catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Hari Tanpa Internet


Ada hari internet, dan saya mencoba hari tanpa internet. Sebenarnya bukan hari nggak genap sehari, tapi lima jam saja. Kira-kira bisa nggak saya menikmati hidup tanpa internet. Kalau hidup tentu bisa lah, asal belum datang ajal. Tapi apakah tidak merasa tertekan atau gelisah? Maklum, koneksi internet sudah semacam kebutuhan pokok aja. Baca berita online, terhubung dengan teman dan kerabat secara online. Kirim duit pakai M Banking, belanja di marketplace, terima orderan via dunia maya juga.

Kok pede banget memutuskan hari, lima jam tanpa internet. Sebenarnya karena terpaksa hahaha. Menjelang akhir bulan lalu paket internet saya telah berakhir masa aktifnya. Atas nama penghematan saya numpang paket internet si bontot. Maklum gegara sekolah daring, kebutuhan internet mendadak naik drastis. Jadilah sambung menyambung, paket saya habis lalu gantian nomor si bontot diaktifkan buat internet. Biasanya dia cukup tethering dari hape saya doang. paket Unl 7GB seharga 80 ribuan, dipakai berdua, sebulan. Eh pas paket saya habis, dia harus sekolah offline dan hapenya dibawa buat komunikasi dengan si papa untuk pesan ojek online jemputan. Jadi saya di rumah ga internetan dong, mulai jam 6.45 sampai jam 10.30 an

Gimana rasanya lima jam tanpa internet? Ternyata ya biasa aja, nggak gabut. Banyak kerjaan selesai lebih cepat tanpa tergoda melihat beranda dunia maya. Sebelumnya sempat terbesit kekhawatiran kehilangan kesempatan mendapat penghasilan karena jeda tanpa internet. Maklum sebagai konten kreator seringnya konfirmasi untuk join campaigne suatu proyek harus balapan. Siapa yang terlebih dahulu mengirim konfirmasi ia yang diAcc. Belum lagi orderan dagangan personal care, home care, pulsa yang biasa saya terima melalui WA. 

Duh, kok jadi tergantung pada internet. Lupa kaidah pembagian rezeki, bahwa semua adalah hak prerogatif Allah untuk membagi. Okeylah kita coba memperkuat iman dan tauhid dengan cara: mengurangi ketergantungan pada internet. Haha cara yang aneh, tapi nyata.

Dan hal ini terjadi hingga beberapa kali. Karena si bontot sekolah offline dua hari dalam sepekan. Lalu, apakah selama tanpa internet saya kehilangan penghasilan? ternyata tidak. Selama beberapa jam itu tak ada tawaran pekerjaan atau orderan.

Hingga suatu hari saat si bontot juga kehabisan kuota dan nggak bisa terhubung dengan zoom akhirnya saya menukarkan poin loyalty untuk dapat 1GB. Ndilalah kersaning Gusti Allah, saat itu pula baru saya dapat tawaran kerjaan mendadakan, pada hari itu juga. Alhamdulillah, kuota 1GB tersebut cukup untuk tiga hari, termasuk kerjaan yang harus saya selesaikan di hari berikutnya.


Kalau kalian merasa kecanduan internet, cobalah sesekali mencoba cara ini. Mungkin tak terasa kita telah menduakan Allah, seperti yang pernah saya alami, kekhawatiran tidak kebagian rezeki. Manusia kok kalah sama tawakalnya burung yang berangkat pagi pulang petang. Lupa bahwa rezeki setiap insan dan makhluk telah dalam jaminan.


Share:

1 comment:

  1. Wah bener banget ini sesekali harus mencoba hidup tanpa internet agar tidak tergantung banget ke sana.

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.