Kematian datang tanpa titip salam, seringkali pergi pun tanpa pesan
Banyak peristiwa yang terjadi belakangan ini membuat saya tafakur lebih dalam, lebih peduli pada si mati, terutama perihal meninggalnya seniman senior Didi Pete dan pecinta alam Erry Yunanto di puncak Merapi tempo hari
Jadi terpikir menulis demikian ini :
Pernahkah terpikirkan bahwa banyak fakta menunjukkan kematian menjemput ketika kita sedang melakukan aktivitas kegemaran dan kebiasaan.
Pecinta alam meninggal ketika berada di alam bebas seperti yang mereka dambakan
Pemabuk mati overdosis miras atau keracunan oplosan
Atlit meninggal di tengah lapangan
Penjahat tewas di-dor saat melakukan kejahatan
Bandar narkoba mati sakaw atau meregang nyawa di depan regu tembak atau tiang gantungan
Tetapi hanya beberapa yang meninggal dalam khusyu'nya sholat, di tengah tilawah atau saat sedang melantunkan adzan ..
Sebab ibadah ternyata masih menjadi sebuah rutinitas kewajiban, belum menjadi kecintaan pada Sang Pemilik Kehidupan...
Semoga kelak kita diwafatkan dalam keadaan beriman..
Soundtrack paling tepat saat memikirkan kematian adalah Bila Waktu Tlah Memanggil nya bang Opick karena lagu itu nunjem banget sampe ke dalam hati...
Murotal paling pas untuk bermuhasabah adalah Al Waqiah atau Ar Rahmaan..
seperti apakah kondisi kita saat beribadah, setulus apakah saat bermuamalah?
Adakah semua kita lakukan demi cinta kepada Sang Pencipta?
Bener tu kalau denger lagu itu serasa gimana gt, kaya jadi makin inget aja kita bisa dipanggil kapan aja & cuma amal yg akan dibawah kesana :)
ReplyDeleteYuup betul banget...kadang suka meleleh airmata pas denger lagunya...
Deleteaku setiap hari melihat orang meninggal mak, di rumah sakit. memang yang paling dekat dengan kita adalah mati, tak ada yang bisa menunda jika Yang Kuasa sudah berkehendak.
ReplyDeletebenar Mak Liza, nasehat Imam Al Ghozali : yang paling dekat dengan kita adalah kematian ...
Deletemerinding kalau udah bahas gituan
ReplyDelete