Menulis tentang kecerdasan majemuk di sini menginspirasi saya untuk memposting cara menstimulasi kecerdasan tersebut. Siapa sih yang tak ingin mempunyai anak yang cerdas? Anak cerdas adalah
dambaan setiap orang tua. Anak-anak yang berprestasi akademik menjadi
kebanggaan keluarga. Semakin tinggi ranking kelas, semakin bagus nilai raportnya
maka anak dianggap sebagai anak pintar dan cerdas. Ditinjau dari sudut pandang
ilmu parenting mengukur kecerdasan anak hanya dari segi prestasi akademik
kuranglah adil. Kecerdasan tidak hanya tentang nilai raport, kemampuan akademis
dan keahlian berhitung namun lebih kompleks karena meliputi kemampuan di
berbagai bidang.
Howard
Gardner membagi kecerdasan menjadi delapan bidang. Teori Howard Gardner yang
dikenal sebagai Multiple Intelligence atau kecerdasan majemuk ini mengukur
kecerdasan seseorang tidak hanya dari segi prestasi akademis namun juga dari
segi personal, kepribadian dan sosial. Seseorang dianggap cerdas tidak hanya
diukur dari kemampuan berhitung atau kepandaian berbahasa tetapi sosok yang
mampu mengendalikan diri, bisa berbagi dengan sesama juga bisa disebut anak cerdas.
Delapan
bidang kecerdasan tersebut adalah:
1. Kecerdasan
musikal
2. Kecerdasan
naturalis
3. Kecerdasan
linguistik
4. Kecerdasan
interpersonal
5. Kecerdasan
intrapersonal
6. Kecerdasan
visual spatial
7. Kecerdasan
logis matematika
8. Kecerdasan
kinestetik
Mengoptimalkan delapan bidang kecerdasan tersebut
membantu menggali potensi, menemukan minat, bakat dan kemampuan. Seseorang
mungkin tidak berbakat dalam bidang matematika, menyelesaikan soal numerik dan
angka dengan susah payah namun bisa jadi ia berbakat menjadi seorang penulis,
memiliki daya imajinasi yang tinggi dan pandai merangkai kata. Si A sekilas
tampaknya pendiam, tidak bisa berbicara lancar di depan orang banyak tetapi diam-diam
ia pandai melukis dan mampu memvisualisasikan obyek lukisan dengan sempurna.
Mengoptimalkan delapan bidang kecerdasan tersebut
memerlukan stimulasi. Layaknya tanaman yang butuh pupuk dan perawatan maka
stimulasi berfungsi sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan si kecil menjadi lebih baik. Setiap bidang kecerdasan memiliki cara
stimulasi yang efektif yakni:
1. Stimulasi
kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal
adalah kemampuan si kecil dalam mengingat lagu dalam bentuk lirik dan irama.
Cara menstimulasinya adalah dengan membiasakan si kecil mendengarkan musik sejak
dalam kandungan. Musik yang diperdengarkan tidak hanya berbagai jenis musik
seperti pop, blues, jazz namun juga alunan ayat kitab suci yang dilagukan
dengan nada tertentu.
foto diperoleh dari Pixabay
2. Stimulasi
kecerdasan naturalis
Kecerdasan
naturalis merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan pemahaman terhadap
lingkungan. Cara menstimulasinya adalah dengan sesekali mengajak si kecil
bermain di alam terbuka agar ia mengenal berbagai ciptaan Tuhan seperti hewan,
tumbuhan, gunung, laut, pantai dan juga mengetahui perubahan cuaca panas,
hujan, berkabut atau berawan
3. Stimulasi
kecerdasan linguistik
Kecerdasan
linguistik erat kaitannya dengan kemampuan berbahasa. Si kecil diharapkan mampu
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dengan lancar dan efisien. Cara
menstimulasinya adalah dengan sering mengajaknya berbicara bahkan sejak masih
dalam kandungan. Membacakan dongeng dari buku cerita bergambar akan membantu
menggali kemampuan berbahasa.
4. Stimulasi
kecerdasan interpersonal
Kecerdasan
interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk bersimpati dan
memahami perasaan orang lain. Cara menstimulasinya adalah dengan sering
mengajaknya bermain bersama, mengajak ke tempat-tempat keramaian, berkunjung ke
lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan. Dengan mengajak si kecil lebih sering
bersosialisasi ia akan belajar menempatkan diri serta berbagi
5. Stimulasi
kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan menerima, mengelola, menilai, mengontrol emosi
diri serta mengenali bakat dan kemampuannya di bidang tertentu. Cara
menstimulasinya dengan mengajak anak berkaca, mengenalkan bagian-bagian
tubuhnya, mengajak si kecil bermain, bereksplorasi dan memberikan pujian ketika
ia berhasil menyelesaikan tugas.
6. Stimulasi
kecerdasan visual spatial
Kecerdasan visual
spatial berkaitan dengan kemampuan memahami bentuk dan gambar baik dalam wujud
pola, posisi maupun ruang. Cara menstimulasinya adalah dengan memanfaatkan
mainan dari gabus, karton atau kayu yang berbentuk berbagai pola seperti
segitiga, bulat, persegi untuk dimasukkan ke dalam kotak-kotak khusus berbentuk
sama dengan mainan tersebut.
foto dari Pixabay
7. Stimulasi
kecerdasan logis matematik
Kecerdasan logis
matematis merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan perhitungan matematis,
numerikal dan angka serta cara menganalisa suatu masalah. Cara menstimulasinya
dengan mengajak si kecil memasukkan mainan sambil berhitung. Bisa juga dengan
cara memperkenalkan angka dengan menuliskannya di buku bergambar dan berwarna.
8. Stimulasi
kecerdasan kinestetik
Kecerdasan
kinestetik merupakan kemampuan mengoptimalkan penggunaan alat gerak tubuh.
Kemampuan atlit, olahragawan dan seniman bisa dipengaruhi oleh kecerdasan
kinestetik yang dimilikinya. Cara menstimulasinya adalah dengan mengajak anak
aktif bergerak baik berolahraga maupun membuat kerajinan tangan sesuai
kemampuan. Bermain tangkap bola, aktivitas melukis atau mewarnai, membiarkan
anak bereksplorasi di lapangan terbuka adalah langkah-langkah menstimulasi
kecerdasan kinestetik.
Foto dari Pixabay
Setiap anak diciptakan secara unik. Masing-masing
memiliki perilaku, kemampuan, bakat dan minat yang berbeda. Adalah tugas orang
tua untuk membantu menstimulasi kecerdasan majemuk tersebut agar si kecil
tergali potensinya dan meraih kesuksesan lewat kemampuan yang ia miliki.
No comments:
Post a Comment