29 Mei
2016 Sun Life mengunjungi Surabaya untuk kesekian kali. Seminar &
Exhibition Road Show yang diselenggarakan Sun Life bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat tentang pentingnya berasuransi. Sun Life rajin banget loh ngadain acara keren seperti ini. Tahun lalu saya berkesempatan
menghadiri even seminar dan talk show SunLife tentang pentingnya mengelola
keuangan secara bijak demi masa depan yang mapan dan hidup #LebihBaik.
Acara yang dikemas SunLife selalu disambut antusias karena meski tema yang dibahas cukup "berat" (karena menyangkut planning finansial) tetapi SunLife mengemasnya dengan ringan dan menyenangkan. Terbukti
dengan hadirnya Mas Karjo untuk ber stand up comedy sebagai salah satu pengisi
acara yang diselenggarakan di The Capri Supermal Pakuwon Trade Centre.
Bicara tentang menjadi #LebihBaik, kesadaran masyarakat
Indonesia untuk berasuransi ternyata masih cukup rendah. Padahal masyarakat
Indonesia termasuk golongan yang memiliki banyak mimpi. Ingin punya rumah,
umroh, naik haji atau jalan-jalan ke luar negeri. Jangan lupa biaya sekolah pun
melambung tinggi berpacu dengan inflasi. Tetapi sudahkah bersiap mewujudkan
mimpi tersebut dengan langkah nyata?
![](https://pbs.twimg.com/media/CkLB1DdWgAA45jz.jpg)
Pak Kaiser, AVP Head of Branding & Communication SLFI memaparkan
tentang pentingnya menyiapkan membangun mimpi sejak dini salah satunya
dengan berasuransi. Mengapa asuransi? Menurut saya pribadi asuransi “memaksa”
orang untuk lebih disiplin menyisihkan uang demi masa depan. Tanpa kontrol
ketat manusia cenderung bersifat konsumtif dan kurang mempedulikan persiapan
masa depan. Padahal Tuhan sendiri memerintahkan makhlukNya untuk berupaya giat dan tidak hanya
duduk diam menanti rezeki diantar malaikat. Tidak ada yang bisa mengintip
takdir Tuhan dalam 5, 10 atau 15 tahun mendatang. TerPHK, menderita sakit parah
sehingga tak lagi mampu bekerja adalah resiko-resiko yang mungkin terjadi di
masa depan. Tanpa mengesampingkan janji Tuhan bahwa setiap makhlukNya mendapat
pembagian rezeki sesuai yang Ia kehendaki, setiap individu wajib berikhtiar,
salah satu pilihan ikhtiar adalah asuransi.
Ibu Joice Tauris Santi menjadi keynote speaker berikutnya
menggaris bawahi pentingnya berasuransi sejak dini. “Lebih cepat #LebihBaik”
kata pak JK saat kampanye pilpres bukan hanya omong kosong dan dapat diaplikasikan
dalam perencanaan keuangan. Mengapa merencanakan keuangan #LebihBaik dilakukan
sedini mungkin? Sebab:
1. semakin dini perencanaan dilakukan akan semakin lapang waktu untuk
mengakumulasi aset
2. semakin dini memulai perencanaan keuangan artinya membutuhkan lebih
sedikit dana. Misalnya memilih asuransi pendidikan untuk anak dimulai saat anak
masih berumur balita, maka premi asuransinya bisa diatur dengan nominal lebih
kecil karena waktu mengumpulkan aset masih sangat lapang, waktu masih cukup
panjang untuk mengumpulkan uang ketika si anak mulai masuk usia sekolah
3. semakin dini menyiapkan rencana keuangan artinya punya cukup waktu untuk
menata keuangan kembali
4. semakin dini mempersiapkan planning finansial akan memberikan imbalan
hasil lebih tinggi
5. semakin cepat menyiapkan rancangan finansial maka lebih siap menghadapi
inflasi dan resiko-resiko masa depan
Pos pengeluaran utama yang
paling mendesak dan membutuhkan dana besar adalah biaya pendidikan. Semakin bertambah
usia anak maka semakin besar pula dana yang dibutuhkan. Jika tidak disiapkan
sejak dini orang tua bisa kelabakan. Begitu banyak pos pengeluaran, dana
cadangan yang perlu disiapkan. Meskipun demikian kita harus tetap pandai
memilih asuransi yang tepat sesuai kebutuhan, jangan asal pilih produk asuransi
tanpa mempertimbangkan dengan matang. Untuk membantu mempertimbangkan produk
asuransi yang tepat dan menambah wawasan tentang planning masa depan meliputi
planning kesehatan, pensiun, pendidikan, proteksi dan dana darurat kita bisa
berkunjung ke www.brightadvisor.co.id.
Fitur Brightcalculatornya membantu kita menghitung kisaran biaya yang harus
disiapkan untuk mencapai cita-cita masa depan, misalnya menyekolahkan anak
hingga perguruan tinggi.
Tarik
nafas..hembuskan...ternyata hidup itu susah susah gampang ya. Tenang jangan
keburu stress memikirkan biaya-biaya masa depan. Saatnya Mas Karjo mengocok
perut, melupakan sejenak kisaran angka dan nominal yang harus dipersiapkan. Mas
Karjo kocak banget, kata dia naik angkot di Surabaya itu laksana My Life My Adventure,
harus siap deg degan karena banyaknya pengendara yang ngawur menyalakan riting, belum lagi bunyi lyn yang mirip suara ayam.
Bicara soal perencanaan masa
depan memang tak ada habisnya dan tentu berputar kembali pada masalah tentang
bagaimana mendapatkan penghasilan untuk menutup biaya-biaya tersebut. Nah mas
Aditya Agung berbagi beberapa tips untuk mendapatkan penghasilan dengan cara
mengembangkan hobi. Asyiknyaaa sekedar menekuni hobi malah dibayar. Mas Aditya
Agung bercerita tentang seluk beluknya menekuni fotografi sejak tahun 2013. Kata
mas Adit sih : KIBPR: Karya, Instagram,
Branding, Profit, Relasi
Dari menekuni fotografi beliau
beralih ke media sosial, fokus ke instagram dan penghasilan pun mengalir
kencang. Ssst nggak perlu minder kalau belum punya kamera DSLR. Kamera HP yang
memadai bisa menghasilkan karya fotografi cantik. Pilih sudut pandang paling OK
untuk mengambil gambar. Tema foto bisa saja sifatnya umum tetapi ambil foto
dari sudut yang berbeda untuk menghasilkan karya unik dan enak dipandang. Alat terbaik
adalah alat yang kita miliki dan penentunya adalah kreativitas yang ada pada
diri sendiri. Du du du jadi ingin memacu diri untuk lebih mendalami fotografi
meski dengan HP sekedarnya. Siapa tau ada yang tertarik untuk bekerjasama. Apalagi
bagi para blogger hasil foto sebagai pelengkap postingan dapat berfungsi
mencuri perhatian pengunjung pada tatapan pertama (emangnya jatuh cinta?). Psst
ngasih bocoran kalau ada temannya yang bisa meraup penghasilan 40 juta perbulan dari
berinstagram ria. Mas Agung nggak pelit bagi-bagi tips untuk berkibar di instagram. Makin banyak follower membuka peluang kerja sama lebih besar.
Jangan lupa cantumkan hashtag sesuai tema untuk menarik pengunjung. Hasil jepretan
dan karya kita hendaknya dibagikan ke khalayak agar lebih banyak yang
menikmati. Sayang kan kalau susah-susah dapat momen bagus karyanya dikubur
dinikmati sendiri padahal bisa saja karya tersebut merupakan salah satu pintu
pembuka rezeki.
![](https://pbs.twimg.com/media/Cjna1h-VAAAngl3.jpg)
Wah banyak ilmu yang diperoleh diSeminar
& Exhibition Road Show Sun Life kali ini. Turut senang teman-teman blogger
menjadi pemenang livetweet, terlihat banget bahagianya. Semoga ilmunya
bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi para pengunjung blognya.
setuju. Saya juga termasuk yang melakukan beberapa persiapan. Untuk jaga-jaga
ReplyDeleteSampai hari ini masih bingung dengan kehalalan asuransi meskipun memang pernah pakai.
DeleteAnyway tetap salut sama sun life.
kalau asuransi yang ada label syariahnya gimana ya mbak Lina? saya juga ngga punya kapabilitas untuk menjawabnya :D kalau saya misalnya ikut asuransi tujuannya sekedar menyisihkan uang biar ngga boros aja biar bisa untuk dana masa depan hehehe
Deletekomplit deh infonya.... matur nuwun ya mbak
ReplyDeletesami-sami mbak Avy
Deleteterimakasih ya mbak artikel yg bagus
ReplyDelete