catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Kisah Antara Aku, Insto dan Malioboro

Terbawa lagi langkahku ke sana

Mantra apa entah yang istimewa

Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja

Dengar lagu lama ini katanya

Izinkan aku pulang ke kotamu

Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja

 

Lirik lagu Adhitia Sofjan ini seolah mengiringi teriakan gembira anak-anak ketika suami mengajak ke Jogja untuk mengisi libur lebaran. Jalan-jalan yang tanpa alasan, boleh dibilang sebuah kebetulan yang menyenangkan, sebab tujuan utama sebenarnya adalah menyambung tali silaturahim mengunjungi kakak suami yang tinggal di Demak, lha kok ndilalah beliau di telepon mengabarkan “Lho, lebaran aku sekeluarga mau ada acara ke Bantul Jogja, kalian gak usah ke sini langsung ke Bantul aja” Alhamdulillah inilah kejutan lebaran yang membahagiakan. Packing disegerakan, termasuk obat-obatan, tak ketinggalan INSTO DRY EYES masuk daftar barang bawaan.

H-1 usai sholat subuh kami berempat meluncur ke Jogja mengendarai mobil sewaan. Lalu lintas lancar tanpa ada kepadatan dan beruntung bisa mencoba tol panjang exit Prambanan yang sedang dalam taraf uji coba. Jadilah sebelum waktunya check in kami sudah tiba di Jogja dalam kondisi berpuasa. Beruntung penginapan murah meriah di dekat Malioboro ini mempersilahkan tamu untuk check ini jam 11 sehingga kami hanya menunggu sekitar 1 jam di halaman.

Obelix Sea View

Setelah istirahat siang dan sholat Ashar, tujuan pertama kami di Jogja adalah Obelix Sea View. Berkunjung ke sini adalah janji suami kepada anak-anak sejak lama, tetapi saat tahun lalu mampir Jogja dengan harapan bisa ke Obelix ternyata akses jalan ditutup karena macet panjang saat long weekend.

Perjalanan kali ini lancar, jalanan cukup lengang mungkin karena masih bulan puasa nggak banyak orang berwisata. Meski sesampai di Obelix kaget juga, lumayan ramai sodaraaa. 

Obelix Sea View, Dokpri

Kenangan tercipta dengan menikmati Maghrib terakhir di bulan Ramadan, berbuka puasa dengan pemandangan pantai Selatan dari ketinggian.


Keliling Jogja Seharian Main-Main Jangan Sampai SePeLein

 

Malam lebaran di Jogja meriah banget ya. Kalau saja kami tidak dalam kondisi kelelahan, mungkin menyempatkan menonton takbiran dan parade keliling di area Tugu hingga Malioboro. Berhubung badan udah capek, malam lebaran dihabiskan dengan rebahan di penginapan dan seskali terdengar pawai takbir dari arah jalan Malioboro yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. “Udahlah besok malam aja menikmati suasana Malioboro malam hari” pikir saya.

Keesokan pagi, kami meluncur ke Masjid Gede Kauman untuk sholat Idulfitri. 

Masjid Gede Kauman, Dokpri

Usai sholat kami langsung menuju Bantul untuk besilaturahim di rumah kakak. Ngobrol sekitar 1 jam-an sambil menikmati opor ketupat dan pisang goreng hangat, kami pun berpamitan pulang

“Nggak mampir pantai ta, ini jalan depan rumah tembus JLS yang arah ke pantai-pantai itu lo, kalau jalan utama macet biasanya jalan ini dilewati orang-orang sebagai jalan alternatif” kata kakak ipar perempuan.

Jadilah siang-siang cerah kami menuruti saran beliau, dan memilih Pantai Depok untuk menikmati pemandangan laut selatan dengan ombaknya yang ganas. Meski di pantai hanya  foto-foto sebentar tetapi badan terasa gerah dan mata udah mulai terasa lelah, tapi INSTO DRY EYESnya ketinggalan di kamar penginapan.


“nanti malam kita jalan-jalan ke Malioboro yaa” ajak suami dalam perjalanan menuju penginapan. Waaah ampun Tuhan, nyaris seharian dihabiskan di jalan.

Dan beneran dong, ba’da Isya’ kami jalan kaki ke Malioboro/ Menikmati hiburan pengamen jalanan, belanja oleh-oleh sekadarnya, memandang dokar (kereta kuda) yang lalu lalang membawa penumpang, duduk-duduk di kursi sepanjang Malioboro menikmati gelato 1 cup dibagi berempat karena motto hidup hemat hahaha.

Maliboro, Dokpri

“Eh buat kenang-kenangan, fotoin Mama di dekat papan petunjuk jalan Malioboro dong” pintaku ke anak-anak. Cus dong berpose ala-ala. Lhadalah karena mata kering dan lelah, penampakan saya saat difoto jadi mirip sosok yang terkenal dengan sapaan “Bang satenya bang, sepuluh tusuk”

Bang Satenya Bang, Dokpri

Duh gagal dong punya kenangan foto keren di Malioboro. Memang bener, kalau liburan gak boleh SePeLein mata SEpet PErih LElah. Untungnya saya nggak lupa INSTO DRY EYES di tas tenteng. Tapi andai nggak sempat bawa #InstoDryEyes  , bisa beli bebas di apotek, Indomaret atau di Alfamart sih.

Wah jadwal 1 Syawal padat sekali nih, mata aja sampai terasa perih. Semoga aja keeseokan hari kondisi mata udah baikan dan bisa diajak cuci mata menikmati pemandangan Malioboro pagi. 

Insto di Malioboro, Dokpri

Di parkiran, nggak pakai nunggu sampai kamar di lantai tiga, mata saya udah tetesin Insto Dry Eyes agar keluhan sepet, kering bisa mereda.

Insto di Malioboro, Dokpri

Penasaran karena belum mengabadikan diri di depan papan petunjuk jalan Malioboro, saya langsung mau saat keesokan pagi diajak suami jalan-jalan lagi ke Malioboro buat mencari sarapan. Mumpung kondisi mata juga udah baikan setelah ditetesin INSTO DRY EYES.

Malioboro cukup sibuk meski tak sepadat saat malam hari. Mau foto di depan papan petunjuk jalan juga tak perlu antri. Dan.. satu.. dua ..tigaa cukup keren kan fotoku yang satu ini.

Foto Malioboro cerah, terimakasih Insto

 

Mata Kering Segera Beresin, Jangan SePeLein

 

Mata adalah karunia Allah yang sangat berharga. Jika mata mengalami gangguan kesehatan, segera cari bantuan, jangan disepelekan. Sebab fungsi mata tak bisa digantikan.

Gangguan mata kering bisa disebabkan beberapa hal, yaitu :

1.   Terlalu lama terpapar gawai

Mata yang dipaksa terlalu lama di depan gawai atau gadget selama lebih dari 3 jam akan rentan menderita Computer Vision Syndrome yang ditandai dengan mata kering.

2.   Terlalu lama membaca atau menonton televisi

Ketika fokus membaca atau menonton tayangan, mata akan sedikit dipaksa untuk jarang berkedip. Akibatnya mata terasa kering.

3.   Pengaruh hormonal

Pada kondisi tertentu, mata kering juga disebabkan oleh pengaruh hormon seperti yang dialami oleh ibu hamil karena menurunnya hormone androgen.

4.   Proses penuaan

Ketika usia bertambah tua, fungsi sel dan metabolisme tubuh akan menurun, termasuk di dalamnya adalah produksi air mata sebagai pelindung dan pelapis mata. Akibatnya mata lebih cepat merasa kering.

5.   Terlalu lama berada di ruang ber AC

Terlalu lama berada di ruang berAC tidak hanya mengurangi kelembapan kulit tetapi juga tingkat kelembapan mata. Sehingga mata terasa kering dan mengganggu.

6.   Berada di bawah terik matahari terlalu lama

Ketika berada di bawah terik matahari, mata akan mengalami silau, dipaksa untuk lebih fokus karena cahaya matahari yang menyilaukan. Seperti ketika berada di pantai siang hari bolong, tak hanya tubuh merasa gerah tetapi mata menjadi cepat lelah. 

Mata yang terganggu kesehatannya tidak hanya mengurangi penampilan seperti pengalaman saya berfoto di ikonik Jogja. Tetapi segala aktivitas sehari-hari pasti terdampak juga. Pandangan tidak fokus, berimbas ke kinerja yang kurang maksimal.

Insto Dry Eyes kemasan baru, Dokpri


Gejala mata kering yaitu mata perih, panas laksana terbakar dan lelah serta terkadang terasa ada seperti pasir/kotoran yang mengganjal harus segera diatasi. SEPELE-in alias Sepet, Perih Lelah pada mata sebaiknya mendapatkan penanganan secepatnya agar tidak mengganggu aktivitas kita. #MataKeringJanganSepelein , serahkan ke INSTO DRY EYES untuk diberesin.

Terimakasih Jogja atas kenangan indahnya. Terimakasih Insto, karena bantuanmu saya jadi punya foto bagus di Malioboro. Liburan usai sudah. Saatnya kembali berkarya, bekerja lagi di depan laptop dan tak lupa menjaga kesehatan mata.

 



























 

Share:

No comments:

Post a Comment

Work at Home

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.