Suatu ketika seorang sahabat insan mulia
terpergok sedang tertawa kemudian menangis. Tingkahnya yang aneh ini sangat
menarik perhatian. Ketika ditanya mengapa ia menangis dan tertawa dalam waktu nyaris
bersamaan ternyata jawabnya karena ia teringat dosa sebelum mengenal Tuhan.
Ketika
masih berada dalam masa kelam, menyembah berhala, bergelimang dosa ia pernah memakan
sesaji yang diperuntukkan bagi patung-patung sembahannya. Ia merasa geli,
menyembah patung dengan sesaji berupa buah-buahan, roti gandum dan manisan
tetapi saat kelaparan ia menikmati sesajinya sendiri tanpa takut dimarahi berhala
yang dianggap sebagai Tuhan.
Setelah
tertawa ia menangis, sebab menyesali perbuatan yang menghantui seumur hidupnya.
Di masa bergelimang dosa, memiliki anak perempuan dianggap sebagai kesialan di
tengah masyarakatnya. Maka anak perempuannya pun dikubur hidup-hidup saat masih
belia.
Ketika cahaya iman menghias hatinya, ia menjadi sosok
pemberani dan ditakuti orang-orang yang menentang perjuangan menegakkan ajaran
menyembah Tuhan. Tak ada yang mengira bahwa sosok yang brutal, bengis pada
akhirnya memeluk kebenaran. Namanya dikenang sebagai sosok istimewa sahabat
insan mulia. Lebih baik dikenang sebagai orang yang pernah jahat daripada
dicatat sejarah sebagai mantan orang baik. Belajarlah dari sosok yang menangis
dan tertawa karena dosa, dialah Umar Bin Khattab sahabat Nabi Muhammad.
kisahnya perlu jadi renungan
ReplyDelete