catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Masjid-masjid di Kota Padang

15-18 Februari 2023 Saya, suami, si bungsu menghadiri pernikahan Kresna Ridwan (keponakanku) dan Annisa Agma yang notabene wanita Padang. Alhamdulillah adalah sebuah berkah tersendiri ketika Allah memudahkan untuk menuntaskan safar walimahan, dari perjalanan berangkat, acara akad nikah, resepsi hingga pulang semua berjalan lancar.

Satu hal yang juga patut disyukuri, menemukan masjid sangatlah mudah di sini. Sehingga meski travelling ke sana kemari sebab perjalanan bandara ke rumah tempat acara cukup jauh. Dalam perjalanan pun sempat singgah di beberapa masjid. Bahkan di dekat penginapan tempat kami menginap juga ada masjid perumahan meski jaraknya lebih jauh dibandingkan rumah dan masjid Al Ukhuwwah di Sidoarjo.

Ketika berada di Padang yang kebetulan berdekatan dengan perayaan Isra Miraj, saya merenungkan kembali esensi sholat. Selain begitu mudahnya menemukan masjid di kota Padang, rata-rata dikelola secara profesional. Muadzin dan Imam sholat jamaah di beberapa masjid yang saya singgahi melantunkan lafadz dengan baik, nada yang indah dan makhrojul hurufnya tepat.

Dari perbincangan dengan seorang jamaah ibu-ibu asli Padang, beliau menjelaskan bahwa yang ditunjuk sebagai Garin (imam masjid) bukan orang sembarangan, beberapa di antaranya hafidz 30 Juz. "Mana bisa memimpin sholat kalau bacaannya kurang tepat" kata beliau

Wah masjid-masjid di Jawa harusnya terinspirasi nih. Sepengetahuan saya baru masjid-masjid besar saja yang melaksanakan pengelolaan secara profesional dan menunjuk petugas masjid yang kapabel. Kita juga sudah selayaknya bersemangat memperbaiki bacaan Al Quran, agar para pria yang ditunjuk sebagai imam sholat jamaah bisa melaksanakan kewajiban denga baik, meski nada bacaan belum semerdu imam-imam di masjid andalan.

Beberapa masjid di kota Padang yang sempat kami singgahi saya tuliskan di sini.

1. Masjid Raya Sumatera Barat

Konon dana pembangunan masjid ini menelan dana trilyunan rupiah. Bangunan masjidnya mereprensetasikan rumah adat Minang. Interiornya cukup bagus namun (menurut saya) di dalam masjid terasa sedikit gerah.

2. Masjid Al Hakim

Berada di tepi pantai Padang. Menurut Uda Ilham, saudara Mbak Ica mempelai wanita, lahan masjid disediakan pemda Padang, namun pembangunannya swadaya dari seorang dermawan. Pengelolaannya tampaknya diserahkan pada yayasan dan menurut website pemkot Padang, salah satu kegiatan masjid adalah adanya ATM beras yang dibagikan pada hari tertentu untuk masyarakat yang membutuhkan



3. Masjid Al Bahrain

Berada pas di sebelah toko cenderamata Tangkelek di Jl. Juanda. Jaraknya cukup dekat dari Taman Muara Lasak dan pantainya. Menikmati matahari tenggelam di tepi pantai, kemudian jalan kaki ke masjid usai matahari tenggelam pun tak ketinggalan sholat berjamaah. Di pembatas shaf pria dan wanita disediakan tempat untuk tas/bawaan jamaah agar tak khawatir disambar orang. 


4. Masjid Al Mujahidin

Lampu-lampunya di malam hari tampak cantik. Masjid ini etaknya agak tersembunyi  dari jalan raya utama, sebab menuju salah satu pintu masuknya harus melewati gang terlebih dahulu. Namun pintu masuk di sisi lain terletak di tepi jalan yang lumayan lebar dan tepat di seberangnya terdapat PKL yang berjajar.

5. Masjid Darul Jamil

Masjid yang jadi tujuan jika menginap di Penginapan Red Doorz Plus Syariah di Jl Marapalam Raya.  Ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih 8 menit cukuplah untuk sekalian berolahraga hehe. Dari bincang santai dengan salah satu ibu jamaah masjid, setiap hari bada Subuh ada kajian di masjid Darul Jamil. Saya sempat mengikuti kajian Subuh hari Jumat meski nggak sampai selesai karena harus bersiap menuju walimahan. Dan di hari Sabtu mengikuti kajian muslimah yang selesai di waktu Syuruq.

Oh ya ada satu catatan lagi: profesionalitas pengelolaan masjid juga ditunjukkan dengan kotak-kotak infaq yang dibedakan untuk berbagai keperluan. Di Jawa saya belum pernah melihat yang seperti ini. Di Kota Padang kotak infaqnya diberi sekat dan dilabeli masing-masing : TPQ, Operasional Masjid, Anak Yatim dll. Artinya infaq yang masuk akan dialokasikan sesuai label yang tercantum kan ya? Penasaran nih, andai dana untuk salah satu kebutuhan tidak mencukupi, apakah akan diambilkan dari pos dana infaq yang lain? Misalnya dana operasional masjid kurang untuk pembiayaan, namun dana TPQ ada kelebihan, apakah untuk operasional masjid bisa ditalangi menggunakan dana TPQ? Atau mungkin tak pernah terjadi hal yang demikian sebab Allah selalu mencukupkan setiap langkah kebaikan.


Ah tiga hari empat malam yang mengesankan. Mudah-mudahan kelak bisa travelling ke lain tujuan.


Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.