catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Tips Mengatur Menu Bergizi di Masa Krisis Ekonomi

31 Oktober 2022 saya berkesempatan mengikuti webinar Cerdas Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Optimal di channel Nutrisi untuk Bangsa. Tema yang diangkat di Hari Pangan ini relevan dengan kondisi saat ini. Masa-masa krisis ekonomi ketika sebagian besar keluarga dituntut mengelola anggaran sehemat mungkin di tengah kondisi ekonomi tak pasti. Mengapa masalah nutrisi harus diperhatikan sedemikian rupa? sebab nutrisi merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh pada kecerdasan kognitif.


Membuka webinar, Ibu Mutia mendapat kesempatan memaparkan materi sebagai peneliti ekonomi kesehatan.

Pembahasan pertama adalah tentang ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi apabila setiap saat semua orang memiliki akses terhadap makanan yang cukup, aman, bergizi sesuai kebutuhan pengaturan pola makan sesuai usia dan aktivitas untuk mencapai hidup sehat dan produktif.

Ketahanan pangan ditandai oleh karakteristik: ketersediaan pangan, akses pangan dan konsumsi. Jika ketiga atau salah satu karakteristik ini tidak terpenuhi maka berpotensi terjadi kerawanan pangan.

Pembahasan berikutnya adalah mengenai bagaimana membangun keluarga sehat demi generasi kuat.



Nah pembahasan berikutnya yang paling menarik nih. Bagaimana tips mengatur menu bergizi di masa krisis ekonomi? 


Bu Mutia, memaparkan beberapa tips berikut ini agar tetap mampu mengatur menu bergizi meski di masa krisis ekonomi:

1. Memasak sendiri

Kalau biasanya jajan di luar rumah, kongkow di restoran dan kafe, ya udah dikurangi dikit lah. Belajar memasak sendiri agar lebih hemat.

2. Belanja produk lokal di tempat terdekat

Belanja di pasar tradisional biasanya dapat harga lebih murah daripada di supemarket. Bahkan yang rumahnya dekat lahan pertanian dan perkebunan, kadang saat panen bisa beli bahan makanan langsung dari petani

3. Beli bahan makanan dalam jumlah besar

Beneran ini lebih hemat. Ambil contoh beli beras. Beras kemasan 5 kg jika harga beras dihitung perkilo jadinya lebih mahal dibandingkan beras yang sama namun dibeli dalam kemasan 10-25 kg. Begitu juga saat beli daging, harga per kilogram biasanya jadinya lebih murah dibandingkan jika beli 1/4 kilogram. Kalau dirasa kebanyakan kan bisa patungan sama tetangga hehehe.

4. Menyertakan protein hewani yang mudah dijangkau

Kira-kira apa nih protein hewani yang mudah dijangkau? semua tergantung pada kondisi lingkungan. Misalnya di suatu daerah penghasil telur atau ayam potong, pasti harga ayam dan telur lebih murah dibandingkan di daerah yang cenderung hanya mengkonsumsi.

5. Rencanakan variasi konsumsi sayur dan buah

Sebisa mungkin variasikan olahan sayur dan buah, meski mungkin jenis sayurnya sama. Misalnya wortel bisa diolah menjadi orak-arik, sop, fu yunghai

6. Sesekali siapkan makanan setengah matang untuk disimpan lalu dikonsumsi saat waktu terbatas.

Nah ini contohnya pas membuat ayam ungkep atau bandeng presto. Kan nggak mungkin masak dikit-dikit, sayang banget dengan bahan bakar dan bumbu untuk memasak. Jadi sekalian masak dalam jumlah agak banyak, setengah matang untuk kemudian dimasak secara bertahap.


Materi selanjutnya adalah dari dr. Ray. Beliau memaparkan tentang makanan bergizi seimbang dan tips menyajikannya.



Dr. Ray juga mengingatkan kembali tentang klaim bahwa ada bahan makanan yang bisa menggantikan seluruh bahan pangan lainnya, hal ini tidaklah benar. Namun wajar jika ada bahan pangan yang bisa menambal kekurangan takaran zat makanan yang lain. Contohnya bahan makanan yang sudah terfortifikasi. Fortifikasi makanan adalah bahan makanan yang telah ditambahkan beberapa senyawa yang mengandung zat gizi, unsur mikro makro, prebotik dan probiotik yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan.




Semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi para pembaca.


Share:

Cara Mengoptimalkan Kemampuan Kognitif Anak


Zaman berubah, teknologi kian berkembang menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kompetisi hidup pun kian ketat dari masa ke masa. Siapa yang memiliki skill dan kemampuan diyakini bisa bersaing menjadi pemenang kehidupan. Bagaimana mempersiapkan generasi yang memiliki winning skills? Webinar OPTIMALISASIKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DENGAN DAYA TAHAN TUBUH YANG KUAT DAN STIMULASI YANG TEPAT yang diselenggarakan Danone Specialized Nutrition Indonesia pada 26 Oktober 2022 menjawab rasa penasaran dan kegelisahan para orang tua.

 


Webinar dibuka dengan sambutan bapak Arief Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia. Hadir sebagai pembicara:

1.  Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K)

2.  Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, Parenting Expert, CEO & Founder Personal Growth

3.  Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK. – Medical and Scientific Affairs Director Danone Indonesia

 


Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kemampuan Kognitif Anak 

Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) mengawali webinar dengan pemaparan tentang pentingnya memantau 1000 Hari Pertama Kehidupan yang bertumpu pada tolak ukur: pertumbuhan berat dan tinggi badan, pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sel-sel imun.



Perkembangan dan pertumbuhan sel-sel otak menentukan tingkat perkembangan kemampuan kognitif yang sangat dipengaruhi oleh sistem imun yang sehat “Perkembangan kognitif yang optimal pada anak sangat dipengaruhi oleh sistem imun yang sehat karena sistem imun berperan penting dalam perkembangan otak”

Dr. Molly menjelaskan bahwa sistem imun dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu kondisi sebelum kelahiran (Prenatal) dan setelah kelahiran anak. Dalam materinya Dr. Molly menandai faktor-faktor yang paling berpengaruh dengan ukuran font lebih besar daripada yang lain.





Faktor prenatal yang berpengaruh pada perkembangan sistem imun antara lain adalah: malnutrisi, obesitas, stress, hewan piaraan,

Faktor perinatal yang berpengaruh pada perkembangan sistem imun antara lain adalah: mikrobiota, pemberian ASI, nutrisi, antibiotik

Lebih lanjut, dr Molly menjelaskan bahwa erat sekali kaitan antara sistem imun – usus (pencernaan) dan perkembangan otak. Hal ini tergambar dalam diagram sebagai berikut:



Eratnya kaitan perkembangan otak – sistem imun dan usus ini terungkap dalam penelitian bahwa anak yang sering menderita diare akan mengalami gangguan dalam perkembangan kognitif. Hmm harus benar-benar memperhatikan makanan untuk anak-anak, memastikan kecukupan nutrisi dan higienis nih.

 

Menutup pemaparannya, dr. Molly menggaris bawahi lima hal penting berikut ini:

1. Sistem imun berpengaruh pada perkembangan otak

2. Gangguan pada sistem imun dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan otak

3.  Infeksi maternal, diare dan alergi merupakan gangguan sistem imun yang berkaitan dengan perkembangan kognitif dan perilaku anak

4.  Pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang (nutrisi makro, mikro, mineral vitamin, prebiotik dan probiotik) merupakan salah satuf faktor penting dalam perkembangan sistem imun

5.  ASI merupakan pilihan nutrisi utama dan terbaik.

 

Mengenal Kemampuan Kognitif dan Cara Menstimulasinya 

Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan kecerdasan atau kemampuan kognitif ? Melanjutkan pemaparan dr. Molly, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, Parenting Expert, CEO & Founder Personal Growth mengupas lebih mendalam mengenai kecerdasan kognitif. Menurut Cambridge University Dictionary, Kemampuan kognitif diartikan sebagai proses memperoleh, memahami, dan memproses informasi yang diterima untuk membantu menuntun anak berpikir dan bertindak.

Kemampuan kognitif sangat berperan pada kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial yang tangguh. Kemampuan kognitif mempengaruhi bagaimana cara berpikir, mengambil keputusan dan lain-lain aspek kehidupan tidak datang secara tiba-tiba di usia dewasa tetapi merupakan investasi jangka panjang yang harus disiapkan sejak dini.

 

Ibu Ratih Ibrahim memaparkan tahapan perkembangan kognitif pada anak dalam diagram sebagai berikut: 


Sensorimotor stage meliputi antara lain: kemampuan menatap mata, mencari sumber suara, memilih makanan antara dua pilihan, membalik buku 

Preoperational stage meliputi antara lain: merapikan mainan, mewarnai dan menggambar, menirukan gerakan, berbicara dengan Bahasa yang bisa dipahami orang lain. 

Concrete Operational stage meliputi antara lain: memahami dasar ilmu alam sederhana misalnya paham jika volume air tidak berubah meski berpindah wadah, kemampuan berhitung, menunjukkan empati dan simpati. 

Formal Operational stage meliputi antara lain: mampu menyelesaikan soal matematika, bisa membedakan hal yang benar dan salah, mengutamakan penampilan. 

Perkembangan Kognitif anak ini dipengaruhi oleh;

1. Nutrisi: pastikan kecukupan gizi, unsur makro dan mikro

2. Stimulasi: melatih dan mendorong perkembangan kognitif dengan berbagai cara seperti bermain puzzle, membaca dongeng, menyusun balok, berbelanja.

3.  Peran orang tua: orang tua sangat berperan dalam memantau dan menyediakan nutrisi serta mengupayakan stimulasi

4. Interaksi dengan dunia sekitar: lingkungan keluarga, tetangga dan sekolah turut berperan dalam mempengaruhi perkembangan kognitif anak. 

Lebih lanjut, Ibu Ratih menjelaskan tentang 8 PARAMETER PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK yang biasa disebut sebagai 8 Winning Skills, yaitu 8 kemampuan dasar yang menjadi bekal utama agar anak-anak mampu menjadi sosok yang tangguh dan mampu berkompetisi di tengah kehidupan. 



Bagaimana Cara Memantau Perkembangan Kognitif Anak?

 

Perkembangan kognitif anak ternyata sangat penting untuk dipantau diperhatikan. Bagaimana cara memantau kemampuan kognitif anak untuk memastikan mereka memiliki 8 winning skills? Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK. – Medical and Scientific Affairs Director Danone Indonesia menyatakan bahwa berbeda dengan perkembangan fisik (misalnya pertumbuhan berat badan dan tinggi badan) yang pada umumnya lebih mudah diperhatikan dan mudah diukur, mengamati perkembangan kognitif menjadi tantangan bagi para orang tua karena belum ada indikator/milestones kognitif yang komprehensif, mudah dipahami, dan mudah diakses oleh orang tua. 

 

Oleh sebab itu Danone mengajak orang tua, terutama Mama-mama yang identik dengan gadget untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu sains dan kesehatan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anaknya.  

Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan 8 Winning Skills Interactive Assessment yang telah divalidasi oleh para ahli di bidangnya untuk membantu orang tua memahami perkembangan kognitif ananda. 8 Winning Skills Interactive Assessment dapat diakses melalui mynutri.club/tw


Langkah-langkah memanfaatkan assestment ini cukup mudah.

1.   Akses link mynutri.club/tw

2.   Daftar dan lengkapi data diri

3.   Pilih usia anak

4. Pilih salah satu aspek Winning Skill untuk kemudian diberikan lima pertanyaan tentang anaknya untuk mengukur apakah hasilnya sudah baik atau masih harus ditingkatkan.

5. Orang tua akan menerima rekomendasi aktivitas yang sesuai dengan kemampuan anaknya serta stimulation kit gratis berupa e-book untuk melatih 8 Winning Skill anak.

Alat asesmen interaktif ini diharapkan dapat membantu para orang tua dalam mengoptimalkan bekal untuk menyiapkan anak menjadi pemenang di masa depan melalui perkembangan kemampuan kognitifnya.

Sudah siap mengoptimalkan kemampuan kognitif anak dengan memaksimalkan peran orang tua serta sumber daya di sekitar ananda? Yuk, persiapkan generasi tangguh berbekal 8 Winning Skills agar mereka mampu berkompetisi di masa depan.

 

 

 

 

 

 

 

Share:

Tips Mengatasi Masalah

Saat taklim Maratus Shalihah Selasa malam, Ustadzah Lina mengajak jamaah berbincang, sharing ringan tentang bagaimana move on dari kesusahan hati karena musibah atau ujian. Saya teringat tausiyah Ustadz Habib di Kajian Fiqih yang membahas tema tentang adab berdoa bada subuh Sabtu lalu: 

"Setiap orang pasti punya masalah. Masalah dalam kehidupan untuk diselesaikan, bukan ditinggalkan. Yang Allah kehendaki adalah bagaimana cara manusia menyikapi masalah dan ujian kehidupan dengan baik sehingga menjadi wasilah taqwa dan ketaatan. (Hikmah QS Al Mulk: ayat 2)" ~ Ustadz Ahmad Habibul Muiz



Jawaban dan sharing ibu-ibu di majelis taklim cukup beragam. Namun intinya semua disandarkan kepada Allah, sebagai pemilik skenario hidup, sebagai sebaik-baik pelindung dan penjaga. Setiap kali menerima ujian dan musibah tentu saat pertama yang kita rasakan adalah susah. Apalagi jika musibah datang tanpa mengucap salam dan memberikan tanda-tanda terlebih dahulu. Seperti kehilangan sosok orang yang kita cintai secara mendadak (saya pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan ayah, ibu, adik karena telah dipanggil pulang) atau ujian harta karena rumah tertimpa bencana alam dan seluruh harta tiba-tiba musnah (saya pernah kehilangan sejumlah uang yang sangat besar nilainya karena kejahatan online dan juga kasus penipuan investasi, pernah bangkrut juga dalam bisnis) Sedih, sesak di dada, tak percaya, bagai mimpi buruk yang ingin segera usai saja. Begitu kira-kira gambaran perasaan pertama kali ketika tertimpa musibah. Namun, waktu juga yang akan mengurai kesedihan itu, apalagi jika teringat bahwa manusia hidup memang untuk diuji, hingga saat Allah memanggil pulang nanti. Ketika seluruh jatah rezeki hidup di dunia dituntaskan. Jika kita ingat di mana akhir perjalanan, maka yang bisa kita lakukan hanyalah memantaskan diri.


Setiap orang hidup selalu dihadapkan dengan masalah dan ujian, porsinya berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan jalan keluar yang telah Allah siapkan. Tak perlu membandingkan dengan porsi ujian orang lain, sebab setiap orang punya masa lalu yang orang lain tidak tahu bagaimana kesusahannya. Sebab kita tak pernah tahu, seperti apa masa depan yang akan dihadapi dengan segala tantangannya. Sebab ujian tak hanya berupa susah dan kesedihan, tetapi juga kesenangan dan kenikmatan.

Terpuruk dalam kesedihan, meratapi nasib adalah hal yang tak diperbolehkan dalam agama, orang bilang "seperti tidak punya iman saja" Sedih, susah ketika pertama kali ditimpa musibah adalah sesuatu yang wajar, tetapi menyalahkan Allah dan sulit move on dari ujian bukanlah hal yang benar.

Bagaimana Tips Move On dari Ujian Kehidupan?

Bagaimana cara move on dari musibah? Saya coba merangkumnya dari jawaban jamaah dan berbagai nasihat dan tausiyah serta pengalaman pribadi.

1. Curhat secara tepat

Bagi yang mudah mengekspresikan diri, mencurahkan isi hati karena kesusahan yang dialami mungkin mudah mencari teman curhat. Entah kepada anggota keluarga, teman dekat, penasihat spiritual (ustadz, ustadzah) atau mungkin jika mengalami gangguan depresi bisa menghubungi psikiater.

Namun saya bukan tipe ekstrovert seperti itu. Saya cenderung menelan kesusahan daripada membaginya dengan orang lain. Teringat nasihat Ustadz Salim A. Fillah, Musibah itu; mengecil jika dirahasiakan; membesar jika dikeluhkesahkan; terurai jika diadukan pada Allah; merumit jika diumbar pada manusia"



Saya memilih curhat kepada Allah, dengan cara saya sendiri. Sambil menangis atau merajuk. Dalam sujud panjang atau tepekur dalam diam.

Teringat ketika masa-masa suami sakit hingga tak bisa bekerja selama sebulan, keluar masuk rumah sakit yang penyakitnya tak diketahui hingga sekarang. Hingga berat badannya turun 25 Kg. Pernah jam dua dini hari saya bersepeda angin menuju apotik terdekat untuk membelikannya obat. Saya tak bisa curhat pada mama karena hanya akan membuat beliau hipertensi. Saya tak bisa curhat kepada siapapun, karena saya pikir setiap orang juga pasti punya masalah. Hingga tetangga yang beli pulsa melihat mata saya yang sembap dan berkata "Mbak, jangan dipendam sendiri, ceritakan ada apa" Saya tetap tak bisa berkata apapun, hanya bisa bilang: Itu suamiku sakit, kayaknya saya bawa ke RS lagi saja daripada nanti terjadi sesuatu yang tak diinginkan. 


2. Doa

Seperti nasihat dari para ulama, doa adalah senjata seorang mukmin. Jangan pernah letih untuk berdoa. Dan berdoalah dengan yakin bahwa Allah pasti kabulkan. Serta tak lupa mintakan doa pada orang lain. Ketika anak sulung saya sakit parah dan memohon untuk dikeluarkan dari pondok tempatnya menuntut ilmu, sungguh hati sebagai orang tua seperti terbagi menjadi dua. Antara tidak tega karena hampir setiap hari dia menelepon sambil menangis dengan meminjam Hp walisantri yang sedang berkunjung ke Balai Kesehatan karena ia tak mampu berjalan ke wartel dan rasa "ditega-tegakan" sebab jika mengeluarkannya dari pondok maka akan lebih sulit lagi mengurus sekolah baru, selain pertimbangan biaya, juga karena sulitnya mencari sekolah sebab kurikulum tidak sama. 

Saat itu saya memperbanyak sedekah dengan doa khusus agar segera mendapat solusi terbaik, dan penyakit ananda bisa disembuhkan, serta ia tuntas mengenyam pendidikan. Saya tak ragu juga memohon kepada Ustadzah dan majelis taklim untuk turut mendoakan kesembuhan putra kami.


3. Tak mencari perbandingan.

Semoga Allah mengampuni dosa saya yang pernah berucap: tak ada perempuan yang bakal mau menjalani segala kesusahan yang telah saya alami.  Sampai saya sempat memohon kepada Allah : ya Allah, tolong biarkan saya bernafas sejenak untuk jeda dari ujian beruntun ini. Nanti kalau saya hati saya sudah kuat lagi, barulah silahkan diuji lagi. Waktu itu beruntun ujian yang harus saya alami. Suami jatuh dari atap, patah tulang dan tak punya uang untuk berobat ke RS akhirnya ke sangkal putung dan tak bisa kembali normal. Eh malamnya ada tetangga melabrak katanya anak saya mengganggu anaknya, padahal dia melihat suami saya kesakitan dengan tangan dibebat. Setelah insiden itu tak lama kemudian suami ter-PHK untuk ketujuh kalinya. Untuk biaya hidup harus menjual apa saja yang ada di rumah, Televisi, bahkan helm dan sprei dll hasil hadiah quiz dan lomba yang pernah saya terima. Setahun kemudian terpaksa berhutang untuk biaya operasi tangannya karena tak bisa kembali normal hingga sekarang. Alhamdulillah hutang sudah lunas, tangan suami bisa lebih baik meski tak bisa kembali seperti semula.

Dan sekarang saya baru mendapat hikmahnya bahwa ujian yang dihadapi tak layak diperbandingkan, sebab kita sendiri belum tentu mampu menjalani ujian yang Allah berikan pada orang lain, entah itu ujian kesenangan atau kesusahan. Misalnya, siapa yang menjamin jika diuji dengan kesenangan lalu kita tetap istiqomah dalam ketaatan? Kisah Qorun dalam Al Quran adalah contoh nyata, ketika orang yang taat beragama dalam kesusahan hidupnya kemudian dikaruniai harta berlimpah namun berakhir hidupnya dalam kekufuran karena terlena oleh gemerlap dunia.


4. "Antisipasi" masalah

"Kenalilah (ingatlah) Allah  di waktu senang pasti Allah  akan mengenalimu di waktu sempit”. (HR. Tirmidzi).

Hadits ini adalah nasihat sekaligus pengingat, bahwa Rasulullah telah memberikan tips untuk "mengantisipasi masalah" yaitu dengan mengingat Allah ketika dalam keadaan senang. Berapa banyak orang yang diuji dengan kesusahan lalu merengek-rengek pada Allah, tetapi saat lapang seolah tidak lagi mengenalNya, susah mentaati perintahNya.

Dalam Kajian Fiqih, Ustadz Habib mengingatkan untuk selalu mengenali Allah dengan mentaati perintahNya di kala hidup terasa lapang, kelak jika ujian datang maka Allah akan mempermudah kita untuk menemukan jalan keluar.


5. Berdamai dengan kenyataan

Sulit menerima kenyataan pahit di awal tertimpa ujian. Mungkin hanya tingkatan orang super shalih yang bisa menerima dengan lapang dada. Teringat perkataan Ustadz Anshori di Kajian Tarjim Al Qur'an, bahwa sekelas Nabi Nuh saja ketika musibah banjir besar melanda dan melihat anaknya berada di dalam lautan sempat berujar: ya Allah, dia itu anakku (dalam tafsir ulama mengenalinya sebagai Kan'an) seolah Nabi Nuh ini seolah curhat: saya paham ya Allah, semua ini milikmu, tapi apakah tak ada jalan lain agar anak saya tidak ditenggelamkan. Dan Allah mengingatkan bahwa ada wilayah yang tak bisa diganggu gugat menjadi hak prerogatif Allah, termasuk kepada siapa hidayah diturunkan. Kisah Nabi Nuh bisa menjadi pelajaran, bahwa bagaimanapun ada saatnya berdamai dengan keadaan, alias ikhlas menerima kenyataan.

Saya jadi ingat salah satu episode Drakor The Law Cafe. Ketika salah seorang klien Kim Yu Ri berusaha keras memenangkan hak waris, karena merasa ayahnya tidak adil. Si wanita ini telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk merawat orang tuanya. Merawat ibunya hingga meninggal. Merawat ayahnya yang sakit keras, tapi sang ayah menulis warisan atas nama kedua kakak lelakinya. Di penghujung hidup ketika sakaratul maut, si ayah memberikan secarik kertas pada anak wanitanya. Dan ternyata isinya adalah beberapa puisi. Ketika Kim Yu Ri dan tim berhasil memecahkan sandi tersembunyi dalam puisi yang ternyata kode untuk membuka brankas di rumah sang ayah, mereka hanya menemui pot berisi tanah.

Bagaimanapun si wanita tadi menerima dengan bahagia, ia merasa sang ayah sangat perhatian kepadanya, menyimpan sesuatu untuknya. Di dalam pot itu ternyata ada teka-teki lagi. Dan menuntun mereka menuju Padang Bunga yang sangat indah. Si wanita merasa sangat bahagia, si ayah mewariskan tanah yang paling berharga, dirawat dengan sangaat baik. Kejutan tak berhenti di sini. Seseorang kepercayaan di Padang Bunga memberikan koper warisan si ayah yang ternyata berisi emas batangan bernilai sekitar 70 juta dolar. Mungkin seperti itulah hidup kita, penuh teka teki dan tak tahu bagaimana akhirnya. 

Berniat berdamai dengan apa yang ada, eh malah dapat kejutan indah berlipat ganda. Begitulah kira-kira hikmahnya.

6. Menemukan Support system

 Ketika menghadapi masalah temukan support system yang sekiranya mampu membantu menyelesaikan permasalahan. Entah itu kelompok pengajian atau komunitas hobi yang bisa membantu menemukan jalan keluar terbaik dan membuat kita tak patah arang oleh keadaan. Coba bayangkan jika menemui masalah tapi bergaulnya dengan narkoba dan minuman beralkohol, bukannya selesai malah menambah masalah baru. 

Setiap orang pasti punya masalah. Dalam upaya menyelesaikan masalah itulah keutamaan doa menjadi salah satu cara menggantungkan harapan kepada Allah setelah berikhtiar. 

Ujian terbesar yang saya hadapi sebenarnya adalah diri saya sendiri. Agar lebih berlapang hati ketika menghadapi permasalahan, agar perasaaan tak mudah terbawa oleh keadaan.


Al Quran Menjawab Permasalahan.

Tips menghadapi ujian hidup menurut Al Quran.

#Kenapa saya ya Allah ? << Nggak cuma kita kok yang diuji, tapi juga mereka.>>


"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (QS Al-'Ankabut: Ayat 2)


#Tapi Ujian kalian tak seberat ujianku.

<<Al Qur'an bercerita bahwa ujian umat terdahulu lebih berat ko.>>


"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS Al-Baqarah Ayat 214)

Random banget tulisan saya kali ini, hingga bawa Drakor segala. 🤭 Mudah-mudahan tulisan sederhana ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi saya sendiri hingga di akherat nanti.

Share:

Peringatan Maulid Nabi 1444 H


Rabiul Awal bulan istimewa bagi umat Islam, sebab bulan ini adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad, sosok mulia yang senantiasa diagungkan.
Meski peringatan maulid seringkali masih diperdebatkan, di berbagai daerah maulid nabi dimeriahkan dengan berbagai perayaan. 
Masjid Al Ukhuwwah Permata Sukodono Raya menyelenggarakan perayaan maulid nabi selama bulan Rabiul Awal.
1. Santunan untuk dhuafa dan anak yatim
Sesuai dengan perintah Allah melalui Rasulullah agar umat tak ragu berbagi dan mencintai anak yatim
2. peringatan maulid dengan sholawatan dan berbagi nasi kotakan.
3. Jalan sehat berhadiah, bazaar dan pemeriksaan kesehatan gratis
Tiap KK muslim berhak atas lima kupon yang diundi untuk pembagian hadiah. 



Bazaar alias pasar raya ukhuwwah mempersembahkan produk makanan dan minuman UMKM warga perumahan. Komplit nih, ada aneka nasi (nasi uduk, nasi kuning, nasi bakar, nasi urap-urap) berbagai lauk pauk seperti ayam bakar, botok, pepes, sate telur puyuh dan sebaginya  juga berbagai jajanan dan camilan. Aneka minuman tak lupa memeriahkan suasana.
Sembari menunggu pengumuman undian kupon, santri santriwati TPQ mengisi panggung dengan berbagai penampilan.

Dan yang tak kalah menarik, setiap peserta gerak jalan mendapatkan subsidi dari masjid untuk jajan di pasar raya. Setiap peserta gerak jalan berhak atas kupon 2 x 5000 rupiah. Wah makin semangat jajan, eeeh makin semangat mengisi kotak infaq masjid dan memakmurkan masjid dengan jamaah dong. 
Berharap dengan kegiatan seperti ini kecintaan umat terhadap Rasulullah makin bertambah, masjid pun makin makmur oleh melimpahnya jamaah.



Share:

Tragedi Kanjuruhan. Duka Sepakbola Indonesia


 Kok bisa ya sampai seperti itu” gumam saya dalam nada sedih

Anak bungsuku menjawab “Karena kecewa Ma, supporter itu menanggung kecewa yang teramat sangat, Mama ngga tau sih

Kami ngobrol tentang Tragedi Kanjuruhan. Sungguh peristiwa tragis yang sangat memilukan. Sepakbola yang seharusnya bagian dari olahraga, tontonan yang mengasyikkan berubah menjadi penyebab huru hara hingga tercabutnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Seolah tak percaya ketika saya membaca berita online dini hari, 2 Oktober yang menyatakan 40 orang meninggal karena kerusuhan di Kanjuruhan. Dan jumlah itu terus bertambah hingga mencapai seratus jiwa ketika anak saya nonton televisi pagi hari.

Apa penyebabnya, siapa yang salah? Pikiran saya tak mampu mencerna. Kerusuhan Kanjuruhan bermula ketika laga Arema vs Persebaya berakhir dengan skor 2:3 untuk kemenangan Persebaya. Usai pertandingan tim Persebaya tanpa sempat bersalaman dengan pemain Arema layaknya akhir pertandingan sepakbola segera berlari ke ruang ganti. Tampak beberapa barang mulai dilempar ke lapangan. Para pemain itu mungkin sudah merasa situasi mulai tak kondusif. Lalu salah seorang supporter Arema turun ke lapangan, entah apa yang dibicarakan dengan para pemain Arema. Lalu diikuti gerombolan supporter lain. Tampak suasana makin tak terkendali. Di twitter saya menyaksikan beberapa tindakan represif aparat dan juga tindakan anarkis oknum supporter. Gas air mata ditembakkan aparat, puluhan ribu supporter yang berada di tribun kocar-kacir. Dan inilah penyebab jatuhnya korban jiwa hingga ratusan karena mungkin terinjak-injak dan kesulitan bernapas di tengah kerumunan.

Mengapa supporter harus turun ke lapangan dan teman lainnya terprovokasi?  Mungkin seperti kata anakku, pemicu utamanya adalah rasa kecewa. Kecewa karena kekalahan tim kesayangan dari tim musuh bebuyutan. Atau mungkin kekecewaan itu akumulasi dari kekecewaan lain yang lebih besar. Kecewa dengan hidup yang terasa kian sulit dengan kenaikan harga-harga, ingin sejenak melupakan sesaknya dada dengan menonton sepakbola, tiket bisa dibeli dengan harga mulai 50 ribu saja. Ternyata bukan selebrasi kemenangan yang didapatkan, namun kekalahan di kandang sendiri.

Mengapa aparat keamanan harus menembakkan gas air mata? Mungkin mereka berdalih membela diri, suasana chaos makin tak tekendali, tak ada pilihan untuk mengakhiri. Tapi jika yang menjadi sumber keributan adalah supporter yang merangsek ke lapangan, mengapa gas air mata ditembakkan ke arah tribun? Entahlah entahlah. Saya tak sanggup membayangkan.

 

Siapa yang bertanggung jawab? Fakta terungkap bahwa panitia telah mengajukan agar jam tanding digeser ke sore hari untuk mengantisipasi besarnya animo Aremania, tetapi usulan ditolak PT LIB selaku penyelenggara kompetisi. Perlu dicatat, Bonek tidak mengadakan koordinasi untuk datang berombongan seperti saat menjadi supporter Persebaya. Masih segar dalam ingatan rusaknya stadion Delta Sidoarjo karena ulah Bonek yang kecewa timnya kalah dari RANS. Ngga kebayang seperti apa mencekamnya jika Arema bertemu Bonek di Kanjuruhan. Namun meski stadion Kanjuruhan dipenuhi supporter Arema sendiri, kerusuhan yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang tetap terjadi.

Rumor yang beredar, tiket masuk dijual melebihi kapasitas, tetapi pihak penyelenggara pertandingan tidak mengakui.

Lalu tragedi ini salah siapa? Entahlah entahlah…saya tak mampu menguraikan benang ruwetnya.

Tak terbayang kesedihan di pihak keluarga korban. Ketika anak, suami, cucu, keponakan berpamitan hendak nonton bola lalu pulang tinggal nama. Ketika keluarga kecil, ayah ibu dan anak balitanya pergi ke Kanjuruhan untuk menikmati suasana, kemudian terperangkap dan berpisah di dunia. Berapa orang yang kehilangan tulang punggung keluarga, berapa  anak menjadi yatim bahkan yatim piatu tiba-tiba, ratusan orang tinggal kenangan saja, foto-foto terakhir mereka di tengah massa yang dengan gegap gempita mengibarkan bendera sebelum pertandingan bermula. 

Sembari menanti pengadilan bagi pihak mana yang paling bertanggung jawab atas tragedi sepakbola terbesar di Indonesia ini, dan teriring doa bagi para korban, seburuk-buruk kejadian yang mengerikan semoga kita bisa mengambil hikmahnya.

😔Bahwa fanatisme berlebihan terhadap apapun bisa menjadi pemicu kerusuhan. Menganggap yang dibelanya paling benar, paling jago dan tak terkalahkan, menganggap remeh yang lain dan jika yang dipuja tidak sesuai harapan maka menimbulkan kekecewaan yang mendalam dan memicu kemarahan. 

😔Bahwa kemarahan bisa menjadi bensin untuk menyalakan kebencian. Tindakan represif aparat untuk menertibkan oknum supporter yang ditengarai mulai anarkis memicu tindakan anarkis lainnya. Benar kata Rasulullah bahwa jika marah hendaknya segera berwudhu atau setidaknya duduk agar kemarahan mereda. Sebab sifat air itu meneduhkan, menyiram api. Mungkin penggunaan water canon bisa dipertimbangkan sebagai bagian protap pengamanan pertandingan. 

😔Bahwa dalam kerumunan segala sesuatu bisa terjadi. Jika memutuskan untuk berada di tengah lautan  manusia, sudah siapkah atas segala kemungkinan yang bakal menimpa diri? Kembali ke niat kita, berada dalam kerumunan untuk tujuan apa? bukan berarti yang berkerumun karena hanya ingin nonton bola itu semua buruk, misalnya bagaimana jika niatnya ingin membahagiakan keluarga? Bukan berarti yang berada dalam kerumunan pengajian itu semua baik, bagaimana jika ada yang menyusup karena ingin mencopet? Sebaik-baik "kerumunan" adalah kerumunan hamba Allah, yang berniat dan bertekad menuntut ilmu, mengagungkan AsmaNya

 

"Kerumunan" lain di Jogokariyan, untuk kajian di tanggal yang sama.


Bahwa kematian adalah bagian dari takdir dan tak pernah diketahui bagaimana dan kapan hidup ini berakhir. Maka berbekal adalah sebaik-baik pilihan. Sebisa mungkin tak menunda sholat agar tak punya hutang sholat jika sewaktu-waktu dipanggil. Berbuat kebaikan sekecil dan sesederhana apapun yang penting ikhlas, sebab kita tak pernah tahu amalan apa yang memperberat timbangan kebaikan. 

Semoga, jargon “tidak ada sepakbola seharga nyawa” bukan sekadar retorika belaka. Tragedi Kanjuruhan adalah duka kita semua. Namun lautan duka sebesar apapun tak akan berarti jika tak menjadi pembelajaran di masa depan.



Share:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.