Ramadhan selalu dinanti.
Bagi para mujahid KMI, Ramadhan adalah saat meluapkan rindu di hati
Ramadhan memang selalu istimewa
Bulan penuh ampunan bagi mereka yang berpuasa karena Rabbnya.
Masjid pun semarak. Lebih merona daripada biasanya. Begitu juga di Masjid Al Ukhuwwah.
Salah satunya adalah Kajian Fiqih Ramadhan 29 April 2018.
Rangkuman materi dibagikan takmir dalam bentuk kertas fotokopian. Saya rangkum kembali di sini sebagai catatan.
Kajian Fiqih Ramadhan
Masjid Al Ukhuwwah Perum Permata Sukodono
Bersama: Ustadz Ahmad Habibul Muiz, Lc.
Puasa dalam bahasa Arab disebut Ash Shiyaam atau Ash Shaum, yang artinya adalah menahan diri.
Keutamaan puasa:
1. Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingannya
2. Allah menyandarkan puasa kepada diriNya
"Allah azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas pahalanya" (HR. Bukhari-Muslim)
3. Puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat
4. Puasa menggabungkan 3 jenis kesabaran:
a. Sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah
b. Sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah
c. Sabar terhadap takdir Allah atas rasa lapar dan kesulitan yang ia rasakan selama puasa
5. Orang yang berpuasa akan diganjar dengan ampunan dan pahala yang besar.
6. Puasa adalah perisai dari api neraka
7. Puasa adalah sebab masuknya seseorang ke dalam surga, bahkan ada pintu surga khusus bagi ahli puasa yang disebut Ar Rayyan.
Puasa adalah bentuk ketaqwaan.
Di dalam surat At Thalaq Allah menjanjikan bagi mereka yang bertaqwa:
a. Allah akan membukakan jalan keluar baginya
b. Allah berjanji memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka
c. Allah akan mencukupkan keperluannya
d. Allah akan menjadikan kemudahan bagi orang-orang bertaqwa dalam setiap urusannya
e. Allah akan menghapus kesalahan orang-orang yang bertaqwa dan melipatgandakan pahala baginya.
Hukum Puasa Ramadhan adalah wajib dan merupakan salah satu dari rukun Islam.
Rukun puasa adalah niat, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan menepati rentang waktu puasa.
Awal dan akhir bulan Ramadhan wajib ditentukan dengan ru'yatul hilal. (dan ini penjabarannya panjang, juga menjelaskan adanya khilafiyah)
Ustadz Habib juga mengulang kembali tentang syarat sah puasa ,sunnah ketika puasa, orang-orang yang dibolehkan tidak berpuasa, perkara yang membatalkan puasa, yang dimakruhlan dalam berpuasa dan beberapa kesalahpaham dalam ibadah puasa.
Mungkin ada baiknya saya lampirkan dalam bentuk attachment foto agar lebih otentik :)
Semoga Ramadhan kali ini benar-benar membawa kita kembali fitri. Aamiin
Home »
» Kajian Fiqih Ramadhan Ustadz Ahmad Habibul Muiz, Lc
Kajian Fiqih Ramadhan Ustadz Ahmad Habibul Muiz, Lc
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website).
Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id
Twitter @dwiaprily
FB : Dwi Aprilytanti Handayani
IG: @dwi.aprily
No comments:
Post a Comment