catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Dirgahayu Indonesiaku, Aku Akan Selalu Mencintaimu



Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Pekik Merdeka kembali menggema
di setiap jengkal nusantara ketika 17 Agustus tiba

Narasi-narasi perjuangan kembali mengangkasa
menggelorakan cinta pada tanah air, nusa dan bangsa.
Di pagi yang hening dan sisa embun menghias dedaunan
Aku menatap cermin dan melontarkan pertanyaan
"apa arti kemerdekaan?"
Masihkah kita perlu berteriak di media-media sosial
 "NKRI harga mati!, Kami Indonesia Kami Pancasila"
jika sesama saudara sebangsa tak kunjung berhenti bertikai karena berbeda pilihan.
Jika kebanggaan akan Indonesia hanya berupa kata-kata yang tersimpan rapi penuh hiasan
tapi tak ada yang bisa kita berikan kecuali berebut kekuasaan
Jika bibir berkata cinta
tetapi lebih bangga mengenakan produk-produk mancanegara karena lebih murah harganya
atau demi gengsi belaka
Jika diminta sedikit berkorban tetapi berhari-hari keluhan dilampiaskan.

Aku mungkin seperti mereka, yang...
mengaku merah darah dan putih tulang
tetapi ketika diminta berjuang malah lari lintang pukang
yang
meneriakkan merdeka tetapi masih merasa terjajah hutang
Padahal dalam hati tersimpan ribuan hujan kata-kata menghujam dada
yang tak bisa kulampiaskan dengan segenap rasa
betapa perasaanku bercampur baur antara cinta dan nestapa
Di negeri yang konon tongkat dilempar jadi tanaman,
bahan pangan harus diimpor dari luar
namun tak ada sumbangsih yang bisa aku berikan 
sebagai penawar
Di negara yang masyarakatnya dikenal ramah tamah
 kini kulihat mudah melontarkan sumpah serapah,
tanpa aku bisa berbuat apa-apa selain jengah.
Hutan-hutan tropis terbakar
tetapi aku hanya peduli bagaimana bendera merah putih tetap berkibar
Sampah-sampah berserakan 
dan aku tak tergerak membuat perubahan
yang penting Merdeka! kuteriakkan paling lantang di tengah kerumunan.

Namun 
sampai kapanpun
Aku akan selalu mencintai Indonesia
negeri elok zamrud khatulistiwa
negeri tempat aku berkarya
dengan segenap kemampuan dan sebatas ilmu pengetahuan
negeri yang namanya selalu kutitipkan dalam doa-doa kepada Tuhan
agar kelak terwujud kemakmuran dan 
senantiasa aman sentosa penuh kedamaian
di sini aku tetap merasa merdeka
meski baru sebatas merdeka menuliskan kata-kata





Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.