catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Resensi: Parent Teen-Guide


Judul buku  : Parent Teen-Guide
Penulis       : Rimalia/ Riawani Elyta/Risa Muti
Penerbit     : Laksana (Diva Press)
Halaman    : 224 halaman
Cetakan pertama 2019

Problematika orang tua dalam memahami dan menyikapi perilaku anak-anaknya yang berusia remaja senantiasa berubah setiap zamannya. Bagi orang tua yang dikaruniai anak-anak yang ‘tidak bermasalah” baik secara moral, perilaku, spiritual maupun sosial, mungkin tidak perlu mengurut kening memikirkan solusi agar ananda tumbuh menjadi lebih baik. Namun sebagian besar orangtua zaman sekarang mengeluhkan perilaku anak-anak yang dianggap tidak pada tempatnya dan perlu diarahkan ke jalan yang lebih baik.

Parent Teen-Guide mengupas permasalahan orang tua ketika menghadapi remaja dengan segala dinamikanya disertai solusi untuk menyelesaikan permasalan. Menariknya, buku ini ditulis oleh tiga bersaudara yang telah berpengalaman menghadapi berbagai tingkah laku anak remaja. Mbak Rimalia misalnya adalah praktisi parenting yang telah mengantongi berbagai sertifikat dan kerap menjadi pembicara di berbagai seminar parentingdan motivasi. Sedangkan Riawani Elyta dan RIsa Mutia adalah penulis buku dan artikel fiksi maupun non fiksi motivasi yang telah lama malang melintang di dunia kepenulisan di nusantara. Ketiganya memiliki anak-anak yang telah beranjak remaja sehingga bisa menuturkan pengalaman pribadi dan tidak hanya berdasar teori belaka.

Buku yang ditulis berdasarkan riset, pengalaman dan pengamatan ini membahas dunia remaja, pengetahuan yang sepatutnya dipahami orang tua untuk mengerti remaja agar interaksi orang tua dan anaknya dapat terjembatani sehingga si remaja bisa tumbuh menjadi sosok yang menyenangkan, meraih pencapaian dan kebahagiaan sesuai harapan setiap ayah ibu sebagai orang tuanya.

Parent Teen-Guide adalah buku yang membahas dunia remaja dari sisi ilmiah sekaligus pendekatan psikologis. Orang tua diajak mengenal permasalahan remaja pada umumnya seperti sering membantah, tidak betah di rumah, kecanduan gawai, hobi berbohong, sibling rivaly, terlalu tertutup, krisis kepercayaan diri hingga masalah ketertarikan pada lawan jenis. Remaja di masa puber seringkali menjadi sumber konflik dengan segala permasalahan yang dihadapi. Namun permasalahan remaja ini bisa diminimalisir dengan mempersiapkan sang remaja menjelang masa puber serta mempersiapkan psikologis orang tua ketika menghadapi remajanya yang sedang puber. Apa saja yang harus dipersiapkan menghadapi masa puber, dikupas tuntas di buku ini.
 Sangat menarik membahas permasalahan remaja dari segi fisik, psikologis, emosional dan mental spiritual, bahkan dalam buku ini mengupas fakta ilmiah tentang adanya keterkaitan dari fungsi jantung dan otak terhadap kondisi psikologis dan emosional, pengaruh pola asuh orang tua terhadap struktur otak yang pada akhirnya akan mempengaruhi kepribadian sang anak, serta mengenal bagian-bagian otak yang pada kondisi tertentu menjadi dominan dan berpengaruh pada perilaku manusia.

Cara berkomunikasi orang tua dengan sang remaja bisa menjadi pemicu terjadinya ketegangan antara keduanya. Sebagian besar orang tua terjebak pada cara-cara konvensional sehingga memantik rasa tidak puas, terbebani, rendah diri pada sang remaja. Bagaimana teknik komunikasi konvensional yang dimaksud, silahkan membacanya di halaman 71 hingga 89. Lalu bagaimana pola mengasuh anak yang ideal? “Terapi Cinta” yang dibahas dalam buku ini bisa menjadi inspirasi yang luar biasa.
Pada bab “Anakku, Kamilah Sahabat Terbaikmu” penulis menyarankan berbagai tips agar terjalin komunikasi ideal antara orang tua, sehingga remaja merasa bahwa orang tuanya adalah sahabat terbaik, dari sisi orang tua pun tidak menganggap si remaja sebagai sumber masalah. Bahkan ketika mendapati sang remaja sedang bermasalah yang menguras emosi orang tua, penulis memaparkan teknik membuang energi negatif agar kemarahan orang tua tersalurkan dengan cara lebih baik dan tidak menyebabkan komunikasi antara orang tua dan remaja menjadi lebih runyam. Lebih lanjut mengenai tips Berpikir Positif, SEFT- Spiritual Emotional Freedom Technique, Gelas Emosi bisa dibaca di halaman 166-189. Kelanjutan dalam bab 7 ini layak dibaca hingga tuntas agar teknik berkomunikasi dengan si remaja bisa menyentuh hingga ke hatinya.
Di akhir pembahasan, penulis mengingatkan kembali pentingnya keutuhan keluarga sebagai modal utama membentuk kepribadian remaja yang ideal dan menumbuhkan kebahagiaan.
Satu poin yang sangat menyentuh dan menjadi salah satu daya tarik dari buku ini adalah puisi yang ditulis dr.Widodo Judarwanto Sp.A, sebagai bahan renungan bagi orang tua untuk menghargai anak sesuai fitrahnya. 
Sungguh Parent Teen Guide adalah buku yang kaya wawasan dan layak dibaca orang tua demi memperkaya pemikiran dan menguasai teknik komunikasi yang lebih baik demi tercapai keharmonisan rumah tangga dan merekatkan tali cinta kepada sang ananda.



Share:

3 comments:

  1. Wah bagus banget nih Mbak ya bukunya. Bisa menjadi salah satu hal yang membuat hubungan orangtua dan anak tetap baik

    ReplyDelete
  2. Keren banget nih Mbak bukunya. Ada cara juga menyikapi anak yang menuju remaja

    ReplyDelete
  3. Wah bermanfaat banget nih Mbak informasinya. Terima kasih

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.