![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYGoAZL3t5SnUgt0iUoalwswsnAoWVRz2-wJ7zBcSLeJW7g8Sl7BaORuRlz8YmMW_ZTjc9ntZ3YkY6j2K93iaOaPOuJysFusMBfFbnflQwUV_q6hyyEzfhAqdNjYJeyOi7CqYaYG6pxjo/s320/cover+ssm.jpg)
"Semoga sakinah mawaddah warahmah" ucapan yang sering
kita dengar ketika bersalaman dengan pasangan pengantin ketika acara resepsi
pernikahan atau selesai akad nikah, sebait tulisan yang kita tulis dalam kartu
ucapan sebagai pelengkap kado pernikahan, serangkai kalimat yang kita ketik di
WA, komen sosial media atau SMS untuk sahabat, rekan, kolega yang tengah
menggenapkan separuh agama dengan menikah.
Sebenarnya esensi apakah yang ada dalam tulisan tersebut? Terus
terang setelah membaca rangkaian promtwit buku Sayap-Sayap Mawaddah dari mbak
Riawani Elyta dan Mbak Afifah Afra saya jadi lebih paham maksud dari rangkaian
kalimat sakti tersebut.
Dari promtwit yang digelar melalui akun @Eyiaz_AB @JustNeida dan @anneadzkia21 Saya
mencatat beberapa hal yang merupakan poin penting sebagai berikut:
1.
Sayap-sayap
Mawaddah adalah buku inspiratif yang tidak hanya layak dibaca oleh pasangan
suami istri tetapi juga para lajang yang mempersiapkan biduk rumah tangga. Sebab
pembahasan Sayap-Sayap Mawaddah berfungsi layaknya buku penuntun untuk
menggapai keharmonisan rumah tangga.
2.
Sayap-Sayap
mawaddah tidak hanya mengupas bagaimana membangun rumah tangga sakinah mawaddah
dari segi agama tetapi juga dari sisi psikologis dan medis. Ssst salah satu
narasumber dari bidang medis adalah dr. Achmad Supriyanto yang notabene adalah
suami mbak Afifah Afra. Pembahasan tentang medis ini meliputi gangguan
psikologis, fisik dan sosial yang mungkin berpengaruh terhadap romantisme suami
istri. Omong-omong sudah pada tau arti sakinah dan mawaddah? Mungkin para
pembaca ‘sekuel” terdahulu : Sayap-Sayap Sakinah telah mendapatkan gambaran
tentang pemahaman Sakinah sebenarnya. Di dalam buku Sayap-Sayap mawaddah diulas
bahwa Sakinah adalah perasaan tenang, terhormat, penuh kasih sayang. Sakinah hadir dari sebuah perjodohan
yang menyatukan dua kutub dalam satu ikatan sehingga
terciptalah kehangatan. Sakinah
inilah yang menjadi modal untuk tercipta mawaddah. Mawaddah adalah perasaan
cinta. Mawaddah sering diartikan sama dengan mahabbah benih. Benih yang harus
dipupuk dan dirawat yaitu benih kecintaan.
3.
Salah
satu senjata menghadapi gencarnya issue pelegalan LGBT, maraknya perselingkuhan
dan tingginya angka perceraian adalah kembali berkaca tentang fitrah manusia. Pada
dasarnya manusia membutuhkan teman lain sebagai tempat curhat, berbagi beban,
sharing ide dan gagasan serta untuk melanjutkan keturunan. Membaca Sayap-Sayap
Mawaddah ini membuka kembali pentingnya pernikahan antar jenis manusia, catat :
antar jenis, heterogen. Bukan sesama jenis. Nggak peduli dengan alasan :
masalah anak kalau dari “pernikahan” sesama jenis kan bisa adopsi. Baca dulu Sayap-Sayap
Mawaddah yang mengupas pentingnya pernikahan dari segala sisi. Bahkan dari sisi
medis tentang karunia nafsu yang diterima dari Allah dan patut dijaga agar
nafsu tersebut tersalurkan melalui jalan yang halal demi mendapat ridhoNya. Pernikahan
antara pria dan wanita bukan menjadi akhir dari perjalanan, ini baru pondasi. Landasan
untuk mewujudkan keluarga yang penuh mawaddah yang terjaga agar senantiasa
langgeng dan saling mencintai satu sama lain. Mawaddah yang harus seimbang
dengan rahmah, kecintaan yang lebih besar dari sekedar mawaddah, bisa dikatakan
kecintaan karena berharap ridha Allah. Nah lho, bahkan mawaddah yang terlalu
bergelora bisa cepat padam kalau nggak paham cara merawatnya. Kok bisa? Ya udah
baca dulu bukunya.
4.
Aduh
maak, apa menariknya baca buku yang “sok menggurui” tentang pernikahan? Eits jangan
salah. Selain penulisannya dalam bahasa lugas, cerdas, bernas yang dikemas
ringan Sayap-Sayap Mawaddah memiliki sisi lain dari sekedar buku non fiksi
inspiratif. Beberapa hal yang menarik dari buku ini adalah adanya berbagai tips
mewujudkan keluarga harmonis, menjaga cinta sesungguhnya dan tips-tips menarik
yang sangat diperlukan dalam membina mahligai rumah tangga. Buku ini semakin
lengkap dengan berbagai ulasan, petuah dari para ulama tentang pemahaman
masalah mawaddah (sst Imam Baidlowi mengaitkan mawaddah dengan kebutuhan
biologis antara suami istri, ingat : suami-istri yang sah menurut agama artinya
bukan pasangan LGBT, SSA dan bukan
dengan jalan zina). Lebih komplit lagi Sayap-Sayap Mawaddah juga merangkum
kisah-kisah penuh hikmah dari pasangan teladan dari insan-insan mulia seperti
ulama dan para nabi serta lima kisah nyata dari para kontributor yang
memenangkan Lomba menulis Miracle of Love in Marriage yang pernah
diselenggarakan Penerbit Indiva.
5.
Seperti ucapan doa untuk para pengantin :
semoga Sakinah, Mawaddah, Warahmah maka pada kesempatan berikutnya akan hadir
sekuel Sayap-Sayap Rahmah sebagai pelengkap dari Sayap-Sayap Sakinah dan
Sayap-sayap Mawaddah.
Sedang mempersiapkan
pernikahan dan deg-degan memposisikan diri sebagai calon suami atau istri? Atau
bingung pilih kado pernikahan bagi sahabat atau merasa keharmonisan rumah
tangga sedang berada di ambang kehancuran? Mungkin Sayap-sayap Mawaddah akan
menjawab kecemasan anda. Sebab buku ini merupakan buku yang komplit memandang
pernikahan sebagai ikatan tak hanya menurut sudut pandang agama namun juga
secara logika menurut ilmu pengetahuan dan medis beserta kisah nyata yang
mengandung hikmah sebagai ibrah atau pelajaran melayari kehidupan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgitf-4GMkCWNdlNq1wpxW4Nhm2cS95bR00WkBwHAdP-emkRn_uMQJJPa9eaKh4PkF7zT_0BoTbZWrRelxB4FQUb4UNYtaQGJNl4tcehGo3aW9I8xVq-0rCZL_a-_yN3jz8gMAOY9lTVFY/s1600/2+BUKU+SAYAP.jpg)
Buku yang bagus nih buat keluarga. ^^
ReplyDeleteBTW, semoga menang, ya? ^^
ya mbak Nisa, jadi pengen punya bukunya :)
DeleteWaaah...bukunya boleh juga...
ReplyDeletesemoga menang ya GAA nya...Aamiin...
Salam kenal mbak..
aamiiin...salam kenal juga mbak :)
Deleteharus baca nih bukunya ini aku mbak
ReplyDeletetoss mbak :)
Delete