catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Semangat Selalu Wahai Diriku

Semalam, saat melangkahkan kaki menuju masjid untuk sholat isya' dan tarawih berjamaah, kusempatkan mendongak memandang langit. Rembulan terbit dengan wujud yang mulai membulat, belum sempurna seperti purnama tetapi menjadi pertanda bahwa beberapa hari lagi langit akan berhias bulan purnama, artinya beberapa hari lagi Ramadan sisa setengah bulan saja.

Sedih sih kalau sudah teringat Ramadan hari-harinya seperti berlari, padahal rasanya belum optimal dalam berpuasa dan ibadah-ibadah lainnya. Padahal sejak awal target utamaku saat berpuasa adalah meningkatkan kemampuan mengelola emosi. Tapi malah godaan buat marah, sebal, sakit hati muncul lebih sering dibanding hari-hari sebelum Ramadan sih ya. Padahal sudah sering mendengar tausiyah ustadz bahwa esensi puasa itu bukan hanya menanhan lapar, haus, syahwat tetapi keberhasilan puasa akan tampak pada perubahan pribadi menjadi lebih baik.

Mari berjuang di sisa Ramadan yang masih terngiang, Dokpri

Duhai wahai diri, bagaimanapun masih ada waktu memperbaiki kualitas puasamu. Mari menepi sejenak di kala rumah sepi penghuni, sambil mencari tahu apa yang menyebabkan uring-uringan belakangan ini. Pengen puk-puk bahu kiriku dan berkata: sering-seringlah bersyukur agar tidak terjerumus dalam kufur. 

Maka saya pun melakukan self afirmation. Tarik nafas dalam-dalam, berdzikir subhanallah walhamdulillah walaa ila ha ilallah huwallahu akbar 100 kali . Memuji Allah, berterima kasih, mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Allah Maha Besar.

Kemudian saya lanjutja dengan berterimakasih pada diri sendiri, sudah berusaha sekuat tenaga melaksanakan sebaik-baik puasa, hanya saja semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya. Semakin besar niat menjadi insan yang lebih baik di hadapan Allah maka semakin besar pula ujiannya. Yuk bisa yuk fokus ke pengendalian diri sambil mencoba sekali lagi berpuasa di sisa Ramadan tanpa dihantui letupan-letupan emosi. Niatmu sudah bagus wahai diri, tinggal berusaha lebih serius selama berhari-hari. Udah, ngga usah mematok standard terlalu tinggi. Kalaupun merasa telah berbuat yang mengurangi pahala puasa segera beristighfar dan gantilah dengan perbuatan baik lainnya.



Terimakasih ya Allah, terimakasih wahai diri. Meski kondisi tubuh mulai drop karena terpapar virus influenza, batuk kering, badan meriang tak menentu kamu sudah bertahan untuk tetap berpuasa toh bukan sakit yang butuh pengobatan serius. Dalam kondisi badan tak nyaman kau juga tetap mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik (hanya coba lain kali dikurangi keluh kesahnya) tetap rajin mengikuti kajian-kajian taklim rutin di masjid karena merasa dengan semakin banyak belajar semakin merasa bodoh dan butuh untuk terus menuntut ilmu tanpa merasa sok pintar. Terimakasih wahai diri berbagai cara telah kau lakukan untuk menambal kekurangan kualitas puasa Ramadan.

Terimakasih wahai diri meski tak pandai memasak kau tetap berusaha menyiapkan sajian berbuka puasa dan santap sahur dengan sebaik-baiknya. Rela berjibaku dengan waktu di tengah keinginan belajar agama yang kian menggebu. Rela bangun lebih pagi di dini hari untuk menyiapkan santap sahur dan manakala jamuan sahur sudah siap santap masih harus membangunkan anggota keluarga yang lain dan barulah kamu bisa mendirikan qiyamul lail dan tilawah menjelang subuh.

Terimakasih wahai diri tak pernah mengeluh tentang masalah uang belanja versus harga-harga. Engkau telah rela memutar otak menyiasati melambungnya harga bahan pokok di saat Ramadan dan masih bisa menyimpan sebagian jatah uang dari suami untuk tabungan keluarga dan sebagian lagi untuk keperluan infaq sedekah yang harus dimaksimalkan di bulan Ramadan.

Terimakasih wahai diri, di tengah kondisi tubuh dan hati rapuh dan kesibukan menjadi ibu rumah tanggah yang terlihat biasa saja tanpa imbal jasa engkau tetap memacu kreativitas mengikuti tantangan menulis di bulan Ramadan di tiga komunitas sekaligus. Yaa aku tahu wahai diri, akhir-akhir ini pesanan artikel sepi, survey-survey online yang biasanya menghasilkan dolar ikutan sunyi, fee sebagai konten kreator dan influencer semakin mini dan engkau mulai kebingungan memandang dompet pribadi yang mulai ringkih. Maka kau menyibukkan diri dengan tantangan menulis agar daya imajinasimu tak mati dan tetap bergulat dengan dunia literasi. 

Sudah sepatutnya berterimakasih pada diri sendiri. Jika bukan kita, siapa lagi? Sebab dengan berterimakasih pada diri, memotivasi agar daya juang tidak mati sama halnya dengan merawat dan menjaga nikmat yang telah Allah beri.

Teruslah bersyukur atas hal-hal kecil. Seperti menyempatkan berterimakasih telah panen sebiji tomat mini dari pot sendiri. Bisa buat bahan sambal tomat bersama ikan goreng gurami crispy untuk berbuka nanti.

Sebiji tomat mini, Dokpri

Tetaplah menjadi pribadi yang tangguh, kurang-kurangilah mengeluh agar jiwamu tidak rapuh dan anak-anakmu dengan takjub berseru "Puh sepuh ajarin dong Puh"

Jangan pernah lelah dan menyerah dalam berkarya sebagai penulis lepas, sebagai konten kreator meski tantangan semakin berat dengan munculnya teknologi AI. Mari sama-sama menggali potensi rezeki datang dari mana lagi.

Tak perlu sedih jika tak kunjung sempurna menjadi istri dan ibu bagi keluargamu. Teruslah berusaha menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi di hadapanNya agar tak malu kelak jika harus mempertanggungjawabkan kehidupanmu di dunia.

Ramadan masih tersisa lima belas hari lagi, belum terlambat untuk mencoba memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Bismillah Alhamdulillah menjadi penyemangat pagi hingga malam hari.

Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.