catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Lima Hal yang Membuat Influencer Galau


Influencer? Apaan tuh? Sesuai kata dasarnya: influence yaitu pengaruh, mempengaruhi. Influencer artinya seseorang yang berpengaruh atau mempengaruhi. Seperti kita ketahui dunia maya kini berfungsi ganda, tidak hanya untuk menemukan  berita tetapi juga untuk mempromosikan produk dan jasa. Dan aktivitas ini membuka kesempatan (kerja) sebagai influencer.
Biasanya influencer ini “bekerja” di berbagai kanal media sosial. Bisa instagram, facebook, twitter bahkan juga blog. Fee yang ditawarkan beragam, biasanya tergantung dari nilai plus dari kriteria tertentu (follower, Engagement Rate Instagram, keunggulan blog dan lain-lain)

Enak ya, posting lalu dapat duit. Ngga semudah itu kaleee. Mikir caption, mikir gimana agar tugas bisa terselesaikan dengan baik, mikir optimasi, mikir gimana agar baik klien maupun lingkungan pertemanan yang terima info sama-sama mendapat kebaikan dari pekerjaan yang kita lakukan.
Dan belum lagi kegalauan yang harus dihadapi si influencer. Galau? Ya tentu ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang dilanda risau pas melihat “lowongan kerja” sebagai infleuncer, contohnya:
1.   Belum pernah menggunakan jasa /produknya
Salah satu tugas influencer adalah mempengaruhi orang yang ada di lingkaran pertemanan untuk menggunakan jasa dan produk tertentu. Tawaran feenya OK, tapi belum pernah gunakan jasa atau produknya gimana nih?
Ada yang berpendapat: ah kan captionnya bisa mengarang bebas. Tancap gass. Ada yang berupaya menggunakan produk dan jasanya dulu baru bisa menulis caption dengan tenang. Mau berpendapat yang mana aja silahkan. Yang penting tugas influencer adalah memberikan informasi sesuai fakta. Ngga perlu hiperbola, apalagi kalau belum pernah nyoba produk/jasanya. Pelajari tentang apa yang ingin dipromosikan, temukan keunggulannya sebagai bahan untuk menginformasikan ke khalayak luas.

2.   Tawaran datang bareng dari dua produk/jasa yang serupa
Baru deal dengan si A, eh kok tiba-tiba datang tawaran serupa dari si B. Produknya serupa, pangsa pasarnya begitu juga. Ambil nggak nih? Hmm tergantung sregnya di hati dan dealnya bagaimana, ada klien yang bener-bener nggak mau “diduakan” tapi ada yang nggak keberatan. “Duh, kalau kode etiknya sih nggak dah diambil bersamaan” ada yang berpendapat demikian. Tapi semua tergantung ke pribadi dan kondisi. Lah kalau dalam kenyataannya benar-benar sebagai konsumen dari produk A dan B gimana, sah-sah aja kan?
3.   Tidak sesuai dengan selera
Udah nyobain produk dan jasa sebelum menjalani campaigne, tapi kok nggak sesuai selera ya. Hmmm selera kita kan nggak selalu sama dengan selera orang lain. Sebagai influencer tugas kita adalah menginformasikan tentang sesuatu produk atau jasa, yang mungkin dibutuhkan orang lain baik itu dipakai sendiri maupun untuk keluarga. Jadi pendapat pribadi mengenai produk boleh dikesampingkan. Sesuatu pasti ada kelebihan dan kekurangannya, yang nggak sesuai dengan selera kita nggak berarti orang lain punya pandangan yang sama ‘kan?
4.   Cocok tapi kepentok
Produk dan jasa yang lagi butuh influencer pas klik dengan kita sebagai konsumen setianya. Tapiii kepentook persyaratan, kurang follower, usia nggak sesuai persyaratan, dan lain-lain dah, trus gimana? Ya udah berarti belum rezeki, atau coba aja apply, kalau memang rezeki meski ada data yang nggak sesuai pasti nyambung juga tawarannya.

5.   Bertentangan dengan nurani
Nah ini yang bahaya. Kebayang nggak harus jadi influencer sesuatu yang bertentangan dengan nurani? Misalnya, muslim ditawarin jadi influencer minuman beralkohol. Duh ya, kalau saya mending nggak deh meski tawaran feenya menggiurkan. Sambil berdoa semoga Allah membukakan pintu rezeki dari arah lain yang tak diduga, yang lebih berkah dan membawa keselamatan di dunia dan akhirat.


Dan lima poin itu sekadar pemikiran saya, berdasarkan pengamatan dan pengalaman. Tentang pilihan penyelesaiannya tentu tergantung pada masing-masing pribadi. Yang penting tetap semangat dan bekerja, menebarkan kebaikan di muka bumi.


Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.