catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Bekal Si Bola Bekel


Foto milik Bunda Haifa


Aaaah sudah tanggal 23 Januari ajah. Alhamdulillah kok keingat GAnya Bunda Salfa dan Mama Calvin pas lihat postingan dagangannya  Bunda Haifa. Masih keburu ngejar DL

Saat pertama membaca postingan info lomba Giveaway tentang permainan masa kecil ini saya langsung teringat bola bekel. Seperti anak-anak perempuan generasi 80-an masa kecil saya erat sekali dengan bola bekel. Saat itu masa-masa keemasan bagi permainan tradisional. Handphone dan segala macam gadget belum ada. Siaran televisi paling banter TVRI dan tontonan favorit kami Si Unyil, Jendela Rumah Kita dan Rumah Masa Depan. Nah sepulang sekolah atau sore hari menjelang Maghrib anak-anak usia 8-11 tahun saling bertandang ke rumah teman untuk bermain bersama. Bahagianya di masa kecil saya punya banyaak teman sebaya.

Kadang main petak umpet, gobak sodor, bendan, dakon, benteng-bentengan. Tapi favorit saya main bola bekel ini. Haloo teman-teman sepantaran, yang S3 alias Sudah Setengah Sepuh ada yang ingat cara mainnya? Bola bekel ini terdiri dari bola karet yang bisa lentur, ukurannya beragam dari yang kecil, sedang sampai yang cukup besar (terserah telapak tangannya deh mau pakai yang mana heheehe) dan lima buah bekel yang terbuat dari logam berbentuk mirip kursi dengan cekungan, salah satu permukaannya yang rata berhias titik-titik.

Main bola bekel lebih seru jika dimainkan lebih dari dua anak meski untuk menghabiskan waktu senggang bisa aja main sendiri.Cara mainnya unik karena terdiri dari beberapa "episode"   

Cara bermain bola bekel intinya seperti berikut:
1. Episode pertama : Lempar bekel ke lantai, jangan jauh-jauh karena nanti susah mungutnya. Lalu ambil bekel satu persatu sambil melempar bola karet, jadi bola karet dipantulkan lalu ambil satu bekel, tangkap bola segitu seterusnya sampai bekel habis. Ulangi dengan jumlah bekel yang harus diambil berurutan misalnya dua, tiga hingga seluruh bekel dilempar lalu diambil dalam satu cakupan tangan.

2. Episode kedua: Lempar bekel ke lantai lalu atur agar bisa "berdiri" keren ya padahal ga punya kaki. Posisi yang cekung berada di atas. Kalau ga salah ini namanya episode pit. Lempar bola, atur bekel jadi pit lalu lakukan seperti episode pertama yaitu bekel diambil dengan urutan satu-satu, dua-dua dan seterusnya (tetap dengan didahului melempar bola karet)


3. Episode ketiga: lempar bekel ke lantai lalu atur pada posisi kebalikan dari episode pit. Episode ketiga ini namanya roh. Lalu lakukan seperti episode pertama sampai tuntas.

4. Episode keempat: lempar bekel lalu atur agar dalam posisi tidur dengan sisi polos menghadap ke atas. Kemudian lakukan seperti episode pertama sampai tuntas.

5. Episode kelima: lempar bekel lalu atur bekel dalam posisi tidur terlentang dengan sisi bertitik pada bagian atas. 

Kalau episode satu sampai lima selesai masuk ke episode naspel. Inilah episode yang memerlukan konsentrasi lebih karena harus melakukan episode dua hingga lima secara berurutan tetapi bekel tidak diambil atau digenggam jadi ya tinggal merubah posisi sesuai urutan episode. Posisi bekel dimulai dari episode pit.

Kalau naspel berhasil dengan sukses lakukan permainan dari awal tetapi langsung dua bekel, jadi satu kali bola pantul langsung dua bekel diatur jadi pit begitu seterusnya.

Lah kapan giliran pemain yang lain dong? nah ini dia, kunci bermain bola bekel terletak pada keseimbangan syaraf motorik dan fokus berkonsentrasi. Kalau pemain gagal meraup bekel, posisi bekel tidak sesuai episode dalam satu kali pantulan bola, bola memantul lebih dari sekali atau kesalahan lainnya maka pemain dinyatakan gagal dan kesempatan bermain diberikan ke pemain berikutnya.

Cara menentukan urutan pemain bisa dengan hompimpah dan kemudian sut jika tinggal dua calon pemain yang menunggu urutan. Siapa yang berhasil menang di hompimpah main di urutan pertama.

Kenapa saya suka main bekel? karena banyak "bekal" yang saya dapatkan.
1. Bersenang-senang itu gak butuh modal besar atau tempat yang luas. Betul, bermain bola bekel tidak memerlukan tempat bermain khusus tidak seperti bermain benteng-bentengan, bendan, petak umpet yang butuh tempat luas. Tapi bekel sama seperti dakon atau congklak, bisa dimainkan di beranda rumah. Seolah sesuai dengan motto hidup saya : irit to the max alias minimalis hihihi. 

2. Melatih motorik dan cara memusatkan konsentrasi. Kalau kurang luwes bermain dan tidak fokus pastilah gagal bermain hingga naspel. Nggak mudah loh memunguti atau mengatur posisi bekel diselingi memantulkan bola.

3. Bisa dimainkan sendiri atau bersama teman. Bola bekel mengajarkan kompetisi secara sportif. Ngga ada cara curang dalam bermain bekel, bekel lepas dari genggaman atau bola memantul lebih dari sekali saat bermain langsung ketahuan.

Masa kecil kita (eh ngomong sama teman seangkatan nih) kaya permainan tradisional yah. Sekarang permainan tradisional seolah kalah pamor dengan gadget. Tapi semua ada zamannya yang penting tujuan permainannya baik dan tidak membuat anak-anak "lupa".

Saat membaca-baca postingan teman-teman untuk Give Away Permainan Masa Kecilnya Mbak Lidya Fitrian dan Mbak Rahmah serta kok ya kebetulan melihat postingan Bunda Haifa di beranda membuat saya seperti terlontar ke masa lalu. Semangat kembali muda (atau kanak-kanak ya?) mendorong saya menuliskannya dalam sebuah posting sekaligus menyertakan Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa 







Share:

12 comments:

  1. suka buru2 di naspel jadi kalah deh :) makasih ya udah ikutan GAnya

    ReplyDelete
  2. ini juga permainan saya waktu kecil, kayanya saya lebih suka yg model kerang gitu ya :)

    ReplyDelete
  3. Permainanku waktu kecil nih. Sering banget gak kebagian jatah main. :(

    ReplyDelete
  4. Pit, naspel, roh.. ya ampun masih inget aja istilah-istilah ini. aku udah lupaaa :D

    ReplyDelete
  5. waaa ada emak Juri Pungky lewat ....silahkan maak minum tehnya dulu, ayo main bekel :D

    ReplyDelete
  6. aku juga suka main bola bekel, tapi sekarang belum lagi liat anak2 yang mainin permainan ini :( anakku sukanya main sepeda, klo main congklak suka juga sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya udah jarang main bekel ya mbak, kadang pengen nostalgia :)

      Delete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.