Lima bulan telah berlalu
sejak kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan, belum ada tanda tingkat
infeksi SARS-CoV-2 bisa dikendalikan. Sebagaimana penyakit yang disebabkan oleh
virus, Covid-19 tidak ada obatnya. Sementara vaksinasi sebagai langkah proteksi
terhadap infeksi belum juga diterapkan. Maka dua cara terbaik untuk mencegah
tertular Covid-19 adalah menjaga stamina dan imunitas tubuh dan menjaga
kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar.
Berhadapan dengan virus seperti berhadapan dengan musuh tak kasat
mata, tetapi berbahaya terutama bagi yang imunitasnya rendah dan memiliki
penyakit bawaan. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar untuk mencegah penularan. Namun dampaknya berimbas pada lesunya
perekonomian. Maka langkah bersiaga di era New Normal diambil sebagai jalan
tengah, agar perekonomian bangkit, namun masyarakat dihimbau untuk mematuhi
protokol kesehatan agar tidak terjangkit.
Melawan virus sama halnya dengan bertempur di medan perang. Butuh strategi jitu dan tekad yang kuat untuk menang. Jika SARS-CoV-2 dianggap sebagai “musuh” dan diri kita sebagai “prajurit”, maka di medan perang butuh analisa SWOT – Strength (Kekuatan) – Weakness (Kelemahan)– Opportunity (Kesempatan) – Thread (Ancaman)
SWOT |
Strength
Kekuatan utama menghadapi
virus adalah sistem kekebalan tubuh yang tangguh. Virus akan melemah jika ia
menumpang hidup pada inang yang sehat dan daya tahan tubuhnya kuat. Maka saya
harus membiasakan diri dan anggota keluarga lain untuk bergaya hidup sehat. Sehat
yang diharapkan adalah kesehatan fisik dan rohani. Sebab tidak dapat
dipungkiri, sebagian besar penyakit disebabkan oleh pikiran yang tidak tenang,
rohani yang gelisah hingga bepengaruh pada turunnya imunitas dan terganggunya
metabolisme tubuh.
Upaya saya dan keluarga untuk mewujudkan kesehatan rohani adalah dengan membiasakan sholat lima waktu tepat waktu, ditambah dengan sholat
sunnah. Tak lupa berpuasa sunnah dan rutin berdzikir dan tilawah. Jika
ibadah-ibadah dilakukan secara rutin, insyaAllah berdampak pada sisi
psikologis, lebih tenang, mampu mengendalikan emosi dan tidak mudah stress.
Kesehatan jasmani diupayakan
dengan menjaga kebugaran. Mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga dan
cukup istirahat. Senam, ngegym atau berenang bareng-bareng khawatir resiko
penularan? Pilih olahraga yang aman dan bisa dilakukan sendiri. Tenaaang, kan
masih bisa senam pagi di rumah, jalan kaki atau bersepeda keliling perumahan
seperti yang biasa saya lakukan.
Rute rutin jalan pagi saya di perumahan |
Jangan lupa tubuh juga butuh istirahat.
Hindari tidur terlalu malam atau malah begadang. Biasakan jam tidur teratur dan
bangun dini hari untuk mendirikan sholat tahajud. Selain dampak psikologisnya
terasa, gerakan sholat sebenarnya telah melatih tubuh untuk berolahraga.
Makanan yang bergizi? sudah
pasti. Vitamin, protein dan mineral sebagai zat yang paling dibutuhkan untuk
menjaga imunitas tubuh wajib mendapat porsi. Nah, anak saya paling susah makan
sayur dan buah. Untuk menyiasatinya
harus menyediakan buah dalam bentuk jus, sebab dia ogah makan buah
potong tetapi nggak nolak kalau disuruh minum jus.
Weakness
Nah saatnya mengenali
kelemahan saat berperang melawan SARS-CoV-2. Kelemahan terbesar adalah tidak
disiplin atau enggan dalam menerapkan pola hidup sehat. Menyiapkan masakan rumahan
untuk menunjang kesehatan memang butuh waktu dan tenaga. Terkadang pergi
berbelanja dihinggapi kekhawatiran tertular, karena pasar adalah salah satu
klaster terbesar. Solusinya adalah dengan meminimalisir waktu berbelanja dan
tetap mematuhi protokol kesehatan.
Saya biasa berbelanja ke
pasar dua pekan sekali. Sayur-sayuran, cabe ditempatkan di wadah-wadah kedap
udara dan disimpan di lemari es khusus laci sayuran. Ikan, udang dan daging
dimasukkan di wadah kedap udara dan dibekukan di dalam freezer. Daun seledri
dan daun bawang dipotong kecil-kecil dan disimpan di freezer, diambil secukupnya
saat digunakan untuk memasak. Buah sebisa mungkin pilih yang tidak mudah busuk.
Menyimpan bahan makanan dalam kulkas perlu perlakuan khusus agar tidak bahan
tersebut masih dalam kondisi segar dan layak dikonsumsi ketika hendak dimasak.
Maka Modena meluncurkan seri kulkas baru yang mendukung penunjang gaya hidup
sehat melalui kecanggihan teknologi dengan mengaplikasikan sensor pintar.
Opportunity
Strength dan Weakness sudah
terpetakan, dalam perang melawan Covid-19 ini kita juga perlu cermat mengenali
opportunity atau peluang yang mampu menunjang Strength. Dalam melawan penyakit,
hal yang paling menunjang daya tempur adalah rutin menjaga kebersihan.
Salah satu protokol
kesehatan melawan SARS-CoV-2 adalah rajin mencuci tangan dan sesegera mungkin
mencuci pakaian yang usai dikenakan beraktivitas di luar rumah.
Threats
Jaga stamina, jaga
kebersihan diri dan pakaian, mengatasi rasa malas sudah dilakukan. Tetapi virus
tetap bisa menebar ancaman. Threat, ancaman terbesar adalah ketika berada di wilayah dengan risiko penularan tinggi. Upaya
untuk mengantisipasi ancaman ini adalah taat protokol kesehatan, bahkan jika
perlu perlindungan berlapis. Kenakan masker dan face shield jika harus
berhadapan dengan banyak orang. Jangan tunda mencuci pakaian usai beraktivitas
di luar. Kebiasaan saya saat usai dari pasar adalah langsung mencuci tangan sebelum masuk rumah, mensterilkan uang kembalian, mandi, berganti baju lalu mencuci semua pakaian yang saya kenakan untuk ke pasar, termasuk jilbab dan masker kain.
Selain threat tersebut, ada satu ancaman yang diam-diam bisa membahayakan yaitu kurang
higienisnya kebersihan peralatan makan.
Bakteri dan virus bisa
menempel di peralatan makan karena kurang bersih dalam mencuci, tertinggalnya
busa sabun di peralatan makan atau tidak higienisnya sabut pencuci piring. Ngeri
ya..terbayang di permukaan piring yang biasa digunakan untuk makan ternyata virus dan
bakteri masih tinggal dengan nyaman. Saya biasa mengelap piring dan gelas
hingga kering dan kesat sebelum digunakan. Tempat sendok juga harus tertutup
agar tidak terpapar debu, virus dan kuman.
Berjuang
melawan musuh yang tak kasat mata seperti virus corona tak hanya butuh
wacana. Tetapi memerlukan tekad yang tebal, terlebih di era New Normal. Saat
sebagian orang mulai terlena, mengabaikan protokol kesehatan dan bersuka cita.
Seolah lupa bahwa virus bemahkota ini tetaplah ada dan siap mengintai siapa
saja.
Keluarga
adalah harta yang tak ternilai harganya. Menjaga kesehatan mereka adalah
kewajiban kita bersama. Sebelum pandemi ini benar-benar berakhir, sudah
selayaknya Pola Hidup Sehat dan Bersih diterapkan sebagai upaya terhindar dari
terpapar virus, sebelum akhirnya bertawakal kepada garis takdir.
Lihat fitur dan teknologinya, waduuuh langsung terpesona. Pingin punya! Ahaha, semoga terkabul.
ReplyDeleteAku fokus ke mesin cuci Modena Calma WD 1157, Mbak. Kebetulan adikku kemarin nyervisin mesin cuci, tapi hasilnya ga memuaskan. Air masih bocor aja. Mending ganti ke Modena ya, merek tepercaya dan mutunya terjamin. Sayang banget sekarang kalau buang uang untuk barang yang jelek. Kudu hemat karena pas new normal kebutuhan pokok lebih jadi prioritas. Piliha barang berkualitas kayak Modena gini jadi pilihan produktif, biar awet dan memudahkan pekerjaan rumah tangga. Biar hati hepi hehe :)
ReplyDelete