catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Optimasi Dunia Maya untuk Promosi Wirausaha

Di zaman serba digital hampir setiap pengguna internet memiliki media sosial. Entah platform facebook, instagram, twitter, tiktok atau aneka platform lainnya. Media sosial tak hanya berfungsi sebagai salah satu sarana menampilkan eksistensi diri, tetapi bisa dioptimasi menjadi salah satu cara berpromosi bagi yang memiliki wirausaha atau bisnis umum maupun pribadi. Hal ini yang dibahas dalam webinar di Sisternet pada 21 Desember tempo hari. 


Masa pandemi corona tak dipungkiri menjadi penyebab berbagai jenis bisnis sepi. Pembatasan sosial untuk menekan tingkat penularan menyebabkan aneka usaha tak bisa berjalan seperti semestinya. Namun beberapa wirausaha mampu bertahan di tengah gempuran, salah satunya UMKM yang bergerak di bidang makanan. Saya kebetulan sedang merintis usaha kecil-kecilan, menjual bawang goreng renyah dalam kemasan plastik standing pouch. "Permata" adalah brand yang saya pilih karena mewakili nama perumahan domisili kami.  


 Skala usaha ini benar-benar sangat kecil karena yang terlibat hanya diri saya sebagai pengelola utama, mulai dari mengupas hingga menggoreng dan mengemasnya. Sedangkan suami membantu berbelanja bahan mentah dan mempromosikan di kantor, anak bungsu saya bertugas mengantarkan pesanan bawang goreng di sekitar perumahan. 

Namun keberadaan media sosial cukup membantu saya menemukan pelanggan baru. Webinar Sisternet yang digawangi Nindya Khalishta membahas tentang strategi membangun engagement untuk UMKM melalui media sosial. 

Nindya Khalishta memetakannya sebagai langkah SMART yaitu Specific - Measurable - Achieavable - Relevant - Time Bound Specific artinya punya tujuan dan target yang pasti. Misalnya memperbanyak jumlah sekian follower dan target menjual sekian produk.
Measurable berarti terukur. Artinya optimasi media sosial harus dipantau statistiknya. Misalnya engagement reach instagram, pengunjung website atau biaya operasional yang harus dikeluarkan.
Achievable. Nindya menegaskan bahwa target yang ditetapkan haruslah realistis dan diperkirakan bisa diraih.
Relevant. Tak kalah penting adalah tujuan berbisnis harus sejalan dengan strategi bisnis yang lebih luas.
Time bound. Adalah penting untuk meninjau tujuan berbisnis sehingga bisa menentukan langkah berikutnya, harus melakukan apa dan bagaimana.

 


Yang pertama harus kita pahami ketika membangun engagement produk UMKM di media sosial adalah mengenali target market. Produk bawang goreng misalnya, target market utamanya adalah ibu-ibu rumah tangga dan pemilik bisnis kuliner yang membutuhkan bawang goreng dalam masakan yang disajikan. Bagi saya, selain dua target market utama tersebut, target market yang ketiga adalah walisantri. Sebab bawang goreng adalah makanan favorit para santri. 

Saya merintis bisnis bawang goreng karena terbiasa membuatkan pesanan si sulung yang sedang menuntut ilmu di pesantren. Ia pernah bercerita bahwa jika makan dengan taburan bawang goreng di sepiring nasi, lauk apapun terasa nikmat. Dan santri-santri sering meminta orang tua mereka mengirimkan paket makanan dengan bawang goreng menjadi salah satu makanan utama. Maka sesekali saya berpromosi di grup-grup media sosial khusus walisantri. Lumayanlah, bawang goreng saya sudah pernah berkelana ke Tangerang, pesanan salah satu walisantri meski saya belum pernah ke sana. Saya telah membuktikan bahwa media sosial tidak hanya untuk berselfie ria, tetapi mampu menjadi salah satu sarana tepat untuk mempromosikan usaha.

Penasaran bagaimana cara saya memanfaatkan media sosial? begini beberapa trik yang saya lakukan: 

1. Soft selling dengan copy writing.

Yakin deh, kalau setiap hari posting kita berisi iklan melulu follower dan teman bakal acuh tak acuh, bosan dan bisa-bisa malah unfollow. Itulah pentingnya belajar soft selling dengan copywriting. Saya biasa menghiasi beranda dengan foto matahari terbit. Pemandangan yang indah, dan sering menjadi pusat perhatian. Sekali posting bisa menarik hingga ratusan like di facebook. Maka saya post foto matahari terbit dengan ditemani produk bawang goreng Permata. Captionnya ditulis dari hati, nggak sekadar promosi.

Bismillah..

Tak terasa dalam kurun waktu 3 pekan, sudah 22 kilogram bawang merah mentah kuolah menjadi Bawang Goreng Permata dan hadir dalam kehidupan para pecintanya. (Terimakasih para pelanggan, semoga muamalah ini membawa keberkahan😍)

Jangan ditanya bagaimana rasanya mengupas dan menggoreng bawang merah sebegitu banyaknya, apalagi ketika order datang bersamaan atau diminta harus tersedia saat itu juga 🤗.

Entah mengapa tiba-tiba saja tergerak untuk jualan bawang goreng. Padahal dari sekilo bahan mentah hanya menghasilkan bawang goreng sekitar 3-4 ons saja.

Mungkin, karena proses pengolahan bawang bisa menyamarkan kesedihan.🙂

Jika suatu ketika terbawa pedihnya kenangan, dan seseorang bertanya, "Mengapa meneteskan air mata?" Jawab saja: "Bawang yang kukupas terlalu pedas hingga mataku tak mampu menahan 😭

Poin ini  dibahas Nindya Khalishta di webinar Sisternet. Beliau memberikan contoh media sosial salah seorang temannya yang berjualan tanaman hias. Instagram sang teman dipenuhi caption lucu yang menjadi ciri khasnya. Dengan demikian followernya selalu tertarik dan menanti postingan berikutnya dan memperbesar engagement.

2. Terbantu dengan testimoni. 

Bersyukur saya dikelilingi teman-teman baik. Baik di para blogger dan influencer di dunia maya maupun teman-teman lama dan para tetangga. Mereka tak pelit memberikan testimoni tanpa diminta. Bahkan mengupload di media sosial mereka, tanpa imbalan, produknya pun bukan tester tetapi mereka peroleh dari pembelian.


3. Memanfaatkan semua media. Saya memiliki akun instagram, twitter dan facebook. Semua saya manfaatkan untuk berpromosi, tentu dengan soft selling dan sesekali hard selling bolehlah. Mengapa harus semua lini dioptimasi? sebab lingkaran potensial customer dari media-media sosial tersebut tidaklah sama.

Nindya Khalishta menekankan optimasi di instagram dengan cara riset hashtag. Saat berpromosi gunakan hashtag yang telah ribuan atau jutaan kali diposting. Hindari menggunakan hashtag buatan sendiri, tujuannya adalah agar postingan terbaca ketika dalam fitur pencarian melalui hashtag. Nindya juga menekankan untuk memperbanyak IG stories, sebab menurut riset, pengguna instagram lebih menyukai melihat IG stories daripada feed.

4. Bergabung dengan komunitas. 

Dalam dunia bisnis, membangun jaringan dan bersilaturahim dengan relasi sangatlah penting. Dalam sebuah komunitas kita bisa saling menopang bisnis dan mempromosikan produk atau jasa masing-masing. Di perumahan kami ada grup WA yang mencakup para pemilik usaha rumahan. Kami juga berpotensi untuk saling membeli produk dagangan. Tetangga saya memiliki usaha bisnis kue pesanan, ia salah satu pelanggan tetap bawang goreng Permata, saya sesekali juga membeli kue buatannya.

Bisnis bawang goreng renyah Permata saya ibaratkan masih seperti balita yang baru belajar berjalan, untuk itulah sejujurnya saya butuh suntikan dana operasional. Saat ini perhitungan laba masih dalam perkiraan sebab fasilitas operasional masih menumpang rumah tangga hehehe. Misalnya menghitung biaya gas untuk memasak, sangat sulit sebab penggorengan, kompor dan penggunaan tabung beserta gas masih menggunakan peralatan dapur. Jadinya susah menghitung besarnya ongkos atau biaya gas yang digunakan untuk proses produksi bawang goreng. 

Harapan saya jika ada tambahan modal bisa buat beli kompor dan tabung gas yang digunakan khusus untuk produksi bawang goreng Permata. Dengan demikian perhitungan labanya lebih tepat dan akurat. Besar harapan saya Sisternet bisa mewujudkan impian ini menjadi nyata.

Masa pandemi mungkin membatasi gerak langkah kita, tetapi bukan berarti kita harus berhenti mencari dan menemukan peluang usaha. Manfaatkan segala yang ada pada diri sebagai modal utama. Dan jangan pernah letih untuk berdoa serta berupaya. 

 

 

 

 

 

 


Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.