catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

#BicaraSawit Baik-Baik Demi #SawitBaik Indonesia


Jika mendengar kata “kelapa sawit” hal yang pertama terlintas dalam pikiran kita adalah minyak goreng. 

Namun minyak goreng bukan satu-satunya hasil olahan sawit atau Crude Palm Oil - CPO. Beberapa hasil olahan CPO adalah;
1.   Biodiesel
Berfungsi sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, limbah padat dan cairnya dapat digunakan sebagai sumber energi  listrik serta diolah menjadi pupuk organik.
2.   Margarin
Adalah margarine pelezat roti panggang. Dan bahan utamanya adalah hasil olahan kelapa sawit
3.   Sabun
Mandi minimal dua kali sehari baik bagi kesehatan. Jangan lupa bahan utama sabun adalah olahan kelapa sawit
4.   Kosmetik
Agar bibir merah merona, wanita senang mengoleskan lipstick. Sawit adalah salah satu bahan utamanya.
5.   Detergen
Pakaian kotor tak karuan. Jangan khawatir ada detergen siap membersihkan. Salah satunya bahan pembuatnya adalah olahan sawit.

Kelapa sawit telah menjadi kebutuhan utama dalam aktivitas manusia. Namun di sisi perkebunan dan eksploitasi kelapa sawit dianggap merusak hutan sebagai serapan air dan paru-paru dunia. Benarkah pengusaha kebun sawit melakukan perusakan hutan?

Pengusaha perkebunan kelapa sawit melalui Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPP) Kalteng sempat berkeberatan jika para pemilik perkebunan kelapa sawit dituduh sebagai penyebab kerusakan hutan Indonesia, menurut data versi mereka, luas area kelapa sawit di Indonesia hanya 8 juta ha dari 99,6 juta ha luas hutan di Indonesia (data : Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2011 dipublikasikan pada bulan Juli 2012), menurut mereka tidak adil jika perkebunan kelapa sawit disebut sebagai pemicu deforestasi terbesar selama ini. Data sanggahan lain dari pihak pengusaha menunjukkan bahwa produktifitas kelapa sawit tergolong hemat penggunaan lahannya, prosentase produktifitasnya mencapai 8-9 kali lebih besar dibandingkan dengan minyak nabati lain dengan luas lahan yang sama. Kelapa sawit juga memiliki potensi sebagai tanaman reboisasi dan memiliki nilai konservasi. Dalam sebuah penelitian setiap hektarnya kebun kelapa sawit mampu menyerap 80Ton Karbondioksida per hektar namun butuh waktu selama 10-15 tahun masa pertumbuhan kebun sawit (http://repository.uinsu.ac.id)


Apakah untuk melindungi hutan tropis kebun sawit harus dihentikan berproduksi dan beralih fungsi menjadi hutan lindung. Lalu bagaimana nasib industri yang membutuhkan sawit sebagai bahan utama dalam proses produksinya?
Solusi dari dilematika perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah;
1. Penerapan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, dengan perkebunan sawit yang berkesinambungan (Sustainable Palm Oil) Tanpa membuka lahan baru dan merusak hutan kebutuhan manusia akan kelapa sawit tercukupi, paru-paru dunia tetap terlindungi. Standarisasi internasional untuk produk Sustainable Palm Oil pun telah ditetapkan melalui Sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) Sertifikasi ini berperan menjembatani  negara produsen dengan negara konsumen terkait pemenuhan isu lingkungan. RSPO adalah suatu asosiasi, didirikan 8 April 2004, di bawah Article 60 Swiss Civil Code, merupakan sebuah aturan dengan standard internasional dalam pengelolaan perkebunan sawit secara berkesinambungan dan berkelanjutan.  
2. Kesadaran masyarakat untuk menghemat pemakaian produk-produk berbahan sawit
Produksi bergantung pada permintaan. Jika masyarakat mampu menghemat penggunaan minyak dan produk lain berbahan sawit maka tidak akan terjadi peluasan lahan secara destruktif demi membuka lahan baru.
3. Daur ulang
Dibutuhkan inovasi untuk mendaur ulang minyak sawit. Kini semakin marak pemanfaatan minyak jelantah (minyak bekas penggorengan) yang diolah lagi menjadi sabun dan biodiesel setelah melalui proses tertentu. Inovasi ini patut diapresiasi dan diupayakan untuk dikenal dalam jangkauan yang lebih luas.
4. Peran aktif pemerintah
Demi diproduksinya #SawitBaik Indonesia, pemerintah bisa berperan aktif dengan langkah mengurangi pajak bagi perusahaan yang telah menerapkan SPO atau pemberian insentif bagi perusahaan yang belum mampu menjalankan SPO.

#BicaraSawit adalah diskusi panjang yang mungkin menimbulkanpro kontra. Industri kelapa sawit adalah salah satu industri penyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan. Namun kelestarian lingkungan perlu diperhatikan. Kita bisa memulai berpartisipasi menjaga kelanggengan industri sawit tanpa melalaikan kelestarian lingkungan dengan cara bijak mengkonsumsinya. Serta aktif memantau sepak terjang pengusaha sawit untuk memastikan konsisten menjaga kelestarian hutan.

 daftar pustaka

 1. www.hutanindonesia.com
 2. www.tempo.co 
3. bisnis.news.viva.co.id 
4. www.bumn.go.id
5. (http://repository.uinsu.ac.id)

Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.