catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Persaingan Harga Jual Pulsa

Bisnis pulsa saat ini semakin ketat. Persaingan harga jual pulsa semakin seru seiring tumbuhnya penjual-penjual pulsa dari berbagai instansi. Sekitar 12 tahun lalu ketika saya baru merintis jualan pulsa saingannya tak sebanyak sekarang. Untung bersih hingga 700 ribu per bulan bisa kami raup, tanpa buka counter resmi hanya bermodal Hp sederhana dan uang deposit tentunya. Kini yang jualan pulsa tidak hanya counter-counter tetapi juga bank dan marketplace. Kebayang kan makin ketatnya persaingan.
harga jual pulsa


Demi keuntungan berkisar 300 ribu rupiah per bulan kami terpaksa menjalankan bisnis pulsa "berisiko tinggi" Sebagian besar pelanggan kami hanya keluarga, tetangga dan teman. Maka pesan pulsa atau bayar tagihan dulu, bayar belakangan sudah menjadi hal biasa. Di sinilah bisnis risiko tinggi terpaksa kami jalani. Dengan laba yang sama kami terapkan ketika menjual cash, kami terpaksa memberikan "pinjaman" dan menerima pembayaran belakangan. Duh, modal yang dibutuhkan jadi lebih besar. Pernah nih dari modal 5 juta yang berhutang hingga 4 jutaan. Dan untuk menyambung nafas PPOB harus pakai uang belanja dulu.

Serba salah, pada yang berhutang kami tak mungkin menerapkan harga jual pulsa lebih mahal dari yang bayar cash. Tapi kadang yang berhutang juga kurang peka. Baru bayar sehari dua hari kemudian tega berhutang lagi hingga baru bayar akhir bulan berikutnya. Bukan karena tidak punya uang, lha masih bisa rekreasi dan makan-makan di warung ke sana kemari. Di sisi lain bisnis PPOB adalah bisnis kami yang masih bisa jalan terus meski untungnya kembang kempis. Pernah kami membuka gerai teh kemasan aneka rasa tetapi berhenti beroperasi setelah 5 bulanan. Belum lagi toko konveksi yang juga gulung tikar.

Jadi, meski kadang harus makan hati karena bisnis ringan ini, ya tetep harus dilakoni. Saya biasa mentransaksikan tagihan-tagihan pelanggan di awal bulan. Tetapi mereka bayarnya bisa dua- tiga hari bahkan seminggu kemudian. Mungkin karena anggapan mereka pembayaran paling akhir kan tanggal 20 setiap bulannya. Saya sengaja sesegera mungkin mentransaksikan di awal bulan, kalau bisa tanggal 1-3 sudah selesai semua sebab saya butuh meluangkan waktu untuk menulis artikel pesanan, browsing kuis dan lomba menulis serta mengikutinya.  Makanya saya merasa lebih tenang jika transaksi PPOB sudah beres. Belum lagi koneksi internet yang angin-anginan sehingga saya kesulitan membuka website PPOB untuk bertransaksi Tapi, ya itu resikonya modal jadi butuh lebih besar jika konsumen mengulur waktu pembayaran. Tabungan saya yang tak lebih dari dua juta rupiah pun sering tersita dulu hingga tersisa 200 ribu rupiah. Belum lagi harus berbesar hati dikomplain kenapa cepat-cepat ditransaksikan, padahal si empunya pernah bilang tidak mau ditransaksikan di atas tanggal 10 tiap bulan. Jadi puyeng kan hihii
harga jual pulsa


Maaf jika saya menyebut bisnis pulsa adalah bisnis yang makan hati. Keuntungan dari harga jual pulsa berkisar hanya 700-3000 rupiah. Belum terpotong pulsa untuk mengirim SMS ketika bertransaksi. Padahal sekarang tarif SMS bisa 325-350 rupiah per SMS. Sebalnya kadang jaringan lemot atau SMS centre dari distributor pulsanya sedang gangguan. Maka harus mengulang kirim SMS ke SMS centre lain yang artinya ongkos SMSnya jadi dua kali. 600 rupiah terbuang padahal keuntungannya ada yang hanya 700 rupiah. Kalau sedang error begitu untung bersihnya per transaksi 100 rupiah bo' hehehe. Belum lagi transaksi PDAm tang sering error, labanya hanya 800 rupiah dan listrik sekitar 1500 rupiah. Laba per transaksi pembayaran tagihan PDAM, Listrik maupun tagihan lainnya tidak memandang besar kecilnya tagihan. Tagihan listrik 100 ribu atau 1 juta rupiah labanya tetap sama 1500 rupiah. laba tersebut belum dikurangi biaya operasional (listrik laptop dan kuota internet) Belum lagi kalau yang hutang lupa bayar. Ya kadang saya ikhlaskan karena tetangga sendiri kadang ya saya tagih dengan menebalkan muka. Jadi, makan hati atau makan angin nih hehe.

Namun bagaimanapun perih hati kami termakan karena persaingan harga jual pulsa, tetaplah bisnis ini menumbuhkan rasa syukur dalam dada. Dari keuntungan dua ratus hingga tiga ratus ribu rupiah yang kami sisihkan setiap bulan, bisa digunakan untuk biaya daftar ulang si sulung di pondok pesantren.
Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.