catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

#MoneySmartMenginspirasi Saya Memilih Reksa Dana Sebagai Instrumen Investasi



Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Terbayang hitungan berapa besar harus menyiapkan dana dan biaya. Pernah berada dalam kondisi finansial tertekan, membuat saya semakin berhati-hati dalam mengelola keuangan. Deg-degan juga saya saat itu, ketika sudah tidak lagi bekerja kantoran dan menerima gaji tetap, disusul suami ter-PHK dan jobless beberapa lama, kondisi finansial keluarga pun semakin goyah. Dahulu, sebelum saya memutuskan berhenti bekerja kami memang tidak memiliki simpanan dana darurat yang bisa digunakan untuk membiayai hidup selama belum ada pendapatan.

Beruntung kami masih memiliki beberapa barang berharga yang bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan. Menyesal tidak memaksakan diri untuk memiliki tabungan dana darurat untuk keperluan yang tak bisa diprediksi seperti kehilangan penghasilan. Sebenarnya penghasilan kami berdua saat masih bekerja kantoran tidak terlalu besar dan nyaris selalu habis untuk biaya hidup dan pendidikan. Tetapi seharusnya ada pos-pos pengeluaran yang ditekan sehingga bisa berinvestasi atau menyimpan dana darurat. 
Siapkan dana darurat sebelum keuangan sekarat
Belajar dari pengalaman tersebut saya mulai menyisihkan sebagian penghasilan saya sebagai pekerja lepas. Namun saat-saat butuh biaya pendidikan seperti sekarang, saya kembali tergoda untuk membelanjakan simpanan uang tersebut untuk menutup biaya-biaya. Apalagi tempo hari saya menerima fee kehadiran dan komisi menulis mengenai kelas investasi berupa unit reksa dana, Makin tergoda saja untuk segera mencairkan ke rekening bank saya. Meski rajin mengikuti kelas investasi hingga empat sesi, keinginan untuk segera mencairkan fee tetap menggebu dalam hati. Beberapa tulisan saya mengenai materi dan informasi tentang reksa dana bisa dibaca di folder Finance di blog ini.

Namun setelah membaca artikel di Moneysmart saya jadi lebih mantap memilih reksa dana sebagai simpanan dana darurat. 

Saya baca artikel mengenai investasi reksa dana dan saya endapkan berhari-hari. Menimbang keuntungan dan kelemahan berinvestasi dalam bentuk unit reksa dana sebelum memutuskan, akankah investasi ini saya lanjutkan atau cairkan. Saya benar-benar menerapkan tips dalam artikel tersebut: kenali produk, menentukan jangka waktu dan memahami umur produk. Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, saya putuskan untuk mempertahankan simpanan saya berupa unit reksa dana, bahkan ada rencana untuk rutin menambah besaran unitnya. 

Alasan utama mengapa memutuskan mempertahankan investasi reksa dana adalah: saya sudah mempelajari kinerja manajer investasi reksa dana sebagaimana tips dari Moneysmart. Saya percaya perusahaan tersebut bisa dipercaya untuk mengelola reksa dana dalam jangka waktu lama, sebab sudah beroperasi selama 20 tahun. Sedangkan hasil dari reksa dana lebih optimal jika dipanen dalam waktu 3-4 tahun. Bahkan saya terinspirasi melakukan switch sebagian unit reksa dana Pasar Uang menjadi reksa dana Pendapatan Tetap. Langkah ini saya ambil karena menimbang tips "pahami umur produk" yang dipaparkan oleh Moneysmart. 

Sebagai investor pemula saya belum berani memilih reksa dana campuran atau reksa dana saham. Pernah trauma juga sih, sekitar sepuluh tahun lalu saya pernah nekad berinvestasi reksa dana campuran dan hasilnya dalam tiga bulan nilai unitnya jatuh bebas. Lalu saya panik dan menarik semua dana. Bukannya untung malah buntung. Sebab saat itu pengetahuan saya masih sangat minim. Kalau saja saat itu sudah ada situs Moneysmart, saya bisa mempelajari artikel-artikelnya sehingga punya bisa mempertimbangkan berbagai pilihan investasi, menimbang untung rugi, mengetahui risiko dan tips menekan risiko yang mungkin timbul sehingga tidak kecewa di belakang hari.

Mengingat kembali kegagalan masa lalu membuat saya rajin memantau pergerakan unit reksa dana. Ternyata menurut artikel Moneysmart, langkah yang saya ambil sudah tepat. Sebab mendapatkan laporan hasil investasi adalah salah satu hak saya juga sebagai investor. Hal ini sesuai poin kelima dalam tips berinvestasi reksa dana yang ditulis Moneysmart. Bersyukur, unit reksa dana yang saya miliki menunjukkan pergerakan positif. Semakin yakin reksa dana adalah pilihan tepat sebagai simpanan dana darurat.

Catatan Perkembangan Unit Reksa Dana

Sebagai catatan hasil memntau perkembangan unit reksa dana, saya membandingkannya setiap bulan. Ini dia awal investasi unit reksa dana saya di bulan Januari - Februari 2019. 

Kemudian ini pergerakan investasi unit reksa dana saya di bulan Maret 2019. 
Dan yang ini laporan pergerakan investasi unit reksa dana saya setelah melakukan switch sebagian unit reksa dana Pasar Uang ke Pendapatan Tetap

Wah, ada trend positif nih, jadi makin bersemangat untuk menambah unit reksa dana sedikit demi sedikit. Berinvestasi reksa dana memiliki banyak keuntungan antara lain:
1. Mudah, karena kini bisa dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor manajer investasi
2. Likuid. Seperti tabungan, reksa dana bisa ditarik sewaktu-waktu. Tinggal pilih "jual" maka hasil penjualan akan masuk ke dalam rekening bank yang kita daftarkan
3. Terjangkau. Sebab harga unit reksa dana bisa dibeli dengan harga mulai dari sepuluh ribu rupiah
4. Efisien. Dibandingkan menabung di bank konvensional, lebih menguntungkan menyimpan uang di reksa dana sebab tidak ada biaya administrasi setiap bulan. Simpanan di reksa dana juga bebas pajak, berbeda dengan simpanan di rekening bank.
5. Fleksibel. Reksa dana bisa diandalkan untung investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Investor juga bisa memilih jenis-jenis reksa dana sesuai keinginan yaitu: Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham. Apalagi kini sudah tersedia reksa dana yang dikelola secara hukum syariah sehingga membuat hati saya lebih tenang.
6. Aman. Menyimpan uang dalam bentuk unit reksa dana aman, sebab manajer investasi yang kredibel terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kinerjanya benar-benar diawasi.

(calon) investor perlu memperdalam dasar-dasar ilmu mengenai investasi agar paham benar apa seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan ketika memilih reksadana sebagai instrumen investasi. Jika dalam artikel investasi reksa dana Moneysmart berbagi tips tentang Do's dalam berinvestasi reksa dana, simak pula tips "Don't "agar investor reksa dana bisa mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi: https://www.moneysmart.id/investasi-reksa-dana-bisa-sukses-dengan-hindari-kesalahan-ini/



Lega rasanya mengambil keputusan ini. #MoneySmartMenginspirasi saya memilih reksa dana sebagai instrumen investasi. Nah, jika saya sudah mantap menentukan reksa dana sebagai simpanan dana darurat dan batal saya cairkan untuk biaya pendidikan anak-anak, solusinya bagaimana nih untuk menutup anggaran? Solusinya kian rajin mengais rezeki melalui berbagai pintu halal dan memperbesar sedekah. Harapan saya dengan doa-usaha-doa Tuhan akan mencukupkan penghasilan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan.








Share:

1 comment:

  1. Waaaahhh keceeenya mbak, makin semangat mengisi reksa dana nih gara-gara baca ini.

    Bersyukur banget saya bisa dapat ilmu tentang reksa dana, jadi lebih ngeh terhadap investasi dan lebih semangat berinvestasi :)

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.