catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Kisah Antara Aku, Insto dan Malioboro

Terbawa lagi langkahku ke sana

Mantra apa entah yang istimewa

Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja

Dengar lagu lama ini katanya

Izinkan aku pulang ke kotamu

Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja

 

Lirik lagu Adhitia Sofjan ini seolah mengiringi teriakan gembira anak-anak ketika suami mengajak ke Jogja untuk mengisi libur lebaran. Jalan-jalan yang tanpa alasan, boleh dibilang sebuah kebetulan yang menyenangkan, sebab tujuan utama sebenarnya adalah menyambung tali silaturahim mengunjungi kakak suami yang tinggal di Demak, lha kok ndilalah beliau di telepon mengabarkan “Lho, lebaran aku sekeluarga mau ada acara ke Bantul Jogja, kalian gak usah ke sini langsung ke Bantul aja” Alhamdulillah inilah kejutan lebaran yang membahagiakan. Packing disegerakan, termasuk obat-obatan, tak ketinggalan INSTO DRY EYES masuk daftar barang bawaan.

H-1 usai sholat subuh kami berempat meluncur ke Jogja mengendarai mobil sewaan. Lalu lintas lancar tanpa ada kepadatan dan beruntung bisa mencoba tol panjang exit Prambanan yang sedang dalam taraf uji coba. Jadilah sebelum waktunya check in kami sudah tiba di Jogja dalam kondisi berpuasa. Beruntung penginapan murah meriah di dekat Malioboro ini mempersilahkan tamu untuk check ini jam 11 sehingga kami hanya menunggu sekitar 1 jam di halaman.

Obelix Sea View

Setelah istirahat siang dan sholat Ashar, tujuan pertama kami di Jogja adalah Obelix Sea View. Berkunjung ke sini adalah janji suami kepada anak-anak sejak lama, tetapi saat tahun lalu mampir Jogja dengan harapan bisa ke Obelix ternyata akses jalan ditutup karena macet panjang saat long weekend.

Perjalanan kali ini lancar, jalanan cukup lengang mungkin karena masih bulan puasa nggak banyak orang berwisata. Meski sesampai di Obelix kaget juga, lumayan ramai sodaraaa. 

Obelix Sea View, Dokpri

Kenangan tercipta dengan menikmati Maghrib terakhir di bulan Ramadan, berbuka puasa dengan pemandangan pantai Selatan dari ketinggian.


Keliling Jogja Seharian Main-Main Jangan Sampai SePeLein

 

Malam lebaran di Jogja meriah banget ya. Kalau saja kami tidak dalam kondisi kelelahan, mungkin menyempatkan menonton takbiran dan parade keliling di area Tugu hingga Malioboro. Berhubung badan udah capek, malam lebaran dihabiskan dengan rebahan di penginapan dan seskali terdengar pawai takbir dari arah jalan Malioboro yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. “Udahlah besok malam aja menikmati suasana Malioboro malam hari” pikir saya.

Keesokan pagi, kami meluncur ke Masjid Gede Kauman untuk sholat Idulfitri. 

Masjid Gede Kauman, Dokpri

Usai sholat kami langsung menuju Bantul untuk besilaturahim di rumah kakak. Ngobrol sekitar 1 jam-an sambil menikmati opor ketupat dan pisang goreng hangat, kami pun berpamitan pulang

“Nggak mampir pantai ta, ini jalan depan rumah tembus JLS yang arah ke pantai-pantai itu lo, kalau jalan utama macet biasanya jalan ini dilewati orang-orang sebagai jalan alternatif” kata kakak ipar perempuan.

Jadilah siang-siang cerah kami menuruti saran beliau, dan memilih Pantai Depok untuk menikmati pemandangan laut selatan dengan ombaknya yang ganas. Meski di pantai hanya  foto-foto sebentar tetapi badan terasa gerah dan mata udah mulai terasa lelah, tapi INSTO DRY EYESnya ketinggalan di kamar penginapan.


“nanti malam kita jalan-jalan ke Malioboro yaa” ajak suami dalam perjalanan menuju penginapan. Waaah ampun Tuhan, nyaris seharian dihabiskan di jalan.

Dan beneran dong, ba’da Isya’ kami jalan kaki ke Malioboro/ Menikmati hiburan pengamen jalanan, belanja oleh-oleh sekadarnya, memandang dokar (kereta kuda) yang lalu lalang membawa penumpang, duduk-duduk di kursi sepanjang Malioboro menikmati gelato 1 cup dibagi berempat karena motto hidup hemat hahaha.

Maliboro, Dokpri

“Eh buat kenang-kenangan, fotoin Mama di dekat papan petunjuk jalan Malioboro dong” pintaku ke anak-anak. Cus dong berpose ala-ala. Lhadalah karena mata kering dan lelah, penampakan saya saat difoto jadi mirip sosok yang terkenal dengan sapaan “Bang satenya bang, sepuluh tusuk”

Bang Satenya Bang, Dokpri

Duh gagal dong punya kenangan foto keren di Malioboro. Memang bener, kalau liburan gak boleh SePeLein mata SEpet PErih LElah. Untungnya saya nggak lupa INSTO DRY EYES di tas tenteng. Tapi andai nggak sempat bawa #InstoDryEyes  , bisa beli bebas di apotek, Indomaret atau di Alfamart sih.

Wah jadwal 1 Syawal padat sekali nih, mata aja sampai terasa perih. Semoga aja keeseokan hari kondisi mata udah baikan dan bisa diajak cuci mata menikmati pemandangan Malioboro pagi. 

Insto di Malioboro, Dokpri

Di parkiran, nggak pakai nunggu sampai kamar di lantai tiga, mata saya udah tetesin Insto Dry Eyes agar keluhan sepet, kering bisa mereda.

Insto di Malioboro, Dokpri

Penasaran karena belum mengabadikan diri di depan papan petunjuk jalan Malioboro, saya langsung mau saat keesokan pagi diajak suami jalan-jalan lagi ke Malioboro buat mencari sarapan. Mumpung kondisi mata juga udah baikan setelah ditetesin INSTO DRY EYES.

Malioboro cukup sibuk meski tak sepadat saat malam hari. Mau foto di depan papan petunjuk jalan juga tak perlu antri. Dan.. satu.. dua ..tigaa cukup keren kan fotoku yang satu ini.

Foto Malioboro cerah, terimakasih Insto

 

Mata Kering Segera Beresin, Jangan SePeLein

 

Mata adalah karunia Allah yang sangat berharga. Jika mata mengalami gangguan kesehatan, segera cari bantuan, jangan disepelekan. Sebab fungsi mata tak bisa digantikan.

Gangguan mata kering bisa disebabkan beberapa hal, yaitu :

1.   Terlalu lama terpapar gawai

Mata yang dipaksa terlalu lama di depan gawai atau gadget selama lebih dari 3 jam akan rentan menderita Computer Vision Syndrome yang ditandai dengan mata kering.

2.   Terlalu lama membaca atau menonton televisi

Ketika fokus membaca atau menonton tayangan, mata akan sedikit dipaksa untuk jarang berkedip. Akibatnya mata terasa kering.

3.   Pengaruh hormonal

Pada kondisi tertentu, mata kering juga disebabkan oleh pengaruh hormon seperti yang dialami oleh ibu hamil karena menurunnya hormone androgen.

4.   Proses penuaan

Ketika usia bertambah tua, fungsi sel dan metabolisme tubuh akan menurun, termasuk di dalamnya adalah produksi air mata sebagai pelindung dan pelapis mata. Akibatnya mata lebih cepat merasa kering.

5.   Terlalu lama berada di ruang ber AC

Terlalu lama berada di ruang berAC tidak hanya mengurangi kelembapan kulit tetapi juga tingkat kelembapan mata. Sehingga mata terasa kering dan mengganggu.

6.   Berada di bawah terik matahari terlalu lama

Ketika berada di bawah terik matahari, mata akan mengalami silau, dipaksa untuk lebih fokus karena cahaya matahari yang menyilaukan. Seperti ketika berada di pantai siang hari bolong, tak hanya tubuh merasa gerah tetapi mata menjadi cepat lelah. 

Mata yang terganggu kesehatannya tidak hanya mengurangi penampilan seperti pengalaman saya berfoto di ikonik Jogja. Tetapi segala aktivitas sehari-hari pasti terdampak juga. Pandangan tidak fokus, berimbas ke kinerja yang kurang maksimal.

Insto Dry Eyes kemasan baru, Dokpri


Gejala mata kering yaitu mata perih, panas laksana terbakar dan lelah serta terkadang terasa ada seperti pasir/kotoran yang mengganjal harus segera diatasi. SEPELE-in alias Sepet, Perih Lelah pada mata sebaiknya mendapatkan penanganan secepatnya agar tidak mengganggu aktivitas kita. #MataKeringJanganSepelein , serahkan ke INSTO DRY EYES untuk diberesin.

Terimakasih Jogja atas kenangan indahnya. Terimakasih Insto, karena bantuanmu saya jadi punya foto bagus di Malioboro. Liburan usai sudah. Saatnya kembali berkarya, bekerja lagi di depan laptop dan tak lupa menjaga kesehatan mata.

 



























 

Share:

Catatan Lebaran 1446 H


"Lebaran ke mana?"
"Kok nggak mudik?
Pertanyaan-pertanyaan klise itu terkadang terdengar menyebalkan buat saya, yang tak lagi punya orang tua dan mertua. Saya dan suami yatim piatu sejak lama. Beberapa tahun lalu saat masih ada mama, kami masih punya tujuan mudik saat hari raya. Ketika Mama sudah tiada dan rumah mama dikontrakkan karena kami bersaudara tinggal di luar kota, maka setiap hari raya kami tak ada tujuan utama. Pernah sih mudik ke Bali, kampung halaman suami pada 2022 untuk ziarah kubur mertua, tapi untuk kembali mudik ke sana jalan darat butuh tenaga dan biaya extra. Jauuuh, dan suami baru pulih dari sakitnya.

Tahun 2025, 1446 Hijriyah berkat karunia Allah kami berhari raya di Yogyakarta. Sebenarnya boleh dibilang kebetulan. Tujuan utama suami sebenarnya mengunjungi salah satu kakak yang tinggal di Demak yang sudah lama tak berjumpa. Eh ternyata sang kakak mengabari jika di hari raya keluarga mereka berlebaran di rumah orang tua istrinya di Bantul Yogyakarta.

Sekalian deh niat silaturahim keluarga berbonus wisata ke Yogya. Ya tapi emang harus nabung cukup lama. Sebab sewa mobil hari raya ternyata mahal juga, dan harus bayar sewa 1 pekan, ngga boleh kurang dari itu. Meski mungkin butuh cuma buat 3-4 hari tetap aja mobilnya wajib disewa selama 7 hari. Blom lagi ongkos transportasi (BBM, E-toll) dan akomodasi plus konsumsi. Tapi yang paling bikin was-was itu kondisi suami, karena di awal-awal Romadhon sempat drop, sakit karena hipertensi. Alhamdulillah Allah karuniakan kesehatan kepada kami sekeluarga dan memberikan izin silaturahim hari raya sekaligus tipis-tipis berwisata.

Perjalanan lebaran dimulai tanggal 30 Maret 2025, berangkat dari Sidoarjo jam 5.30 WIB langsung meluncur ke Yogya. Lancar, ngga kena macet atau antrian. Menyebabkan kami malah harus menunggu waktu check in di Red Doorz Astana Malioboro. Tapi lumayan lah, di sini boleh check in jam 11 WIB meski dapat kamar di lantai 3.
Usai rehat siang. Sore bada Ashar kami meluncur ke Obelix Sea View. Kenapa ke Obelix? sebab ini salah satu wishlist suami beberapa tahun lalu untuk mengajak anak-anak melihat pantai selatan dari ketinggian. Akhir Ramadan yang berkesan, berbuka ditemani sebotol air mineral dan sepotong roti tetapi pemandangannya laut lepas dari tempat tinggi.
Malam takbiran di kamar saja sambil menikmati rendang bekal dari rumah. Terdengar parade takbir keliling dari Malioboro tapi sudah terlalu lelah untuk turun ke bawah dan jalan kaki ke sana.

Keesokan harinya kami meluncur ke Masjid Gedhe Kauman untuk melaksanakah sholat Idulfitri. Ternyata sholat ied dimulai jam 7 pagi. Wow kirain jam 6 seperti di Jawa Timur, jadilah kelamaan di pelataran masjid menanti sholat ied dimulai.

Usai sholat ied tujuan kami sebenarnya cari sarapan dulu di pasar tetapi karena lebaran maka pasarnya ikut liburan. Jadilah kami menuju Bantul sambil mencari tempat makan yang sekiranya buka. Alhamdulillah menemukan warung soto segar, lumayan buat sarapan sebelum melanjutkan perjalanan.

Sekitar jam 9 kami tiba di kediaman kakak ipar di Bantul. Terakhir ketemu kapan ya, udah lama banget. Pas keponakan menikah yang hadir juga hanya diwakili suami saja. Sekarang mereka sudah pada punya anak-anak.

"nggak mampir pantai -pantai ta, ini jalan depan rumah bisa tembus JLS dan aksesnya dekat banget ke pantai" kata beliau.

Dan Bismillah...kami iseng mengikuti saran beliau.
Papan petunjuk di pinggir JLS mengarahkan ke beberapa pantai, langsung asal masuk aja ke Pantai Depok. Kok ngga ada yang narik HTM ya. Apa karena ini pas lebaran, 1 Syawal. Penjaganya masih silaturahim hari raya.

Di depan pintu masuk tampak monumen berbentuk kapal nelayan bertuliskan
Pantai Depok. Mina Bahari.

Saya udah skeptis aja, "ke sini apa ya cuma lihat kapal-kapal nelayan berjajar " pikirku.

"Kalau mau makan seafood ada satu warung yang buka Pak, lurus saja ke sana" sapa seseorang yang mungkin penjaga atau nelayan menunggu waktu berlayar
"Njih, cuma sebentar kok Pak ' kata kami

Jalan beberapa langkah, ternyata pemandangan indah terpampang nyata .
Laut Selatan yang ombaknya ganas, menyapa kami untuk rela berfoto di tengah panas .
Pantainya relatif sepi, seolah milik sendiri.
Mungkin karena belum banyak orang datang ke sini. Sebab pas IdulFi

"Mama, nggak bisa ke Parangtritis karena pakai baju hijau" kata anakku
"Lah, kan ini juga masih wilayah Pantai Selatan, bukan karena warna baju yang membuat terseret ombak, tetapi karena bermain di pantai terlalu jauh, makanya ke pantai santai aja, ga usah main air" kataku

Nggak sampai 20 menit, kami memutuskan kembali ke penginapan. Dan keluar tempat parkir hanya dikenai ongkos parkir 10 ribu rupiah, tanpa ditagih HTM per-orang. Wah kejutan lebaran yang menyenangkan karena penghematan.

Udara gerah udahlah langsung balik lagi ke penginapan buat tidur siang. Malam harinya barulah jalan-jalan ke Malioboro. Terakhir ke sini pas anak-anak masih SD dan TK. Sekarang udah lebih tertata dan tidak ada permainan harga. 

Eh keesokan paginya saya dan suami balik lagi ke Malioboro dengan harapan bis beli sarapan. Beneran, baru aja keluar penginapan ketemu penjual opor lontong dan lontong sayur. Lumayanlan seporsinya 15 ribu rupiah. Makanan dibungkus dan kami makan di kursi-kursi Malioboro.

Usai sarapan kami berkemas meninggalkan Yogya. Petualangan berlanjut ke Tawangmangu mengikuti keinginan si bungsu. Hah, kali ini perjalanan cukup mengganggu sebab jalanan udah mulai padat dan beberapa ruas jalan ditutup, lalu lintas dialihkan karena kepadatan. Jadilah sampai penginapan sederhana sekitar mendekati ashar. Di Tawangmangu seperti pindah tidur saja, karena emang kami nggak kemana-mana hahah, keesokan paginya sudah harus pulang menuju Jawa Timur dan menjalani kehidupan seperti biasa.

Tak ada kenangan wisata, hanya secercah matahari terbit dari balik Gunung Lawu yang berkabut bisa disaksikan dari atap penginapan di lantai tiga. 

















 

Share:

Khotbah Idul Fitri Masjid Gede Kauman 1446 H

 Khotbah Idul Fitri 

Masjid Gede Kauman

Dr Mahkota Zainuddin Taqo, Msi



Seusai Ramadan hendaknya kita lebih meningkatkan iman dan taqwa.

Ciri orang bertaqwa adalah

✅suka menahan amarah

 ✅suka memaafkan

✅suka berbuat baik ikhlas karena Allah, meskipun kepada orang yang tidak baik kepada kita 

,✅suka berinfaq di waktu lapang maupun sempit 

Share:

Hakekat Amal

 Hakekat amal menurut kitab Al Hikam adalah meliputi:

1. amal syariat - taubat, taqwa, istiqomah

2. amal thoriqot 

ikhlas, jujur, tuma'ninah (tenang)

3. amal hakekat 

muroqobah, musyahadah, makrifat



Share:

Fiqih Puasa

Lama gak update blog, sekalinya update materinya agak terlambat tayang, yaitu fiqih puasa. Blogpost kali ini sengaja saya buat untuk menyimpan materi Kajian Fiqih Ustadz Ahmad Habibul Muiz di Masjid Al Ukhuwah.

*Kajian Fiqih Ramadan*

Ustadz Ahmad Habibul Muiz

✅Persiapkan diri menghadapi Ramadan dengan bertobat, perbanyak dzikir dan istighfar 

✅Jika bekerja harus dilakukan secara profesional, ibadah pun seharusnya "lebih profesional' Kuatkan niat, landasi dengan ilmu syariat maka ibadah pun terasa nikmat.


*Keutamaan Puasa*

1.  Ibadah yang tidak ada tandingannya 

2. Allah SWT menyandarkan puasa kepada Nya (dinilai sendiri oleh Allah)

3. menggabungkan 3 kesabaran (sabar ibadah, sabar menahan dari maksiat, sabar atas lapar dahaga)

4. puasa menjadi syafaat di hari kiamat 

5. orang  yang berpuasa akan diganjar ampunan dan pahala besar 

6. puasa adalah perisai dari api neraka 

7. puasa adalah salah satu sebab seseorang masuk surga

Foto-foto slidenya disimpan di sini agar bisa mudah dibaca kapan saja. 
















Share:

Literasi Digital, Sudahkah Optimal?

Kalender telah berganti lembaran, bagian paling depan masih mulus unyu-unyu dan baru menyadari bahwa tulisan ini adalah artikel pertamaku di tahun baru. Belum sempat menulis, sibuk kah? Disebut sibuk tentu setiap orang punya kesibukan. Masalahnya terkadang perhatian dan energi saya terkuras untuk menggulirkan jari berselancar di dunia maya. Beruntung pada akhirnya perhatian saya terpusat di instagram Kumpulan Emak2 Blogger (KEB) yang padat dengan pengetahuan dan informasi berharga.

Pesona dunia maya memang tak ada habisnya. Bagaikan bunga  mekar menawarkan madu di ujung putik bagi kupu-kupu yang tergoda. Sayangnya, dunia maya tak hanya menawarkan madu tetapi juga racun jika tidak bijak dalam menyikapinya. mirip tanaman yang bisa menjadi perangkap bagi serangga.

Beragam hal bisa diperoleh melalui dunia maya; derasnya arus informasi, hiburan, hingga penghasilan dan jaringan pertemanan. Jika bijak mengelola waktu dan memanfaatkan dunia maya untuk hal positif maka waktu yang digunakan tak akan sia-sia. Namun jika tergoda oleh rayuan negatif dunia maya seperti pornografi dan judi online maka dapat dipastikan hidup jadi lebih menderita. 

 

#KEBerpihakan Literasi Digital. Dokpri

Tips Mendapatkan Keuntungan Dari Dunia Maya

Bagaimana agar dunia maya tidak menjadi racun bagi kehidupan? Berikut adalah tips yang bisa diterapkan:

1. Baca doa sebelum memulai hari

Biasakan membaca doa, dzikir pagi agar dapat memulai hari dengan baik, mengisi hari dengan kebaikan sehingga tidak terjebak dalam rayuan dunia termasuk dunia maya yang memabukkan

2. Buat jadwal dan pembatasan

Manajemen waktu penting untuk dilakukan. Buat jadwal harian, kapan menggunakan media sosial, kapan mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya. Tujuannya adalah sebagai pembatasan agar tidak kebablasan berselancar di dunia maya

3. Bergabung dengan komunitas dengan vibes positif

Manfaatkan dunia digital sebagai support system demi membangun pribadi menjadi lebih baik. Bergabunglah dengan komunitas yang menunjang hobi, minat dan kemampuan agar wawasan dan pengetahuan lebih teroptimasi. Bergabung dengan Kumpulan Emak2 Blogger (KEB) adalah salah satu cara agar mampu mengoptimalkan kemampuan dan mengisi hidup dengan hal-hal positif.

 

Peran Maksimal KEB dalam Optimalisasi Literasi Digital

Saya merasa beruntung bergabung dengan KEB. Literasi Digital lebih optimal. Proses meningkatkan kemampuan pun lebih maksimal.

Berikut adalah peran maksimal KEB dalam menunjang literasi digital menjadi lebih optimal:

1. Menyadarkan pentingnya memahami literasi digital

Menurut KBBI, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Digital adalah berhubungan dengan angka-angka. Dalam konteks lebih lanjut, digital berkembang menjadi pondasi penting dalam berkembangnya dunia internet. Menurut Devri Suherdi dalam buku karyanya “Peran Literasi Digital di Masa Pandemik” literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

Bergabung dengan KEB mengingatkan bahwa melek literasi digital itu penting, agar dunia digital membawa dampak positif bagi kehidupan. Melalui literasi digital bisa mencegah diri dari tindak kriminalitas dunia maya, bahwa dunia digital bisa menjadi sumber rezeki dan penyambung tali silaturahim, serta mengingatkan pentingnya saring sebelum sharing agar tidak termakan berita palsu. Literasi digital juga membantu agar kita terhindar dari membuat konten yang berpotensi melanggar hukum sehingga terancam hukuman berdasarkan UU ITE.

KEBerpihakan Literasi Digital, sumber : IG KEB

2. Meningkatkan wawasan mengenai literasi digital

KEB sering mengadakan acara bertema literasi digital, baik secara offline maupun online. Tujuannya adalah untuk pemberdayaan masyarakat khususnya agar melek literasi digital. KEB bahkan peduli dengan lansia dan memberikan pelatihan kepada lansia agar melek literasi digital sehingga tidak mudah termakan hoax atau menjadi korban penipuan phishing di dunia maya.

KEBerpihakan Literasi Digital, Sumber : IG KEB

3. Kesempatan mendapatkan penghasilan melalui literasi digital

Bergabung dengan KEB, memantau program-program yang diselenggarakan serta rajin mengikuti lomba blog atau lomba konten yang diadakan tak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membuka jalan rezeki alias mendapatkan penghasilan. Saya bersyukur pernah sekali menang lomba blog KEB dan beberapa kali menang kontes dan quiz di instagramnya.

KEBerpihakan Literasi Digital. Sumber IG KEB



4. Jaringan pertemanan yang kondusif dan vibe positif

KEB adalah salah satu komunitas blogger yang memberikan saya kesempatan mengenal teman-teman dengan vibe positif dan kesamaan minat yaitu menulis dan membuat konten. Teman-teman anggota KEB di Surabaya adalah teman untuk sharing dan mencari informasi mengenai apapun. Grup WA kami selalu ramai dan fokus percakapannya random banget, mulai dari ide ngeblog yang dibuat semacam kompetisi antar anggota hingga drama korea. Seru dan bisa diandalkan kapan saja.

5. Literasi Digital KEB meningkatkan daya pikir dan kewaspadaan


Rajin-rajin saja pantau media sosial dan blog KEB. Berbagai informasi dan sharing penting membuat kita lebih waspada menghadapi kriminalitas di dunia digital. Pengetahuan jadi lebih luas, daya pikir juga makin bernas. Meskipun mungkin belum bisa bergabung dalam acara pelatihan, event atau sarasehan KEB secara offline, kita bisa kok mereguk ilmu dan mempertajam literasi digital secara daring melalui IG Live KEB di acara #KEBNgobrol yang membahas aneka ragam tema, mulai dari blogging hingga sharing bagaimana menjadi orang tua.

Maka, nggak rugi deh gabung KEB. Literasi Digital makin optimal. Anggota KEB akan menerima Kartu Tanda Anggota. Wah berasa keren banget nih, kan emang KEB keren. Kartu Tanda Anggota ini juga pertanda melek literasi digital. Sebagai salah satu cara untuk mewaspadai, misalnya penipuan dari "oknum" yang mengaku sebagai anggota KEB. Kan tinggal tanya nomor anggotanya, lalu kita chross check ke Makmin.

Terimakasih KEB telah mewarnai hidup dalam setiap helaan nafas.

Selamat Ulang Tahun yang Ke-13

Semoga KEB makin cakep dan sharingnya kian berkualitas








Share:

Work at Home

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.