catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Menyikapi Bencana Alam

Sabtu bada subuh lalu alhamdulillah saya diberikan kesempatan mengikuti kajian fiqih rutin di Masjid Al Ukhuwwah, Perumahan Permata Sukodono Raya, Sidoarjo. Di awal majelis Ustadz Habibul Muiz meminta izin untuk mengulas tentang bagaimana seorang muslim menyikapi bencana alam. Tidak dapat dipungkiri, beberapa bulan Indonesia dilanda bencana beruntun. Gempa Lombok belum usai penanganannya, para pengungsi belum hidup normal, kemudian terjadi Gempa, Tsunami dan Likuifaksi di Palu. Menyusul Gempa Situbondo kemudian gempa di Minahasa, meski mungkin tidak menimbulkan korban jiwa. Dan yang tak bisa diabaikan juga adalah banjir bandang di Sumatera Barat.

Muncul berbagai opini dan kabar berita, mengatakan bahwa musibah ini adalah azab. Karena terlalu banyak maksiat. Dalam kesempatan ini Ustadz Habibul Muiz mengingatkan kembali bagaimana hendaknya seorang muslim menyikapi bencana alam. Apakah benar karena Allah murka, atau karena memang kita tinggal di daerah bencana sehingga bencana dan musibah yang terjadi murni karena kondisi geografi.

Berikut pemaparan Ustadz Habibul Muiz tentang bagaimana hendaknya seorang muslim menyikapi bencana alam:


1. Azab
Jika seseorang atau kaum tak lagi memiliki iman, tidak ada lagi orang bertaqwa, artinya benar-benar kufur maka musibah, bencana alam turun sebagai azab Allah.
menyikapi bencana alam

2. Teguran
Jika seseorang atau kaum masih memiliki iman, sebagian masih bertaqwa tetapi maksiat jalan terus, maka musibah, bencana alam yang turun adalah berupa teguran agar seseorang atau kaum tersebut kembali ke jalan yang benar
menyikapi bencana alam

3. Tanda cintanya Allah
Jika seseorang atau kaum, kadar taqwanya sangat tinggi, maksiat tak pernah hinggap di hati tetapi masih juga ditimpa musibah atau bencana maka musibah ini adalah bukti tanda cinta Allah. Sebab kecintaan Allah yang berupa ujian itu untuk mengangkat derajat makhlukNya ke derajat yang lebih mulia.
menyikapi bencana alam


Jadi, musibah yang menimpa Indonesia secara beruntun belakangan ini termasuk yang mana? azab, teguran atau tanda cintaNya? Wallahu'alam. Kita hanya bisa bermuhasabah, beristighfar dan bersungguh-sungguh bertaubat nasuha dalam menyikapi bencana alam. Sebab kita tidak berhak menilai dan menghakimi orang lain sebagai pendosa. Namun kita bisa menilai diri sendiri dan berupaya untuk memperbaiki diri agar menjadi insan yang dicintai Illahi.

Sumber gambar: Pixabay
Share:

7 comments:

  1. Betul banget mbak, mungkin alangkah lebih baik jika dengan adanya bencana-bencana semacam ini kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. :)

    ReplyDelete
  2. Wallahu'alam ya mbak, saling memperbaiki diri masing-masing saja, dan saling mendoakan yang terbaik :)

    ReplyDelete
  3. Azab, atau ujian yang jelas bukan kelas kita untuk saling mengomentari dan menghujat ya mbak. Menghujat dan mengomentari tidak menjamin bahwa ita lebih baik dari mereka yang terkena bencana. Alangkah baiknya jika kita saling mendoakan :)

    ReplyDelete
  4. Wallahu'alam :)
    Semoga saja itu tanda cinta Allah terhadap umatnya ya mbak.

    ReplyDelete
  5. Dari keadaan seperti ini, memang lebih baik kita saling intropeksi diri masing-masig. Bukan saling menuding dan menyudutkan. Toh adanya bencana semacam itu kan agar kita bisa lebih dekat dengan sang maha pencipta :)

    ReplyDelete
  6. kemarin aku beranikan diri liat video2 yang dishare di medsos itu. Biasanya aku paling takut liatnya, tapi kemarin itu tak berani2kan. Hasilnya, tiap mau ke tempat2 yang banyak gak pentiingnya itu jadi takut. Ngumpul ke orang2 ngaji aja deh...memang, bencana itu bisa jadi peringatan juga untuk orang lain.

    ReplyDelete
  7. Setuju dengan paragraf terakhirnya, Mbak. Kita tak berhak menilai. Muhasabahnya dengan cara yang disampaikan ustadz di atas.

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.