Suamiku,
Untuk kita kukutip kembali racikan kata sederhanaku dua tahun lalu,
tertanggal 26 Desember 2011 pukul 8:33
Mempertahankan pernikahan, menjaga cinta mungkin tak semudah yang diharapkan, tak seringan berujar "ah cuma begitu saja".
Memadukan isi dua kepala, menjembatani hati terkadang tak sesederhana minum es kelapa muda atau semulus jalan tol yang kita lalui.
Adakala mengurut dada, mengelus dahi...
Kejutan, percikan akan selalu mengiringi
Ada saatnya tertawa adakala mengurai air mata berhari-hari
Kado sederhana seperti baju merah tua berbunga-bunga dan sandal pinky yang mungkin tak istimewa, menjadi spesial jika datang dari hati.
Yang ada budget berlebih bisa berbelanja produk Perusahaan elektronik terkemuka - kabarnya juga memberikan hadiah diskon sebesar usia pernikahan....(semoga makin banyak yang meniru, agar makin terasa menyenangkan hari yang kita lalui :D)
Usia pernikahan juga bukan ukuran prestasi, namun kekuatan tali kasihnya sangat bergantung pada pondasi awal berharap ridho Illahi
"Selamat Menempuh Hidup Baru"...ucapan sederhana tetapi mengena, mari katakan selalu di setiap usia pernikahan kita, agar selalu ada yang baru...rasa cinta, pondasi pernikahan, mur dan baut jembatan hati ...termasuk stok kesabaran dan kelapangan dada
Semoga sebagai muslimah sejati, pesan Aisyah akan selalu kuingat di hati bahwa "Pernikahan itu sangat sensitif dan tergantung kepada pribadi masing-masing untuk mendapatkan kemuliaannya"
Semoga sebagai muslimah sejati, pesan Aisyah akan selalu kuingat di hati bahwa "Pernikahan itu sangat sensitif dan tergantung kepada pribadi masing-masing untuk mendapatkan kemuliaannya"
Catatan Dua Belas Tahun Pernikahan sekaligus memeriahkan GA Ijab dan Qabul
No comments:
Post a Comment