagus kalau gaji bisa berkejaran dengan inflasi” ~ nngggh sepertinya ga salah sih tapi.....
“Apa yang mau ditabung, penghasilan sudah mepet
begini” ~ ah yang bener, coba cek lagi in vs outnya
“Nabung? dah yang penting muda
hura-hura, tua kaya raya, mati masuk surga” ~ eh
apa semua orang seberuntung ini?
Si kecil di salah satu kantor bank |
Menabung,
satu kata yang mudah ditulis dan diucapkan tetapi tidak semua orang mau dan
mampu melaksanakannya. Ada yang merasa penghasilannya tidak bisa disisihkan
karena super pas-pasan, ada yang menganggap menabung itu tidak penting karena
hidup hanya sekali dan seharusnya dinikmati mengapa harus membebani diri? ada
yang merasa cukup bersandar pada Illahi dan tak kalah heboh ada juga yang tidak
yakin menabung membawa manfaat secara finansial dan lebih baik berani
berinvestasi dengan resiko tinggi.
Wah
ternyata banyak sekali alasan orang enggan menabung. Padahal jika dikaji lebih jauh menabung adalah salah satu upaya menjalani kehidupan agar punya tujuan. Kita menjalani hidup tentu butuh visi dan misi, tidak “sekadar bertahan hidup sajalah” Petuah Buya Hamka yang ini layak diresapi:
Memenuhi kebutuhan hidup perlu
dilakukan dengan cara bijak dan disesuaikan dengan pendapatan. Masa depan perlu
disiapkan, salah satunya dengan cara menyisihkan dan menyimpan sebagian dari
penghasilan. Dengan kata lain, menabung adalah motivasi agar hidup lebih
bermakna dan menabung juga butuh motivasi agar lebih giat melakukannya.
Bagi
saya sendiri menabung sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Inilah motivasi
terbesar saya agar giat menabung: menjadikannya kebiasaan karena yakin membawa
kebaikan. Sudah terbukti berkali-kali menabung memberikan solusi bagi rumah
tangga kami. Selain mencukupi biaya pernikahan di awal merajut mahligai rumah
tangga, seiring berjalannya waktu hasil tabungan bisa kami manfaatkan untuk
renovasi rumah, biaya pendidikan anak-anak (uang pangkal masuk sekolah), dana
talangan untuk perawatan kesehatan dan berbagai keperluan emergency lainnya.
quote saya untuk lomba #LPSInspirasi |
Nabung di bank amannya tuh ya serasa berkendara lengkap dengan helm pengaman (karya saya untuk lomba quote #LPSInspirasi) |
Syarat Simpanan Layak Bayar, sumber https://twitter.com/lps_idic |
Jenis simpanan yang dijamin LPS. Sumber https://twitter.com/lps_idic |
Menggugah Motivasi Menabung
Bukan sebuah kebetulan jika
saya menyertakan kalimat motivasi menabung dalam lomba quote di akun
instagram LPS. Selain berharap hadiahnya untuk menambah saldo tabungan, saya pun ingin berbagi inspirasi. Lomba yang diadakan dalam kurun waktu tiga hari pada periode 16-18 Juli 2018 ini ternyata
mampu menggali motivasi dan inspirasi untuk menabung.
Quote para peserta pun edukatif dan bagus-bagus, ada yang dikemas dengan jenaka ada yang serius. Saya jadi merasa perlu merangkumnya dalam satu blog post sebagai pengingat bahwa jika ada niat melakukan sesuatu kebaikan pasti ada jalan, menabung pun demikian. Rangkuman ini bisa dibaca kapan saja sebagai penyemangat jika niat menabung mulai melemah.
Quote para peserta pun edukatif dan bagus-bagus, ada yang dikemas dengan jenaka ada yang serius. Saya jadi merasa perlu merangkumnya dalam satu blog post sebagai pengingat bahwa jika ada niat melakukan sesuatu kebaikan pasti ada jalan, menabung pun demikian. Rangkuman ini bisa dibaca kapan saja sebagai penyemangat jika niat menabung mulai melemah.
Foto milik akun IG @princessmerry_ok |
Bagi
saya pribadi, menabung merupakan proses yang tak bisa dipisahkan dari
kehidupan. Motivasi menabung pun mengalami dinamika, tergantung pada tujuannya.
Uniknya alasan-alasan ini juga saya temukan sebagai ide utama dari karya-karya
peserta lomba quote motivasi menabung #LPSInspirasi.
Ada yang memotivasi calon mertua agar anaknya kelak tidak sengsara hidup bersama sang menantu.
Ada yang memotivasi agar menjadi orang tua cerdas yang tidak berperilaku menabung seperti kanak-kanak.
Ada yang memposisikan dirinya sebagai lelaki impian yang siap menabung demi masa depan.
Jika dipaparkan menurut kebutuhan dan tujuan khusus, motivasi menabung secara garis besar bisa dilihat berdasarkan tahapan sebagai berikut:
Ada yang memotivasi calon mertua agar anaknya kelak tidak sengsara hidup bersama sang menantu.
Quote milik akun IG @shainakaf |
Ada yang memotivasi agar menjadi orang tua cerdas yang tidak berperilaku menabung seperti kanak-kanak.
Karya akun IG @evata1979 |
Ada yang memposisikan dirinya sebagai lelaki impian yang siap menabung demi masa depan.
Quote dari akun IG @ |
Jika dipaparkan menurut kebutuhan dan tujuan khusus, motivasi menabung secara garis besar bisa dilihat berdasarkan tahapan sebagai berikut:
1.
Menginginkan sesuatu
Sejak
kecil saya memang sudah dibiasakan menabung. Ingin beli mainan atau buku ya
harus menabung terlebih dahulu. Motivasi menabung ini bisa juga dilakukan
hingga usia remaja bahkan dewasa. Jika usai masa kuliah dan kemudian bekerja maka motivasi menabung yang paling populer biasanya adalah menabung
untuk membeli kendaraan atau memiliki rumah pribadi sebagai tempat beristirahat
yang nyaman. Setidaknya dana untuk membangun atau mengangsur rumah sudah mulai
disiapkan dalam bentuk tabungan.
2.
Merintis masa depan
Bekerja
dan punya penghasilan sudah, punya kendaraan dan rumah pun disiapkan.
Maka saatnya merintis masa depan lebih serius, menikah dan membangun
kebahagiaan. Jadilah menabung lebih giat untuk persiapan menikah. Saya dan
suami dulu menikah dengan biaya sendiri tanpa membebani orang tua. Meski saat
itu gaji saya hanya 500 ribu rupiah per bulan tetapi saya masih bisa menabung
sebesar 20 persennya setiap bulan untuk tabungan pernikahan.
Foto milik IG @sarah.mtv |
3.
Mempersiapkan biaya pendidikan dan kesehatan
Menikah
kemudian memiliki anak. Tanggung jawab semakin besar. Tanggungan juga kian
melebar. Jika masih jomblo cukup memikirkan diri sendiri, maka jika sudah duo
apalagi trio, kwartet dan seterusnya maka makin banyak kepentingan yang perlu dipikirkan dan
biayanya disiapkan. Dua hal paling penting adalah biaya kesehatan (meliputi
biaya persalinan) dan pendidikan. Maka menabung adalah hal paling dibutuhkan
sebagai jalan keluar dari permasalahan.
Gambar milik akun IG @annisanisa89 |
4.
Memenuhi kebutuhan non primer
Sandang,
pangan, papan, kesehatan dan pendidikan adalah kebutuhan primer. Tak ada
salahnya jika kita ingin memenuhi kebutuhan non primer demi hidup bahagia dan
membahagiakan keluarga kita, sebut saja kebutuhan berlibur. Jika merencanakan
berlibur sekeluarga di suatu obyek wisata yang membutuhkan banyak biaya ya
menabung dong. Raja Ampat tidak bisa menjadi lebih dekat jika hanya diukir
dalam mimpi dan gambar di kalender dipandang lekat-lekat.
Foto milik akun IG @nianiaa95 |
5.
Kebahagiaan di hari tua
Ketika usia sudah tak
lagi produktif untuk berkarya dan kita tak ingin membebani anak cucu di hari
tua maka tabungan adalah solusi agar hidup tetap bahagia. Salah satu cita-cita saya untuk bahagia di hari tua adalah beribadah ke tanah suci, maka saya harus lebih giat menabung agar
segera mendapatkan porsi naik haji.
Foto milik akun IG @fentyferary |
Alasan
Enggan Menabung dan Menemukan Solusi
Motivasi menabung
sudah digenggam, tetapi memulai menabung masih enggan? Ada saja hal-hal yang
menjadi hambatan atau dipertentangkan. OK, mari mencoba menelaah satu persatu
alasan:
1.
Penghasilan pas-pasan
Apa
benar tidak ada sepeserpun yang bisa ditabung dari penghasilan kita? Saya sendiri pernah menerima gaji hanya 500 ribu rupiah per bulan, keluar biaya makan dan kost serta sekadar
memberikan sumbangsih bulanan untuk Mama. Faktanya saya masih bisa menabung
untuk biaya pernikahan. Jadi, anggapan tidak bisa menabung dari penghasilan yang sepertinya jauh dari standar
“kecukupan” bisa disiasati. Caranya dengan menyesuaikan pengeluaran dengan
pendapatan dan menekan pengeluaran yang bisa digantikan. Contohnya, biaya makan
bisa dihemat jika membawa bekal dari rumah. Ini saya terapkan sejak saya
masih single, lalu menikah dan masih bekerja. Hingga saya berhenti bekerja kantoran pun tetap menerapkan gaya hidup bawa bekal pada suami yang bekerja di luar rumah.
Perhitungan
kasar: biaya makan dan minum satu porsi di warung makan paling sederhana di
Surabaya sebesar 15-20 ribu rupiah. Jika memasak sendiri cukup belanja 15 ribu rupiah untuk sehari, bisa dimakan bertiga termasuk bekal makan siang si papa. Artinya, jika bawa bekal dari rumah setidaknya bisa menghemat 15 ribu rupiah per hari,
satu bulan bisa menabung sekitar 400 ribu rupiah.
2.
Menabung itu beban?
Tidak
semua orang mau “dibebani” target menabung. Mindset "menabung adalah beban" inilah yang harus diluruskan. Menabung bukanlah beban
melainkan solusi dari semua permasalahan. Jika memaksakan besar pasak daripada
tiang, alias besar pengeluaran dari pendapatan itulah beban. Jika berpura-pura
kaya dan rela berhutang demi hura-hura agar bergaya bagai artis ternama itulah beban hidup sebenarnya.
Kita tak pernah tahu sampai kapan bisa punya penghasilan. Bagaimana jika tiba-tiba bisnis bangkrut atau tiba-tiba di-PHK dari perusahaan atau bahkan menderita musibah kecelakaan hingga menanggung cacat dan tak lagi bisa mencari nafkah. Hilanglah pintu penghasilan, sementara biaya hidup terus berjalan, belum lagi dikejar tagihan hutang karena gaya hidup berlebihan.
3.
Pasrahkan saja hari esok kita kepada Sang
Kuasa
Kita tak pernah tahu sampai kapan bisa punya penghasilan. Bagaimana jika tiba-tiba bisnis bangkrut atau tiba-tiba di-PHK dari perusahaan atau bahkan menderita musibah kecelakaan hingga menanggung cacat dan tak lagi bisa mencari nafkah. Hilanglah pintu penghasilan, sementara biaya hidup terus berjalan, belum lagi dikejar tagihan hutang karena gaya hidup berlebihan.
Pusing dikejar gaya hidup, modifikasi gambar pixabay.com |
Sepengetahuan
saya, larangan berhemat dan menabung tidak ada dalam ajaran agama apapun. Yang tidak dianjurkan adalah bersifat pelit, tetapi hemat itu bukan pelit. Tetaplah berderma dan biasakan menabung. Dalam ajaran
agama yang saya yakini, Tuhan menganjurkan berderma tetapi melarang bersikap boros.
Dalam Al Quran surat Yusuf ayat 47-49 termaktub perintah pada kaum Nabi Yusuf untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai langkah antisipasi musim paceklik. Bagi saya ini pesan tersirat untuk hidup hemat. Dan di surat Al Furqaan ayat 67 ditekankan agar umat Islam tidak hidup berlebihan. Jadi, menabung adalah salah satu bentuk ikthiar, baru kita tawakal akan hari esok kepada Tuhan.
Dalam Al Quran surat Yusuf ayat 47-49 termaktub perintah pada kaum Nabi Yusuf untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai langkah antisipasi musim paceklik. Bagi saya ini pesan tersirat untuk hidup hemat. Dan di surat Al Furqaan ayat 67 ditekankan agar umat Islam tidak hidup berlebihan. Jadi, menabung adalah salah satu bentuk ikthiar, baru kita tawakal akan hari esok kepada Tuhan.
4.
Faktor-faktor yang menumbuhkan enggan menabung
di bank
"Malasnya
menabung di bank, antrinya lama banyak potongan biaya-biaya" Wah, zaman
sekarang antri di bank sudah nyaman, ada televisi, petugas tellernya sudah banyak
sekali. Andai antri, anggaplah seperti sedang menunggu sate, hehehe seperti quote @widiartodany yang jenaka ini
Foto milik akun IG @widiartodany |
Lagipula menabung di bank tak
selalu harus antri di loket setoran, bisa transfer antar bank atau menggunakan
mesin yang bisa menerima setoran tunai. Begitupun pilihan jenis rekening. Ada
beberapa jenis tabungan yang tidak dikenai biaya administrasi.
Untuk keperluan menabung saya memiliki dua rekening. Satu rekening bank konvensional yang biasa saya gunakan untuk keluar masuknya uang transaksi PPOB (payment point online bank) dan rekening menerima fee saya sebagai freelancer dan satu rekening lainnya di bank syariah tanpa biaya admin bulanan sebagai tabungan utama. Kalau lagi enggan setor langsung ke bank, saya biasanya menunggu terkumpulnya beberapa pembayaran komisi lalu memindahkannya ke rekening bank tabungan utama via ATM. Atau saya mengajukan nomor rekening bank syariah ketika diminta data untuk pembayaran suatu pekerjaan.
Untuk keperluan menabung saya memiliki dua rekening. Satu rekening bank konvensional yang biasa saya gunakan untuk keluar masuknya uang transaksi PPOB (payment point online bank) dan rekening menerima fee saya sebagai freelancer dan satu rekening lainnya di bank syariah tanpa biaya admin bulanan sebagai tabungan utama. Kalau lagi enggan setor langsung ke bank, saya biasanya menunggu terkumpulnya beberapa pembayaran komisi lalu memindahkannya ke rekening bank tabungan utama via ATM. Atau saya mengajukan nomor rekening bank syariah ketika diminta data untuk pembayaran suatu pekerjaan.
5. Anggapan: lebih baik memilih investasi lain yang keuntungannya tinggi
Menabung dianggap
tidak memberikan keuntungan karena bunga simpanan yang rendah. Perlu dipahami
bahwa menabung adalah salah satu bentuk investasi dengan resiko kecil, sebandinglah dengan keuntungan yang diperoleh. Bagi yang paham investasi resiko tinggi tetap bisa menabung sambil berinvestasi.
Tujuan saya menabung pun bukan berharap bunga simpanan, melainkan kesiapan dana untuk masa depan dan dana talangan untuk suatu keperluan. Bagi saya pribadi memiliki tabungan di bank yang jelas dijamin LPS jauh lebih aman daripada bermain saham yang saya tidak memahami aturan mainnya.
Tujuan saya menabung pun bukan berharap bunga simpanan, melainkan kesiapan dana untuk masa depan dan dana talangan untuk suatu keperluan. Bagi saya pribadi memiliki tabungan di bank yang jelas dijamin LPS jauh lebih aman daripada bermain saham yang saya tidak memahami aturan mainnya.
Tips
Menabung
Menjadikan
kebiasaan menabung sebagai bagian dari gaya hidup mungkin tidak semudah
membalik telapak tangan. Tetapi asal tekad kuat maka perlahan tapi pasti akan
sampai pada tujuan. Tips berikut ini merupakan langkah konkrit saya untuk
menumbuhkan motivasi menabung dan menjadikan menabung sebagai kebiasaan:
1. Mengajarkan pentingnya menabung sejak dini
1. Mengajarkan pentingnya menabung sejak dini
Jangan
menunggu sudah dewasa untuk memulai menabung. Ajarkan pentingnya menghargai uang
sejak anak usia dini. Bimbing anak-anak mengelola uang saku dan uang hadiah saat lebaran, berikan mereka
penghargaan jika mampu menabung secara konsisten sebagaimana menghargai mereka
ketika meraih prestasi. Anak-anak saya terbiasa membeli barang yang mereka inginkan dari hasil menabung uang saku dan angpau lebaran, mulai dari sepeda, buku, alat musik hingga jersey sepakbola.
Angpau lebaran bisa menambah saldo tabungan |
2.
Pentingnya komitmen dan konsistensi
Komitmen
saya adalah mendahulukan menabung, bukan sisa dari pembelanjaan pendapatan. Selain menabung dari penghasilan pribadi saya juga mengelola tabungan dari gaji suami. Jadi setiap kali suami memberikan uang bulanan, saya langsung menyisihkan 25 persennya untuk tabungan, sisanya saya alokasikan untuk biaya sekolah, belanja bulanan, membayar tagihan listrik dan pdam. Well, emak-emak harus pinter mengatur strategi memutar menu dan hemat penggunaan listrik serta air.
3.
Menghargai sekecil apapun nominal.
Foto milik akun IG @ardiedb |
Jangan meremehkan uang receh. Simpan kembalian belanja meskipun sekecil apapun, kumpulkan dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan saldo tabungan. Sehari menyisihkan kembalian belanja dua ribu rupiah sebulan sudah terkumpul enam puluh ribu rupiah.
4. Meninjau kembali saldo tabungan secara berkala
Jangan buru-buru merasa aman jika sudah punya tabungan, apalagi tabungan untuk biaya pendidikan. Secara berkala lakukan survey biaya pendidikan dari institusi yang kita harapkan kelak menjadi tujuan anak-anak menuntut ilmu. Bandingkan saldo tabungan yang sudah disiapkan dengan perkiraan dana pendidikan yang harus kita keluarkan kelak jika saatnya anak-anak melanjutkan sekolah. Review tabungan ini penting untuk menentukan apakah dana tabungan sudah mencukupi atau setorannya perlu diperbesar lagi.
foto milik: @mama_radit20 |
4. Meninjau kembali saldo tabungan secara berkala
Jangan buru-buru merasa aman jika sudah punya tabungan, apalagi tabungan untuk biaya pendidikan. Secara berkala lakukan survey biaya pendidikan dari institusi yang kita harapkan kelak menjadi tujuan anak-anak menuntut ilmu. Bandingkan saldo tabungan yang sudah disiapkan dengan perkiraan dana pendidikan yang harus kita keluarkan kelak jika saatnya anak-anak melanjutkan sekolah. Review tabungan ini penting untuk menentukan apakah dana tabungan sudah mencukupi atau setorannya perlu diperbesar lagi.
Seribu jalan menuju ke Roma, tapi hanya ada satu jalan untuk mewujudkan mimpi yaitu bangkit dan berusaha. Menabung adalah salah satu cara menjadikan impian menjadi nyata.
"Makan acar bumbu kuning
Santap dua nampan tak terasa
Tabungan lancar masuk rekening
Menatap masa depan penuh asa"
Quote milik akun IG @hendriyantozaki |
Betul banget mom, semangat menabung... Kelak manfaatnya bakal kita rasa kalau sudah waktunya
ReplyDeleteiyesss biarpun dikit dikit lama-lama jadi bukit
ReplyDeleteGood luck ya mbaa.. Semoga menang
ReplyDeleteMakasih mbak Novri...aamiin
ReplyDeleteSemoga menang, biar bisa nambah isi tabungan
ReplyDeleteMakasiih mam Oktari Nurani..aamiin doanya..mudah2an bisa nambah tabungan untuk santri dan naik haji :)
DeleteQuote Ayo Menabung #LPSInspirasi emang inspiring, dan maulah jadiin menabung gaya hidup biar masa depan tak redup. Nancap...
ReplyDeleteSipp mbak Murti...peserta kuis ini 100 lebih dan bagus-bagus, inspiratif. Thanks sudah mampir mbak :)
DeleteMenabung memang harus ya mbak
ReplyDeleteTentuny begitu mbak. Sebab sdh terbukti tabungan membantu saya beberapa kali.
DeleteSalam kenal mba Dwi! Terima kasih banyaaakk sudah berkenan meninggalkan jejak di blog saya yang masih sederhana. Terima kasih juga sudah memosting photo quotes saya, hihi. Well, menabung itu memang worth it banget untuk dilakukan dan diwariskan :D
ReplyDeleteHai Sarah, salam kenal kembali, senang punya kenalan yang semangatnya hebaaat seperti Sarah. Terimakasih sudah berkenan photo quotesnya tampil di sini :)
Deletesalah satu alasan saya menabugn jg buat pendidikan anak mba Dwi, ada jg keinginan sendiri yg kita gatau bisa dibantu ngga terpenuhinya oleh suami jd mau gamau harus nabung. hebat mba Dwi bisa konsisten..
ReplyDeleteBismillah yuk konsisten nabung mbak :)
Deletewah thanks banget nih artikelnya sangat membantu buat referensi saya..
ReplyDeleteNah ini saya pengin sharing artikel yang membantu mengubah hidup saya juga, silahkan di baca dan resapi :
Menabung di peer to peer lending