Hashtag #JokowiMantu meramaikan media sosial hari ini, 8 November 2017.
8000 undangan dikabarkan hadir di acara sakral ini. Saya bukan penggemar Jokowi dan keluarga. Bukan pula pembenci tingkat tinggi. Biasa saja sewajarnya. Jadi kalau ada yang ga suka sama acara pernikahan ini atau mengkritisi segala sesuatunya ...ehm gimana ya. Kalau misalnya yang bikin eneg #eh itu bapaknya masa iya putra-putrinya disangkut pautin.
Sebagai sesama muslim saya hanya sekedar mengikuti sunnah rasul dengan mengucapkan doa dan selamat untuk Bobby dan Kahiyang.
BAAAROKALLOOHU LAKA WA BAAROKA 'ALAIKA WA JAMA'A
BAINAKUMAA FIII KHOIRIN
Artinya
:
Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan
Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan
Kata orang nikah itu enaknya 10 persen, uenaaakkknya 90 persen. Itu mah untuk menyemangati yang mau nikah. Daripada "mendekati zina" kan lebih baik dihalalkan. Begitulah kira-kira. Dalam Islam menikah itu bisa wajib, bisa sunnah hukumnya. Kalau khawatir tidak bisa mengekang nafsu maka wajib hukumnya. Jika merasa belum mampu bertanggung jawab menafkahi tetapi juga tetap mampu mengekang nafsu dengan puasa itu jatuhnya sunnah (mudah-mudahan pemahaman saya ga salah)
Di balik akad nikah itu lo yang tanggung jawabnya gede sekali. Janji mempelai pria tak hanya di depan wali mempelai putri, atau di hadapan para saksi tetapi di hadapan Illahi. Benarlah jika dikiaskan ketika seorang lelaki mengucap ijab qabul maka Arsy pun berguncang menjadi saksi. Tanggung jawab suami besar sekali, untuk membahagiakan istri, mendidiknya, memperlakukannya dengan adil dan membimbingnya menjadi wanita shalihah. Ketika ijab qabul diucapkan maka orang tua sang mempelai perempuan telah menyerahkan putrinya kepada sang menantu. Maka sang wanita wajib taat dan patuh kepada suaminya hingga akhir hayatnya. Ia tidak diperbolehkan melakukan segala sesuatu tanpa seizin suaminya. MasyaAllah...
Jadi sudah paham beratnya "ijab qabul" masih tegakah mengusili mereka dengan hal-hal yang tak sepatutnya?
No comments:
Post a Comment