catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Hanya Cinta-Nya, Muara Segala Cinta dan Bahagia


Adalah kodrat manusia untuk sering lupa dan mudah berkeluh kesah. Hal ini telah Allah ingatkan di dalam Al Qur’an, namun tidak semua muslim ketika sedang berkeluh kesah kemudian sadar dan segera beristighfar. Ayat-ayat dalam kitab suci seringkali dibaca tanpa benar-benar memahami. Sehingga ketika tertimpa ujian, merasa paling menderita menanggung beban. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi psikis yang tertekan bisa menggerus keimanan. Apabila sedang merasa demikian, selayaknya segera menemukan solusi dan mencari pertolongan.


Cara paling ampuh untuk meringankan beban adalah bertafakur, merenungkan kembali nikmat yang Allah telah berikan sehingga hati kembali bersyukur. Hal ini yang menjadi tema utama buku “Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Terlahir” Buku ini mampu membuat kita berpikir bahwa ketika ujian kehidupan menerjang bukan berarti hidup akan berakhir. Kalimat-kalimat motivasi di dalamnya membuat kita “tersihir’, bukan sihir gelap yang menjauhkan pembaca dari jalan cahaya, tetapi daya magis untuk menemukan hikmah di balik musibah.

Saya mengenal lebih dekat mbak Riawani Elyta dan Risa Mutia dalam proyek penulisan di channel UC kategori inspirasi hidup yang diasuh dua bersaudara ini. “Hanya Cinta-Nya” mengingatkan pada gaya artikel UC kategori inspirasi, kalimat pendek-pendek, sarat muatan moral, padat berisi, setiap lembarnya berhias quote atau kalimat motivasi dari tokoh tertentu atau dari kedua penulis. Sehingga pembaca dituntun mendapatkan pencerahan tanpa merasa sedang digurui.

Mbak Lyta dan Mbak Risa membagi artikel-artikel dalam buku ini dalam empat bab yaitu:
Bab I : Tidak Ada Kebaikan Yang Sia-Sia
Bab II : Waktu Adalah Kehidupan Yang Terus Melaju
Bab III: Meraih Kebahagiaan Hakiki
Bab IV: Optimis Adalah Bingkai Cinta

Setiap bab memiliki muatan pesan tersendiri. Membaca secara runtut atau dibaca secara acak sebenarnya sama-sama mengasyikkan. Tetapi saya sarankan lebih nyaman membaca secara berurutan dari halaman pertama hingga terakhir untuk mendapatkan benang emas sebagai pengait tulisan hingga menjadi satu kesatuan yang mencerahkan.



“Tidak Ada Kebaikan yang Sia-Sia” memberikan semangat bagi pembaca untuk tak lelah berbuat baik meskipun mungkin dicemooh atau tidak mendapat balasan yang setimpal dari lingkungan sekitar. Tentang tips berbuat baik, jenis-jenis kebaikan serta apa yang akan kita terima ketika berbuat baik ditulis dengan penuturan yang lugas dan inspiratif.


“Waktu Adalah Kehidupan yang Terus Melaju” mengingatkan bahwa hal yang sangat berharga dalam kehidupan ini adalah waktu. Sebab waktu tak bisa dibeli atau diputar kembali. Sedangkan waktu hidup di dunia sangat terbatas dan kelak perbuatan kita dipertanggungjawabkan untuk dibalas. Bagaimana agar tidak terjerumus dalam aktivitas menyia-nyiakan waktu, pengingat agar tidak tertipu kemilau dunia, semangat untuk meniatkan segala perbuatan hanya karena Allah dikupas dalam tulisan yang indah penuh makna.


“Meraih Kebahagiaan Hakiki” menyadarkan kembali bahwa kebahagiaan itu bukan dicari jauh-jauh hingga meninggalkan jalan Illahi. Tetapi kebahagiaan hakiki ada di dalam hati, ketika menyadari bahwa yang mampu membuat bahagia adalah penerimaan kita kepada segala ketentuan Sang Pencipta. Menariknya bab ini mengambil tema utama tentang tips agar bahagia, misalnya dengan mensyukuri hal-hal kecil, tak berhenti berbagi, mudah memaafkan kesalahan orang yang telah mendzalimi bahkan mengingatkan bagaimana meluruskan niat, meng-up grade keimanan ketika merasa sedang diperlakukan tidak adil oleh Sang Pemilik Kehidupan. Bacalah buku ini, dan temukan rumus meraih kebahagiaan sejati.
 
“Optimis Adalah Bingkai Cinta” tepat sekali dipilih sebagai bab terakhir. Layaknya berolahraga yang ditutup dengan pendinginan, maka ketika membaca buku pun, closingnya lebih mantap jika berupa fase pengendapan dari bab-bab sebelumnya. Pada bab terakhir ini pembaca diajak untuk menggali motivasi menumbuhkan kebahagiaan, mengukur diri melalui indikator kesuksesan sejati sehingga mampu membentuk jiwa pejuang yang pantang menyerah dalam mewujudkan impian namun tidak menafikan diri pada suatu target atau sebuah pencapaian.


“Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Terlahir” bukan sekadar buku berisi kalimat-kalimat motivasi, namun buku ini mengajak pembaca untuk terdorong menghebatkan diri dan menerima segala ketentuan Illahi tanpa membandingkan diri sendiri dengan orang lain, mengoptimalkan karuniaNya sebagai fardhu ‘ain, sehingga menumbuhkan rasa syukur dan semangat berbuat kebaikan tak mudah kendur sekaligus jiwa berjuang pantang mundur. Pada akhirnya penerimaan, ketaatan, pemahaman akan ketentuan Sang Pemilik Kehidupan akan bermuara pada jiwa yang bahagia, dan menyadari bahwa sumber kebahagiaan hakiki adalah hanya cintaNya.


Share:

4 comments:

  1. Wahiya nih Mbak dengan membaca Al Qur'an memang bisa menenangkan hati

    ReplyDelete
  2. Saat sedih membaca Al Qur'an memang bisa membuat diri lebih baik yah

    ReplyDelete
  3. Wah sepertinya bagus banget nih Mbak bukunya. Selain itu bisa menambah ilmu juga

    ReplyDelete
  4. Aku lagi baca buku ini juga, keren ya 😀

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.