catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Gadai Emas, Mencairkan Pinjaman Cara Cerdas

Tahun ajaran baru adalah saat-saat paling mengharu biru buat para orang tua dan wali siswa. Haru biru karena butuh dana lebih besar dari hari-hari biasa. Apalagi jika sang anak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi seperti yang tengah kami alami. 

Tahun ini Rafif lulus Sekolah Dasar. Biaya melanjutkan pendidikan tidak dapat dianggap remeh. Setelah memikirkan beberapa pilihan dan melakukan berbagai pertimbangan kami memutuskan untuk menyekolahkan Rafif di Pondok Pesantren. Perjuangan menyekolahkan anak-anak di tempat terbaik tak hanya soal mempersiapkan biaya. Kesabaran dalam memotivasinya untuk tak ragu mondhok sama besarnya ketika harus punya kesabaran ekstra saat menyusun anggaran pendidikan. 

Mengajaknya berkunjung ke pondok pesantren yang menurut kami terbaik untuk masa depannya adalah salah satu cara meyakinkannya. Resikonya perjalanan tersebut mengurangi uang simpanan yang kami anggarkan untuk biaya pendidikan. Padahal kami harus bersiap dengan berbagai pengeluaran tak terduga lainnya. Sementara waktu semakin berpacu seolah tak mau menunggu. 

Kebetulan proses pendaftaran di sekolah lanjutan kali ini berdekatan dengan Ramadhan dan Lebaran. Ck ck ck makin besar saja anggaran yang harus disiapkan. Akhirnya kami terpaksa mengeluarkan jurus pamungkas yaitu gadai emas. Kalung emas hadiah suami ketika saya melahirkan Rafif hampir 12 tahun lalu kembali menjadi penolong di masa sulit. 

Kalung ini sempat masuk pegadaian setahun lalu demi menyambung hidup saat suami tak kunjung mendapat pekerjaan setelah terPHK. Alhamdulillah segera setelah suami menerima gaji dari karir barunya kalung ini kembali ke tangan saya dengan selamat. Sebelumnya anting peninggalan almarhum ayah yang tinggal sebelah karena satu anting hilang saat saya naik bus kota pernah masuk pegadaian. Saat itu si anting sebelah "menginap" di pegadaian demi menunaikan perintah ibu untuk mengunjungi paman yang sedang sakit padahal saya sendiri sedang tak punya cukup uang.

Kali ini saya memilih pergi ke pegadaian syariah hari Sabtu. Kantor cabang Pegadaian Syariah Sukodono dekat dengan rumah. Berboncengan motor dengan suami lima menit sampai di lokasi. Di kantor cabang tersebut hanya dilayani dua petugas dan satu satpam. Tampak lima orang antri termasuk saya sendiri. Ruangan seluas ruang tamu saya tersebut cukup nyaman untuk menanti apalagi pelayanan petugas yang ramah cepat sekali.
Ruang tunggu nyaman dan pelayanan super cepat

Saya memilih Pegadaian emas syariah agar tak merasa was-was. Pegadaian diperkenankan dalam agama yang saya yakini asal mematuhi berbagai persyaratan yaitu:
a. barang yang dapat digadaikan memiliki nilai ekonomis agar berfungsi sebagai jaminan
b. barang yang digadaikan merupakan amanah yang harus dijaga oleh pemberi pinjaman
c. barang gadai disimpan oleh pemberi hutang
d. pemberi hutang tidak diperkenankan memanfaatkan barang gadai tanpa sepengetahuan pihak yang menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman dan 
e. pelunasan hutang diperbolehkan menggunakan barang yang digadaikan dengan catatan tidak merugikan pihak yang berhutang. 

Syarat-syarat ini saya rasa dipenuhi oleh PT Pegadaian (Persero) melalui pegadaian syariah yang pelaksanaan aktivitasnya tentu diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional MUI. Dalam perjanjian antara pihak pegadaian dengan yang mengajukan pinjaman salah satunya mengatur tentang tata cara pelunasan hutang. Penggadai tak perlu khawatir barang yang digadaikan tiba-tiba sudah berpindah tangan sebelum masa perjanjian pelunasan hutang berakhir. Salah satu kelebihan pegadaian emas adalah adanya kesepakatan untuk melunasi sewaktu-waktu dengan perhitungan ijaroh selama masa pinjaman.

Pegadaian emas di Indonesia menjadi salah satu primadona pencairan pinjaman bagi masyarakat mulai dari kelas bawah hingga tingkat atas. Di kampung saya dulu malah terkenal jargon: menjelang lebaran pegadaian ramai orang menebus perhiasan karena hendak dipamerkan tapi usai lebaran ramainya pegadaian dipenuhi orang yang hendak menggadaikan. Namun saya memilih bertindak kebalikannya. 
kantor cabang Pegadaian Syariah dekaat dengan rumah

Menggadaikan barang berharga menjelang Lebaran memiliki keuntungan ganda loh yaitu mendapatkan tambahan dana pinjaman sekaligus menitipkan benda berharga di tempat yang aman. Bukan rahasia lagi jika menjelang lebaran tindak kriminalitas makin meningkat tajam. Mungkin salah satu penyebabnya adalah perilaku konsumtif karena ingin tampil beda di hari raya. Ramadhan dan lebaran kali ini kami harus seringkali ke luar kota untuk serangkaian test masuk pondok pesantren si sulung belum lagi perjalanan mudiknya padahal di perumahan kami beberapa bulan terakhir sibuk dengan langkah antisipasi menghadapi tindak pencurian yang semakin sering terjadi. Tetangga yang pernah mudik beberapa hari dan tetangga lain yang melaksanakan ibadah umroh pernah kecurian sepeda gunung senilai jutaan rupiah. Tak diragukan lagi, dengan menitipkan perhiasan di pegadaian saya merasa lebih nyaman saat harus sering bepergian selama Ramadhan dan lebaran. Pinjaman dari pegadaian bermanfaat untuk menambah anggaran pendidikan, barang berharga pun tersimpan di tempat aman.
Surat Bukti Rahn atas nama saya

Tidak salah jika masyarakat Indonesia memilih pegadaian sebagai tempat menyelesaikan masalah tanpa masalah. Proses pencairannya cepat, pinjaman cair dalam waktu tak sampai 15 menit. 

Baca Ketentuan Akadnya, bayar biaya administrasi, hitung uang pinjaman di depan petugas

Cara mendapatkan pinjaman melalui pegadaian tidaklah rumit cukup dengan langkah 1-2-3-4 : 
1. Bawa barang berharga ke pegadaian terdekat, jangan lupa membawa fotokopi KTP
2. Serahkan fotokopi KTP dan barang berharga di petugas pegadaian. Petugas akan meminta data nama ibu kandung untuk melengkapi pendaftaran di data base. Data lain diperoleh dari foto copy KTP yang diserahkan.
3. Tunggu panggilan. Petugas akan memberikan taksiran barang. Kita bisa memilih mengambil pinjaman hingga maksimal taksiran barang atau di bawahnya.
4. Pahami perjanjian sebelum menandatangani Surat Bukti Rahn, bayar biaya administrasinya. Lalu pulang dengan membawa uang di tangan. 
Ketentuan Akad Rahn

Pegadaian emas Syariah Indonesia memiliki berbagai kelebihan yaitu:
1. Kantor-kantor cabangnya tersebar merata hampir di setiap kecamatan sehingga saya tak perlu pergi ke pusat kota untuk mencairkan dana pinjaman dengan jaminan barang berharga
2. Ijarohnya tidak memberatkan. Kalung emas saya yang ditaksir seharga Rp. 1.445.000, saya jadikan jaminan untuk pinjaman sebesar satu juta rupiah. Setiap sepuluh hari ijaroh yang ditetapkan sebesar Rp. 7.700,-. Sebelum menerima pinjaman saya membayar biaya administrasi sebesar Rp. 8.000,- saja
3. Barang yang digadaikan bisa ditebus sewaktu-waktu tetapi petugas loket menyarankan untuk menelepon sehari sebelumnya jika ingin menebus barang sebagai tindakan antisipasi karena biasanya barang berharga tersebut disimpan di tempat lain yang lebih aman. 
4. Prosesnya tidak berbelit tanpa melalui survey. Bahkan perhiasan anting emas yang tinggal sebelah pun masih sangat berharga. Dari pengalaman saya tempo hari anting sebelah tersebut mendapat taksiran Rp. 345.000,- padahal jika dijual di tukang emas di pinggiran harganya jauh di bawahnya. Sementara di toko emas biasanya tidak mau menerima penjualan anting hanya sebelah.
5.   Pegadaian tak hanya soal mendapatkan pinjaman. Seperti yang telah saya ceritakan menitipkan barang di pegadaian bisa mendapatkan keuntungan ganda : barang aman dengan biaya penitipan relatif murah, eh dapat pinjaman uang pula
6. Inovatif dan kreatif. Program customer loyalty dalam “Kemilau Emas” menjadi daya tarik nasabah untuk memilih Pegadaian Emas sebagai langkah mencari solusi ketika berada dalam kondisi finansial sulit. Hadiahnya gedeee mudah-mudahan saya menjadi salah satu pelanggan yang beruntung hehehe.

Apalagi kini ada fitur sahabat pegadaian yang dapat diunduh gratis di google play. Fitur ini membuka kesempatan mengumpulkan poin dari program promosi customer get customer. Nasabah yang berhasil mengajak saudara, sahabat, teman, tetangga, kenalan untuk menjadi nasabah di pegadaian akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan hadiah tertentu. Kereeen banget yah Pegadaian Emas masa kini.

Gadai emas memang salah satu langkah jitu mencairkan pinjaman cara cerdas. Ijarohnya masuk akal, proses pencairan pinjamannya mudah dan proses pelayanannya tak membuat nasabahnya merasa sebal. Sedang butuh biaya dan punya barang berharga? cusss ke pegadaian saja.

Share:

15 comments:

  1. Mbak kalau gadai emas kayak gini, 1 jt, dicicil berapa tahun?

    ReplyDelete
    Replies
    1. liat jatuh temponya mbak Tatit, yang distabilo merah oleh petugasnya. Aku jatuh tempi 4 bulan, ijarohnya Rp.7.700 per 10 hari. Boleh dicicil berapa kali selama belum jatuh tempo. Satu cicilan otomatis bisa memperpanjang 1 bulan dan ijarohnya juga turun sesuai perhitungan terbaru

      Delete
  2. Mbak kalau gadai emas kayak gini, 1 jt, dicicil berapa tahun?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Intinya besar cicilan diserahkan pemilik barang. Ntar pas "berkunjung" bawa Surat Rahn ditanyain : mau perpanjang atau nebus? Lah kuwi kalau perpanjang yo bayar ijaroh dan nyicil. Petugase ramah dan gak pelit nerangno segala sesuatune kok mbak :)

      Delete
  3. Ijaroh itu apa ya Mak? Seperti sewa gitu ya?
    Prosedurnya gampang dan tidak ribet. Aku suka itu!
    BTW, gimana kabar Rafif?
    Jadi mondok?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya betul Eda, ijaroh atau ujrah itu semacam ongkos jaminan, anggaplah sewa titip barang di pegadaian syariah. Lebih murah daripada ongkos parkir motor :D. Tiap 1x24 jam di terminal Bungurasih biaya titipnya bisa lima ribu rupiah dan naik jadi 10 ribu sehari pas lebaran.
      Rafi insyaAllah jadi mondhok, mohon doanya Eda :)

      Delete
  4. Selamat ya mbak...
    Sepertinya emang kudu daftar jadi nasabahnya nih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mbak...iya ngga ada ruginya kok jadi nasabah pegadaian :D

      Delete
  5. tanya dong kak, apa pegadaian emas harus pake surat fisik? rencana mau gadaiin emas buat kuliah, tapi kalo minta surat takut emak tanya..
    apa harus pake surat? mohon dibalas, makasih kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengalaman saya bisa gadai tanpa surat. Seperti yang saya ceritakan di atas saat menggadaikan anting yang tinggal sebelah. Bawa KTP saja dan barang yg bisa digadaikan. Semoga jawaban ini membantu 😎

      Delete
  6. Pengalaman sekaligus informasi yang lengkap tentang Pegadaian terutama Pegadaian Syariah. Terima kasih

    ReplyDelete
  7. Aku mao nanya nih ... Kalo emas itu gak ditebus gimana???

    ReplyDelete
  8. Untuk mas muda kadar 375 pegadaian menerima g bun???mohon infonyaa

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.