catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Tarif Listrik Naik? Simak Cara Menekan Tagihannya


Awal Februari, saat yang bikin dag dig dug di hati. Bukan karena dapat rezeki tetapi dag dig dug dengan tarif listrik 900 VA yang baru. Hahay iya karena subsidi tarif listrik dicabut secara bertahap sejak konsumsi di Januari 2017. 

Alhamdulillah dari dua tagihan listrik yang saya bayarkan (listrik rumah sendiri dan listrik rumah ibunda) kenaikannya kalau dihitung berkisar 15 ribu rupiah saja. Mudah-mudahan istiqomah nih sampai pencabutan subsidi completed 100 persen.
Listrik ibu biasa bayar 60 ribu per bulan, tagihan Januari yang dibayarkan di Februari kena 75 ribu. Listrik rumah saya biasa rata-rata 170 ribu (pernah 150 ribu kalau pas libur lebaran dan keluar kota beberapa hari) sekarang kena 185 ribu. Kalau nominal sekian ini setara dengan 30 persen subsidi yang dicabut (sesuai rencana pemerintah) harapan saya saat subsidi 100 persen dicabut tagihan listrik ibu palign banter 120 ribu dan listrik rumah nggak lebih dari 220 ribu per bulannya.

Entah dibandingkan rumah tangga lain konsumsi listrik rumah kami bisa dibilang hemat atau tidak. Tetapi saya berusaha menekan konsumsi listrik sebisa mungkin. Bukan hanya demi menekan pengeluaran tetapi lebih pada menghindari pemborosan sebab boros adalah salah satu sifat setan. Pemborosan listrik sama juga halnya dengan membuang percuma sumber-sumber energi lain. Sebab pembangkit tenaga listrik membutuhkan tenaga potensial air, batu bara sebagai tenaga penunjang bahan bakar, sumber daya manusia untuk operasional dan lain-lain. Hemat listrik artinya kita lebih menghargai segala proses yang terlibat di dalamnya.

Tips Hemat Listrik ala saya:
1. Manfaatkan mesin cuci sekedarnya
Saya memiliki mesin cuci dua tabung tetapi saya menggunakannya seminggu sekali saja untuk sekedar maintenance. Selebihnya saya mencuci manual, olahraga sekalian hemat air dan listrik. Kalau pas cuaca kurang sinar matahari begini kadang saya mencuci manual dua hari sekali dan memanfaatkan pengering mesin cuci untuk membantu mengeringkan
2. Mengoptimalkan waktu setrika
Memulai daya setrika membutuhkan energi lebih besar. Saya biasa menyetrika dua atau tiga hari sekali agar lebih efisien.
3. Mengurangi frekuensi buka tutup kulkas. Seperti halnya kerja setrika, buka tutup kulkas berpengaruh terhadap konsumsi listrik yang lebih besar. Saya biasakan membuka tutup kulkas seperlunya. Padahal di masa kecil dulu senang sekali bermain di depan kulkas #eh
4. Meminimalisasi penggunaan perangkat elektronik
Kerjaan saya di depan laptop. Setiap charging baterai sudah full 100 persen saya cabut kabel charging dan bekerja dengan baterai. Begitu baterai sudah tersisa 30 persen baru saya charge lagi. Televisi? di rumah paling banter nyala setengah jam di pagi-siang hari (inipun biasanya si kecil yang nonton film kartun) dan maksimal dua jam di malam hari. Cuaca sejuk begini saya tak pernah menyalakan kipas angin di ruang tamu, tempat saya bekerja di depan laptop. Lumayanlah untuk mengurangi konsumsi listrik. Meski listrik 900 VA di rumah ada AC PK kecil untuk dua kamar, jadi tembok penyekat dua kamar diberi ruang untuk pasang AC yang bisa dinikmati bersama. AC biasa nyala menjelang tidur malam jam 9-10 dan mati menjelang adzan subuh (saat membangunkan si kecil). Lebih hemat pemakaian gadget agar nggak sering-sering ngecharge wkwkwk
5. Memilih piranti elektronik hemat energi
Televisi (meski jarang menyala) yang ada di rumah adalah TV LED yang bisa hemat listrik hingga 50 persen dibandingkan TV tabung. Lampu juga diganti LED yang dengan daya 5 watt saja sudah cukup terang.
6. Mengulur waktu memasak nasi dan menghangatkannya
Pemakaian rice cooker/ magic com juga perlu ditinjau kembali. Kalau dulu masak nasi jam 4 pagi ulur aja dah sampai jam 4.30 atau lebih siang lagi di hari libur. Malam juga gituh, cepet-cepet dicabut aja penghangatnya agar lebih hemat listrik juga. 

Semoga tips sederhana ini bermanfaat bagi yang membaca.

Share:

4 comments:

  1. kok aku di bawah 100 rb ya, mba? pdhl pakenya juga sering. laptop nyala terus, charger jg, sm kipas angin. mesin cuci hampir tiap hari nyuci. cuma kalau lampu pasti mati di malam hari. cuma di jalan gang samping yang dinyalain sm lampu dapur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya baguslah Ila. Aku segiti sdh sangat hemat mengingat kulkaski dua pintu dan ada AC. Karena tetanggaku rata2 tagihannya 350rb. Klo listrik ibu yg biasa kubayarkan tiap bulan sblm subsidi biasanya cuma 60rb hanya tv, lampu, kulkas satu pintu dan kadang kipas angin :)

      Delete
  2. Saya mah bayar 300rb.... Pemakaian normal... Biasa 150rb... Bulan kemarin naik 50rb... Bulan ini jadi 300rb bayarnya... Padahal pemakaian saya juga hampir sama seperti ibu2.... Saya harus komplain kemana yaya?

    ReplyDelete
  3. Saya mah bayar 300rb.... Pemakaian normal... Biasa 150rb... Bulan kemarin naik 50rb... Bulan ini jadi 300rb bayarnya... Padahal pemakaian saya juga hampir sama seperti ibu2.... Saya harus komplain kemana yaya?

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.