Kullu nafsin dzaaiqatul maut. “Setiap
yang berjiwa akan merasakan mati”. Penggalan ayat tersebut tentu
tak asing bagi kaum muslimin. Ayat yang selalu mengingatkan bahwa tak ada yang
abadi di dunia ini. Peringatan tentang pentingnya menyiapkan bekal kematian
semakin lengkap dengan cuplikan ayat berikutnya. Kemudian hanya kepada Kami
sajalah kamu akan dikembalikan.
QS. Al
Ankabut : 57. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya
kepada Kami sajalah kamu akan dikembalikan.
Jadi bekal apa yang telah disiapkan untuk menghadap
Sang Pencipta sebab Allah telah berfirman “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah : 8)
Merencanakan untuk menghabiskan hari-hari
menjelang ajal buat saya cukup membuat bulu roma merinding. Terbayang seperti
apa wajah malaikat maut ketika menjemput, apakah ia berwajah teduh dan mengucap
salam, mencabut nyawa dengan perlahan. Atau berwajah sadis dan mencabut nyawa
dengan kasar? Semua berpulang kepada perilaku kita ketika hidup. Tentu seperti
tuntunan Rasulullah saya selalu berdoa untuk dijemput dalam keadaan khusnul
khotimah.
Postingan tentang kematian ini sengaja saya tulis
8 hari menjelang Deadline Give Away yang diadakan mbak Desi Namora. Hari ini, 23
Maret 2016 artinya 8 hari lagi 31 Maret 2016 adalah DL Giveaway “8 Hari
Menjelang kematian”. Dengan tujuan sebagai pengingat bahwa saya sewaktu-waktu
akan dijemput sang malaikat.
Apa yang harus saya lakukan jika delapan hari kemudian
ternyata adalah hari terakhir saya mencicipi bakso dan es degan di dunia ini?. Teringat
kembali akan 3 hal kebaikan yang tak terputus meski kita telah kembali kepada
Sang Pencipta yaitu : amal jariyah, doa anak yang sholeh dan ilmu yang
bermanfaat. Andai sang malaikat maut
datang 8 hari sebagai peringatan sebelum ajal, saya harus melakukan beberapa
hal berikut:
Day 1. Saya harus
mempersiapkan tetek bengek pemakaman. Saya mendambakan makam yang sederhana,
dengan rumput taman di atasnya dan bunga melati berada di dekat nisan berupa
batu hitam. Maka saya ingin menyiapkan bibit bunga melati dan rumput teki dalam
pot kecil yang bisa dipindahkan dengan mudah. Saya juga perlu menyiapkan keperluan
memakamkan secara Islam, kain kafan dan tetek bengeknya karena saya tak ingin
terlalu banyak merepotkan mereka yang saya tinggalkan.
Foto diambil dari posting facebook salah satu kerabat saya.
Day 2. Saya ingin
mewujudkan impian menyaksikan indahnya kepulauan Derawan. Untuk keperluan itu
mungkin saya harus mencairkan Jamsostek pribadi yang tak kunjung bisa diambil
meski saya telah resign empat tahun lalu. Mudah-mudahan di hari kedua menjelang
kematian ini saya berhasil mendapatkan dana yang nominalnya berlebih untuk dua
hari berlibur di Derawan. Sepulang dari kantor BPJS ketenagakerjaan saya berencana
mampir panti asuhan, menyerahkan sebagian hak anak-anak yatim dari hasil
menabung di Jamsostek/BPJS ketenagakerjaan. Saya ingin menyisihkan sebagian dari
uang tabungan itu untuk wakaf Al Quran. Sebagian lagi saya sisihkan untuk
tabungan pendidikan anak-anak.
Foto milik AdmireIndonesia.com
Day 3 dan Day 4.
Andai cita-cita saya untuk melihat Kepulauan Derawan dikabulkan. Saya bisa
menghabiskan Day 3 dan Day 4 untuk berkeliling Derawan. Cukup dua hari karena
masih banyak yang harus saya kerjakan. Oh iya, saya teringat pada koleksi
buku-buku saya yang belum terbaca. Buku-buku ini akan saya bawa serta dalam
travelling yang menyenangkan. Andai keinginan ini tak tergapai toh saya masih
bisa membaca buku-buku koleksi untuk mengisi waktu. Mengapa harus segera saya
baca? Sebab saya khawatir di depan Allah dimintai pertanggungjawaban : membeli
dan mendapatkan buku hadiah tapi kok dibiarkan mubadzir? Kenapa menyempatkan ke Derawan? sebab mensyukuri nikmat Allah dengan menikmati pemandangan adalah salah satu cara tafakur alam dan bagian dari tafakur Al Quran.
Day 5 Memasak menu
istimewa. Selama ini saya terbilang paling malas bereksperimen dengan kegiatan
masak memasak. Setidaknya sekali dalam hidup saya (itu pun menjelang mati ya
hiks) ingin menyajikan menu istimewa yang belum pernah atau jarang dinikmati
keluarga. Kalau biasanya hanya memasak sop dan tempe dan masakan-masakan lain
yang bumbunya mudah ditemui penasaran pula ingin menyajikan yang beda seperti
tom yam, dim sum, ikan gurami asam manis ..yah macam-macam menu yang biasa
disajikan di restoran.
Day 6. Sudah makin dekat
saja dengan kematian. Saya tak ingin kepergian saya menyisakan hal yang
mengganjal. Bersilaturahim ke tetangga, teman-teman dekat dan kerabat, tulus meminta
maaf karena mungkin saja selama hidup saya telah berbuat dzolim dan melakukan
kesalahan yang menyakitkan hati mereka. Saya mungkin tak lagi membuka akun
facebook dan twitter setelah postingan terakhir saya adalah tentang permintaan
maaf kepada teman-teman dunia maya. Jujur saja kalau lagi asik bermedsos kadang
suka lupa waktu, kadang tanpa disadari malah komen dan posting yang mungkin
menyakiti akibatnya permintaan maaf saya tak lagi berarti. Lebih baik saya menghabiskan
waktu untuk memeriksa hafalan Al Quran saya kembali. Alhamdulillah salah satu
kegiatan saya bersama tetangga adalah pengajian tahfidz Quran. Belum seberapa
yang kami hafalkan tetapi setidaknya menambah hafalan akan lebih bermanfaat
daripada saya tergoda dunia yang penuh permainan.
Day 7. One more day to go, saya ingin
mewariskan ilmu yang bermanfaat dan berharap mendapatkan kebaikan di akherat. Di
hari terakhir ini saya ingin membuat tulisan di blog tentang apa saja yang
sekiranya bermanfaat, tentang tata cara mencairkan BPJS, tips travelling ke
Derawan, resep dari menu istimewa yang saya sajikan atau tips menghafalkan Al
Quran. Saya juga merencanakan menulis “surat wasiat” untuk suami dan anak-anak
mengingatkan kembali wasiat Rasulullah untuk selalu berpegang kepada Al Quran
dan Al Hadits. Mengingatkan kembali bahwa betapapun saya mencintai mereka namun
akan tiba saatnya berpisah sehingga masing-masing jiwa harus mempersiapkan diri
bertemu dengan Sang Maha Segala.
Day. 8 This is it. Konon di
saat-saat terakhir menjelang kematian badan terasa seperti tak berdaya, lemas
dan kemampuan melihat, mendengar perlahan berkurang. Saya hanya ingin
menghabiskan waktu bersama keluarga dan memastikan lisan dan hati saya tak
pernah lelah membisikkan dzikir. Sungguh kematian adalah guru terbaik bagi
mereka yang mampu berpikir.
Saya
paham bahwa berandai-andai adalah hal yang tidak diperkenankan oleh Allah. Namun
salah satu tanda orang pandai adalah mereka yang sering mengingat kematian dan mempersiapkan bekal sebelum jiwa benar-benar dipisahkan. Maka postingan ini sekedar sebagai pengingat bahwa
hal yang pasti datangnya dan paling dekat dengan setiap umat adalah kematian.
deg2an bacanya mbak, semoga qta dijemput dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin
ReplyDeleteaamiin allahumma aamiin ...ayo biar gak ndhredeg ikutan aja mbak Cer
DeleteYa Allah...merinding mbak.., semoga kelak kita semua menghadap Allah dalam keadaan baik dan khusnul khotimah. aamiin
ReplyDeleteaamiin ya Allah...
DeleteAamiin aamiin aamiin.. sy selalu mrinding memmbaca stiap tulisan yg sudah ikut GA saya. smoga khusnul khotimah kita semua aamiin
ReplyDeleteterimakasih atas ide GAnya mbak, mengajarkan kita mempersiapkan bekal menjelang kematian
Deleteaamiinn sami2 mba Dwi
DeleteAndai kita menjemput kematian dengan indah dan runut aprti impian..
ReplyDeletesemoga terijabah aamiin
DeleteAndai kita menjemput kematian dengan indah dan runut aprti impian..
ReplyDeletesemoga kami meninggal khusnul khotimah ya Allah ...
DeleteWah kalau saya yang rasain begituan pasti saya gak tenang untuk mengahadapinya.
ReplyDeleteya siap ngga siap kematian pasti datang mas
DeleteIkutan mrinding Mbak baca ini. Semoga dengan mengingat kematian kita selalu berusaha berbuat yg terbaik setiap harinya.
ReplyDeleteBtw belum ada ide nih buat ikutan GA ini :)
aamiin, semoga ya mbak kita bisa khusnul khotimah...
Deletemakin deg-degan setelah baca ini. harus siap menghadapinya ya
ReplyDeletetarik nafas, hembuskan ...lalu istighfar bareng saya mbak ..biar deg-degannya ilang
DeleteWiihh aku bacanya jadi merinding lho, mbak
ReplyDeleteSukses untuk GA nya yaa
Salam Kenal ^_^
senang berkenalan dengan mbak Rohma, terimakasih sudah mampir :)
DeleteSemoga kelak kita semua meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
ReplyDeleteaamiin allahumma aamiin
DeleteYa Allah terimalah taubat kami dan ampunilah dosa-dosa kami.
ReplyDeleteaamiin allahumma aamiin :)
DeleteSemoga harapan nya menjadi kenyataan
ReplyDeleteaamiin allahumma aamiin :)
Deletesalam kenal mbak...so sweet semoga kita semua meninggal dalam keadaan khusnul khotimah ya mbak
ReplyDeleteaamiin allahumma aamiin :) salam kenal balik mbak Ningrum :)
Deletesemoga Allah mengampuni segala kesalahan kita dan dipermudah diringankan dari segala siksa di akhirat nanti.. aamiin... :)
ReplyDelete