Alhamdulillah bulan Oktober 2023 hingga hari
ini terhitung sudah lima artikel berhasil saya submit untuk blog kesayangan
ini. Artikel yang patut dibuka dengan ucapan puji syukur ke hadirat Allah sebab
masih terhitung separuh bulan tetapi saya sudah menulis lima artikel. Biasanya
untuk menyelesaikan tiga artikel dalam sebulan aja harus dengan susah payah.
Asal
Mula Ngeblog
Kapan pertama kali nge-blog? Di blog ini saya
mulai ngeblog sejak tahun 2012. Tapi sebelumnya saya pernah ngeblog di detik,
tumblr yang kemudian dinonaktifkan. Dan saya juga masih ngeblog di Kompasiana
sejak 2011 hingga sekarang.
Apa alasan nge-blog? Hmm apa alasan utamanya
ya, ntar saya renungkan lagi. Ternyata awal mula saya ngeblog karena
termotivasi lomba-lomba. Sejak masih ngantor di zaman tahun 2010-an saya aktif
mengikuti lomba-lomba, kontes, terutama sejak kenal media sosial. Awalnya lomba
menulis cukup ditulis di note Facebook. Namun lama kelamaan banyak lomba yang
mensyaratkan bahwa tulisan harus ditulis di blog. Jadilah saya berkelana
membuat akun di blogdetik, kompasiana, tumblr dan berlabuh di blogspot hingga
sekarang.
Jujur nih sebenarnya saya agak malu mengaku
sebagai blogger. Sebab saya tidak konsisten dalam menulis blog. Padahal blogger
jika diartikan secara harfiah adalah penggiat blog, sedangkan blog adalah laman
dunia maya yang berisi tulisan, foto, video dan dapat diakses siapa saja, kapan
saja, dimana saja. Nah kalau ngisi blognya bahkan lebih jarang daripada puasa
Senin-Kamis apakah masih bisa disebut blogger? Halo saya bertanyea tanyea nih,
semoga ada yang berkenan menjawabnya.
Trus, kenapa kok blognya ngga di-update, atau
vakum lama ? Hmm ada baiknya saya tulis sebagai listicle, biar enak dibaca,
enak pula dipikirkan jalan keluarnya. Maksudnya buat saya mikirin bagaimana
solusi terbaiknya. Tapi kalau ada yang berkenan menyumbangkan pikiran, saya
berterima kasih banget dan bakal menerimanya dengan tangan terbuka.
Penyebab Blog Vakum Lama
1.
Nggak ada ide
Bahasa
kerennya writer’s block. Alias ide buntu, gak ada ide buat nulis apa. Penyebab
writer’s block apa sih ya, saya juga penasaran. Tapi bisa jadi karena emang
hidup lagi monoton, ga ada kegiatan, gak punya bahan bacaan, ga ada pengalaman
baru, ga ada yang dipikirkan. Sebentar to, kalau manusia hidup gak mikir
apa-apa kok kesannya kayak zombie. Halah sudahlah alasan mengapa kok terjadi
buntu ide itu saya juga ngga tahu. Yang jelas karena merasa tidak ada yang bisa
diceritakan, atau ada pengalaman pribadi yang tidak bisa diceritakan dalam blog
maka ngga ada ide untuk update blog
2. Mata
yang mudah Lelah
Kalau
alasan mata saya jadi ingat tausiyah pak Ustadz. Jika semakin bertambah usia
maka nikmat di badan ini pelan-pelan dicabut satu persatu. Badan mudah pegal
linu, pinggang rasanya pengen copot kalau terlalu lama duduk, kaki gak kuat
berdiri lama, pendengaran dan penglihatan berkurang. Bener banget yah. Padahal
sekitar lima tahun lalu saya masih kuat nulis di depan laptop sampai menjelang
tengah malam. Lah sekarang kok mata ini mudah lelah, pandangan
berbayang-bayang. Untung masih belum salah mengenali uang #eh.
3. (Sok)
sibuk
Meski
jabatan saya “hanya” ibu rumah tangga bukan berarti di rumah saja cuman rebahan
dan tidur atau drakoran melulu. Ada kalanya mengalami hectic day dari pagi
hingga malam. Apalagi saya kadang-kadang juga terima pesanan bawang goreng,
prosesnya butuh waktu lama. Kalau udah kelar nggoreng 1,5 kilo bawang badan
rasanya capek banget pengennya merem doang. Mana sempatlah mikir nulis di blog.
4.
Nggak enak badan
Oh
dear, namanya manusia kadang badan minta rehat. Kadang lagi disayang Tuhan
dengan dihadiahi penyakit. Kalau udah badan meriang, kepala berdenyut, hidung
meler tapi mampet ya udahlah dipakai rebahan aja.
5.
Dalam kondisi travelling
Eh
padahal travelling itu bahan cerita yang ngga ada habisnya, tapi Bestie saya
bukan tipe orang yang bisa ngeblog pakai Hp. Jemari yang aduhai gedenya ini
sering terpeleset kalau dipakai ngetik di android. Jadi udahlah kalau udah
kondisi travelling misalnya keliling silaturahim lebaran di rumah para saudara
berarti ngeblognya break dulu sementara.
(Wacana) Solusi Mengatasi Kevakuman
Nah penyebab blognya vakum udah dijajar rapi. Sekarang saatnya memikirkan solusi mengatasi kevakuman blog. Menurut wangsit alias ilham yang saya pikirkan solusinya adalah:
1. Ikut lomba atau tulis pengalaman keseharian
Nggak
punya ide nulis? Ya udah cek info lomba blog, jalan-jalan ke grup komunitas.
Seperti saat nulis buat lomba KEB Ramadan yang lalu, akhirnya saya bisa
menyelesaikan empat artikel dalam sebulan berdasarkan tema yang diberikan
panitia. Alhamdulillah, beruntung saya juga terpilih sebagai salah satu dari dua
pemenang pilihan juri. Horeee blog update, hadiah juga kudapat.
Kenangan Ramadan bersama KEB |
Kalaupun lagi malas ikutan lomba blog sebab merasa nggak jago bikin foto, video, infografis sebagai penunjang tulisan ngga perlu maksa ikutan trend (meski up grade kemampuan sangat disarankan) Tulis aja tentang keseharian dengan foto dan video semampunya yang bisa dibuat. Pasti nulisnya senang karena berasa curhat.
2. Memilih waktu nyaman untuk menulis, pakai kacamata
Sejak mata semakin mudah lelah, saya kesulitan nulis di waktu malam. Ya udah jam nulisnya pindah ke pagi dan sore hari, asal kerjaan rumah udah kelar. Saya juga terpaksa pakai kacamata baca nih agar mata lebih nyaman.
3. Manajemen waktu
Kalau emang ada hari yang terasa full activity dan benar-benar ngga ada waktu buat ngeblog tentu ngga bisa dipaksain kan. Tapi harusnya mencoba menulis di hari-hari senggang. Tema tulisan bisa mengulas tentang kisah kesibukan yang telah berlalu.
4. Sehatin dulu yagesya, ga usak maksa
Kalau badan lagi sakit dan minta rehat ya memang harus dipakai istirahat. Upayakan agar bisa lekas sehat. Makan, minum tidur teratur. Olahraga ringan. Coba obat tradisional atau terapi. Dan pengalaman mengupayakan kesehatan saat sedang sakit bisa jadi bahan tulisan di waktu yang memungkinkan.
5. Catat poin penting, update belakangan
Kalau
pas lagi travelling atau lagi sibuk banget dan nggak sempat update blog
setidaknya bisa mencatat poin-poin penting. Anggaplah seperti kerangka karangan
saat hendak mengerjakan tugas mengarang di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Khusus untuk cerita travelling masukkan foto penunjang dulu dalam draft
tulisan. Foto dan video sangat membantu memudahkan menulis, seperti mengubah tampilan
visual menjadi jalinan kata.
Eh nggak terasa sudah
nulis 1000 kata. Padahal aslinya sempat ragu apakah saya bisa menulis sebanyak
itu. Inilah enaknya bergabung dengan komunitas seperti KEB, selalu ada
tantangan baru, termasuk tantangan menulis tiap hari selama seminggu minimal
1000 kata. Beneran nih, ada lomba atau paid article atau enggak, blog sebaiknya
diupayakan diramaikan dengan tulisan, setidaknya satu bulan minimal ada artikel
baru. Sebab menulis itu seperti mengemudikan kendaraan, kalau lama nggak diasah
nantinya malah kagok dan kesulitan untuk memulai dari nol lagi. Kalau lagi
malas banget ingatlah petuah Pramoedya Ananta Toer “Menulislah maka engkau akan
tercatat dalam sejarah”
Memang harus dipaksa terkadang ya mba 😁. Biar aktif menulisnya.
ReplyDeleteAku sendiri walo cinta mati Ama blog, tp terkadang ada jenuhnya. Apalagi kalo bad mood. Trus Krn aku rutin traveling, jadi sama kayak mba, aku pasti off sementara kalo sedang jalan. Krn ga mungkin bawa laptop, dan beneran pengen nikmatin liburan tiap kali traveling.
Jadi cerita jalan2nya aku update setelah pulang
Cuma sebisa mungkin aku selalu usahain dalam seminggu itu ada 1 cerita update. Biar ga debu lah 🤭. Minimal dalam sebulan hrs ada 1 😄
Wah benar banget tuh, Mbak. Manajemen waktu itu memang sangat penting untuk diterapkan
ReplyDeleteWah keren nih, Mbak ada kenangan menang lomba blog juga hihi.
ReplyDeleteKehabisan ide tulisan yang hendak ditulis itu menjadi salah satu alasan yang paling utama
ReplyDeleteWah sudah lama nih ya, Kak ternyata di dalam dunia blog. Tetap semangat, Kak
ReplyDeleteSaya juga sedang berusaha untuk rutin up blog setiap jadwal yang saya bikin hihi
ReplyDelete