catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Amalan untuk Kerabat yang telah meninggal

Kabar duka terdengar beruntun datangnya. Kukira setelah meninggalnya Kyai Syukri, kemudian Mama seminggu kemudian setelahnya, ada jeda mendengar kabar duka dari sosok yang kukenal. Ternyata setiap buka medsos ada saja kabar duka dari orang-orang yang kukenal atau kerabat mereka.

Tak hanya di medsos, tetangga satu RT ku juga meninggal dunia dalam kurun waktu yang berselang sebulan saja. Keduanya Qodarullah karena terpapar virus corona. Kemarin, 29 Desember kembali saya diingatkan oleh pemutus kelezatan duniawi, yaitu kematian.

Ibu Nyai Lilik Khoiriyah, penceramah yang cukup ternama di daerah Sidoarjo-Surabaya meninggal dunia. 

Sungguh kematian itu sangat dekat. Tak perlu menanti tua. Terkadang kita mendengar "kematian yang mendadak" Paginya sehat, siangnya tiba-tiba sudah tak lagi bernyawa. Jika mau merenung sejenak, sebenarnya tak ada kematian yang mendadak, sebab kematian sudah digariskan sebagai perjanjian antara makhluk dan Penciptanya, sebelum ia ditiupkan ke alam rahim untuk kemudian dilahirkan ke dunia. Hanya saja, kita tak diperkenankan mengingat, kapan saat dijemput kematian. Namun yang kita tahu, kematian adalah kepastian.

Selain berbekal untuk kematian diri sendiri, kita sebaiknya juga berupaya mengangkat derajat orang tua dan saudara kandung yang telah terlebih dahulu pergi menghadap Illahi. 

Berikut adalah beberapa amalan yang bisa kita lakukan untuk orang tua, saudara kandung, kerabat yang telah meninggal dunia:

1. Doa

Islam adalah agama yang mengajarkan untuk senantiasa mengingat Allah setiap saat. Melalui doa, makhluk bisa memohon dan mengadu kepadaNya, berinteraksi dengan Sang Pencipta. Setiap aktivitas seringan apapun ada doanya. Bahkan aktivitas sehari-hari yang tak terpikir ada doa khususnya, semua diajarkan dan Islam seperti doa saat buka dan mengenakan baju, keluar masuk kamar mandi, masuk pasar. Kalau nggak hafal minimal baca Bismillah sebelum memulai aktivitas.

Doa khusus bagi yang sudah meninggal juga diajarkan dalam Islam.

Untuk orang tua yang telah meninggal bisa dibacakan doa : "Allahummaghfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayaanii Shogiira"

“Yaa Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dosa kedua orangtuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku pada waktu aku kecil”

Untuk kerabat yang telah meninggal bisa didoakan dengan doa : "Allahummaghfir li wal muslimina wal muslimat, wal mukminina wal mukminat, al-ahy’i minhum wal amwat, innaka aála kulli syaiin qodir

Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Wahai Dzat yang Maha Atas Segala Sesuatu”.



2. Perbanyak istighfar bagi orang tua yang sudah meninggal

Saya pernah mendengar tausiyah Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) yang membahas riwayat hadits Ibnu Majah bahwa istighfar yang dilantunkan seorang anak untuk orang tuanya bisa mengangkat derajat orang tua yang sudah meninggal. 

Hadits Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu dia berkata, ‘Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِنَّ اللهَ – عز وجل – لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ؟ , فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ


📚“Sesungguhnya Allah azza wa jalla benar-benar akan mengangkat derajat seorang hamba shalih di sorga. Lantas hamba itu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, bagaimana aku mendapatkan derajat ini?’ Maka Allah subhaanahu wata’aalaa berfirman, ‘Dengan sebab istighfar (permohonan ampun) anakmu untukmu.’

Kapan hendaknya kita beristighfar? Biasakan saat sebelum memulai hari, atau di saat dini hari setelah tahajud dan di penghujung malam menjelang tidur. UBN juga mengatakan, bisa juga kita beristighfar sepanjang jalan saat menuju makam orang tua ketika hendak berziarah kubur.



3. Sedekah dan amal jariyah atas nama (oang tua) yang meninggal

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma : أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أُمّـِيْ افْـتُـلِـتَتْ نَـفْسُهَا (وَلَـمْ تُوْصِ) فَـأَظُنَّـهَا لَوْ تَـكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَـهَلْ لَـهَا أَجْـرٌ إِنْ تَـصَدَّقْتُ عَنْهَا (وَلِـيْ أَجْـرٌ)؟ قَالَ: «نَعَمْ» (فَـتَـصَدَّقَ عَـنْـهَا).

 Bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya)

Dalam beberapa riwayat hadits lainnya Rasulullah juga menyatakan keutamaan bersedekah atas nama orang tua (ayah dan ibu) yang telah meninggal. Sebagian ulama mengqiyashkan perihal sedekah bagi orang tua yang meninggal ini juga berlaku bagi saudara kandung yang telah meninggal. Wallahu a'lam


4. menyambung silaturahim

Salah satu cara mendatangkan kemuliaan, pahala bagi orang tua yang telah meninggal dunia adalah bersilaturahim.

Diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda: 

"إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ"

"Sesungguhnya termasuk katagori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman bapaknya setelah dia meninggal dunia."

حديث أبي بُردة رضي الله عنه قال: قَدِمتُ المدينةَ فأتاني عبدُ الله بنُ عمر رضي الله عنهما فقال: أتدري لِمَ أتيتُكَ؟ قلتُ: لا. قال: سمعتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "مَنْ أحَبَّ أنْ يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ؛ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيهِ بَعْدَهُ

Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari Abu Burdah: aku pergi ke kota Madinah di sana Aku dikunjungi oleh Abdullah bin Umar yang kemudian berkata, "Tahukah engkau kenapa aku mengunjungimu?" Aku jawab, "tidak tahu." Dia mengatakan, "aku mendengar Rasulullah bersabda.

"Barangsiapa yang ingin menyambung tali silaturahmi bapaknya di makamnya, hendaknya menyambung tali silaturahmi dengan saudara-saudara bapaknya setelah si bapak meninggal dunia."

 Semoga amalan yang ikhlas kita lakukan untuk kedua orang tua dan saudara kandung kita yang telah meninggal diterima Allah dan sampai pahalanya kepada mereka.

Daftar pustaka :

republika.co.id

almanhaj.or.id

rumaysho.com

Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.