catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Bahaya Perubahan Iklim di Depan Mata, Mari Selamatkan Bumi Kita!


Udara gerah menerpa wajah ketika aku membuka pintu rumah. Waktu masih menunjukkan jam 10 pagi. Kunyalakan televisi berita banjir besar melanda India dan menewaskan puluhan orang. Bulan lalu banjir lebih dahsyat melanda Libia dan menyebabkan lebih dari lima ribu jiwa meregang nyawa. Ada apa ini, sementara di sini kemarau panjang nyaris tiada ujung
Pepohonan meranggas dan mati  karena suhu bumi yang kian meninggi, Dokpri

Suhu udara yang tinggi menyebabkan kebakaran di lereng Lawu, Arjuna dan kebakaran hutan di hutan-hutan di luar pulau Jawa. Hati bergetar, ancaman perubahan iklim semakin nyata.

Fakta perubahan iklim 

Apa yang disebut perubahan iklim? menurut situs resmi United Nations (PBB) Perubahan iklim dapat diartikan pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Pergeseran ini bisa terjadi secara alami, namun sejak periode 1800-an aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim. Pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) perubahan suhu karena berkurangnya hutan akibat kebakaran dan pembukaan lahan diyakini menjadi penyebab utama perubahan iklim karena menghasilkan gas yang memerangkap panas.

Adakah perubahan iklim dapat dibuktikan? Selain fenomena suhu udara yang semakin tinggi dan terjadinya bencana banjir besar di berbagai wilayah dunia, beberapa fenomen berikut ini merupakan tanda-tanda perubahan iklim:

a. Mencairnya gunung-gunung es di kutub utara dan selatan

BBC merilis berita bahwa luas lapisan es di benua Antartika dan Samudera Arktik terus mengalami penurunan. Mencairnya lapisan es dan salju ini disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi

Sumber BBC

b. Perubahan cuaca yang tidak bisa diprediksi

Di sekitar tahun 1980-an pelajaran sekolah geografi dan ilmu pengetahuan alam menyatakan bahwa musim hujan di Indonesia terjadi antara bulan Oktober - April sedangkan musim kemarau terjadi di bulan April - Oktober. Namun beberapa tahun belakangan pedoman tersebut tak lagi berlaku. Di bulan Juni Juli yang menurut teori adalah musim kemarau nyatanya bisa tiba-tiba turun hujan deras. Sebaliknya musim penghujan tidak selalu bermula di bulan Oktober, beberapa wilayah Indonesia bahkan baru disapa hujan di bulan Desember dan Januari.

c. Kekeringan ekstrem

Curah hujan yang tak pasti dan kecilnya debit air hujan di beberapa wilayah menyebabkan kekeringan ekstrem. 

d. Meningkatnya ketinggian air laut

Ketinggian air laut tercatat mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini disebabkan salah satunya karena mencairnya kutub utara dan selatan sehingga menambah volume air laut

Dampak perubahan iklim bagi makhluk hidup 

Perubahan iklim berdampak secara langsung terhadap makhluk hidup. Beberapa dampak tersebut adalah:

1. bencana alam
Kenaikan permukaan laut menyebabkan bencana banjir lebih sering terjadi. Bencana banjir besar dengan intensitas tinggi terutama mengancam daerah yang berada di dekat pantai. Semakin seringnya terjadi angin puting beliung juga merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim.

2. kekurangan makanan karena kekeringan ekstrem dan cuaca tak menentu
Akibat musim dan cuaca yang tak bisa terprediksi, para petani kesulitan menentukan musim tanam. Misalnya padi, bahan makanan pokok ini tidak dapat tumbuh dengan baik di musim penghujan. Jika terjadi hujan tiba-tiba di musim kemarau dapat menyebabkan gagal panen karena tanaman padi banyak yang rusak. Jika fenomena ini terjadi terus menerus maka akan menyebabkan panen semakin menurun dan terjadi kekurangan bahan makanan pokok.

3. peningkatan resiko kesehatan
Cuaca yang tidak menentu dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Di cuaca panas bakteri dan virus lebih cepat tumbuh, semakin panas suhu udara maka gangguan penyakit pernafasan juga semakin sering terjadi. Kekeringan ekstrem bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan mulai dari sakit kepala, penyakit kulit hingga dehidrasi.

4. Kepunahan spesies tertentu
Perubahan iklim yang terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan makhluk dapat menyebabkan kepunahan spesies tertentu. Berubahnya ekosistem akibat bencana yang terjadi bisa mempercepat kepunahan tersebut.

Langkah-langkah mengatasi perubahan iklim dan perlindungan hutan.

Penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah meningkatnya suhu bumi baik karena proses alami maupun sebagai dampak dari aktivitas manusia. Salah satu aktivitas manusia yang menyebabkan suhu bumi kian tinggi adalah perusakan hutan. Sebelum terlambat, segenap lapisan masyarakat harus #BersamaBergerakBerdaya berjuang mencegah perilaku yang berdampak pada perubahan iklim, Dengan semangat #UntukmuBumiku sebagai #TeamUpForImpact segenap elemen masyarakat selayaknya bahu membahu mengurangi kerusakan bumi agar menjadi tempat yang ramah bagi semua makhluk di dalamnya.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim :

1. Hemat energi
Penyebab meningkatnya suhu bumi yang berdampak pada perubahan iklim adalah proses pembakaran bahan bakar fosil. Hemat energi membantu mengurangi polusi dan mengendalikan perubahan iklim agar tidak semakin parah. Biasakan menggunakan transportasi publik, gunakan sepeda kayuh atau berjalan kaki jika memungkinkan. Gunakan alat-alat listrik yang berdaya rendah sehingga menghemat energi.

2. Beralih ke energi terbarukan
Manfaatkan sumber daya energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. 

3. Hindari food waste dan food lost
Food waste adalah sisa-sisa makanan yang tidak dihabiskan. Food lost adalah rusaknya bahan makanan ketika belum diolah karena membusuk, layu dan tidak dapat dikonsumsi yang disebabkan oleh salah proses penyimpanan. Baik food waste maupun food lost memiliki sumbangsih terhadap perubahan iklim. Membuang-buag makanan dapat menyebabkan polusi, menghancurkan sisa makanan memproduksi gas metana yang menyebabkan semakin tingginya efek rumah kaca.

4. Kurangi jejak karbon
Pilihlah bahan makanan dan produk-produk lokal untuk mengurangi jejak karbon, sebab rantai distribusi yang panjang menyebabkan semakin tingginya polusi udara. Pertimbangkan baik-baik sebelum melakukan perjalanan jauh, apakah perjalanan tersebut perlu dilakukan atau bukan sebuah penting. Berlibur misalnya, utamakan berlibur di obyek wisata lokal untuk mengurangi jejak karbon.
Menanam pohon di lahan kosong, tepi jalan membantu mengurangi jejak karbon. Dokpri


Mengurangi jejak karbon juga dapat dilakukan dengan melakukan penghijauan sebab pepohonan menyerap karbon dioksida sehingga kadarnya tidak berlebih di atmosfer bumi. Peran hutan dan reboisasi sangat penting dalam mengurangi jejak karbon

5.  Budayakan Reduce-Reuse-Recycle
Mulai budayakan mengurangi (Reduce) limbah baik itu limbah organik berupa sisa bahan pangan maupun limbah anorganik seperti kaleng dan plastik. Pilih bahan atau alat yang bisa digunakan berulang kali (Reuse) untuk mengurangi limbah misalnya menggunakan tumbler dan kotak bekal yang bisa dicuci ulang untuk makan di sekolah, kantor, kampus atau bepergian. Manfaatkan barang bekas untuk dikreasikan menjadi sesuatu yang berguna (Recycle)

Perlindungan Hutan untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Fungsi hutan sebagai paru-paru dunia sangatlah penting untuk dijaga. Salah satu pendorong terjadinya perubahan iklim karena rusaknya hutan sebagai pengontrol suhu bumi akibat ulah manusia dan bencana alam yang terjadi. 
Jika deforestasi tidak ditangani secara serius maka ancaman perubahan iklim akan menjadi bencana yang lebih mengerikan di tahun-tahun yang akan datang. Untuk memaksimalkan peran hutan dalam mengatasi perubahan iklim diperlukan kerja sama pengusaha, pemerintah dan masyarakat pengguna produk hutan.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan perlindungan hutan dan menjaga kelestariannya:

1. Reboisasi
Penghijauan hutan yang telah tandus karena pembukaan lahan dapat dilakukan secara berkala dan menjadi fokus utama. Meski butuh waktu untuk menumbuhkan pohon namun jika tidak dilakukan sejak dini dan dilakukan secara optimal maka tak akan ada lagi hutan yang tersisa. Masyarakat dapat membantu melakukan reboisasi, penghijauan di lahan-lahan kosong, di pinggir jalan untuk membantu menangani perubahan iklim.

2. Mengoptimalkan Hutan Tanaman Industri dibandingkan HPH
Pemerintah sudah selayaknya meninjau kembali pemberian HPH. Pengusaha sepatutnya mengoptimalkan Hutan tanaman industri (HTI) dan tidak bergantung pada HPH. HTI adalah hutan tanaman yang dibangun untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.

3. Memberikan sanksi kepada pelanggaran HPH sebagai efek jera.
Sanksi terhadap pengusaha yang melanggat HPH harus diberikan secara konsisten. 

4. Mengefektifkan strategi "jangka benah" pada tanaman tertentu

Strategi Jangka Benah adalah penambahan jumlah tanaman berkayu pada kebun sawit monokultur melalui teknik agroforestri (wanatani) selama periode waktu tertentu. Strategi ini bertujuan untuk menambah keberagaman jenis tanaman dengan manfaat lingkungan dan manfaat ekonomi yang tinggi pada kebun sawit yang berada dalam kawasan hutan.

5. Mengeksplorasi bahan alternatif untuk menggantikan hasil hutan.
Para ilmuwan dan masyarakat pada umumnya diharapkan secara akfif mampu menemukan bahan baku alternatif untuk menggantikan hasil hutan. 
Misalnya: produsen kosmetik asal Inggris yang mengganti bahan baku sawit dengan minyak kelapa dan minyak dari biji rapesheed, penelitian ilmuwan di Polandia yang menggantikan kandungan sawit dalam pakan ternak dengan serangga. Masyarakat dapat berperan dalam mengurangi ketergantungan pada hasil hutan misalnya dengan menghemat penggunaan kertas yang merupakan olahan pulp/kulit kayu dan beralih ke produk minyak non sawit untuk mengurangi konsumsi CPO dan olahan kelapa sawit.

Harapan Orang Muda Indonesia Terhadap Penanganan Isu Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan


Sebagai bagian dari  #MudaMudiBumi nusantara, aku secara pribadi menaruh harapan terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan. Harapan-harapanku adalah:

a. pentingnya menjaga kelestarian lingkungan masuk dalam kurikulum pendidikan

Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan dan menumbuhkan kewaspadaan terhadap perubahan iklim perlu dipupuk sejak usia dini. Alangkah baiknya jika pengetahuan mengenai perubahan iklim dan upaya melestarikan lingkungan hidup dimasukkan dalam kurikulum sekolah secara khusus.

b. propaganda anak muda pecinta lingkungan  (profil pemuda-pemuda pelopor) ditingkatkan

Setiap upaya dan aktivitas kehidupan membutuhkan role model. Demikian pula halnya dengan upaya pelestarian lingkungan. Propaganda atau pemberitaan mengenai profil pemuda-pemuda inspiratif yang berjuang untuk kepentingan lingkungan hidup tanpa pamrih harus disiarkan secara masif dan terus menerus. Harapannya agar memotivasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan mereka. 

Pemberitaan tentang sosok-sosok inspiratif. Berbagai sumber


Beberapa tokoh pemuda yang pernah mendapat penghargaan tingkat nasional karena sepak terjang mereka dalam pelestarian lingkungan antara lain Ritno Kurniawan dari Sumatera Barat yang berhasil menghentikan pembalakan liar di Hutan Gamaran, menjadikannya obyek ekowisata dan merangkul pembalak liar menjadi pemandu wisata, David Hidayat sang penggagas hutan mangrove di pesisir Sumatera Barat, Ida Bagus Mandhara Brasika sang penggagas bank sampah digital dari Bali.

Organisasi pecinta alam seperti Pandawara Grup yang konsisten menjaga kelestarian lingkungan juga patut mendapat dukungan

c. kerjasama pemerintah - pengusaha dan elemen masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Jika kebakaran hutan karena pembukaan lahan selalu berulang setiap tahun, sudah selayaknya pemerintah meninjau kembali regulasi yang mengatur permasalahan eksplorasi hutan. Idealnya setiap perumusan Undang-undang dan peraturan pemerintah mengikutsertakan masyarakat (kaum adat) dan elemen lembaga non profit yang bergerak di pelestarian lingkungan dalam sidang dengar pendapat.

Bulan Oktober dikenal sebagai bulannya pemuda. Sumpah Pemuda yang menggetarkan nusantara menumbuhkan kesadaran untuk berjuang melawan penjajahan. Di bulan Oktober ini saatnya para pemuda pemudi berjuang melawan kerusakan lingkungan. 

“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!”





Share:

22 comments:

  1. Memang banyak banget nih ya, Kak akibat atau dampak yang terjadi akibat perubahan iklim

    ReplyDelete
  2. Iya, Kak memang sekarang cuacanya panas sekali termasuk karena perubahan iklim ya

    ReplyDelete
  3. Melakukan reboisasi memang langkah yang penting untuk dilakukan, Kak agar bisa menyelamatkan bumi

    ReplyDelete
  4. Mengikuti organisasi pecinta alam ternyata juga bisa menjadi salah satu cara menyelamatkan bumi ya

    ReplyDelete
  5. Wah jadi kita harus melakukan beberapa cara untuk menyelamatkan bumi nih ya, Kak agar tidak terkena efek perubahan iklim

    ReplyDelete
  6. Pastinya generasi muda Indonesia ingin bisa hidup lebih lama di bumi bersama orang-orang yang dicintainya. Dan bukan hanya hidup lebih lama tapi juga tetap sehat saat diberi karunia umur panjang. Tanpa batuk-batuk, tanpa sesak napas, namun tetap meresakan udara segar dan bersih.

    ReplyDelete
  7. betul mba sekarang makin kerasa dampak perubahan iklim
    cuaca ga menentu, suhu bumi meningkat
    ngeri kalo ngebayangin nya. semoga makin banyak orang yang peduli akan lingkungan ya

    ReplyDelete
  8. Isu perubahan iklim ini memang mencemaskan. Sekarang saja gelombang el nino yang menimpa negara kita sudah berdampak banyak di berbagai sektor kehidupan. Lahan kering, kebakaran hutan, aneka penyakit pun datang. Masalah ini membutuhkan semua pihak atau warga dunia untuk turut andil menyelesaikannya bersama-sama.

    ReplyDelete
  9. Kemarau kali ini benar2 ya.. Dan aku bersyukur sekali pepohonan yg tumbuh di halaman rumah kami benar-benar bisa menjadi penyejuk suasana. Semoga semakin banyak yg menanam pohon, salah satu upaya penyelamatan lingkungan dari perubahan iklim juga ya..

    ReplyDelete
  10. Cuaca panas ekstrem tahun ini seharusnya membuat orang sadar kalau bumi sudah berubah. Hutan berkurang. Kutub es mencair. Gak kebayang tahun mendatang. Hiks.

    ReplyDelete
  11. Cuaca panas ekstrim memang lagi melanda sebagian besar wilayah bumi, enggak terkecuali Indonesia. Di Malang yang lima tahun lalu masih adem kalau pagi, sekarang jam 7 pagi sudah gerah. Kalau dibiarkan bukan enggak mungkin manusia terpanggang di dalam bumi dan bikin banyak spesies tumbuhan terancam punah. Terus kalau sudah tumbuhan atau hewan gda, manusia makan apa?? 😓😓

    ReplyDelete
  12. Tentu, Kak, saat ini memang sangat panas cuacanya, dan itu sebagian karena perubahan iklim.

    ReplyDelete
  13. ya Allah sedih banget liat kekeringan dimana2, belum lagi panas terik dan debunya. kemarau kali ini terasa lebih parah :( yuk kita mulai menambah tanaman dan pepohonan di sekitar lingkungan kita

    ReplyDelete
  14. Kadang bingung juga sih karena kayaknya program peduli bumi ini nggak bisa kompakan, kok bisa gitu ya?

    ReplyDelete
  15. Saat ini saya bergerak di bidang agribisnis. Tahun ini benar-benar jungkir balik. Iklim ga bersahabat dan sangat memengaruhi hasil panen. Sedih banget kalo kering benar-benar kekurangan air, kalo hujan ekstrim. Semoga ke depannya kita bisa mengurangi dampak ilkim. Aamiin

    ReplyDelete
  16. Aku do'akan semoga harapanmu tercapai ya, Kak. Aamiin.
    Kalau harapanku, semoga pemegang kebijakan bisa benar benar hadir mengatasi perubahan iklim. Dengan begini maka dampak perubahan iklim dapat ditekan dan perubahan iklim sendiri pun bisa dihentikan..

    ReplyDelete
  17. Sedih kalau melihat bencana terjadi dimana-mana. Sementara Manusi banyak yg belum sadar kalau kerusakan alam ini sumbernya ya dari ulah kita. Semoga pemerintah bisa ambil tindakan. Kita yg orang biasa, mana punya kekuatan ya

    ReplyDelete
  18. Di tempat saya, Depok sudah jarang banget hujan. Beberapa kecamatan telah mengalami kekeringan air. Semoga bisa segera hujan.

    ReplyDelete
  19. Seumur hidup, Bandung terpanas di 38 derajat Celcius! Memang sejak tahun 2000-an Bandung sudah adem tapi gak se-hot jeletot ini juga

    ReplyDelete
  20. Makin hari, dampak perubahan iklim makin terasa
    Sudah saatnya kita bersama bergerak berdaya menghadapi perubahan iklim. Lakukan mitigasi

    ReplyDelete
  21. Sekarang ngerasa banget perubahan iklim yang signifikan, setiap hari panas terus gaada hujan jadi takut musim kemarau lebih lama dari biasanya hum. Memang sebagai penduduk bumi seharusnya kita melakukan gerakan untuk menanam pohon ataupun memungut sampah di sungai

    ReplyDelete
  22. Gebrakan untuk atasi panasnya cuaca karena perubahan iklim masih belum signifikan terasa sih ya. Harus dengan effort tinggi, konsisten, dan pastinya bersama-sama juga menerapkannya

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.