catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Rajin Berbagi Tak Akan Merugi

Ketika saya menulis artikel ini, Ramadhan tinggal menghitung hari. Teringat kembali petuah ulama untuk menyiapkan ilmu, fisik, mental dan materi agar bisa beribadah lebih baik di bulan mulia nanti. Sudah sepatutnya menyisihkan sebagian penghasilan agar lebih optimal dalam berbagi. Meski berbagi tidak melulu berupa materi, tetapi ilmu, pengetahuan, perbuatan baik bahkan senyuman adalah cara berbagi yang tak kalah indah dengan memberikan uang atau makanan.

Ajaran Islam senantiasa mengingatkan umatNya untuk berbagi kepada sesama. Sudah pernah menghitung berapa kali disebutkan dalam Al Quran penggalan ayat yang berbunyi "Wa aqimusholata wa yu' tu zakata" dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat? Penggalan ayat ini menjadi sarana memotivasi untuk menjaga kualitas hablum minallah - hubungan dengan Allah  dengan  cara mendirikan sholat dan hablum minannas (interaksi dengan manusia) dengan menunaikan zakat. Zakat adalah salah satu cara berbagi. Selain zakat ada sedekah, infaq dan wakaf untuk menunjukkan empati. Agar terbiasa berbagi, ajarkan nikmat bersedekah kepada anak-anak sejak dini.
Dokpri: mengajarkan berbagi sejak dini

Berbagai Cara Berbagi

Jika zakat, baik zakat fitrah dan zakat maal hukumnya wajib. Maka sedekah, infaq dan wakaf hukumnya sunnah. Apa sih beda sedekah, infaq dan wakaf? Penjelasan Dompet Dhuafa dalam situs http://jateng.dompetdhuafa.org adalah sebagai berikut:

"Sedekah adalah segala kebaikan yang kita lakukan. Senyum itu sedekah, membantu kesulitan orang lain juga sedekah, menyingkirkan batu di jalan juga sedekah, ibu menyusui anaknya juga sedekah, istri melayani suaminya juga sedekah, suami menafkahi keluarganya juga sedekah, memberikan harta kepada orang lain yang membutuhkan juga sedekah, shalat dhuha juga sedekah, dan segala jenis kebaikan yang lainnya"


Infaq adalah sedekah yang diberikan dalam bentuk harta benda. Misalkan kita memberikan uang kepada orang yang membutuhkan, memberikan barang bermanfaat untuk orang atau lembaga yang membutuhkan, dan lain sebagainya, kapan saja, dalam kondisi lapang maupun sempit.

Wakaf adalah sedekah dalam bentuk aset. Wakaf bisa berupa uang, tanah, rumah, gedung, rumah sakit, hotel, masjid, dan bangunan produktif lainnya.

Aset wakaf tak boleh berkurang nilainya, melainkan harus dikembangkan secara syariah sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Hasil dari pengembangan wakaf tersebut digunakan untuk kepentingan umat melalui berbagai program sosial.

Keutamaan Sedekah

Jika direnungkan lebih dalam, sedekah membawa manfaat bagi kedua belah pihak, penerima maupun pemberinya. Keutamaan yang paling terasa adalah merekatkan ukhuwwah islamiyah di antara sang pemberi dan penerima. Andai penerima sedekahnya bukan orang muslim sekalipun, nilai kemanusiaan yang timbul dari jalinan silaturahim karena pemberian ini bisa menjembatani jurang sosial antara si kaya dan si miskin.

Indahnya Islam, mengajarkan bahwa berbagi, bersedekah bukan sekadar "memberikan sesuatu untuk menolong orang lain" sehingga menganggap yang memberikan bantuan sebagai pahlawan. Namun Islam memotivasi umatnya untuk bersedekah karena manfaat sedekah akan kembali kepada si pemberi sedekah. 

Beberapa keutamaan berbagi yang menjadi penyemangat umat agar tidak ragu melakukannya setiap hari antara lain:

1. Janji Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang bersedekah
Allah menjanjikan pahala, kebaikan bagi orang yang berbagi sebagian hartanya kepada orang lain tujuh ratus kali lipat. Hal ini tercantum dalam firman Allah, Surat Al Baqarah ayat 261:

Meski seringkali terbukti bahwa kebaikan berbagi ini kembali kepada si pemberi berlipat kali sebagai materi, sebaiknya kita tidak terlalu berhitung dan menimbang-nimbang besaran materi yang diharapkan sebagai timbal balik sebagaimana yang Allah janjikan. Memang tidak ada larangan untuk berharap Allah akan mengembalikan sedekah berlipat ganda, namun jika sedekah tersebut diberikan ikhlas dan berharap kebaikan di akhirat insyaAllah kebaikan dunia akan mengikuti dengan sendirinya.

2. Sedekah adalah penolak bala
Takdir baik dan buruk kepada manusia telah ditulis dalam lauhul mahfudz. Namun Islam juga mengajarkan bahwa ada hal yang bisa mengubah ketentuan Allah yang bersifat bukan ketentuan mutlak (seperti mati, jodoh, takaran rezeki) Hal yang bisa mengubah ketentuan tersebut adalah doa dan sedekah. Rasulullah berwasiat dalam salah satu hadits yang mengingatkan pentingnya bersedekah:
Hmm, mari mengingat-ingat mungkin jika terjadi musibah pada diri kita hari ini, entah kehilangan benda atau kecelakaan bisa jadi musibah tersebut adalah sentilan Allah karena kita lupa bersedekah.

3. Sedekah tidak akan mengurangi harta
Matematika manusia berbeda dengan perhitungan Allah. Jika manusia berhitung: uang di dompet sisa lima puluh ribu rupiah, kalau aku sedekahkan dua puluh ribu sisa tiga puluh ribu rupiah saja, padahal harus beli beras seharga lima puluh lima ribu, malah tekor nih. Pertimbangan semacam ini seringkali membatalkan niat bersedekah. Padahal Allah  telah menjanjikan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta. Rasulullah telah mengingatkan agar tidak perlu khawatir jatuh miskin karena bersedekah.


   Sebagai penyemangat dan pengingat berbagi, ada baiknya mengenang kisah sahabat Nabi yang bernama Abdurahman Bin Auf. Sahabat Rasulullah ini pernah bersedekah dengan menjual seluruh hartanya dan membeli semua kurma busuk milik seorang sahabat lain yang harganya jatuh setelah Perang Tabuk dengan harga bagus. Harapannya dengan demikian ia tak lagi memiliki harta berlimpah sehingga kelak hisabnya di akhirat bisa lebih cepat. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Tak selang beberapa lama kemudian, utusan Raja Yaman datang mengabarkan bahwa Raja Yaman sedang mencari obat untuk mengatasi wabah penyakit di negaranya. Dan wabah penyakit tersebut hanya bisa diobati dengan kurma busuk. Maka kurma-kurma busuk Abdurahman Bin Auf dibeli dengan harga 10 kali lipat dari harga semula. Bukannya jatuh miskin setelah menyedekahkan seluruh hartanya, Abdurahman Bin Auf malah lebih kaya dari sebelumnya.

4. Salah satu wasilah menghapus dosa
Manusia bukan malaikat, yang dijamin selalu taat. Manusia dikaruniai akal, pikiran dan hawa nafsu. Atas pemberian karunia tersebut manusia diberikan berbagai ujian. Adakala tak mampu mengekang hawa nafsu, terlena bujuk rayu dunia maka melakukan maksiat dan dosa.  Salah satu wasilah atau sarana menghapuskan dosa adalah bersedekah. Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda, 


5. Janji Allah memberikan naungan di hari akhir bagi yang rajin bersedekah.
Sering membayangkan bagaimana keadaan kita saat dibangkitkan di hari perhitungan? Saat jiwa-jiwa sibuk memikirkan bagaimana agar selamat dari api neraka. Sedangkan saat itu tak ada lagi yang menolong selain amal sholih di dunia. Di tengah hiruk pikuk dan kekhawatiran, ada segolongan insan yang telah dijanjikan mendapat naungan dari Allah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
  “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya
1. imam yang adil 
2. pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh 
3. orang yang hatinya bergantung ke masjid. 
4. orang-orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya
5. seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh" 
6. seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya.
7. seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya
(HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)



Dari hadits tersebut jelaslah bahwa Allah telah menjanjikan naungan di hari akhir bagi seseorang yang bersedekah dengan ikhlas tanpa berharap pujian.



Keajaiban Sedekah

Keutamaan sedekah bukan sekadar teori belaka. Setidaknya di dunia saya sudah berkali-kali merasakan keajaibannya. Jika dijanjikan bahwa sedekah melancarkan rezeki, maka pengalaman menakjubkan, sudah tak terhitung saya rasakan. Tetapi yang paling berkesan adalah ketika sedekah saya dibayar tunai oleh Allah di saat paling sempit. Ketika suami saya ter-PHK ketujuh kalinya, di usia yang tidak bisa dibilang muda untuk mencari kerja. Rasanya habis harapan kami untuk keluar dari kesulitan finansial. Satu persatu barang di rumah dijual untuk biaya hidup. Hingga suatu hari hati saya terketuk mengeluarkan infaq untuk anak-anak yatim di panti asuhan di dekat rumah. Sesulit apapun kondisi keuangan saya memang tidak berhenti menjadi donatur di sebuah lembaga yang fokus membantu anak-anak yatim. Sebab melalui lembaga tersebut saya meniatkan sebagian infaq atas nama almarhum ayah, almarhumah ibu mertua dan almarhumah adik serta atas nama ibu selama bertahun-tahun.

 Sempat terpikir jangan-jangan kesulitan hidup yang kami alami, karena meski tercatat sebagai donatur tetap di sebuah lazis, namun kami lalai tidak membantu anak-anak yatim yang terdekat di lingkaran kehidupan ini.

AllahuAkbar, tidak lama berselang setelah kami menginfaqkan uang hasil penjualan barang berharga yang awalnya dianggarkan untuk membeli beras, suami saya mendapat penawaran untuk segera bekerja di sebuah perusahaan. Padahal berbulan-bulan sudah ia lontang-lantung tanpa pekerjaan. Interview dan test beberapa kali tanpa ada kepastian. Allah telah menepati janji pada hambaNya yang beriman. 

Dan kesekian kali Allah menepati janjiNya. Ketika perusahaan tempatnya bekerja mulai colaps (lagi) dan ia harus dimutasi ke luar kota menunggu dipensiunkan menanti kontrak kerjanya berakhir, bantuan Allah kembali datang setelah kami memperbesar sedekah. Sedekah yang disertai harapan agar diberikan kemudahan keluar dari segala getir. Alhamdulillah, segala urusan dimudahkan. Kami masih bisa menyambung hidup dengan keuangan keluarga yang terpecah belah karena suami harus pindah. Kondisi tersebut pun hanya kami lalui tiga bulan saja hingga suami kembali meniti karir di tempat kerja baru di kota tempat kami tinggal.
Kotak amal, sumber pixabay

Sedekah adalah penolak bala, saya menjadi saksi janji Allah tak pernah membuat insanNya kecewa. Masa-masa kelam ketika suami jatuh sakit sangat parah hingga perlu transfusi darah tak akan pernah saya lupakan. Saat itu seperti tak ada harapan bisa hidup lebih lama. Ia menunjukkan tanda-tanda seperti mendiang adik saya menjelang meninggal dunia. Pikiran saya saat itu sangat kacau, merawat suami yang keluar masuk rumah sakit tanpa asuransi kesehatan. Anak bungsu saya titipkan di rumah tetangga selama suami dirawat inap. Anak sulung saya beberapa kali menelepon karena saatnya membayar biaya-biaya di pondok pesantren. Saya harus membagi waktu, tenaga, pikiran, biaya hidup dan menjalani masa-masa sulit ini seorang diri. Hingga Allah lagi-lagi mengetuk hati saya untuk memperbesar sedekah dan bertawakal. Alhamdulillah setelah mendapatkan transfusi darah hingga 6 kantong kondisi suami berangsur membaik. Hampir dua bulan ia tidak bisa bekerja tetapi kantor memberikannya dispensasi dan tetap menerima gaji. 

Allah kembali menguji keikhlasan saya menjalani ujian hidup di dunia. Di tahun ketiga si sulung belajar di pondok, ia terserang penyakit gatal-gatal yang sangat mengerikan. Hampir setahun menderita, berobat hingga berganti tiga dokter spesialis kulit tidak mampu mengatasi penyakitnya. Anakkku sudah mulai putus asa dan minta berhenti mondhoknya. Bagaimana hati seorang Ibu tercabik-cabik tak karuan, antara kasihan melihatnya menderita dan tidak mungkin mengizinkannya berhenti menuntut ilmu di tengah jalan. Di saat paling krusial, saya kembali ke panti asuhan di dekat rumah. Membawakan mereka makanan dan sejumlah infaq yang tidak seberapa. Saya meminta tolong agar anak-anak yatim ini mendoakan kesembuhan bagi si sulung dan agar ia bisa menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut hingga tuntas, lulus dengan sempurna. 
Kami mengajukan izin berobat yang demikian ketat prosedurnya dan hanya diberikan waktu lima hari saja. Saya hanya bisa pasrah. Mungkinkah penyakit kulit kronis hingga penderitanya kesulitan berdiri dan berjalan bisa sembuh dalam lima hari? Setelah berikhtiar ke pemandian belerang dan berganti dokter spesialis kulit untuk keempat kalinya, saya menyaksikan keajaiban. Kondisi si sulung semakin membaik. Luka-luka bernanah di sekujur tubuhnya mengering, ia tak lagi mengeluh kesakitan padahal sebelumnya untuk tidur pun kesulitan. Hingga di hari keempat tak ada lagi bekas luka basah di sekujur tubuhnya. Allah kembali menunjukkan keutamaan sedekah sebagai penolong dari musibah.

Dari pengalaman-pengalaman pribadi tersebut saya kian menyadari bahwa sebenarnya yang lebih banyak mendapatkan manfaat dari bersedekah adalah si pemberi. Maka saya bertekad dalam hati untuk menjadikan berbagi sebagai bagian dari aktivitas setiap hari.


Tips Konsisten Berbagi
Mengingat keutamaan sedekah begitu besarnya dan keajaiban bersedekah, seyogyanya kita upayakan untuk istiqomah. Berikut adalah tips B-E-R-B-A-G-I yang saya upayakan agar tak lalai berbagi:

1. Berniat
Segala amalan akan ditimbang berdasarkan niat. Niatkan segala sesuatu yang kita lakukan demi mendapat ridho Allah. Jangan pernah berniat agar mendapatkan sorotan publik, pujian dari sedekah yang kita lakukan
2. Empati terasah
Sering-seringlah mengasah empati. Keinginan, tekad dan kemauan berbagi timbul karena empati dan nurani yang terasah. Adakala hidup terasa menyedihkan ketika ditimpa berbagai masalah dan persoalan. Namun yakinkan diri ada yang lebih menderita dari kita. Berkunjunglah ke panti asuhan, baca berita tentang anak-anak terlantar karena musibah perang atau bencana. Maka nurani akan tergelitik untuk meringankan beban mereka, meski mungkin baru bisa menyumbang beberapa rupiah saja. 
3. Rutinitas secara berkala
Saya teringat pesan Rasulullah bahwa hal paling sulit adalah istiqomah. Maka salah satu kiat untuk menjaga istiqomah dalam berbagi dan bersedekah adalah dengan melakukannya sebagai rutinitas secara berkala. Setiap subuh sebelum sholat berjamaah saya sempatkan menitipkan infaq saya di kotak amal masjid. Sambil memasukkan infaq saya iringi dengan doa "ya Allah semoga infaq yang sedikit ini menyembuhkan kami dari segala sakit dan mengangkat kami dari semua sempit" Saya percaya pada janji Allah bahwa malaikat akan mendoakan seseorang yang bersedekah di awal hari. Di hari Jumat saya menitipkan infaq melalui si bungsu yang berangkat sholat Jumat. Dan InsyaAllah saya juga istiqomah menjadi donatur tetap setiap bulan di sebuah lembaga amal yang mengkhususkan untuk memandirikan anak-anak yatim piatu. Dengan demikian saya bisa menjaga konsistensi bersedekah harian, setiap pekan dan bulan. Jangan berpikir infaq saya itu besar nominalnya. Sungguh sebenarnya saya malu kepada Allah karena tak kunjung mampu memperbesar kisarannya. Semoga saja nilai yang tak seberapa ini bisa menjadi penolong agar kelak terhindar dari api neraka. Bukankah Allah menyukai amalan yang sedikit namun istiqomah?

4. Baiknya disegerakan
Menunda sedekah adalah rayuan setan. Sebelum hati berubah, pikiran gundah padahal sudah ada niat berbagi baiknya segerakan bersedekah. Sebab bisa jadi dengan bersedekah terhindar dari musibah.

5. Awasi pos pengeluaran
Islam menganjurkan untuk bijak mengelola keuangan. Hindari bergaya hidup berlebihan sebab berlebih-lebihan adalah godaan setan. Mengejar gaya hidup membuat keuangan meredup. Penghasilan dihamburkan tetapi hati jadi berantakan. Awasi pos pengeluaran yang tidak penting. Jika biaya komunikasi bisa ditekan dengan paket hemat, mengapa bersedekah masih harus terasa berat? Jika berlibur bukan suatu kewajiban, rasanya tak perlu memaksa rekreasi setiap pekan yang menyebabkan bengkaknya pengeluaran sehingga untuk berbagi pun merasa keberatan.

6. Gemar menabung
Bersikap hemat adalah salah satu cara agar lapang bersedekah. Bulan-bulan Rajab. Sya'ban, Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah adalah bulan yang paling saya perhatikan untuk menabung lebih giat. Rajab dan Sya'ban adalah persiapan Ramadhan sehingga bersedekah pun perlu dilipatgandakan. Di Ramadhan amalan diganjar Allah pahala berlipat ganda, bersedekah pun bagai berlomba. Syawal bukan bulan untuk kendor berbagi, justru tetap harus dijaga agar istiqomah hingga nanti. Dzulhijjah adalah bulan berqurban, maka berbagi paling utama adalah menyembelih hewan qurban untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Maka jauh hari sebelum Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah tiba, saya mulai mengumpulkan sejumlah uang untuk infaq khusus Ramadhan, dan perkiraan uang untuk berqurban.

7. Iman yang perlu dijaga
Sudah menjadi kodrat manusia tergesa-gesa dan sering lupa. Kadar iman pun bisa naik turun derajatnya. Hingga berbagi pun bisa menjadi masalah jika tak lapang dada dan kuat imannya. Terkadang karena berharap ganjaran sedekah berupa materi berlipat ganda yang dipandang tak sesuai harapan, muncul rasa enggan bersedekah. Inilah pentingnya menjaga iman dan meniatkan segala ibadah untuk akhirat agar tidak terlalu silau oleh dunia.

Bersedekah Jadi Lebih Mudah

Rutin bersedekah membuat hidup saya lebih tenang. Tetapi adakala sesuatu hal menyebabkan niat bersedekah terhalang. Seperti pada suatu siang saya meringis. Keinginan untuk bersedekah tertahan karena isi rekening yang kembang kempis. Kondisi keuangan saat itu tidak bisa dibilang manis, tetapi bagi saya bersedekah adalah suatu keharusan. Sebab di dalam infaq dan sedekah tersimpan berbagai keajaiban. 

Waktu itu saldo rekening saya mencapai batas minimum. Kebetulan uang yang harus dikeluarkan harus ditransfer melalui rekening bank konvensional tersebut. Namun dana di rekening yang ini seringkali terkuras untuk modal Payment Poin Online Bank. Baru terisi jika teman atau tetangga melunasi tagihan listrik, PDAM mereka yang sudah saya bayar dengan dana talangan terlebih dahulu. Saldo saya seringkali tersisa hingga batas minimal yang ditetapkan bank dan tidak bisa ditarik maupun ditransfer ke rekening lain. Maka sedekah saya pun tertunda.

Belajar dari pengalaman sedekah yang tertunda, saya mengalokasikan sisa uang di rekening bank syariah untuk berinvestasi obligasi SUKUK pemerintah Indonesia SR-003. Bagi hasilnya ditransfer setiap bulan pada tanggal 10 di rekening saya. Dalam pemikiran saya, andai kelak harus menghadapi kondisi finansial atau kondisi kesehatan yang tak terduga, masih ada hasil investasi yang secara rutin masuk dalam rekening bank syariah dan bisa ditransfer ke rekening yayasan yang terpercaya untuk disalurkan kepada kaum dhuafa tanpa biaya administrasi. Salah satunya adalah Dompet Dhuafa. 

Mengapa memilih Dompet Dhuafa sebagai penyalur donasi baik berupa infaq, sedekah maupun zakat? Lima alasan utamanya adalah: 
1. Lembaga terpercaya
Ditinjau dari sejarahnya, Dompet Dhuafa lahir dari kepedulian Koran Republika, Dai Zainuddin MZ dan segenap pihak-pihak  serta masyarakat yang menaruh kepedulian terhadap dakwah dan mengentaskan kaum dhuafa. Bermula dari membuka penggalangan dana internal Dompet Dhuafa di halaman depan Koran Republika, gerakan ini kemudian berkembang menjadi Yayasan Dompet Dhuafa Republika pada tanggal 4 September 1994. Pada tanggal 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa dikukuhkan pemerintah melalui Departemen Agama RI sebagai Lembaga  Zakat Nasional. 
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan zakat, Dompet Dhuafa merupakan institusi pengelola zakat yang dibentuk oleh masyarakat. 
Pengakuan pemerintah terhadap kredibilitas Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Amil Akat Nasional ini dilindungi payung hukum Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 439 Tahun 2001 tentang PENGUKUHAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA sebagai Lembaga Amil Zakat tingkat nasional.

2. Sasaran penerima donasi terprogram jelas. 
Dana yang terkumpul insyaAllah tepat sasaran, untuk kaum dhuafa dan perkembangan dakwah.
Berbagi melalui Dompet Dhuafa insyaAllah tidak akan kecewa, seperti ketika merasa tertipu pengemis jalanan yang di kemudian hari diketahui memiliki kekayaaan ratusan juta, rumah megah dan mobil mewah dari hasil mengemisnya.
Dompet Dhuafa memiliki program mengembangkan dakwah dan membantu mengentaskan kemiskinan yang terbagi dalam program: 
a.  Kesehatan (layanan kesehatan dan RS Rumah Sehat Terpadu), 
Layanan kesehatan Dompet Dhuafa sumber IG Dompet Dhuafa

b.  Pendidikan (program Smart Ekselensia Indonesia, Sekolah Guru Indonesia, Beastudi Indonesia, Makmal Pendidikan, Kampus Umar Usman)
c. Ekonomi (Pertanian Sehat Indonesia, Kampoeng Ternak Nusantara, Tebar Hewan Kurban, Karya Masyarakat Mandiri, Tabung Wakaf Indonesia,Kampus Kemandirian)
Sumbangsih Dompet Dhuafa di bidang ekonomi sumber IG Dompet Dhuafa

d. Pengembangan Sosial (Lembaga Pelayanan Masyarakat, Semesta Hijau, Disaster Management Centre, Layanan Perawatan Jenazah gratis)

DisasterManagement Centre Dompet Dhuafa, sumber IG Dompet Dhuafa


e. Advokasi  (Pusat Bantuan Hukum, Pusat Pembelajaran Anti Korupsi)


3. Mengurangi kewajiban bayar pajak (mengurangi PKP)
Berbagi ternyata bisa mengurangi kewajiban bayar pajak. Salah satu manfaat berbagi dalam bentuk zakat melalui Dompet Dhuafa adalah bukti potongnya bisa dipakai untuk mengurangi PKP (Penghasilan Kena Pajak) yang wajib dibayar. Caranya bisa dilihat di infografis Dompet Dhuafa berikut ini:

Image may contain: textImage may contain: text
Image may contain: textImage may contain: text
Image may contain: textImage may contain: text


4. Meminimalisir rasa ujub dan riya'
Bersedekah tanpa bertemu langsung penerima sedekah bisa jadi membantu kita terhindar dari sifat ujub dan riya'. Penerima sedekah juga tidak sungkan karena tidak harus bertemu muka sang pemberi sedekah. Sedekah secara online adalah salah satu bentuk sedekah "sembunyi-sembunyi" tidak ada yang tahu kecuali Allah, diri sendiri dan malaikat. Pihak Dompet Dhuafa hanya sebagai perantara sehingga pemberi sedekah tidak berkewajiban memperkenalkan diri. InsyaAllah kita bisa terhindar dari rasa bangga karena sudah berbagi. Tetapi bukan berarti kita mengabaikan kaum dhuafa yang berada di sekitar kita dan tidak memberikan sedekah kepada mereka. Sedekah sembunyi-sembunyi dan menjaga niat adalah tujuan utamanya.

5. Menawarkan langkah mudah untuk bersedekah
Sesibuk apapun atau andaikan kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk keluar rumah, Dompet Dhuafa membantu niat kita untuk bersedekah. Bersedekah bisa dilakukan dengan tiga langkah mudah: buka website Dompet Dhuafa atau aplikasi perbankan online yang terkoneksi dengan program berbagi Dompet Dhuafa, Isi nominal infaq, zakat, sedekah sesuai niat, selesaikan proses pembayaran.

Salah satu kiat saya agar konsisten berbagi adalah menyisihkan sebagian dari hadiah kontes dan lomba yang saya ikuti. Alhamdulillah hadiah dari salah satu quiz berupa uang tunai sudah saya terima di rekening bank konvensional sehingga rekeningnya tidak lagi merana. Saya mencoba berinfaq melalui online banking bank tanpa khawatir tertolak lagi karena nominal tidak mencukupi. Caranya mudah, tekan "bayar" lalu tekan "lain-lain" dan pilih penyedia jasa "Dompet Dhuafa" Kemudian pilih Dompet Dhuafa Infaq atau Dompet Dhuafa Zakat. Namun ternyata harus mengisikan nomor rekening Dompet Dhuafa terlebih dahulu.



Kemudian saya membuka situs Dompet Dhuafa dan menuju ke pilihan donasi untuk mencari informasi. Lengkapi formulir data diri termasuk nama dan alamat email. Tidak perlu terburu-buru berpikir: wah harus punya banyak uang jika harus bersedekah melalui transfer di Dompet Dhuafa. Sesuai panduan yang tertera, saya mencoba nominal minimal infaq yaitu sepuluh ribu rupiah. 



Dan ternyata benar kita bisa bersedekah dengan sepuluh ribu rupiah saja. Dompet Dhuafa juga mengajukan pilihan apakah sedekah tersebut ditujukan untuk Program Pendidikan, Program Kesehatan, Program Ekonomi, Program Sosial atau Program Lingkungan. Setelah mengisi data diri, kita akan menerima informasi mengenai nomor referensi transaksi infaq, nomor rekening Dompet Dhuafa dan nominal yang harus kita transfer. Setiap nominal sedekah disertai tiga kode unik yang turut menjadi bagian dari uang yang kita sedekahkan. Nomor rekening dan jumlah nominal ini  kemudian saya masukkan dalam kolom "referensi nomor pelanggan " di laman mobile banking yang sudah saya buka sebelumnya.

Langkah terakhir adalah memberikan konfirmasi mengenai proses transfer yang kita lakukan melalui link yang diberikan lewat email.

Sesuai niat semula, saya juga menyisihkan sebagian dari bagi hasil SUKUK yang ditransfer ke rekening bank syariah setiap bulan. Kepastian penghasilan dari bagi hasil investasi ini memudahkan untuk bersedekah setiap tanggal menerima pembayaran. Ternyata lebih mudah bersedekah melalui bank syariah sebab kolom Dompet Dhuafa sudah tersedia. Tanpa perlu mencari informasi nomor rekeningnya, insyaAllah niat berbagi akan dikelola oleh Dompet Dhuafa.



Kita juga bisa memilih layanan berbagi sesuai niat, apakah zakat, infaq,  shodaqoh, qurban atau wakaf. Kemudian masukkan nominal infaq yang diniatkan. 




Akan muncul pertanyaan mengenai konfirmasi apakah benar kita akan mentransfer sejumlah dana infaq tersebut ke rekening Dompet Dhuafa. Setelah kita mengkonfirmasi dengan mengisi PIN maka kita menerima pemberitahuan bahwa infaq kita telah diterima Dompet Dhuafa. Saldo rekening kita akan berkurang sesuai nominal yang diinfaqkan tanpa ada kode unik atau biaya administrasi sepeserpun. Jika menggunakan bank konvensional tersebut di atas, saya dikenai biaya administrasi sebesar seribu lima ratus rupiah. Nah silahkan pilih yang mana, asal niat infaq ikhlas lillahi ta'ala.


Bismillah, semoga Allah ridho' terhadap apa yang kita sedekahkan. 

Berbagi tidak pernah merugi. Saya telah berkali-kali mengalami. Justru dengan berbagi kita mampu mengasah nurani, melatih agar tidak mudah berkeluh kesah sebab masih banyak orang yang lebih menderita. Sedekah menahan diri agar tidak riya' dan jumawa sebab bisa saja sewaktu-waktu nikmat akan dicabutNya. Berbagi menumbuhkan perasaan empati dan rasa syukur yang tak terkira. Membagikan sebagian yang ada pada diri bukan berarti menyebabkan kehilangan sesuatu sebab manusia tidak pernah benar-benar memiliki. Bahkan nyawa yang melekat di raga bukanlah milik kita. 

Sesekali jika kita merenung dalam sunyi, hati ini akan berkata bahwa sesungguhnya yang membutuhkan sedekah adalah si pemberi sedekah, agar hidupnya lebih bermakna. Mereka yang tampaknya membutuhkan sedekah, tetapi memperkuat jiwa dengan iman, tak akan pernah khawatir terhadap masa depan sebab Allah sudah menetapkan pembagian rezeki. Namun si pemberi sedekah tidak bisa memastikan seperti apa kondisi di hari akhir nanti sehingga berharap ampunan atas dosa-dosa dan naungan dari Sang Maha Kuasa. 


Maka, #JanganTakutBerbagi sebab dengan berbagi hidup kita lebih berarti. Katakan pada diri dan dunia: #SayaBerbagiSayaBahagia


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

Daftar pustaka:
1. http://jateng.dompetdhuafa.org
2. https://republika.co.id
3. https://rumaysho.com/

Share:

40 comments:

  1. Iya e mbak, aku pernah juga ngalamin situasi di mana aku nggak punya uang dan milih nyedekahi uang terakhir, trus dibalas 10 kali lipatnya.
    Aku kalau ingay merasa emejing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allah Maha Baik. Tak pernah ingkar janji. Keajaiban sedekah bukan sekadar teori ya Fin

      Delete
  2. Panjang dan lengkap
    Berbagi memang tidak akan bikin rugi
    Saya sudah mendapatkan buktinya berkali-kali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak Rahmah. Sebab sedekah adalah salah satu bentuk syukur. Dan Allah telah berjanji pada yang pandai bersyukur, nikmatnya akan ditambahkan lagi

      Delete
  3. Bismillah, semoga Allah ridho' terhadap apa yang kita sedekahkan. 
    - MasyaAllah Tabarokallah, terima kasih banyak sudah berbagi dan menjadi pengingat diri mba, smg Allah ridhoi ..Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga Allah selalu ridho' pada kebaikan yang kita lakukan ya mbak Mitha aamiin

      Delete
  4. Setuju, sedekah tidak akan mengurangi harta malah akan menambah harta terutama harta di akhirat. Makin kagum dengan inovasi Dompet Dhuafa :)

    ReplyDelete
  5. terima kasih sudah mngingatkn melalui tulisan, mb. jaman sekarang berbagi makin mudah hny lewat gadget y mb <3 salam knal mb ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mbak Vidya..Menulis itu sebenarnya menasihati diri sendiri :) Jadi pengingat buat saya. Senang berkenalan dengan mbak Vidya

      Delete
  6. Saya pernah mengalami juga keajaiban bersedekah masyaallah, kini bersedekah makin mudah yaa

    ReplyDelete
  7. Sesungguhnya yang kita ulyrkanakan jadi milik kita yang sesungguhnya di akhirat nanti. Yang kita pegang erat dalam genggaman hanya akan hilang musnah tanpa bekas #spirit berbagi

    ReplyDelete
  8. yang masih ragu berbagi berarti belum percaya sama janji Allah ya mbak? apalagi di era digital ini sedekah itu bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih. sedekah jadi lebih mudah dan pahala tetap mengalir, alhamdulillah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah. Poin "iman yang perlu dijaga" itu yang saya kupas di tips B-E-R-B-A-G-I mbak

      Delete
  9. setuju banget sih mba, yang namanya berbagi itu enggak pernah berkurang yang ada mah bertambah terus. Baru tau pakai dompet duafa bisa semudah itu bersedekah. makasih mba sharingnya. mau coba ah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul itu. Sudah banyak kisah keajaiban sedekah. Kalau alasan "ga ada waktu,repot" nah kan ada Dompet Dhuafa, sedekah via online

      Delete
  10. Alhamdulillah sudah share.. Makasiy mba

    ReplyDelete
  11. MasyaAllah baca kisahnya mbak huhu terharu dan takjub bahwa Allah gak akan pernah mengecewakan hambaNYA apalagi yang suka berbagi.
    Aku juga seneng banget sama cara berbagi yang makin mudah dan menjauhkan kita dari riya. Alhamdulillah yah mbak teknologi kalo digunakan untuk kebaikan manfaatnya banyak sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin allahumma aamiin. Dompet Dhuafa adalah salah satu contoh teknologi yang membawa kebaikan yah mbak

      Delete
  12. Berinfak di dompet dhuafa salah satu pilihan yang bisa kita lakukan jika tidak ingin orang lain tahu. Bahkan nominalnya tidak harus besar ya mba. Mari selalu bersedekah untuk membantu sesama.

    ReplyDelete
  13. Berbagi atau sedekah nggak bisa disandarkan pada logika manusia, ya, Mbak. Semakin dibagi, justru semakin bertambah..masya Allah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat mbak Muyass. Allah Maha Segala tak pernah membuat kecewa

      Delete
  14. Janji Alloh Swt selalu benar.
    Dengan berbagi, rejeki kita bukannya berkurang. Malah makin bertambah.
    Nice sharing mb.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah-mudahan kita bisa istiqomah berbagi ya mbak. Dan Allah ridho' aamiin

      Delete
  15. bener mbak. berbagi memang tdk mengurangi apapun dari harta kita. justru memang harus di keluarkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Matematika kita beda sama matematika Allah kan mbak.

      Delete
  16. Berbagi memang enggak akan mengurangi harta kita, kenapa takut berbagi mumpung masih hidup berbuat baik pada orang nggak ada salahnya :)

    ReplyDelete
  17. makjleb tips nya mbak, B-E-R-B-B-A-G-I poin ke 4, Baiknya disegerakan, memang kalau ditunda bisikan syaiton menggelitiki hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe..soalnya itu pengalaman pribadi saya mbak Novri. Semoga kita bisa istiqomah berbagi dan Allah ridhoi

      Delete
  18. Panjang, lengkap dan menginspirasi. Pingin banget bisa rajin sedekah karena toh bersedekah tidak akan membuat kita miskin, justru sebaliknya. Rumus BERBAGI nya juga keren bangettt mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haay makasih sudah mampir mbak. Tips BERBAGI itu sejatinya untuk memotivasi diri saya sendiri :)

      Delete
  19. Lengkap banget mbak semoga menang ya.
    Btw, aku juga pernah di suatu masa ngalami nggak pegang uang dan banyak hutang, pasrah aja sama Allah. Setiap Jumat tetep aku jalani berbagi nasi walau hanya 5 bungkus ke tukang becak yang saya temui pas anter Lantip. Eh kok yo alhamdulillah, akhirnya rejeki selalu ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Subhanallah...semoga aku bisa meniru mbak Tatit bisa sedekah nasi tiap Jumat. Memang ya keajaiban rezeki ga bisa dipungkiri.

      Delete
  20. Betul bgt, sedekah tidak akan mengurangi harta bahkan Allah ganti berkali2 lipat. Bahkan sebenarnya istilah hemat pangkal kaya itu kurang tepat, yg pas itu, sedekah pangkal kaya. Mau kaya, ya sedekah, mau tenang, ya berbagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantaaab mbak. Sungguh, setuju saya dengan motto "sedekah pangkal kaya"

      Delete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.