Sebagai makhluk sosial
manusia secara kodrati membutuhkan individu lain untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Interaksi sosial tersebut salah satunya adalah kebutuhan menemukan
pendamping hidup untuk membangun sebuah rumah tangga. Sebuah keluarga berlaku
layaknya organisasi. Ada kepala rumah tangga dan anggota organisasi lainnya. Pembagian
tugas dan wewenang didasarkan pada kesepakatan antara pihak suami dan istri. Lazimnya
ayah berfungsi sebagai kepala rumah tangga, secara otomatis berkewajiban pula memenuhi
kebutuhan finansial keluarga. Ibu seringkali berfungsi ganda, sebagai
penanggung jawab pekerjaan rumah tangga sekaligus sebagai penopang finansial
lapis kedua.
Rumah tangga dapat
disebut sebagai organisasi terkecil dalam masyarakat. Pos-pos pengeluaran dan
pendapatan keluarga merupakan cashflow yang
rutin terjadi setiap bulan. Tanpa perencanaan yang matang sebuah keluarga bisa
saja mengalami “bangkrut” karena besar pasak daripada tiang. Pengelolaan
keuangan keluarga yang asal-asalan menjadi salah satu sebab keluarga tersebut
terlilit hutang. Pepatah bijak mengatakan berapapun pendapatan yang diperoleh
sebuah keluarga pasti cukup untuk biaya hidup namun tak akan pernah cukup untuk
mengejar gaya hidup. Pengelolaan keluarga yang bijak sebaiknya mengalokasikan penghasilan
keluarga untuk pos-pos pengeluaran tetap berdasarkan budget dan diupayakan agar
tidak melebihi budget yang telah disepakati bersama. Misalnya biaya pendidikan,
biaya rutin (pangan, sandang, pembayaran tagihan air, listrik, komunikasi), pos
rekreasi, biaya perawatan kesehatan dan pos khusus untuk biaya tak terduga.
Poin-poin yang perlu
diperhatikan dalam pengelolaan finansial keluarga adalah pengeluaran,
pendapatan, hutang, piutang dan asset. Bagi sebagian keluarga kebutuhan hidup
seperti rumah dan kendaraan terpaksa harus dibeli dengan cara berhutang atau
kredit. Sebagian keluarga lain mungkin memiliki kartu kredit dengan tujuan
mempermudah transaksi atau tertarik dengan program-program promonya. Dua hal
yang patut menjadi prioritas dalam memutuskan untuk berhutang adalah skala
prioritas dan total pendapatan keluarga. Para pakar keuangan menyarankan agar
besaran hutang tidak melebihi 30% dari total pendapatan keluarga. Hal ini untuk
mengantisipasi terjadinya gagal membayar angsuran karena sesuatu hal di luar
perencanaan. Skala prioritas dalam pengajuan hutang bertujuan untuk membatasi
diri dari sekedar mengejar gaya hidup. Tanpa penentuan skala prioritas banyak
orang memiliki kartu kredit sekedar demi gengsi. Pembelanjaannya pun dilakukan
secara gelap mata namun di kemudian hari kelimpungan ketika menerima tagihan.
Salah satu hal penting
dalam pengelolaan keuangan keluarga adalah mengusahakan kepemilikan asset.
Asset dalam sebuah keluarga berfungsi sebagai simpanan di hari tua atau dapat
dipergunakan sewaktu-waktu ketika membutuhkan modal dalam jumlah besar. Asset
keluarga tidak hanya berupa property dan perhiasan atau harta benda lainnya. Di
era modernisasi sekarang ini perkembangan dunia finansial tumbuh pesat.
Investasi dan proteksi melalui asuransi menjadi salah satu pilihan menambah
asset keluarga. Memilih perusahaan asuransi terpercaya adalah langkah bijaksana
sebagai tindakan proteksi bagi finansial keluarga
Ilustrasi diambil dari sini |
PT. SunLife Financial
Indonesia sebagai bagian dari Sun Life Financial, salah satu organisasi
finansial terkemuka di dunia sejak tahun 1995 telah menyediakan berbagai
program dan produk proteksi serta pengelolaan keuangan keluarga. Produk-produk
PT. SunLife Indonesia mencakup asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi
pendidikan dan perencanaan hari tua. Masyarakat ditawarkan berbagai pilihan
untuk tindakan proteksi melalui produk SunLife Financial Syariah yang merupakan
unit link proteksi dan investasi berbasis syariah serta empat produk utama lainnya
yaitu :
1.
produk proteksi (Sun Medicash, Term Life
dan Sun Golden Life)
Sun Medicash merupakan proteksi untuk
kesehatan keluarga yang diharuskan menjalani rawat inap di rumah sakit baik
karena sakit maupun kecelakaan. Term Life adalah produk proteksi jangka panjang
dengan pilihan masa pembayaran premi 5, 10, 15 hingga 20 tahun dan memberikan
100% uang pertanggungan apabila si Tertanggung meninggal dunia dalam masa
asuransi. Sun Golden Life merupakan proteksi jangka pendek yang diharapkan
dapat dimanfaatkan oleh ahli waris atua keluarga ketika terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan pada si Tertanggung
2. Produk Simpanan dan Investasi (Sun Fortune
Link, Brilliance Fortune, Brilliance Sejahtera dan Brilliance One Protection
Plus)
Sun Fortune Link merupakan produk
yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi sesuai profil resiko investasi
dan kebutuhan keluarga. Brilliance Fortune merupakan kombinasi antara asuransi
dan investasi dengan pembayaran premi perlindungan jiwa selama tiga tahun dan
potensi hasil investasi selama sepuluh tahun. Brilliance Sejahtera merupakan
kombinasi dari produk asuransi jiwa dan berbagai produk investasi. BrillianceOne Protection Plus merupakan produk asuransi unit linked tunggal untuk
proteksi jiwa dan investasi.
3. Produk Riders/asuransi tambahan sebagai
pelengkap atau pendukung asuransi dasar untuk meningkatkan perlindungan dan
memperoleh manfaat asuransi lebih besar. Riders meliputi Waiver of Premium –
Critical Illness (WO-CIR) untuk penyakit-penyakit serius, Waiver of
Premium-Total Disability Benefit (WP-TDB),
Waiver of Premium-Death (WP-Death), Critical Condition Rider, Accidental
Death & Dismemberment Benefit (ADDB), Accidental Death Benefit (ADB),
Hospital Income & Surgical Rider (HISR) dan Sun Early Critical Illness
Rider (SECURE). Berbagai Produk Riders ini memberikan banyak manfaat mulai dari
pertanggungan tambahan ketika si Tertanggung menderita penyakit kritis atau
diharuskan menerima tindakan operasi hingga pembebasan biaya premi ketika si
Tertanggung meninggal dunia atau menderita cacat tetap ketika masih dalam masa
pembayaran premi asuransi.
4.
Bancassurance yaitu bentuk kerjasama
antara perusahaan asuransi dan bank tertentu untuk memasarkan produk-produk
asuransi. Produk Bancassurance dapat digunakan untuk berbagai tujuan investasi
seperti dana pendidikan, tabungan hari tua dan tabungan regular.
Salah
satu keunggulan produk asuransi dibandingkan tabungan adalah penanggungjawab keuangan keluarga akan termotivasi untuk menyisihkan sebagian pendapatan keluarga untuk
membayar premi. Hal ini berbeda dengan perilaku menabung pada umumnya baru
diterapkan dengan cara menyisihkan sisa dari penghasilan keluarga setelah
dikurangi pengeluaran-pengeluaran. Dengan mengalokasikan sebagian pendapatan
keluarga untuk membayar premi asuransi sebuah keluarga bisa memperoleh
keuntungan ganda yaitu proteksi dan investasi. Proteksi ditujukan untuk
mengcover biaya kesehatan atau santunan ketika si Tertanggung (yang biasanya
merupakan pencari nafkah utama) meninggal dunia. Investasi melalui unit-unit
link asuransi dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan seperti simpanan hari
tua, biaya renovasi rumah, biaya pendidikan anak hingga rencana berwisata ke
luar negeri.
Bijak dalam mengelola keuangan keluarga dengan mengikutsertakan peran asuransi mengajarkan pesan moral bahwa kesejahteraan keluarga hanya terwujud melalui kerja keras. Hal ini dapat menghindarkan diri untuk tidak terperangkap dalam salah satu dari tujuh dosa besar ala Mahatma Gandhi yaitu “kekayaan tanpa kerja” seperti yang diterapkan organisasi-organisasi pemasaran jaringan dan organisasi piramida yang membangun struktur finansial dengan cara menanamkan mimpi menjadi kaya tanpa bekerja dan mendorong orang berspekulasi tanpa acuan yang jelas. Peran asuransi dalam pengelolaan keuangan keluarga tak hanya sekedar sebagai instrumen perlindungan keluarga namun juga berfungsi layaknya kompas dalam menentukan arah perjalanan. Tujuan hidup menjadi lebih terarah dan termotivasi menjadi lebih baik layaknya tagline PT. SunLife ~ Life’s Brighter Under The Sun.
Daftar Pustaka :
www.sunlife.co.id
Bijak dalam mengelola keuangan keluarga dengan mengikutsertakan peran asuransi mengajarkan pesan moral bahwa kesejahteraan keluarga hanya terwujud melalui kerja keras. Hal ini dapat menghindarkan diri untuk tidak terperangkap dalam salah satu dari tujuh dosa besar ala Mahatma Gandhi yaitu “kekayaan tanpa kerja” seperti yang diterapkan organisasi-organisasi pemasaran jaringan dan organisasi piramida yang membangun struktur finansial dengan cara menanamkan mimpi menjadi kaya tanpa bekerja dan mendorong orang berspekulasi tanpa acuan yang jelas. Peran asuransi dalam pengelolaan keuangan keluarga tak hanya sekedar sebagai instrumen perlindungan keluarga namun juga berfungsi layaknya kompas dalam menentukan arah perjalanan. Tujuan hidup menjadi lebih terarah dan termotivasi menjadi lebih baik layaknya tagline PT. SunLife ~ Life’s Brighter Under The Sun.
Daftar Pustaka :
www.sunlife.co.id
Asuransi memang perlu ya, mba. Apalagi di musim seperti sekarang, kadang sakit datang tanpa diundang. Semoga selalu sehat sekeluarga, mba.
ReplyDeleteYa Riz, Asuransi bisa berfungsi sebagai proteksi sekaligus investasi nih. Aamiin makasih doanya ya :)
Delete